BAB III METODE PENELITIAN
D. Pengembangan Instrumen
1. Penyusunan Intrumen Angket
Menurut Sugiyono, (2012: 66) instrumen penelitian adalah suatu alat yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang berisi butir-butir pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang berarti dalam angket tersebut sudah disediakan alternatif jawaban sehingga responden hanya memiliki salah satu jawaban yang sudah tersedia.
Menurut Istijanto (dalam Supriyanto, 2010: 204) penelitian ini menggunakan skala Likert, skala ini mengukur persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap serangkaian pernyataan yang mengukur suatu obyek, yang nantinya menggunakan scoring/nilai perbutir, dari jawaban berkisar:
Tabel 3. 2
Skor Penilaian Skala Liker
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Cukup Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono, 2012: 94
Kemudian kisi-kisi instrumen penelitian terlihat pada tabel 3.3 dibawah ini:
Tabel 3. 3
Kisi-kisi Pengembangan Instrumen
Instrumen Kualitas Pelayanan, Persepsi Harga, dan Kepuasan Pelanggan
Variabel Indikator
Kualitas pelayanan (x1) (Yamit, 2002 : 10)
1. Tangible (bukti langsung) 2. Reability (kehandalan)
3. Responsiveness (daya tanggap) 4. Assurance (jaminan)
5. Empaty (empati) Persepsi harga (x2)
(Stanton, 1998)
1. Keterjangkauan harga,
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
3. Daya saing harga
4. Kesesuaian harga dengan manfaat Kepuasan pelanggan (Y)
(Fuad, 2016 : 38)
1. Memenuhi akan kebutuhan pelanggan
2. Puas atas kualitas pelayanan yang diberikan
2. Uji Intrumen Angket a. Uji validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur sebagai berikut:
r = n(xy) – (x y) . [n x2- (x)2] [ny2-(y)2]
Keterangan:
x = Skor item
y = Skor total
xy= Skor pertanyaan
n = Jumlah responden untuk diuji coba r = Korelasi produk momen
Adapun dasar pengambilan keputusan suatu item valid atau tidak valid menurut Sugiyono (1999), dapat diketahui dengan cara mengorelasi antara skor butir dengan skor total bila korelasi r di atas 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid sebaliknya bila korelasi r dibawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir intrumen tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang.
Jenis validitas intrumen yang digunakan yaitu validitas kriteria merupakan diukur dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing item dengan skor total menggunakan teknik korelasi product moment (metode interkorelasi). Bila koefisien korelassi positif dan >
0,3 maka indikator bersangkutan dianggap valid. Perhitungan koefisien korelasi dapat dilakukan dengan software SPSS (Supriyanto, 2010 : 249-250).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk mengetahui suatu alat ukur itu reliabel dapat diuji dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut:
r= [ ] [-∑ ] Keterangan :
r = Reliabilitas instrumen
k= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ = Jumlah varians butir
∑ = Varians total
Apabila variabel yang diteliti mempunyai cronbach’s alpha (σ)
> 60% maka variabel tersebut dikatakan realiable, sebaliknya cronbach’s alpha (σ) < 60% maka variabel tersebut dikatakan tidak realiable. Perhitungan koefisien alpha Cronbach dengan software SPPSS (Supriyanto, 2010 : 250-251).
Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Angket kualitas pelayanan
Angket ini digunakan untuk melihat seberapa pentingnya kualitas pelayanan dalam kepuasan pelanggan. Untuk pernyataan angket, maka skornya dapat dilihat di tabel 3.4.
