• Tidak ada hasil yang ditemukan

َ رلا َ

B. Kemandirian Entrepreneur Santri

1. Pengertian Kemandirian Enterpreneur Santri

aktivitas karena terlalu dan terus menerus bergantung dengannya.81

Kemandirian identik dengan kedewasaan, berbuat sesuatu tidak harus ditentukan atau diarahkan sepenuhnya oleh orang lain. Kemandirian anak sangat diperlukan dalam rangka membekali mereka untuk menjalani kehidupan yang akan datang. Kemandirian seorang anak akan mampu untuk menentukan pilihan yang ia anggap benar, selain itu ia berani memutuskan pilihannya dan bertanggung jawab atas risiko dan konsekuensi yang diakibatkan dari pilihannya tersebut. Kemandirian yang dimiliki oleh siswa diwujudkan melalui kemampuannya dalam mengambil keputusan sendiri tanpa pengaruh dari orang lain. Kemandirian juga terlihat dari berkurangnya ketergantungan siswa terhadap guru disekolah. Siswa yang mandiri tidak lagi membutuhkan perintah dari guru atau orangtua untuk belajar ketika berada di sekolah maupun dirumah.82

Menurut Mu‟tadin, kemandirian mengandung makna: (a) suatu keadaan dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya, (b) mampu mengambil keputusan dan inisiatif diri dalam mengerjakan tugas-tugas, dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.83

Sebagaimana hal ini telah dijelaskan di dalam firman Allah Al-Qur‟an surat Ar-Ra‟d ayat 11:









































































81 Fauzan Adhim, op. Cit., h.12

82 Willis S.Sofyan, Konseling Individual Teori dan Praktek (Bandung: Alfabeta, 2007), h.21

83 Eti Nurhayati, Bimbingan Konseling dan Psikoterapi Inovatif (Yogyakarta:

Pustaka Belajar, 2011), h. 56

Artinya: Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaga atas perintah Allah. Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (Q.S Ar-Ra‟d: 11).84

Sedangkan kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, entre berarti

„antara‟ dan prendre berarti „mengambil‟. Kata ini pada dasarnya digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang berani mengambil risiko dan memulai sesuatu yang baru. Selanjutnya, pengertian entrepreneurship diperluas hingga mencakup inovasi. Melalui inovasi munculah kebaharuan yang dapat berbentuk produk baru hingga sistem distribusi baru. Produk baru misalnya, tidak mesti terkait dengan teknologi canggih karena produk yang sederhana juga dapat menyajikan kebaharuan, contohnya rasa baru pada produk makanan.85

Istilah “entrepreneur” berasal dari perkataan bahasa Prancis dan secara harfiah berarti perantara (Bahasa Inggris: Between-taker atau go-Between). Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20 para entrepreneur seringkali tidak dibedakan dengan kelompok manajer dan kelompok pengusaha terutama dipandang dari sudut perspektif ekonomi.86

Selanjutnya Benedicta Prihatin Dwi Riyanti dalam bukunya memaknai entrepreneurship dari sudut pandang psikologi kepribadian mendefinisikan wirausaha sebagai orang yang menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan bersedia mengambil resiko pribadi dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola, dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya.

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah proses penciptaan sesuatu

84 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Sygma Examedia Arkanlema, 2009), h.250

85 Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship (Jakarta: Grasindo, 2009). h.2

86 J. Winardi, Entrepreneur dan Entrepreneurship (Depok: Kencana, 2003). h. 2

yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi.87

Kewirausahaan sebenarnya berasal dari kata wira-usaha yang secara sederhana berarti orang yang berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Jadi kewirausahaan berarti kemampuan untuk berani mengambil resiko dan menciptakan sesuatu yang baru.88

Seorang pakar manajemen modern bernama Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pakar lainnya, Zimmerer, menyatakan bahwa kewirausahaan sebagai proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.89

