• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPARAN DATA DAN HASIL TEMUAN A. Deskripsi Objek Penelitian

3. Pengendalian yang dilakukan SMA Selamat Pagi Indonesia

Seperti halnya kita ketahui bahwa Faktor internalnya berupa Strenghts (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) yang meliputi segala bukti fisik kelengkapan fasilitas yang ada di SMA Selamat Pagi Indonesia. Sedanngkan faktor eksternal berupa ancaman dan peluang.

Dari sisi faktor internal tidak bisa terlepas dari fasilitas sarana dan prasarana sekolah. Karena sarana dan prasarana sekolah ini merupakan penunjang proses belajar mengajar di sekolah. Menurut tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan:

“Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mangajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.”118

118

Republik Indonesia No 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)”, SMA Selamat Pagi Indonesia juga dalam kelengkapan fasillitas sekolah mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan dalam satuan pendidikan yang sesuai dengan pedoman tersebut. Komponen-komponen sarana dan prasarana meliputi:

NO KOMPONEN

1 Kebersihan dan Ventilasi Ruangan 2 Konstruksi bangunan

3 Fasilitas sanitasi

4 Halaman dan pekarangan 5 Pengolahan sampah dan limbah

6 Petugas dan layanan khusus lingkungan sekolah

7 Standar instalasi listrik sekolah/madrasah harus memiliki dengan daya minimum 1300 watt.

8 Kondisi kelas dan kelayakan kelas

9 Kondisi fasilitas pelengkap seperti laboratorium

praktikum dan wahana pengembangan program lifeskiil

Selain kelebihan setiap instansi juga memiliki kekurangan atau kelemahan. Yang mana kelemahan itu bisa menjadi kewaspadaan dan

kelemahan tersebut segera tertutupi dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki suatu sekolah tersebut.

Terdapat beberapa kelemahan SMA Selamat Pagi Indonesia menurut pandangan pihak sekolah agar dapat dibenahi oleh stakeholder dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan, diantaranya:

1) Sosialisasi dan penyampaian informasi terkait adanya sekolah gratis di SMA Selamat Pagi masih belum bisa efektif dan belum menjangkau kawasan atau daerah yang terpencil, terlebih bagi daerah yang masih minim akses internet. Sehingga masih cukup banyak siswa yang lebih membutuhkan pendidikan belum bisa kami tampung secara maksimal dikarenakan akses sosialisasi yang belum seluruhnya sampai pada daerah-daerah yang terpencil.

2) Saat ada acara perlombaan baik di tingkat Nasional maupun Internasional, SMA Selamat Pagi Indonesia lebih mengutamakan mengikuti pada cabang-cabang perlombaan yang bersifat non akademik. Hal ini dikarenakan prosentase dari sekolah ini lebih mengedepankan praktik 70% dan teori 30% nya dan ditambah lagi terkait manajemen waktu kegiatan belajar mengajar sekolah formal yang masih cenderung kondisional, sehingga porsi pemberian materi yang diberikan akan terkurangi dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya. Meskipun dari sekolah sudah mengantisipasi dengan penggantian jam di saat Private Lecture untuk mengejar ketertinggalan materi yang banyak diisi dengan

meskipun sedikit. Itulah sebabnya pihak sekolah lebih memilih mengikuti perlombaan non akademik dibandingkan dengan akademik. Karena sekolah paham betul, sekolahnya berpotensi besar di bidang keterampilan-keteramnpilan lifeskill.

Adapun faktor eksternalnya adalah berupa ancaman dan peluang. Ancaman yang dirasa di sekolah ini adalah adanya kekhawatiran akan setiap tamu yang berkunjung di SMA Selamat Pagi Indonesia, mengingat sering sekali sekolah tersebut dikunjungi oleh tamu baik dari dalam kota maupun luar kota, luar provinsi bahkan luar negri. Tidak sedikit lembaga pendidikan yang melakukan studi banding ke sekolah tersebut. Semakin banyak tamu, semakin banyak pula interaksi antar siswa dan tamu, semakin banyak interaksi maka akan ada dampak yang dibawa dari luar, baik pengaruh positif maupun negatif, semua berbaur. Hal inilah merupakan ancaman bagi sekolah. Tidak semua guru bisa mengontrol satu per satu dari siswa saat sekolah kedatangan tamu dari luar. Namun antisipasinya sekolah setiap beberapa pekan sekali melakukan evaluasi, guna sharing antara peserta didik, tentor kewirausahaan, dan guru.

Kehkawatiran tersebut wajar dirasakan oleh sekolah,, dikarenakan memang secara sudut pandang teori belajar konstruktivis menyatakan bahwa pengetahuan siswa akan lebih bermakna apabila siswa mampu memproses sendiri akan segala informasi dan interaksi yang diterimanya. Jika siswa sering berinteraksi dengan pengunjung di sekollahnya maka

akan memberikan dampak kepada dirinya. Baik dampak positif maupun dampak negatif. Disinilah letak peran siswa harus cermat dann teliti dalam menerima informasi yang diterimanya.

Opportunities (peluang) SMA Selamat Pagi Indonesia Kota Batu di dunia pemasaran pendidikan, sangatlah mampu menarik perhatian dan minat masyarakat, dibuktikan dengan jumlah peserta didik yang mendaftar dari tahun ke tahun selalu meningkat dan berasal dari tidak hanya di pulau Jawa saja, akan tetapi belahan seluruh pulau di Indonesia. Bagi para lulusan selain mampu berkesempatan melanjutkan di perguruan tinggi favorit, juga bagi yang langsung ingin bekerja, mampu dengan mudah masuk di perusahaan-perusahaan besar yang sudah cukup terkenal, karena sekolah tersebut sudah memiliki relasi dengan perusahaan-perusahaan ternama, dan sudah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan sejak bertahun-tahun lamanya. Hingga kepercayaan beberapa perusahaan juga semakin bertambah terhadap mutu lulusan SMA Selamat Pagi Indonesia tersebut. Selain itu SMA Selamat Pagi Indonesia juga berpeluang besar untuk mengikuti lomba-lomba bergengsi baik di bidang akademik dan non akademik.

Beberapa situasi yang dapat menjadi peluang sebuah lembaga atau organisasi diantaranya, yaitu:119

119

Dokumentasi Profil SMA Selamat Pagi Indonesia, diakses pada 20 Desember 2019, pukul 20.05 WIB

keunggulan tertentu.

(2) Hubungan baik dengan para Stakeholder.

(3) Di era kemajuan teknologi mampu mengoptimalkan penggunaan teknologi canggih.

(4) Memanfaatkan media sosial untuk sarana yang efektif, seperti share keilmuwan, media waka humas untuk mensosialisasikan sekolah dengan mengembangkan website sekolah semenarik mungkin dan lain sebagainya.

170 PENUTUP A. KESIMPULAN

Dari hasil perolehan data, analisis data dan konklusi data yang diperoleh dari SMA Selamat Pagi Indonesia terkait evaluasi program kurikulum 2013, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan evaluasi program kurikulum 2013 di SMA Selamat Pagi