• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Perangkat Pembelajaran

1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Segitiga & Segi Empat SMP

Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran materi segitiga dan segi empat menggunakan pendekatan open-ended untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dilakukan dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri atas lima tahap yaitu tahap analysis (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi) dan evaluation (evaluasi). Berdasarkan penelitian pengembangan yang dilakukan, diperoleh hasil pengembangan sebagai berikut.

a. Tahap Analysis (Analisis)

Tahap ini dibagi menjadi analisis karateristik siswa, analisis kebutuhan, dan analisis kurikulum dengan hasil sebagai berikut.

1) Analisis karakteristik siswa

Pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran matematika baik pada saat observasi pembelajaran dan pada saat kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di SMP N 6 Yogyakarta menunjukkan bahwa siswa memiliki karakteristik yang bermacam-macam. Beberapa siswa sangat aktif dan selalu bertanya, namun juga ada beberapa siswa yang pendiam dan lebih senang memperhatikan daripada bertanya. Secara keseluruhan sebagian siswa cukup aktif untuk bertanya, memperhatikan, mengerjakan soal di depan kelas dan berdiskusi dalam kelompok.

55 Kelas VII E yang menjadi kelas penelitian didominasi siswa-siswa yang cukup aktif, mereka terlihat terbiasa dengan kegiatan berdiskusi kelompok, beberapa dari mereka aktif berdiskusi dan bersemangat untuk presentasi, namun tetap ada sebagian kecil yang kurang konsentrasi dan berbincang tentang hal lain di luar topik diskusi. Saat kegiatan presentasi terdapat beberapa siswa dalam satu kelompok yang berbeda pendapat dan berusaha mempertahankan pendapat masing-masing namun mereka tetap berdiskusi untuk mencari tahu pendapat yang benar, baik dengan cara mencari informasi dari buku atau bertanya pada guru. Kegiatan presentasi berjalan dengan aktif, beberapa dari siswa menanyakan alasan atas jawaban kelompok yang presentasi dan terlihat antusias meminta penegasan tentang jawaban sebuah permasalahan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rita Eka Izzaty (2008: 111) siswa SMP yang termasuk tahapan operasional formal telah memiliki kemampuan instrospeksi dan berfikir fleksibel berdasarkan kepentingan terlihat dari diskusi mereka yang saling menghargai untuk mencapai sebuah kesepakatan.

Karakteristik siswa kelas VII E memenuhi kemampuan-kemampuan anak pada tahap operasional formal sesuai dengan karakteristik anak berusia 11-12 tahun pada umumnya yang mampu untuk berfikir logis dan abstrak berdasarkan hipotesis untuk memecahkan masalah serta menggunakan simbol-simbol.

2) Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil daya serap UN tahun pelajaran 2014/2015 materi geometris memiliki skor terendah di antara materi lain yang diujikan baik pada tingkat nasional, provinsi DIY maupun tingkat Kota Yogyakarta seperti yang

56 disajikan pada tabel 1 pada halaman 6. Hal ini menjadi dasar bahwa dibutuhkan upaya untuk meningkatkan nilai siswa pada materi geometri dengan salah satu caranya melakukan inovasi pada perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran dapat menggunakan pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik materi geometri SMP kelas VII yaitu tentang segitiga dan segi empat serta sesuai dengan karakteristik siswa seperti pendekatan open-ended. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Astuti Ariani pada tahun 2013 dengan hasil yang menunjukkan bahwa pendekatan open-ended sesuai untuk mengembangkan perangkat pembelajaran materi geometri SMP yang valid, praktis, dan efektif. Selain itu perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat juga digunakan untuk melatih kemampuan komunikasi matematis mengingat pentingnya kemampuan ini seperti pendapat NCTM (2000: 60) yang menyatakan bahwa komunikasi merupakan bagian penting dari matematika dan pendidikan matematika. Komunikasi adalah cara untuk berbagi ide dan mengklarifikasi suatu pemahaman. Melalui komunikasi, ide menjadi objek refleksi, perbaikan, diskusi, dan perubahan. Proses komunikasi juga membangun pemahaman. Ketika siswa tertantang untuk berpikir dan berpendapat tentang matematika dan mengkomunikasikan hasil pemikirannya kepada orang lain baik secara lisan maupun tertulis, mereka berlatih untuk menjelaskan dan meyakinkan.

