• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN DAN PROSEDUR

Dalam dokumen Telkom Ar 2008 (Halaman 109-112)

PENGENDALIAN DAN PROSEDUR PENGUNGKAPAN

Di bawah pengawasan dan peran serta manajemen Perusahaan, termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, manajemen melakukan evaluasi terhadap efektivitas pengendalian dan prosedur pengungkapan Perusahaan sebagaimana

106 Laporan Tahunan 2008 TELKOM

dipersyaratkan dalam Rules 13a-15(e) dan 15d-15(e) Securities Exchange Act tahun 1934 (selanjutnya disebut “Exchange Act”), pada tanggal 31 Desember 2008. Berdasarkan evaluasi ini, Direktur Utama dan Direktur Keuangan Perusahaan menyimpulkan bahwa, pada tanggal 31 Desember 2008, pengendalian dan prosedur pengungkapan Perusahaan telah efektif. Pengendalian dan prosedur pengungkapan Perusahaan termasuk, tanpa dibatasi, pengendalian dan prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa informasi yang dipersyaratkan untuk diungkapkan di dalam laporan yang disampaikan atau diajukan berdasarkan Exchange Act telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sesuai ketentuan dan format SEC, dan bahwa informasi tersebut dikumpulkan dan disampaikan kepada manajemen Perusahaan, termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, sebagaimana layaknya, untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat waktu atas pengungkapan yang dipersyaratkan.

LAPORAN MANAJEMEN MENGENAI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PELAPORAN KEUANGAN

Manajemen bertanggung jawab untuk menyelenggarakan dan melaksanakan pengendalian internal atas pelaporan keuangan secara memadai, sebagaimana didefinisikan dalam Exchange Act Rules 13a-15(f) dan 15d-15(f). Pengendalian internal atas pelaporan keuangan adalah suatu proses yang dirancang oleh, atau di bawah pengawasan Direktur Utama dan Direktur Keuangan, dan dilakukan oleh dewan direksi, manajemen, dan personil lainnya untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai keandalan pelaporan keuangan dan penyusunan laporan keuangan untuk keperluan eksternal sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan termasuk kebijakan dan prosedur yang: (1) berkaitan dengan pengelolaan pencatatan secara rinci, akurat, dan wajar yang mencerminkan transaksi dan pelepasan aset perusahaan; (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa transaksi dicatat secara semestinya untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan bahwa pendapatan dan biaya perusahaan diterima dan dikeluarkan hanya berdasarkan kewenangan manajemen dan direksi perusahaan; dan (3) memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencegahan atau deteksi secara tepat waktu dalam hal perolehan, penggunaan atau pelepasan aset perusahaan yang tidak sah yang dapat memberikan dampak material terhadap Laporan Keuangan.

Karena keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya, pengendalian internal atas pelaporan keuangan mungkin tidak dapat mencegah atau mendeteksi terjadinya salah saji. Di samping itu, proyeksi atas evaluasi efektivitas pada masa mendatang mengandung risiko bahwa pengendalian mungkin menjadi tidak memadai karena perubahan kondisi, atau karena tingkat kepatuhan terhadap kebijakan atau prosedur mungkin menurun.

Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008. Dalam melakukan penilaian ini, Manajemen menggunakan kriteria dalam Internal Control Integrated Framework yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO). Berdasarkan hasil penilaian ini, manajemen menyimpulkan bahwa

pada tanggal 31 Desember 2008, pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan telah efektif.

Efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 yang diuraikan di atas telah diaudit oleh KAP Haryanto Sahari & Rekan, firma akuntan publik independen dan terdaftar.

PERUBAHAN PADA PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PELAPORAN KEUANGAN

Pembenahan atas Kelemahan-Kelemahan Material yang dilaporkan sebelumnya

Seperti yang telah diungkapkan pada Laporan Tahunan Perusahaan di Form 20-F untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, kami mengidentifikasi kelemahan material di pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007. Kelemahan material adalah sebuah kelemahan pengendalian, atau gabungan dari beberapa kelemahan pengendalian, dalam pengendalian internal atas pelaporan keuangan, yang mengakibatkan adanya kemungkinan salah saji material dalam laporan keuangan tahunan yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu. Dua kelemahan material yang kami laporkan pada 31 tanggal Desember 2007 adalah sebagai berikut:

(1) Perusahaan belum menetapkan pengendalian yang efektif, termasuk pemantauan pengendalian dan penyebaran kebijakan dan prosedur atas proses tutup buku dan pelaporan keuangan. Secara spesifik, i) Perusahaan tidak memiliki staf yang cukup dan lengkap yang benar-benar memahami kompleksitas bisnis perusahaan secara menyeluruh untuk dapat mengintepretasikan dan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum secara memadai; dan ii) Perusahaan tidak merancang dan mengkaji secara memadai kelengkapan dan akurasi dari penerapan kebijakan dan prosedur akuntansi yang digunakan untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Selain itu, Perusahaan tidak menerapkan pemisahan tugas dan wewenang yang tepat terkait dengan proses buka tutup periode pembukuan dan pencatatan jurnal akhir periode.

(2) Perusahaan belum menetapkan pengendalian yang efektif atas akuntansi aset tetap. Secara spesifik, Perusahaan belum menetapkan pengendalian untuk memastikan eksistensi, kelengkapan, dan penilaian aset tetap.

Perusahaan telah menjalankan program pembenahan secara berkesinambungan selama tahun 2007 dan 2008 untuk meningkatkan rancangan dan operasi pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Perusahaan telah melakukan evaluasi terhadap pengendalian tersebut dan menyimpulkan bahwa perbaikan rancangan dan operasi pengendalian telah berjalan secara efektif pada tanggal 31 Desember 2008. Sebagai hasilnya, Manajemen menyimpulkan bahwa kelemahan material yang diungkapkan pada Laporan Tahunan 2007 di Form 20-F telah diremediasi pada tanggal 31 Desember 2008. Perubahan-perubahan utama pada pengendalian internal dan aktivitas pembenahan terkait dengan kelemahan material yang dilaporkan tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

1) Proses tutup buku dan pelaporan keuangan:

• Memperbaiki proses tutup buku dan pelaporan keuangan untuk meningkatkan kemampuan manajemen dalam rangka menilai kesesuaian, kecukupan, dan dapat diterapkannya kebijakan dan prosedur akuntansi untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum. Khususnya, Perusahaan memperkuat prosedur untuk memastikan review menyeluruh atas perubahan dan menerapkan secara tepat standar akuntansi keuangan Indonesia maupun Amerika Serikat. Perusahaan melibatkan konsultan eksternal untuk membantu dalam mengevaluasi dampak atas standar-standar akuntansi baru dan menilai implikasi akuntansi atas transaksi-transaksi baru yang dilakukan oleh Perusahaan, serta mempersiapkan pelaporan keuangan dan pengungkapannya.

• Membentuk kelompok kerja yang diketuai oleh Direktur Keuangan dan melibatkan departemen kebijakan keuangan dan departemen akuntansi yang memilki pengetahuan yang memadai mengenai operasi perusahaan dan standar akuntansi, untuk memantau penerapan kebijakan dan prosedur akuntansi. Selama tahun 2008, kelompok kerja tersebut berkomunikasi dengan key process owners dan memberikan pelatihan kepada key process owners tersebut untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan mereka dalam menerapkan kebijakan dan prosedur akuntansi perusahaan secara akurat dan konsisten di semua lokasi.

• Meningkatkan prosedur untuk mereview dan memantau proses tutup buku dan proses pelaporan keuangan. Khususnya, Perusahaan telah memperkuat review atas pencatatan jurnal dan pengungkapan laporan keuangan untuk memastikan bahwa transaksi dicatat tepat waktu, akurat, dan lengkap, serta informasi yang disajikan dalam laporan keuangan didukung oleh bukti-bukti dan analisis yang memadai. Perusahaan juga melibatkan konsultan eksternal untuk membantu memastikan kelengkapan dan keakuratan pengungkapan laporan keuangan dan ketaatan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum. • Meningkatkan jumlah karyawan dengan k u a l i f i k a s i

akuntansi yang relevan untuk mendukung aktivitas tutup buku dan penyusunan laporan keuangan. Termasuk didalamnya adalah rekrutmen akuntan dari luar Perusahaan. • Memperbaiki penggunaan akses dan pemisahan tugas yang tepat terkait dengan proses dan aplikasi keuangan utama, khususnya dalam proses buka tutup periode akuntansi dan pencatatan jurnal akhir periode. 2) Akuntansi Aset tetap

• Meningkatkan rancangan pengendalian dalam memverifikasi eksistensi aset tetap. Secara khusus, Perusahaan menetapkan proses verifikasi fisik yang rinci secara berkala, dengan bantuan konsultan eksternal, untuk memastikan bahwa verifikasi fisik mencakup semua aset dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun dari tanggal perolehan, tergantung dari jenis asetnya. Prosedur verifikasi ini

memprioritaskan aset tetap dengan nilai tinggi dan yang mempunyai risiko penyalahgunaan dan kehilangan yang cukup tinggi.

