• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian stress merupakan cara yang dilakukan dalam mengendalikan diri dan mengontrol emosi. Dari hasil penelitian, beberapa cara pegendalian stress:

a. Meluapkan emosi

Meluapkan emosi merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan atau mengekspresikan emosi yaitu marah. Menurut 24 partisipan dari 30 riset partisipan, dengan mengungkapkan emosi dapat membantu melegakan suasana hati untuk mengurangi beban pikiran serta memberikan kepuasan batin setelah mengungkapkan apa yang dirasakan.

Dalam hubungannya dengan hipertensi, meskipun dengan mengungkapkan emosi dapat memberikan perasaan lega, namun belum ditemukan bukti dapat mengurangi risiko hipertensi. Beberapa penelitian mengungkapkan sebaliknya, Jennings dan Heim (2011) mengatakan bahwa seseorang dengan hipertensi memiliki peningkatan emosional setiap hari yang dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan risiko hipertensi. Penelitian lain juga menyebutkan tentang emosi, seperti yang disampaikan oleh Lipp, Marilda. et al (2006) bahwa ekspresi

96

emosional merupakan bentuk ekspresi negatif yang dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko hipertensi. Namun Marilda juga mengungkapkan dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mendes et al. (2003) bahwa ekspresi emosional dapat juga menjadi ekspresi penuh semangat yang dapat meningkatkan kesehatan psikologis. Dengan demikian, meluapkan amarah sebagaiekspresi emosional masih membutuhkan penelitian lebih lanjut dalam hubungannya dengan hipertensi.

b. Aktivitas fisik

Dalam penelitian ini aktivitas fisik yang dimaksud sebagai pengendali stres adalah kegiatan menyibukan diri seperti melakukan pekerjaan rumah, atau beraktivitas di kebun atau sawah dan melakukan hobi seperti memancing yang bertujuan untuk mengalihkan perasaan emosianal jika sedang mengalami suatu masalah. Hal ini diungkapkan oleh 30 partisipan yang mengatakan bahwa dengan melakukan kegiatan fisik membantu menenangkan emosi karena pikiran berpusat pada aktivitas yang sedang dilakukan.

Stress memiliki pengaruh yang cukup bermakna pada hipertensi, sehingga aktivitas fisik sebagai pengalihan stress membantu dalam mengurangi risiko hipertensi. Pernyataan ini

97

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lamina, S dan Okoye, GC (2012), yang menyebutkan adanya manfaat yang cukup signifikan antara aktivitas fisik dalam hal ini aerobik yang dilakukan secara teratur dengan status psikologis seseorang dalam mengendalikan hipertensi.

Dalam penelitian ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa aktivitas fisik dalam bentuk pekerjaan didalam maupun diluar rumah dapat mengalihkan stress sehingga mengurangi risiko hipertensi. Penelitian yang ada lebih banyak menyebutkan aktivitas fisik dalam bentuk olahraga teratur seperti treadmill dan aerobik yang mempengaruhi hipertensi.

c. Interaksi sosial

Interaksi sosialdiwujudkan dengan cara saling membina komunikasi antar sesama, baik dengan keluarga, teman dan kerabat. Dari 30 partisipan, 24 partisipan mengungkapkan adanya interaksi sosial ini dapat memberi ruang seseorang dalam mengungkapkan apa yang dirasakan seperti tentang permasalahan yang sedang dialami maupun sekedar sharing dalam berbagi informasi-informasi, dimana hal ini bertujuan untuk memberikan rasa lega dan sebagai pengalihan jika sedang mengalami perasaan emosi.

98

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukadiyanto (2010), menyatakan bahwa berbagi cerita (sharing) dengan orang yang dicintai atau dengan keluarga merupakan sarana untuk berkeluh kesah yang dapat mengurangi beban kepenatan psikologis. Untuk itu, perlu adanya jalinan hubungan komunikasi yang harmonis dalam rumah tangga agar terhindar dari potensi terserang oleh stress.

d. Tidur

Seluruh partisipan mengungkapkan bahwa dengan tidur dapat mengurangi stress dan memberi kesempatan untuk merilekskan pikiran dengan tidak terlalu memikirkan masalah yang terjadi. Selain itu, hasil yang didapat setelah tidur, adanya perubahan perasaan dengan merasa lebih baik dibanding sebelumnya.