Berdasarkan hasil validitas uji coba angket kualitas pelayanan yang dilakukan menggunakan teknik korelasi pearson ini diperoleh hasil yaitu 25 butir pernyataan
Berikut hasil validitas angket kualitas pelayanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 4
Hasil Validitas Angket Kualitas Pelayanan Pernyataan rhitung Batas Nilai
Minimal
Kategori
1 0,718 0,30 Valid
2 0,667 0,30 Valid
3 0,709 0,30 Valid
4 0,682 0,30 Valid
5 0,617 0,30 Valid
6 0,610 0,30 Valid
7 0,847 0,30 Valid
8 0,597 0,30 Valid
9 0,217 0,30 Tidak Valid
10 0,638 0,30 Valid
11 0,508 0,30 Valid
12 0,709 0,30 Valid
13 0,617 0,30 Valid
14 0,718 0,30 Valid
15 0,601 0,30 Valid
16 0,477 0,30 Valid
17 0,475 0,30 Valid
18 0,718 0,30 Valid
19 0,709 0,30 Valid
20 0,296 0,30 Tidak Valid
21 0,765 0,30 Valid
22 0,645 0,30 Valid
23 0,645 0,30 Valid
24 0,672 0,30 Valid
25 0,718 0,30 Valid
Sumber: data uji coba instrument angket (diolah) menggunakan SPSS 22
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk variabel kualitas pelayanan untuk ke 25 item menyatakan nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, dan 25 dinyatakan valid karena rhitung > rtbael, sedangkan item nomor 9 dan 20 dinyatakan tidak valid karena rhitung < rtabael.
Hasil reabilitas yang dilakukan terhadap angket kualitas pelayanan adalah nilai 0,6, berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa angket uji coba kualitas pelayanan memiliki reabilitas baik.
Berikut hasil reliabilitas angket kualitas pelayanan:
Tabel 3. 5
Hasil Reabilitas Angket Kualitas Pelayanan
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.932 25
Sumber: data uji coba instrument angket (diolah) menggunakan SPSS
2) Angket persepsi harga
Angket ini digunakan untuk melihat seberapa pentingnya persepsi harga dalam kepuasan pelanggan. Untuk pernyataan angket, maka skornya dapat dilihat di tabel 3.6.
Berdasarkan hasil validitas uji coba angket persepsi harga yang dilakukan menggunakan teknik korelasi pearson ini diperoleh hasil yaitu 5 butir pernyataan.
Berikut hasil validitas angket persepsi harga dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 6
Hasil Validitas Angket Persepsi Harga Pernyataan rhitung Batas Nilai
Minimal
Kategori
1 0,619 0,30 Valid
2 0,805 0,30 Valid
3 0,864 0,30 Valid
4 0,599 0,30 Valid
5 0,366 0,30 Valid
Sumber: data uji coba instrument angket (diolah) menggunakan SPSS
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk variabel persepsi harga untuk ke 5 item menyatakan nomor 1, 2, 3 ,4, dan 5 dinyatakan valid karena rhitung > rtbael.
Hasil reabilitas yang dilakukan terhadap angket persepsi harga adalah nilai 0,6, berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa angket uji coba persepsi harga memiliki reabilitas baik.
Berikut hasil reliabilitas angket persepsi harga.
Tabel 3. 7
Hasil Reablitas Angket Persepsi Harga
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.672 5
Sumber: data uji coba instrument angket (diolah) menggunakan SPSS
3) Kepuasan pelanggan
Angket ini digunakan untuk melihat seberapa pentingnya kepuasan pelanggan. Adapun indikator kepuasan pelanggan dapat dilihat pada tabel 3.8.
Berdasarkan validitas uji coba angket kepuasan pelanggan diperoleh hasil yaitu 10 butir pernyataan. Berikut hasil validitasi angket kepuasan pelanggan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 8
Hasil Validitas Angket Kepuasan Pelanggan Pernyataan rhitung Batas Nilai
Minimal
Kategori
1 0,349 0,30 Valid
2 0,735 0,30 Valid
3 0,776 0,30 Valid
4 0,526 0,30 Valid
5 0,508 0,30 Valid
6 0,690 0,30 Valid
7 0,570 0,30 Valid
8 0,006 0,30 Tidak Valid
9 0,013 0,30 Tidak Valid
10 0,569 0,30 Valid
Sumber: data uji coba instrument angket (diolah) menggunakan SPSS
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk variabel kepuasan pelanggan untuk ke 10 item menyatakan nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 10 dinyatakan valid karena rhitung > rtbael, sedangkan item nomor 8 dan 9 dinyatakan tidak valid karena rhitung < rtabel.
Hasil reabilitas yang dilakukan terhadap angket kepuasan pelanggan adalah nilai 0,6, berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa angket uji coba kepuasan pelanggan memiliki reabilitas baik. Berikut hasil reliabilitas angket persepsi harga.
Tabel 3. 9
Hasil Reablitas Angket Kepuasan Pelanggan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.673 10
Sumber: data uji coba instrument angket (diolah) menggunakan SPSS