Berdasarkan pengamatan di SMP N 6 Yogyakarta, guru telah menyusun RPP materi segitiga dan segi empat untuk digunakan selama proses pembelajaran namun belum menggunakan LKS. Kegiatan yang dilakukan siswa adalah mendiskusikan dan membuat ringkasan tentang macam-macam bangun datar

57 kemudian mempresentasikannya di depan kelas. Secara lisan kemampuan komunikasi matematis telah dilatih namun belum secara keseluruhan karena belum terdapat kegiatan yang menstimulus siswa untuk menyampaikan ide dan alasan pada presentasi.

Berdasarkan penjabaran di atas diketahui bahwa siswa telah berlatih untuk mengkomunikasi pengetahuan mereka melalui kegiatan presentasi ringkasan materi pembelajaran namun kegiatan tersebut belum menstimulus aspek kemampuan komunikasi yang lain seperti menuliskan ide atau strategi menyelesaikan masalah dan alasan untuk setiap pernyataan yang disampaikan sehingga perlu adanya pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan open-ended yang dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa terutama pada materi segitiga dan segi empat dan sesuai dengan karakteristik usia mereka untuk menyalurkan rasa ingin tahu melalui permasalahan open-ended yang disajikan. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan pendekatan open-ended pada materi segitiga dan segi empat untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII.

3) Analisis Kurikulum

Hasil analisis kurikulum menunjukkan bahwa SMP N 6 Yogyakarta menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengacu pada Lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 mengenai Standar Isi. Kurikulum

58 Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah mengatur bahwa materi segitiga dan segi empat dipelajari oleh siswa kelas VII semester 2.

Standar kompetensi geometri pada kelas VII adalah memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Pada Standar Kompetensi (SK) tersebut terdapat empat Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut.

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya.

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang.

6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

6.4 Melukis segitiga, garis tinggi, garis bagi, garis berat dan garis sumbu.

Berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tersebut dirumuskan indikator-indikator pencapaian belajar siswa yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan perangkat pembelajaran.

b. Tahap Design (Desain)

Tahap perancangan terdiri atas penyusunan desain perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS serta perancangan instrumen perangkat pembelajaran. a. Penyusunan Rancangan RPP

Penyusunan RPP dilakukan sesuai dengan komponen-komponen RPP dan prinsip-prinsip RPP yang telah ditetapkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentnag Standar Proses kemudian disesuaikan dengan langkah-langkah pendekatan open-ended pada kegiatan inti serta memuat kegiatan yang melatih

59 kemampuan komunikasi matematis. Berikut ini langkah-langkah penyusunan rancangan RPP.

1) Mengisi identitas.

Identitas memuat nama mata pelajaran, nama sekolah, kelas/semester, alokasi waktu, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sehingga pada tahap ini ditentukan banyaknya RPP dan banyaknya. RPP disusun untuk setiap Kompetensi Dasar (KD) sehingga dirancang empat RPP untuk 5 pertemuan.

2) Merumuskan indikator.

Indikator pembelajaran diperoleh dari Kompetensi Dasar (KD) yang dijabarkan dalam beberapa poin. Indikator yang telah dirumuskan untuk penelitian ini disajikan pada tabel berikut.

Tabel 10. Indikator Pembelajaran

KD Indikator

6.1

6.1.1 6.1.2 6.1.3

Menjelaskan ciri-ciri segitiga sembarang, sama kaki, & sama sisi. Menjelaskan ciri-ciri segitiga berdasarkan lancip, siku-siku, & tumpul.

Menjelaskan hubungan sudut luar dan sudut dalam. 6.2

6.2.1 6.2.2

Menjelaskan pengertian jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium dan layang-layang menurut sifatnya.

Menjelaskan sifat-sifat segi empat ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 6.3 6.3.1 6.3.2 6.3.3 6.3.4

Menemukan rumus keliling bangun segitiga dan segi empat.

Menggunakan rumus keliling bangun segitiga dan segi empat dalam pemecahan masalah.