Menurut partisipan, tidur ini sering dilakukan jika sedang mengalami suatu masalah baik itu tidur siang maupun tidur malam. tidur siang hanya sebagai istirahat, namun tak jarang juga jika sedang lelah maka bisa tidur nyenyak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Posen, (1995) dalam penelitiannya tentang stress

management for patient and physician yang mengatakan bahwa

99

Menurut Posen, seseorang dengan keadaan stress, jika mendapatkan tidur yang cukup dapat merasa lebih baik dan memiliki perasaan yang lebih ringan dari sebelumnya serta dengan mudah beradaptasi dengan kejadian-kejadian yang dialami setiap hari. Posen juga menambahkan dalam mengendalikan stress dengan tidur disarankan untuk tidur lebih awal 30-60 menit sebelum jam tidur dan untuk tidur siang sebagai istirahat atau waktu rileks disarankan hanya 5-20 menit perhari. e. Aktivitas spiritual

Dari 30 riset partisipan, 2 partisipan mengemukakan bahwa aktivitas spiritual merupakan salah satu cara untuk menenangkan diri ketika menghadapi suatu masalah. Aktivitas spiritual ini dalam bentuk mendengarkan dan menyanyikan lagu pujian rohani, membaca alkitab dan berdoa yang dilakukan secara pribadi didalam kamar.

Aktivitas spiritual ini membantu dalam mengendalikan stress yang disebabkan oleh masalah-masalah yang muncul baik dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun sosial. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamilton, et.al (2011) yang berisi tentang menggunakan lagu religi dalam mengurangi stress dimana lagu religi dapat memberikan gambaran rasa damai dan terhibur serta kemampuan untuk bertahan. Penelitian lain juga

100

oleh Hamilton, et al (2013) tentang membaca alkitab sebagai petunjuk, ketenangan dan kekuatan selama mengalami stres pada orang Afrika-Amerika menyatakan bahwa mereka menggunakan kitab injil sebagai cara untuk memiliki Tuhan sebagai penolong, pelindung, untuk memuji dan bersyukur, sebagai tempat untuk mengungkapkan sesuatu melalui doa.

4.3.6. Penggunaan Ramuan dan Obat Medis

Penggunaan ramuan dan obat medis merupakan pencegahan rehipertensi dalam artian mengurang kambuhnya atau terulangnya hipertensi.dari hasil penelitian, 23 dari 30 riset partisipan menggunaan ramuan dalam mencegah rehipertensi sedangkan 7 partisipan lainnya mengkonsumsi obat dokter.

a. Ramuan

Dalam masyarakat desa Poleganyara, menggunakan ramuan yang diolah secara mandiri sudah menjadi kebiasaan untuk mengobati jenis-jenis penyakit tertentu. Kebiasaan ini dilakukan secara terus menerus karena adanya keyakinan bahwa lebih baik mengkonsumsi yang alami daripada yang mengandung kimia.

101

Penggunaan ramuan ini memberikan dampak positif dalam mencegah rehipertensi seperti diungkapkan oleh 24 partisipan yang memanfaatkan ramuan sebagai alternatif untuk mengobati hipertensi sehingga bisa mengurangi biaya berobat karena bahan ramuan tersebut yang mudah didapat.

Dari hasil penelitian, jenis ramuan yang sering dikonsumsi yaitu balakama (kemangi), daun balacai, daun sambiloto, daun belimbing, daun papaya, daun sirsak dan mengkudu.

Kemangi

Balakama (kemangi) merupakan jenis tumbuhan yang mudah didapatkan karena dapat tumbuh dimana saja. Balakama ini umumnya dikenal sebagai pelengkap masakan dan bisa juga digunakan sebagai lalapan.

Dari hasil penelitian, kemangi menjadi ramuan yang paling sering dikonsumsi jika muncul hipertensi dan hasilnya memberikan efek yang cukup baik dimana dengan mengkonsumsi balakama, gejala hipertensi berkurang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Umar, A., et al (2010), yang mengatakan bahwa kemangi yang memiliki nama latin Ocimum basilicum L dapat menurunkan hipertensi karena terdapat kandungan betakaroten dan magnesium yang dapat memelihara kesehatan jantung.