• Meningkatkan penggunaan alat monitoring jaringan yang dimiliki untuk meyakinkan bahwa aset tetap beroperasi dan untuk mendapatkan kepastian mengenai eksistensi aset tersebut.

• Menyempurnakan rekonsiliasi antara sub-ledger aset tetap, dengan general ledger untuk memastikan bahwa tindak lanjut atas item-item rekonsiliasi dilakukan secara tepat waktu.

• Melaksanakan pelatihan internal secara rutin untuk membekali karyawan dengan pemahaman terhadap prosedur pengendalian atas aset tetap, terutama mengenai pentingnya pengendalian yang berhubungan dengan transaksi.

• Perusahaan telah memperbaiki prosedur dalam menyelesaikan evaluasi atas indikasi terjadinya penurunan nilai asset, proses review dan penilaian atas penurunan nilai asset, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Perusahaan berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan atas proses pengendalian internal, melakukan review secara detail serta memantau prosedur dan pengendalian atas pelaporan keuangan untuk menjamin kepatuhan terhadap persyaratan Sarbanes-Oxley Act dan peraturan terkait yang dikeluarkan oleh SEC. Perusahaan akan mencurahkan segenap sumber daya untuk meningkatkan pengendalian internal atas pelaporan keuangan secara berkesinambungan.

108 Laporan Tahunan 2008 TELKOM

PERUBAHAN DALAM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN

Selain yang telah diungkapkan pada bagian Pembenahan atas Kelemahan-Kelemahan Material yang dilaporkan sebelumnya, tidak terdapat perubahan lain dalam pengendalian internal atas pelaporan keuangan sepanjang tahun fiskal terakhir, yang dapat mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi secara material pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan. Sebagai hasil dari perubahan-perubahan yang dinyatakan di atas, Manajemen telah membenahi kelemahan-kelemahan material yang dilaporkan sebelumnya terkait dengan proses tutup buku dan pelaporan keuangan dan akuntansi aset tetap.

AHLI KEUANGAN KOMITE AUDIT

Dewan Komisaris telah menetapkan bahwa Sahat Pardede, yaitu anggota eksternal independen Komite Audit, memenuhi syarat sebagai Ahli Keuangan Komite Audit sesuai dengan persyaratan butir 16A Form 20-F. Sahat Pardede menjadi anggota Komite Audit sejak tanggal 17 Februari 2004. Sebelum penunjukannya sebagai anggota Komite Audit TELKOM, Sahat Pardede berpraktek, dan saat ini masih berpraktek, sebagai Akuntan Publik berserifikat di Indonesia dan memberikan jasa audit serta jasa keuangan lain kepada berbagai perusahaan swasta dan lembaga pemerintah. Sahat Pardede lulus dengan gelar akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Jakarta dan mendapatkan gelar master dalam bidang business administration dari Saint Mary’s University, Canada. Ia adalah Akuntan Publik Bersertifikat dan juga anggota dari Institut Akuntan Publik Indonesia.

KODE ETIK

Perusahaan menerapkan kode etik sesuai dengan ketentuan-ketentuan SOA Seksi 406. Kode etik Perusahaan berlaku untuk Direktur Utama, Direktur Keuangan (yaitu para pejabat Perusahaan pada posisi yang setara dengan Chief Executive Officer dan Chief Financial Officer) dan orang-orang yang menjalankan fungsi serupa dan juga Komisaris, Direktur dan para pejabat serta karyawan lainnya. Kode etik Perusahaan dapat dilihat di situs web Perusahaan di www.telkom-indonesia.com/about-telkom/business-ethics. Apabila Perusahaan mengubah ketentuan-ketentuan kode etik Perusahaan yang berlaku untuk Direktur Utama, Direktur Keuangan dan orang-orang yang menjalankan fungsi serupa atau apabila Perusahaan memberikan pengabaian dari ketentuan-ketentuan tersebut, maka Perusahaan akan mengungkapkan perubahan atau pengabaian tersebut di situs web perusahaan di alamat yang sama.

BIAyA DAN LAyANAN AKUNTAN UTAMA

Dalam dokumen Telkom Ar 2008 (Halaman 109-112)