Menemukan rumus luas bangun segitiga dan segi empat.

Menggunakan rumus luas bangun segitiga dan segi empat dalam pemecahan masalah.

6.4

6.4.1 6.4.2

Melukis segitiga yang diketahui ukuran ketiga sisinya, ukuran dua sisi dan satu besar sudutnya atau ukuran satu sisi dan dua besar sudutnya.

60 3) Perumusan tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran yang dicapai pada setiap pertemuan disusun berdasarkan indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan untuk penelitian ini disajikan pada tabel berikut.

Tabel 11. Tujuan Pembelajaran

RPP Tujuan Pembelajaran

6.1 1. 2. 3.

Siswa mampu:

Menjelaskan ciri-ciri segitiga sembarang, sama kaki, & sama sisi. Menjelaskan ciri-ciri segitiga berdasarkan lancip, siku-siku, & tumpul. Menjelaskan hubungan sudut luar dan sudut dalam.

6.2 1. 2.

Siswa mampu:

Menjelaskan pengertian jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium dan layang-layang menurut sifatnya.

Menjelaskan sifat-sifat segi empat ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 6.3 1. 2. 3. 4. Siswa mampu:

Menemukan rumus keliling bangun segitiga dan segi empat.

Menggunakan rumus keliling bangun segitiga dan segi empat dalam pemecahan masalah.

Menemukan rumus luas bangun segitiga dan segi empat.

Menggunakan rumus luas bangun segitiga dan segi empat dalam pemecahan masalah.

6.4 1. 2.

Siswa mampu:

Melukis segitiga yang diketahui ukuran ketiga sisinya, ukuran dua sisi dan satu besar sudutnya atau ukuran satu sisi dan dua besar sudutnya. Melukis garis tinggi, garis bagi, garis berat dan garis sumbu segitiga. 4) Mengidentifikasi materi pembelajaran.

Materi untuk masing-masing pertemuan ditentukan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD), indikator dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia. Perancangan materi pembelajaran sesuai dengan banyaknya RPP dan banyaknya pertemuan disajikan pada tabel berikut.

61 Tabel 12. Pembagian Materi Pembelajaran

RPP KD Pertemuan ke- Materi Pembelajaran

6.1 1 Jenis Segitiga

6.2 2 Sifat-Sifat Segi Empat

6.3 3 Keliling Segitiga & Segi Empat 4 Luas Segitiga & Segi Empat

6.4 5 Melukis Segitiga & Garis Istimewa Segitiga 5) Menentukan metode pembelajaran.

Metode pembelajaran yang dipilih adalah metode diskusi kelompok yang terdiri atas 5 siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan presentasi. Proses diskusi dilakukan dalam kelompok yang berbeda pada setiap pertemuan.

6) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti langkah pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended yang terdiri dari tahap menyajikan masalah, mengorganisasikan pembelajaran, memperhatikan dan mencatat respons siswa dan menyimpulkan.

7) Menentukan sumber belajar.

Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran adalah LKS dengan menggunakan pendekatan open-ended untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis.

8) Menetapkan penilaian.

Teknik penilaian yang digunakan adalah tes tertulis berupa soal uraian yang disesuaikan dengan aspek-aspek kemampuan komunikasi matematis yang

62 disertai rubrik skor penilaian komunikasi matematis dan kunci jawaban. Siswa dinyatakan tuntas jika memperoleh skor lebih dari atau sama dengan KKM yaitu 76.

b. Penyusunan Rancangan LKS

Penyusunan rancangan LKS disesuaikan dengan keempat komponen evaluasi kelayakan LKS menurut Depdiknas (2008: 28) yaitu komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen sajian, dan komponen kegrafikan. Selain itu disesuaikan dengan pendekatan open-ended dengan memberikan permasalahan open-ended pada setiap kegiatan dan pertanyaan- pertanyaan yang dapat melatih kemampuan komunikasi matematis siswa. Berikut ini langkah penyusunan rancangan LKS.

1) Menganalisis kurikulum.

Analisis kurikulum dilakukan untuk menentukan pembagian materi-materi yang disajikan dalam LKS berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tentang materi segitiga dan segi empat kelas VII.

