• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISTILAH

D. Pengembangan Organisasi PT Libe Bumi Abad

Untuk dapat mengoptimalkan penerapan dan pengawasan pelaksanaan GMP dan SSOP, perusahaan disarankan melakukan pengembangan organisasi, yaitu adanya pembagian tugas untuk urusan internal (bagian operasional: lingkungan pengolahan, produksi, pengendalian mutu, pengawasan sanitasi, karyawan, dll) dan urusan eksternal (bagian administrasi: marketing, urusan legal, dokumentasi, dll). Usulan struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 22.

Direktur/ Kepala Pabrik Kepala bagian operasional Kepala bagian administrasi

Staff/ operator Staff/ operator

Gambar 22: Usulan struktur organisasi untuk PT. LBA

Pembagian tugas ini disarankan agar setiap fungsi dalam organisasi dapat lebih fokus dan terarah dalam pengendalian proses produksi dan manajemen administrasi.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari kajian ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. PT. Libe Bumi Abadi meskipun merupakan industri kecil yang baru tumbuh, tetapi telah menerapkan GMP/ CPMB dalam kegiatan produksinya, walaupun belum memiliki prosedur resmi (SSOP). 2. PT. LBA belum memiliki panduan untuk penerapan GMP dalam

proses produksi, maka telah disusun draft SSOP dan daftar isian untuk dapat ditindaklanjuti dengan uji coba sebelum diterapkan secara teratur.

3. Hasil penilaian GMP/ CPMB menurut formulir pemeriksaan sarana pengolahan (BPOM, 1999) dikategorikan dalam mutu 3 dengan nilai K (kurang); sedangkan menurut cara penilaian draft revisi formulir pemeriksaan CPMB (BPOM, 2005) dikategorikan dalam rating III, dengan hasil C (cukup). Perbedaan ini disebabkan terutama karena jumlah butir penilaian, cara penentuan nilai dan jumlah kelas mutu yang berbeda.

B. Saran

Dari kajian ini, disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perusahaan perlu memperbaiki aspek-aspek GMP: (1) desain ruang pengolahan: perbaikan konstruksi dinding, modifikasi plavon, penghilangan sudut pada pertemuan antara dinding dan lantai, atau antara dinding dan dinding, penambahan ventilasi, dan penambahan pelindung atau penutup lampu di ruang produksi; (2) fasilitas pabrik: peringatan pembuangan sampah, peringatan pencucian tangan, dan penanganan sampah; (3) peralatan

produksi: pemantauan untuk membuang wadah yang sudah rusak/ tidak digunakan; (4) tindakan pengawasan: pengujian efektivitas prosedur pelacakan dan penarikan produk.

2. Untuk menilai penerapan GMP pada sarana pengolahan, terutama pada industri kecil menengah, penggunaan draft revisi formulir pemeriksaan CPMB (BPOM, 2005) lebih disarankan dibandingkan formulir pemeriksaan sarana pengolahan (BPOM, 1999), karena poin penilaian yang lebih jelas, rinci dan mudah dimengerti. Selain itu, IKM juga mendapatkan manfaat dari penilaian karena dapat mengetahui aspek-aspek yang harus dikembangkan dan diperbaiki secara jelas.

3. Revisi dan penyesuaian draft SSOP dan daftar isian yang telah disusun dapat dilakukan setelah uji coba dan dilanjutkan secara berkesinambungan sejalan dengan berkembangnya perusahaan dalam skala produksi, tenaga kerja, maupun teknologi.

4. Disarankan kepada PT. Libe Bumi Abadi untuk dapat menerapkan sistem pengendalian mutu internal. Beberapa keuntungan yang didapat bila hal ini dilakukan, antara lain: (a) menghemat biaya pemeriksaan oleh badan sertifikasi; (b) tindakan koreksi dapat segera dilakukan bila ditemukan penyimpangan dalam proses, sehingga meminimalisir kerugian yang mungkin dapat ditimbulkan; (c) dapat memberikan jaminan bahwa telah dilakukan pengendalian mutu dari seluruh dan proses dalam tahapan produksi.

5. Untuk mengoptimalkan penerapan GMP dan SSOP, perusahaan disarankan melakukan pengembangan organisasi, yaitu memisahkan pembagian tugas untuk untuk urusan internal dan urusan eksternal.

64

DAFTAR PUSTAKA

(Anonim). 2004. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan.

Astawan. 2006. Mari Kita Santap Lidah Buaya. Jakarta: Kompas 9 Januari 2006.

[BPOM-RI] Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 1996. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan.

[BPOM-RI]. 1999a. Pedoman Pemeriksaan Sarana Pengolahan Makanan Kaleng Berasam Rendah. Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman Republik Indonesia.

[BPOM-RI]. 1999b. Petunjuk Teknis Pemeriksaan Sarana Pengolahan Makanan Kaleng Berasam Rendah. Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman Republik Indonesia.

[BPOM-RI]. 2005a. (draft) Pedoman Pemeriksaan Sarana Pengolahan Saus Dalam Botol. Direktorat Inspeksi Dan Sertifikasi Pangan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia.

[BPOM-RI]. 2005b. (draft) Petunjuk Teknis Pemeriksaan Sarana Pengolahan Saus Dalam Botol. Direktorat Inspeksi Dan Sertifikasi Pangan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia.

[CAC] Codex Allimentarius Commision. 2006. Codex General Standard for Food Additives Rev 7. Codex stan 192-1995

Dinas Urusan Pangan Pontianak. 2005. Pontianak Aloe Centre.

http://pemkot.pontianak.go.id/aloe/pertama.hmtl. 10 Maret 2006. [EU] Europe United. 1993. Europe United Directive 93/43/EEC on the Hygiene

of Foodstuffs. June 14,1993.

[FSP-WHO] Food Safety Programe – World Heath Organization. 1999. Report of WHO Consultation – Strategy for Implementing HACCP in Small and/or Less Developed Businesses. WHO.

Ika. 2005. Minuman Lidah Buaya: Minuman Ratu dan Raja. Republika: 25 April 2005.

Lund et al. di dalam H. Thaheer. 2005. Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points). PT. Bumi Aksara.

Menteri Kesehatan RepubIik Indonesia. 1978. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 23/Men.Kes/SK/I/1978 tentang Pedoman Cara Produksi Yang Baik Untuk Makanan tertanggal 24 Januari 1978.

Muhandri, T. dan D. Kadarisman. 2006. Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan. IPB Press.

Thaheer, H. 2005. Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points). PT. Bumi Aksara.

[US-FDA] United States – Food and Drug Administration. 1986. Part 110- Federal Government Rules And Regulations For Good Manufacturing Practices. US Department of Health and Human Services, College Park, MD 20740.

[US-FDA] United States – Food and Drug Administration. 2005a. 21 CFR Part 110 - Current Good Manufacturing Practice In Manufacturing, Packing, or Holding Human Food. US Department of Health and Human Services, College Park, MD 20740..

[US-FDA] United States – Food and Drug Administration. 2005b. Food Code 2005. US Department of Health and Human Services, College Park, MD 20740.

[US-FDA] United States – Food and Drug Administration. 2005c. Managing Food Safety: A Manual for the Voluntary Use of HACCP Principles for Operators of Food Service and Retail Establishment. US Department of Health and Human Services, College Park, MD 20740.

Winarno, F.G. dan Surono. 2004. GMP Cara Pengolahan Pangan Yang Baik. Bogor: M-brio Press, cetakan 2.