• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Risiko Pembiayaan Syariah

Risiko Sendiri

E. Pengendalian Risiko Pembiayaan Syariah

Bab 3 Proses Pelaksanaan Manajemen Risiko Pembiayaan 101 dapat dikendalikan. Menurut Husein Umar, ada empat tahapan dalam mengendalikan risiko seperti tampak pada gambar berikut.13

Kesadaran Terhadap Risiko

Menilai Merencanakan a. Mengaudit a. Kemungkinan bencana b. Mengukur b. Alternatif pilihan

Mencegah

- Meminimalkan risiko - Memindahkan risiko - Menyebarkan risiko MENYEBARKAN

RISIKO MENILAI - Mengaudit - Mengukur

Gambar 3.5 Pendendalian Risiko

Mengidentifikasi dan Menaksir Risiko

Menetapkan Kebijakan Memonitor Risiko

Melaksanakan Kebijakan & Mengatur

Risiko

Memperkecil &

Merencanakan

Gambar 3.6 Langkah-Langkah Manajemen Risiko

13Husein Umar, Business an Introduction, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000, hlm. 266.

DUMMY

Berdasarkan gambar 3.5 dan 3.6, maka dapat dijelaskan bahwa tahap pertama dalam pengendalian risiko adalah adanya kesadaran akan risiko-risiko itu pasti ada. Risiko materi seperti terjadinya kebakaran, berbeda dengan risiko-risiko strategis (misalnya pada aspek pemasaran dan pembiayaan), yang mungkin lebih memerlukan penelitian dan analisis. Karena setiap risiko mempunyai tipe dan bentuk analisis taksiran sendiri.

Tahap kedua menentukan prioritas. Perusahaan atau lembaga pembiayaan (bank atau non-bank) harus menetapkan risiko-risiko yang memiliki prioritas tinggi melalui pengidentifikasian bahaya-bahaya yang berisiko besar.

Tahap ketiga adalah mencegah terjadinya risiko. Termasuk dalam hal ini: a) peminimalan risiko di tiap aspek organisasi perusahaan (seperti; SDM, Pemasaran, Produksi, Keuangan dan lain-lain), b) pemindahan risiko (seperti memindahkan risiko dengan cara membeli asuransi), dan c) penyebaran risiko (misalnya dengan portofolio).









Mandat dari pemilik ke pengurus (management agreement): misi, visi, value, dll

Arahan top management:

Strategi business: fokus business Risk appetite

Fokus risiko di business plan identifikasi risiko

Pengendalian yang diperlukan yang meliputi mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, membatasi dampak

negative/kerugian terhadap bank, menerima risiko dengan shifting risk (hedging) atau menambah modal

Disusun prosedur kerja dan prasarana yang diperlukan:

Pedoman penerapan management risiko SDM

Sistim informasi Organisasi

Internal control (termasuk reporting) Pelaksanaan dan monitoring

Gambar 3.7 Proses Manajemen Risiko

Dan terakhir adalah tahap merencanakan antisipasi risiko yang terburuk. Jika terjadi bencana, misalnya, perusahaan harus mampu menyelamatkan dirinya sendiri dan memiliki rencana terhadap peminimalan masalah – dengan biaya perencanaan yang sesuai risiko.

DUMMY

Bab 3 Proses Pelaksanaan Manajemen Risiko Pembiayaan 103 Sulit ditemukan perusahaan yang dapat menghindar dari risiko total.

Inilah tahap-tahap pengendalian risiko secara umum. Dengan demikian, maka proses manajemen risiko dapat diketahui tahap-tahap tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Dan untuk lebih sederhananya berikut ini gambar proses manajemen risiko.

Menurut Khan dan Ahmed (2001), proses manajemen risiko pada Lembaga Keuangan Syariah adalah:

1. Pembuatan lingkungan risiko manajemen dan kebijakan prosedur yang tepat,

2. Pengukuran estimasi risiko dengan tepat, pengurangan risiko, dan pemantauan risiko, dan

3. Pengawasan internal.14

Berdasarkan proses manajemen risiko di atas, maka dapat terlihat perbedaan manajemen risiko pembiayaan syariah dengan risiko pembiayaan pada lembaga keuangan konvensional. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.8 lihat hlm. 104.

Bank Konvensional Bank Syariah

Analisis Risiko Risiko Bank

Umum Risiko Bank

Umum

Risiko Bank Syariah Identifikasi

risiko

Respon Bank Umum Respon Bank Syariah Kegiatan Bank Umum Kegiatan Bank Syariah Analisis Risiko Analisis Risiko

Antisipasi Risiko Antisipasi Risiko

Pengawasan Risiko Pengawasan

Risiko

Gambar 3.8 Perbedaan Manajemen Risiko LKS dan LKK

Sumber: Leo Nanda Triawan, 2008: TH.

14Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, Bumi Aksara, Jakarta, 2001.