2) Menyusun peta kebutuhan LKS.

Peta kebutuhan LKS memuat informasi terkait urutan materi yang dibahas dalam LKS berdasarkan indikator yang telah dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) dan juga telah ditentukan dalam perancangan RPP. Jumlah dan urutan penyusunan LKS mengacu pada kegiatan yang telah disusun dalam RPP. Hasil peta kebutuhan LKS dapat dilihat pada lampiran E.2. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pemilihan referensi yang diperlukan untuk menyusun LKS.

63 Berikut ini merupakan referensi yang dipilih dan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan LKS.

1. Dewi Nuharini. (2008). Matematika 1: Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP/MTs 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 2. Marsigit. (2009). Mathematics for Junior High School. Jakarta: Yudhistira. 3. Sultan, Alan & Alice F. Artzt. (2011). The Mathematics That Every

Secondary School Math Teacher Needs To Know. New York: Routledge. 3) Menetukan judul LKS.

Judul LKS ditentukan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dan materi pembelajaran serta mengacu pada peta kebutuhan LKS. Bagian LKS dibagi menjadi tiga yaitu awal, isi dan akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, halaman identitas dan kata pengantar. Bagian isi terdiri atas LKS 1 sampai LKS 5 dengan masing-masing LKS memuat halaman depan, halaman pengantar materi, halaman kegiatan, halaman kesimpulan, dan soal latihan. Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka. Kerangka LKS yang disusun adalah sebagai berikut.

SAMPUL

HALAMAN IDENTITAS LKS KATA PENGANTAR

FITUR LKS

LKS 1. Jenis Segitiga

Topik 1. Jenis Segitiga Ditinjau Dari Besar Sudutnya Topik 2. Jenis Segitiga Ditinjau Dari Panjang Sisinya Topik 3. Sudut Dalam & Sudut Luar Pada Segitiga LKS 2. Sifat Segi Empat

Topik 1. Sifat Segi Empat Ditinjau Dari Sisi, Sudut & Diagonalnya LKS 3. Keliling Segitiga & Segi Empat

Topik 1. Menemukan Rumus Keliling Segitiga & Segi Empat Topik 2. Menggunakan Keliling Segitiga & Segi Empat Dalam Pemecahan Masalah

LKS 4. Luas Segitiga & Segi Empat

64 Topik 2. Menggunakan Luas Segitiga & Segi Empat Dalam Pemecahan Masalah

LKS 5. Melukis Segitiga & Garis Istimewa Segitiga Topik 1. Melukis Segitiga

Topik 2. Melukis Garis Istimewa Segitiga DAFTAR PUSTAKA

4) Menuliskan LKS

Penulisan LKS dimulai dari desain sampul sampai pada daftar pustaka yang dilakukan pada tahap development sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.

c. Penyusunan Rancangan Instrumen Penelitian

Pada tahap ini disusun instrumen untuk menilai perangkat pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar penilaian RPP dan lembar penilaian LKS untuk mengukur kevalidan, angket penilaian siswa, angket penilaian guru, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran untuk mengukur kepraktisan serta soal tes kemampuan komunikasi matematis untuk mengukur keefektifan.

1) Instrumen Kevalidan

Instrumen kevalidan yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar penilaian RPP dan lembar penilaian LKS. Lembar penilaian RPP disusun sesuai dengan komponen RPP, prinsip penyusunan RPP dan langkah-langkah pendekatan open-ended yang harus termuat di dalamnya. Tabel berikut ini merupakan rincian aspek penilaian dan jumlah butir pernyataan dalam lembar penilaian RPP sedangkan kisi-kisi lembar penilaian RPP disajikan pada lampiran A.1.

65 Tabel 13. Aspek Penilaian RPP

Aspek Penilaian Jumlah

Identitas 3

Perumusan Indikator dan Tujuan Pembelajaran 3

Materi Pembelajaran 3

Metode Pembelajaran 3

Langkah-Langkah Pembelajaran 7

Sumber Belajar 4

Penilaian Hasil Belajar 3

Total 26

Lembar penilaian LKS disesuaikan dengan komponen evaluasi LKS menurut Depdiknas (2008: 28) yang meliputi komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen sajian, dan komponen kegrafikan. Tabel berikut merupakan rincian aspek penilaian dan jumlah butir pernyataan yang digunakan dalam lembar penilaian LKS sedangkan kisi-kisi lembar penilaian LKS disajikan pada lampiran A.4.

