• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYERAHAN BKP/JKP

SAAT PEMBUATAN FAKTUR PAJAK GABUNGAN I

A. Sanksi Administrasi

14. Pengembalian BKP/Pembatalan Penyerahan JKP

Sebagai tindak lanjut dari perubahan ketiga terhadap UU PPN 1984, pada awal tahun 2010 ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.03/2010 tanggal 18 Maret 2010 tentang Tata Cara Pengurangan Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, atas Barang Kena Pajak Yang Dikembalikan Dan Pajak Pertambahan Nilai atas Jasa Kena Pajak Yang Dibatalkan yang mulai berlaku tanggal 1 April 2010.

Dalam peraturan ini ditetapkan sebagai berikut:

a. BKP dikembalikan oleh Pembeli.

1) Dalam hal Barang Kena Pajak yang diserahkan, dikembalikan (retur) oleh Pembeli, maka PPN atau PPN dan PPnBM dapat mengurangi Pajak Keluaran dan PPnBM yang terutang oleh PKP sepanjang dalam nota retur dicantumkan identitas Pembeli, serta :

a) mengurangi Pajak Masukan dari PKP Pembeli, dalam hal Pajak Masukan atas BKP yang dikembalikan telah dikreditkan;

b) mengurangi biaya atau harta bagi PKP Pembeli, dalam hal pajak atas BKP yang dikembalikan tersebut tidak dikreditkan tetapi dibebankan sebagai biaya atau dikapitalisasi (ditambahkan) pada harga perolehan harta tersebut; atau

c) mengurangi biaya atau harta bagi Pembeli yang tidak memiliki status sebagai PKP, dalam hal PPN atau PPN dan PPnBM atas BKP yang dikembalikan telah dibebankan sebagai biaya atau telah dikapitalisasi (ditambahkan) dalam harga perolehan harta tersebut.

Pengurangan tersebut dilakukan pada Masa Pajak dilakukan pengembalian BKP atau pembatalan penyerahan JKP.

Contoh : Atas pengembalian BKP yang dilakukan oleh PKP Pembeli BKP dalam Masa Pajak Desember 2015, wajib dibuat Nota Retur. Dalam hal Nota Retur yang dibuat dalam bulan Desember 2015 tersebut diterima oleh PKP Penjual dalam bulan Febru-ari 2016, maka akan mengurangi Pajak Masukan PKP Pembeli dan mengurangi Pajak Keluaran PKP Penjual dalam SPT Masa PPN Masa Pajak Desember 2015.

Berdasarkan keadaan yang seperti ini, maka PKP Penjual harus melakukan pembe-tulan SPT Masa PPN Masa Pajak Desember 2015.

2) Berkenaan dengan pengembalian BKP, maka Pembeli wajib menyampaikan nota retur kepada PKP Penjual, yang paling sedikit memuat keterangan seperti yang terdapat pada contoh bentuk formulir Nota Retur pada halaman 106 dan 107.

3) Bentuk dan ukuran nota retur dibuat sesuai dengan kebutuhan administrasi Pembeli.

4) Nota Retur dibuat paling sedikit dalam rangkap 2 (dua), yaitu:

- lembar ke-1 : untuk Pengusaha Kena Pajak Penjual;

- lembar ke-2 : untuk arsip Pembeli.

Dalam hal Pembeli bukan PKP, nota retur dibuat paling sedikit dalam rangkap 3 (tiga), dan lembar ke-3 harus disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Pembeli terdaftar.

5) Saat pengembalian BKP adalah saat BKP tersebut dikembalikan oleh Pembeli.

6) Pengembalian BKP dianggap tidak terjadi dalam hal :

a) BKP yang dikembalikan diganti dengan BKP yang sama, baik dalam jumlah fisik, jenis maupun harganya.

c) nota dibuat tidak pada saat BKP dikembalikan;

d) lembar ke-3 nota retur yang dibuat oleh Pembeli non PKP tidak disampaikan ke KPP tempat Pembeli terdaftar.

b. Pembatalan penyerahan JKP.

1) Dalam hal Jasa Kena Pajak yang diserahkan, ternyata dibatalkan, baik sebagian maupun seluruhnya oleh Penerima JKP, maka PPN dari JKP yang dibatalkan tersebut dapat mengurangi Pajak Keluaran yang terutang oleh PKP pemberi JKP sepanjang dalam nota pembatalan dicantumkan identitas penerima JKP, serta :

a) mengurangi Pajak Masukan dari PKP Penerima JKP, dalam hal Pajak Masukan atas JKP yang dibatalkan telah dikreditkan;

b) mengurangi biaya atau harta bagi PKP Penerima JKP, dalam hal PPN atas JKP yang dibatalkan tersebut tidak dikreditkan tetapi dibebankan sebagai biaya atau dikapi-talisasi (ditambahkan) pada harga perolehan harta tersebut; atau

c) mengurangi biaya atau harta bagi Penerima JKP yang tidak memiliki status sebagai PKP, dalam hal PPN atas JKP yang dikembalikan telah dibebankan sebagai biaya atau telah dikapitalisasi (ditambahkan) dalam harga perolehan harta tersebut.