Kewirausahaan juga disebut sebagai sebuah proses dinamis dalam menciptakan tambahan kekayaan. Kekayaan dihasilkan oleh individu yang menanggung risiko utama dalam hal modal, waktu, dan/atau komitmen karier atau menyediakan nilai bagi beberapa produk atau jasa. Produk atau jasa mungkin dapat terlihat unik ataupun mungkin tidak, tetapi dengan berbagai cara nilai akan dihasilkan oleh seorang pengusaha dengan menerima dan menempatkan keterampilan dan sumberdaya yang dibutuhkan ini.90

Entrepreneur dapat pula dimaknai sebagai suatu berfikir kreatif dan perilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.91

87 Robert D. Hisrich, Michael P. Peters dan Dean A. Shepherd, Entrepreneurship Kewirausahaan (Jakarta: Salemba Empat, 2008). h.9

88 Syahrial Yusuf, Entrepreneurship Teori dan Praktik Kewirausahaan yang Telah Terbukti (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2010). h.5

89 Ibid, h. 5

90 Robert D. Hisrich, Michael P. Peters dan Dean A. Shepherd, Op, Cit, h.10

91 Bambang, Membangun Semangat Kewirausahaan (Yogyakarta: Laksbang Pressindo, 2005) h.123

Sementara itu Sukardi menjelaskan entrepreneur adalah gaya manajemen (mind set) yang mengikuti kesempatan tanpa mengikuti kesempatan tanpa memiliki sumber-sumber yang dapat dikendalikan saat ini.

Menurutnya kunci keberhasilan pendidikan entrepreneur adalah: 1) meningkatnya keahlian individu; 2) lembaga yang memiliki Competitive Advantage; 3) memiliki kemampuan mengembangkan ekonomi wilayah.

Karena entrepreneur dapat dijumpai pada semua profesi, misalnya dalam bidang pekerjaan pendidikan, kedokteran, arsitektur, bidang enginering atau pemesinan, bidang pekerjaan sosial dan bidang distribusi, maka dalam menyajikan definisi tentang entrepreneurship yang lebih komprehensif. Robert D. Hisrich dan Candida G. Brush menyatakan bahwa pendidikan entrepreneurship adalah proses, dimana diciptakan sesuatu yang berbeda yang bernilai, dimana orang menanggung resiko finansial, psikologikal serta sosial dan orang yang bersangkutan menerima hasil-hasil berupa imbalan moneter dan kepuasan pribadi sebagai dampak kegiatan itu.92

Selain itu juga Rostand, mengemukakan entrepreneurship merupakan sebuah proses dinamik di mana orang menciptakan kekayaan inkremental.

Kekayaan tersebut diciptakan oleh individu-individu yang menanggung risiko utama, dalam wujud risiko modal, waktu dan atau komitmen karier dalam hal menyediakan nilai untuk produk atau jasa tertentu. Produk atau jasa tersebut mungkin tidak baru, atau bersifat unik, tetapi, tetap nilai harus diciptakan oleh sang entrepreneur melalui upaya mencapai dan mengalokasi keterampilan-keterampilan serta sumber-sumber daya yang diperlukan.93

Disamping itu juga entrepreneurship merupakan sebuah sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi, dan produk baru. Pelaku wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha, mengumpulkan sumberdaya yang dibutuhkan guna

92 PO. Abbas Sunaryo, et al, kewirausahaan, (Yogyakarta: Andi, 2010 ), h.172

93 J. Winardi, Op Cit., h. 23

mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan keberhasilan. Wirausaha berupaya bekerjasama dengan mengelola ancaman, pesaing baru atau juga bias seorang partner, pemasok, konsumen.

Dengan demikian definisi lengkap wirausaha adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, resiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi.94

Faktor terpenting dalam upaya membangun ekonomi yang berkelanjutan untuk masa depan adalah sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan bekarya serta bekerja keras yang memiliki kompetensi yang diandalkan dalam mengelola sumber daya ekonomi. Oleh sebab itu sangat penting bagi kalangan pendidik di perguruan tinggi, ataupun di dalam pesantren.