Tabel 14. Aspek Penilaian LKS Aspek Penilaian Jumlah Komponen Kelayakan Isi 18 Komponen Kebahasaan 8 Komponen Penyajian 7 Komponen Kegrafikan 13

Total 46

2) Instrumen Kepraktisan

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepraktisan perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah angket penilaian siswa, angket penilaian guru, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Rincian aspek dan jumlah butir pernyataan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.

66 Tabel 15. Aspek Angket Penilaian Siswa

Aspek Jumlah Kebermanfaatan 4 Kemudahan 6 Keterbantuan 4 Kemenarikan 4 Pendekatan Open-Ended 3

Kemampuan Komunikasi Matematis 4

Total 25

Tabel 16. Aspek Angket Penilaian Guru Aspek Yang Diamati Jumlah

Penyajian Materi 5 Penyajian RPP 5 Penyajian LKS 10

Total 20

Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang pada setiap RPP.

3) Instrumen Keefektifan

Instrumen untuk mengukur keefektifan perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah tes kemampuan komunikasi matematis. Penyusunan tes kemampuan komunikasi matematis didasarkan pada aspek kemampuan komunikasi matematis yang digunakan pada penelitian ini. Aspek kemampuan komunikasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan merepresentasikan persoalan menggunakan uraian, istilah, notasi, model matematis/rumus, diagram, grafik atau tabel dengan tepat. 2. Kemampuan menjelaskan ide/strategi yang dimiliki dengan jelas dan tepat. 3. Kemampuan memberikan alasan atau penjelasan terhadap suatu pernyataan.

67 Penyusunan instrumen soal tes kemampuan komunikasi matematis diawali dengan membuat kisi-kisinya. Kisi-kisi yang disusun dapat dilihat pada lampiran A.12. Kisi-kisi yang telah disusun digunakan sebagai acuan pembuatan soal. Digunakan beberapa referensi dalam menyusun soal sebagai acuan agar sesuai dengan materi yang diperoleh siswa. Selain itu, juga dibuat kunci jawaban soal dan rubrik skor kemampuan komunikasi matematis. Soal yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk selanjutkan diserahkan kepada dua validator. Soal yang telah divalidasi kemudian direvisi sesuai masukan dan saran yang diberikan. Soal dapat digunakan dalam penelitian setelah dikatakan valid. Soal, kunci jawaban, dan rubrik skor kemampuan komunikasi matematis yang telah divalidasi dapat dilihat pada lampiran A.13 sampai A.15.

c. Tahap Development (Pengembangan)

Tahap ini merupakan tahap pembuatan dan penyusunan perangkat pembelajaran yaitu RPP dan LKS serta instrumen penelitian yang sesuai dengan rancangan yang telah dibuat dan dilanjutkan dengan tahap validasi. RPP dan LKS dikembangkan sesuai dengan desain awal dan disesuaikan dengan pendekatan open-ended. Setelah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing sebelum dilakukan proses validasi oleh validator. Validasi dilakukan oleh dosen ahli. Setelah divalidasi maka dilakukan revisi sesuai dengna kritik dan saran dari validator agar perangkat pembelajaran siap untuk diimplementasikan. Hasil dari tahap pengembangan meliputi:

68 a. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dikembangkan sesuai dengan rancangan instrument penelitian yang telah dilakukan pada tahap perancangan. Instrumen penelitian yang disusun yaitu instrument kevalidan, instrument kepraktisan, dan instrument keefektifan.

b. Pengembangan RPP

RPP dikembangkan dengan mengacu pada prinsip dan komponen RPP yang terdapat pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007. Struktur penulisan RPP terdiri dari identitas, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan teknik penilaian pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pendekatan open-ended yaitu menyajikan masalah, mengorganisasikan pembelajaran, memperhatikan dan mencatat respons siswa, dan menyimpulkan pembelajaran.

c. Pengembangan LKS

LKS dikembangkan dengan mempertimbangakan kesesuaian dengan komponen evaluasi kelayakan LKS yang mencakup komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen sajian, komponen kegrafikan, pendekatan open-ended, dan kemampuan komunikasi matematis.