Pengurangan tersebut dilakukan pada Masa Pajak dilakukan pembatalan penyerahan JKP.

Contoh : Atas pembatalan penyerahan JKP yang dilakukan oleh PKP Penerima JKP pada tanggal 27 Desember 2015, wajib dibuat Nota Pembatalan pada tanggal yang sama. Dalam hal Nota Pembatalan tersebut diterima oleh PKP Pemberi JKP dalam bulan Februari 2016, maka akan mengurangi Pajak Masukan PKP Penerima JKP dan mengurangi Pajak Keluaran PKP Pemberi JKP dalam SPT Masa PPN Masa Pajak Desember 2015. Berdasarkan keadaan yang seperti ini, maka PKP Pemberi JKP harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN Masa Pajak Desember 2015.

2) Berkenaan dengan pembatalan penyerahan JKP, maka Penerima JKP wajib menyam-paikan Nota Pembatalan kepada PKP Pemberi JKP, yang paling sedikit memuat kete-rangan sama seperti ketekete-rangan minimal yang terdapat dalam Nota Retur.

3) Saat pembatalan JKP adalah saat dilakukan pembatalan seluruhnya atau sebagian hak atau fasilitas atau kemudahan oleh pihak Penerima JKP.

3) Pembatalan JKP dianggap tidak terjadi dalam hal :

a) nota pembatalan tidak memenuhi keterangan minimal sebagaimana terlihat pada contoh formulir Nota Pembatalan;

b) nota pembatalan dibuat tidak pada saat JKP dibatalkan;

c) lembar ke-3 nota pembatalan yang dibuat oleh Penerima Jasa non PKP tidak disam-paikan ke KPP tempat Penerima Jasa terdaftar

Contoh formulir Nota Retur sebagaimana terlampir pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/

PMK.03/2010, tanggal 18 Maret 2010. Pajak Pertambahan Nilai yang diminta kembali

Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang diminta kembali

……….., ……….20

( ………)

Lembar ke – 1 : untuk Pengusaha Kena Pajak yang menerbitkan Faktur Pajak.

Lembar ke – 2 : untuk Pembeli.

Lembar ke – 3 : untuk KPP tempat Penerima JKP terdaftar (dalam hal Penerima JKP bukan PKP)

*) Khusus untuk retur BKP tidak berwujud, kolom ini tidak perlu diisi.

Contoh formulir Nota Pembatalan sebagaimana terlampir pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK. 03/2010, tanggal 18 Maret 2010.

N O T A PEMBATALAN

JKP yang dibatalkan Penggantian JKP

(Rp)

Jumlah Penggantian JKP yang dibatalkan Pajak Pertambahan Nilai yang diminta kembali

……….., ……….20

( ………)

Lembar ke – 1 : untuk Pengusaha Kena Pajak yang menerbitkan Faktur Pajak.

Lembar ke – 2 : untuk Pembeli.

Lembar ke – 3 : untuk KPP tempat Penerima JKP terdaftar (dalam hal Penerima JKP bukan PKP)

*) Khusus untuk retur BKP tidak berwujud, kolom ini tidak perlu diisi.

Ketika terjadi pengembalian BKP atau pembatalan penyerahan JKP, Pembeli BKP atau Penerima JKP membuat :

a. Nota Retur bagi Pembeli yang melakukan pengembalian BKP;

b. Nota Pembatalan bagi Penerima jasa yang melakukan pembatalan penyerahan JKP.

yang mengurangi Pajak Masukan PKP Pembeli BKP/Penerima JKP, dan mengurangi Pajak Keluaran PKP yang menyerahkan BKP atau JKP dalam Masa Pajak pembuatan Nota Retur atau Nota Pembatalan.

Dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-13/PJ/2010 tanggal 30 No-vember 2010 ditegaskan bahwa nota retur atau nota pembatalan yang tidak mencantumkan

identitas pembeli atau penerima JKP, tidak dapat digunakan sebagai pengurang Pajak Keluaran bagi PKP Penjual atau Pemberi JKP

Bentuk dan ukuran Nota Retur atau Nota Pembatalan dibuat sesuai dengan kebutuhan PKP.

Dianggap tidak ada pengembalian BKP atau pembatalan penyerahan JKP, dalam hal :

a. nota retur atau nota pembatalan tidak selengkapnya mencantumkan keterangan sebagai-mana terlihat pada contoh formulir nota retur/nota pembatalan;

b. nota retur/nota pembatalan dibuat tidak pada saat BKP tersebut dikembalikan atau penye-rahan JKP dibatalkan,

c. dalam nota retur dibuat oleh bukan PKP, lembar ketiga tidak disampaikan kepada KPP dari pembuat nota retur.

d. BKP yang dikembalikan segera diganti dengan BKP yang jenis, spesifikasi, jumlah fisik, dan harganya sama dengan BKP yang dikembalikan.

BAB IX

Dokumen terkait