102  Daun balacai

Daun balacai atau daun jarakyang memiliki nama latin

Jatropha curcas merupakan salah satu jenis tumbuhan yang

sering digunakan oleh partisipan dalam membuat ramuan untuk mengobati hipertensi. Cara pembuatannya cukup sederhana dengan mengambil beberapa helai daun kemudian disiram dengan air panas dan airnya diminum. manfaat dari daun balacai ini dapat mengurangi gejala hipertensi yang muncul.

Manfaat daun jarak dalam mengobati hipertensi ini sesuai dengan penelitian Maira R Segura-Campos,et al (2013) bahwa daun jarak sangat membantu sebagai terapi alternatif hipertensi karena adanya peran Angiotensin I-converting

enzyme (ACE) dalam kandungan daun jarak yang mengatur

tekanan darah serta mengendalikan hipertensi.  Daun sambiloto

Tumbuhan sambiloto yang memiliki nama latinAndrographis paniculata nees termasuk jenis tumbuhan yang digunakan sebagai ramuan obat alternatif untuk hipertensi. Dari 30 partisipan, hanya 1 partisipan yang menggunakan daun sambiloto ini sebagai obat jika muncul hipertensi, dengan cara pembuatan yang cukup disiram

103

dengan air panas sebanyak 7 helai daun kemudian airnya diminum.

Dalam penelitian Awang, K et al (2012) mengatakan bahwa zat yang terkandung dalam daun sambiloto yaitu 14-

deoxy-11, 12-dihydroandrographolide dan 14-

deoxyandrographolide yang memiliki kemapuan untuk

memperbesar pembuluh koroner dan aorta, dapat mendukung penggunaan tumbuhan sambiloto sebagai obat tradisional dalam mengobati gangguan kardiovaskular serta mengurangi hipertensi.

Daun alpukat

Dari hasil penelitian, konsumsi daun alpukat

(Persea americana Mill)oleh beberapa partisipan

bermanfaat untuk menurunkan hipertensi. Ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Uswatun, (2014) tentang kandungan kimia daun alpukat bahwa salah satu cara kerja daun alpukat adalah dengan mengeluarkan sejumlah cairan dan elektrolit maupun zat-zat yang bersifat toksik. Dengan berkurangnya jumlah air dan garam di dalam tubuh maka pembuluh darah akan longgar sehingga tekanan darah perlahan-lahan mengalami penurunan. Uswatun (2014), juga menyebutkan penelitian

104

sebelumnya tentang manfaat daun alpukat sebagai anti hipertensi, yaitu dalam penelitian oleh Biopharmaca

Research Center (2013) mengatakan kandungan glikosida

pada daun alpukat dilaporkan memiliki aktivitas menurunkan tekanan darah.

Daun belimbing

Didesa Poleganyara daun belimbing juga sering dimanfaatkan untuk pengobatan khususnya hipertensi. Pemanfaatannya sebagai ramuan tradisional untuk mengobati hipertensi menjadi bahan yang sering digunakan oleh partisipan. Cara pembuatannya sama dengan cara-cara umumnya dengan merebus daun belimbing kemudian airnya yang diminum sebagai obat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hernani, et al(2009), yang menyatakan bahwa hasil uji ekstrak daun belimbing wuluh memiliki efek penurunan tekanan darah tinggi.

Daun salam

Penggunan daun salam sebagai terapi hipertensi digunakan oleh 23 partisipan. Mereka mengatakan bahwa ramuan rebusan daun salam memiliki efek yang bagus dalam mengurangi gejala hipertensi yang muncul. hal ini

105

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra, VA (2012) dalam skripsinya yang meneliti tentang pengaruh rebusan air daun salam terhadap tekanan darah laki-laki dewasa dimana hasil penelitian ini mengatakan bahwa rebusan air daun salam dapat menurunkan tekanan darah sistol dan diastol. Hal serupa juga disampaikan oleh Hasanah, H (2014) yang mengungkapkan hal yang sama tentang pengaruh rebusan daun salam dalam menurunkan hipertensi.

Daun papaya

Bagi partisipan penggunaan daun papaya sebagai ramuan herbal untuk terapi hipertensi masih jarang. Kebanyakan hanya menggunakan daun papaya sebagai sayuran untuk dikonsumsi.