Pendekatan open-ended tahap penyajian masalah terlihat pada berbagai permasalahan dan kegiatan open-ended yang disajikan dalam LKS. Setiap kegiatan diorganisasikan oleh guru sesuai dengan metode yang telah ditentukan.

69 Kegiatan mencatat respons siswa terlihat pada jawaban pertanyaan pada setiap kegiatan yang kemudian dilanjutkan dengan mempresentasikan jawaban siswa yang berbeda-beda kemudian berbagai macam jawaban tersebut digunakan untuk mengisi kolom kesimpulan pada LKS sesuai dengan tahap menyimpulkan kegiatan pembelajaran. Kegiatan menyelesaikan permasalahan dan mengerjakan soal latihan merupakan kegiatan untuk melatih kemampuan komunikasi matematis karena pada kegiatan tersebut siswa diminta untuk menyajikan kembali permasalahan menggunakan gambar dan menyelesaikan permasalahan dengan langkah yang lengkap disertai penjelasan dan alasan. Berikut ini adalah hasil pengembangan LKS mulai dari sampul sampai pada daftar pustaka.

1) Sampul LKS

Sampul terdapat di awal halaman dan terdiri atas judul LKS, gambar pendukung, sasaran LKS, informasi kurikulum, tempat menulis identitas pemilik dan nama penulis. Desain tampilan sampul LKS ditunjukkan pada gambar berikut.

70 2) Halaman identitas LKS

Halaman identitas LKS berisi informasi penyusun LKS antara lain penulis LKS, pembimbing penyusunan LKS, nama validator, nama desainer LKS serta program yang digunakan dalam penyusunan LKS. Gambar berikut merupakan tampilan halaman identitas LKS.

Gambar 2. Halaman Identitas LKS 3) Kata Pengantar

Kata pengantar berisi ungkapan rasa syukur atas tersusunnya LKS. Pada bagian kata pengantar juga diucapkan terima kasih pada pihak yang membantu penyusunan LKS. Selain itu pada kata pengantar diberikan gambaran umum tentang LKS yang dikembangkan.

4) Fitur LKS

Fitur LKS memperkenalkan setiap bagian dalam LKS yang nantinya akan ditemui siswa pada saat pembelajaran menggunakan LKS.

5) Halaman depan tiap LKS

Halaman depan tiap LKS terdiri atas sub judul LKS, topik yang dibahas, kolom untuk menuliskan nama kelompok, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, dan petunjuk penggunaan. Petunjuk penggunaan pada halaman ini berisi penjelasan tentang permasalahan dalam LKS

71 yaitu permasalahan open-ended yang memungkinkan setiap kelompok memiliki jawaban berbeda. Selain itu pada petunjuk penggunaan ini siswa diberi pentunjuk agar menuliskan langkah penyelesaian dan memberikan penjelasan ketika menjawab permasalahan. Petunjuk penggunaan mempermudah siswa menyesuaikan diri dengan permasalahan open-ended dan memberikan arahan untuk melatih kemampuan komunikasi matematis dengan menuliskan langkah penyelesaian beserta penjelasannya. Tampilan halaman depan adalah sebagai berikut.

Gambar 3. Halaman Depan Tiap LKS 6) Halaman pengantar

Halaman pengantar memberikan informasi tentang materi yang dipelajari di lingkungan sekitar sebagai motivasi pada bagian “Lihat Sekitar”, kemudian sebagai apersepsi disajikan beberapa soal atau contoh pada bagian “Mari

72 Mengingat”, dan pada kotak pengantar memberikan informasi tambahan yang diperlukan pada kegiatan pembelajaran. Berikut ini tampilan halaman pengantar.

Gambar 4. Halaman Pengantar 7) Bagian inti LKS

Pada bagian inti LKS terdapat kolom kegiatan memuat topik-topik pembelajaran dengan setiap topik terdiri atas beberapa kegiatan. Pada setiap