DUMMY

Untuk mengkaji dan mengukur seberapa besar risiko dan jenis-jenisnya digunakan alat analisis atau metode yang berbeda sesuai dengan aspek risiko di atas. Berikut 4 (empat) jenis risiko yang dihadapi oleh pihak lembaga keuangan syariah serta alat atau metode analisisnya.

Jenis Risiko Metode Analisis Jenis Risiko Metode Analisis 1. Risiko

Pasar

2. Risiko Kredit

• Linier VaR

• Non Liner Var 1. Cash Flow Maping 2. Historical Simulation 3. Monte Carlo

Simulation

• Internal Rating Based (IRB)

• Advanced Credit Model 1. Default Mode 2. Credit Matrix 3. Macro Simulation 4. Creditrisk

3. Risiko Operasional 4. Risiko

Likuiditas

• ALMA 1.

Actuarial-loss distribution approach 2. Extrime

value

• Liner VaR

Gambar 3.9 Empat Jenis Risiko dan Metode Analisisnya

Sumber: Leo Nanda Triawan, 2008

Dalam pengelolaan manajemen risiko sebagaimana tersebut diatas, salah satu cara yang dilakukan adalah, misalnya dengan pengelolaan aset dan liability (ALMA). Treasury bank terlebih dahulu harus melakukan pengelolaan Aset dan Liability Manajemen (ALMA).

Tujuan utama pengelolaan ALMA ini adalah bagaimana bank (treasury) dapat mengelola risiko dalam neraca bank dan memastikan bahwa risiko terutama risiko bunga pada bisnis bank tidak akan menggangu produktifitas pendapatan bank sepanjang periode.

Menurut Raflus Rax (Alco:1996:14&24) mengartikan bahwa Asset

& Liability Management atau Ilmu Penataan Asset dan Liabilities merupakan ilmu tentang fungsi-fungsi kritis dengan tujuan tercapainya struktur neraca dengan tingkat profitabilitas yang optimal sementara risiko selalu dapat ditata. (“ALMA is a critical Bank function to optimize the balance sheet structure for maximum profitability while managing risk”).

Disamping itu Asset Liability Management dapat diartikan sebagai suatu proses perencanaan dan pengawasan operasi perbankan yang terkoordinasi dan secara konsekuen dijalankan dengan selalu

DUMMY

Bab 3 Proses Pelaksanaan Manajemen Risiko Pembiayaan 105 memperhatikan perkembangan factor-faktor yang mempengaruhi operasi perbankan, baik itu berasal dari luar ataupun factor struktrural yang berasal dari dalam.

Sedangkan menurut Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono (Manajemen Perbankan:Edisi Pertama:275 & 276) mengartikan Asset

& Liability Management atau lebih dikenal dengan ALMA yaitu usaha untuk mengoptimumkan struktur neraca bank sedemikian rupa agar diperoleh laba yang maksimal dan sekaligus membatasi risiko menjadi sekecil mungkin, khususnya risiko-risiko di luar kredit.

Ada beberapa isu yang membuat bank harus menyesuaikan kondisi dan struktur neracanya. Beberapa isu tersebut timbul pada bank yang beroperasi pada pasar internasional, yang memiliki struktur modal didominasi oleh mata uang domestik, namun pendapatan, aset dan kewajiban dalam mata uang lain (valuta asing).

Hal ini nantinya akan dapat menimbulkan risiko nilai tukar pada pendapatan bank, yakni:

a. Profit saat ini dan masa depan dari cabang ke luar negeri akan berfluktuasi ketika dikonversikan ke mata uang domestik, karena adanya perubahan dalam nilai tukar.

b. Modal (dalam mata uang domestik) yang dialokasikan ke cabang luar negeri akan memperkuat struktru aset dalam mata uang asing.

Ini akan berdampak pada volatilitas rasio modal terhadap aset ketika nilai domestik (Rupiah) berubah.

c. Berdasarkan isu-isu yang berkembang sebagaimana tersebut diatas, maka Treasury bank harus mampu untuk melakukan dan memahami hal-hal sebagai berikut:

– Sebuah neraca bukanlah sebuah kumpulan aset dan kewajiban yang stabil (karena pinjaman dan simpanan akan selalu berubah, ada yang baru dan lainnya jatuh tempo)

– Penilaian ulang (repricing) atas aset dan kewajiban di neraca sebuah bank umum tidak semuanya bersifat tetap (waktu dan harga).

– Jarang terjadi atau tidak ada korelasi antara produk ritel dan perdagangan dalam menetapkan harga aset dan kewajiban.

DUMMY

– Banyak Produk ritel yang memeliki opsi, yang hak opsinya sering tidak dipakai tanpa alasan yang jelas.15

15http://pusatpanduan.com/pdf/pengertian+treasury.html

DUMMY

107 Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia

berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS al-Baqarah, 2: 29)

Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan

kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”

(QS at-Taubah, 9: 105)