Daun papaya yang digunakan sebagai ramuan herbal untuk hipertensi adalah daun papaya yang sudah berwarna kuning, rebusan airnya diminum. rasa yang agak pekat membuat ramuan ini jarang dibuat untuk dikonsumsi oleh partisipan.

Belum ada penelitian tentang manfaat daun papaya berwarna kuning untuk terapi hipertensi. Penelitian lainnya mengungkapkan tentang papaya sebagai

106

pencegahan hipertensi seperti memanfaatkan akar papaya yang direbus kemudian diminum airnya (LIPI, 2009)

Daun sirsak

Bagi partisipan daun sirsak sering digunakan sebagai pengobatan herbal hipertensi. Meskipun jenis pohonnya yang termasuk jarang ditemui, daun sirsak menjadi pilihan untuk dikonsumsi jika mendapatkan hipertensi.

Menurut penelitian Taylor (2002), daun sirsak termasuk jenis daun lanset yang memiliki permukaan licin dan berwarna hijau gelap memiliki manfaat pengobatan tradisional beberapa jenis penyakit termasuk hipertensi.  Mengkudu

Mengkudu merupakan jenis buah yang mudah didapat di desa Poleganyara. Menurut 23 partisipan, buah ini pernah diminum untuk mengobati hipertensi, namun beberapa partisipan sudah jarang mengkonsumsi mengkudu karena rasa pekat yang kurang enak membuat buah ini menjadi pilihan yang jarang dikonsumsi jika hipertensi kambuh.

107

Dari hasil penelitian, 23 partisipan mengungkapkan bahwa mengkudu dapat mengurangi gejala hipertensi dan menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muljati, R et al(2013) yang mengatakan kandungan scopoletin dalam mengkudu, mampu mengikat serotonin yang menjadi penyebab penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah.

Selain yang disebutkan diatas, terdapat beberapa jenis konsumsi lainnya yang dimanfaatkan sebagai dalam menurunkan tekanan darah yaitu bawang putih, daun pepaya dan buah ketimun. Bawang putih lebih banyak digunakan sebagai campuran makanan seperti dalam masakan sayuran, daun pepaya dikonsumsi sebagai sayuran sedangkan ketimun hanya dikonsumsi mentah.

Penelitian menunjukan bahwa pemanfatan bawang putih dalam bumbu masakan dapat mengurangi peluang terkena hipertensi dengan jumlah konsumsi rata-rata 134 gram per bulan (Qidwai et al., 2000). Diperkirakan mekanisme penurunan tekanan darah ini berhubungan dengan vasodilatasi otot pembuluh darah yang

108

dipengaruhi senyawa yang terkandung dalam bawang putih (Siegel et al., 1992).

Menurut partisipan dengan mengkonsumsi ketimun dapat menurunkan tekanan darah, ini sesuai dengan penelitian Kharisna, et al (2012) dimana hasil penelitian menunjukan bahwa dengan mengkonsumsi ketimun (jus) dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dimana terjadi penurunan tekanan darah yang signifikan pada kelompok eksperimen yang diteliti.

Belum ada penelitian sebelumnya yang mendukung secara spesifik mengenai daun pepaya sebagai antihipertesi. Penelitian yang ada menggunakan bagian pepaya yang lain seperti dalam penelitian Elgadir et al, 2014 menemukan bahwa ekstrak buah pepaya mentah mengandung zat antihipertensi. Yuliarti (2011) juga mengungkapkan manfaat akar pepaya dalam menurunkan hipertensi.

b. Obat medis

Ada 7 dari 30 partisipan menggunakan obat medis sebagai pengobatan hipertensi. Jenis obat yang sering diminum yaitu katopril. Menurut partisipan, penggunan

109

obat ini karena ketidakmampuan mengkonsumsi ramuan yang memiliki rasa yang khas.

Hasil penelitian menunjukan bahwa katopril memiliki efek yang baik sebagai obat hipertensi karena kandungan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor yaitu enzim yang berperan dalam sistem tubuh, umumnya untuk mengobati penyakit jantung termasuk hipertensi (Carrasco, et al, 2009).

Dokumen terkait