• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.3 Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembannya. Berikut ini pengertian lingkungan kerja yang dikemukakan oleh para ahli : Menurut Busro, (2017:304) mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah wahan yang ada di dalam organisasi lingkungan fisik, lingkungan sosial,

maupun lingkungan virtual yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan kinerja perusahaan secara berkesinambungan.

Menurut Sofyan (2013:19) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berada disekitar karyawan yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya dalam suatu wilayah.

Menurut (Sedarmayanti, 2013:23) mengemukakan bahwa suatu tempat yang terdapat sebuah kelompok dimana di dalamnya terdapat beberapa fasilitas pendukung untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik maupun non fisik, yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas dan pekerjaannya sehari-hari.

2.1.3.1 Jenis-Jenis Lingkungan kerja

Kondisi lingkungan yang mendukung bagi seluruh aktifitas kerja karyawan akan meningkatkan produktifitas kerja karyawan dan begitu sebaliknya apabila kondisi lingkungan kerja yang tidak nyaman akan membuat karyawan merasa cepat bosan dan akhirnya menurunkan produtifitas kerja karyawan tersebut. Menurut Sedarmayanti (2011) bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu : lingkungan tempat kerja atau lingkungan kerja fisik dan suasana kerja atau lingkungan non fisik, selanjutnya Wursanto (2010) menyatakan bahwa lingkungan kerja dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu : kondisi lingkungan kerja yang menyangkut segi fisik, dan kondisi lingkungan kerja yang menyangkut segi

psikis”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi produktifitas karyawan ada dua macam yaitu : lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik atau psikis.

1. Lingkungan kerja fisik

Semua keadaan yang ada disekitar tempat kerja, yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut Sedarmayanti (Rahmawanti dkk, 2014) yang dimaksud lingkungan kerja fisikyaitu semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja dimana dapat mempengaruhi kerja karyawan baik secara langsung maupun tidaklangsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, antara lain:

a. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan, seperti:

pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya.

b. Lingkungan perantara atau disebut juga lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya temperature, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.

2. Lingkungan kerja non fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah keadaan lingkungan tempat kerja karyawan yang berupa suasana kerja yang harmonis, artinya terjadi hubungan atau komunikasi antara bawahan dengan atasan (hubungan vertical) serta hubungan antar sesama karyawan (hubungan

horizontal). Dengan adanya suasana kerja dan komunikasi yang harmonis, maka karyawan akan merasa nyaman ditempat kerja sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik, dengan efektif dan efisien.

Kesan yang nyaman pada karyawan akan lingkungan kerja dapat mengurangi rasa kejenuhan dan kebosanan dalam bekerja. Kenyamanan tersebut tentunya akan berdampak pada peningkatan motivasi dan menghasilkan kinerja yang meningkat pula. Sebaliknya, ketidaknyamanan dari lingkungan kerja yang dialami oleh karyawan bisa berakibat fatal yaitu menurunnya motivasi kerja karyawan itu sendiri menghasilkan penurunan pada kinerja karyawan yang berpengaruh terhadap perusahaan (Aruan, dkk, 2015).

2.1.3.2 Indikator Lingkungan Kerja Fisik

Menurut Sedarmayanti(2017) yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja fisik, antara lain:

1. penerangan/cahaya di tempat kerja

Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan adanya penerangan/cahaya yang terang tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas/ kurang cukup mengakibatkan penglihatan menjadi kurang jelas, pekerjaan akan berjalan lambat, banyak mengalami kesalahan, menyebabkan kurang efesien dalam

melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisai sulit dicapai.Cahaya dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Cahaya alam yang berasal dari sinar matahari.

b. Cahaya buatan, berupa lampu.

2. Sirkulasi Udara

Sirkulasi udara adalah proses pergantian udara yang berada di dalam ruangan dengan udara yang berada di luar ruangan. Sebuah ruangan membutuhkan aliran udara yang memadai melaui ventilasi udara mau pun melalui pendingan ruangan. Sirkulasi udara yang ada dikantor akan mempengaruhi keadaan kerja karyawan. Karyawan akan sulit bekerja dengan baik, senang dan efisien, apabila bekerja di ruang kantor yang udaranya panas, pengap sehingga sulit bernafas. Sedangkan pekerjaan kantor dengan suhu udara yang baik berkisar 13-24 derajat celciuas.

3. Peralatan Kerja

Peralatan kerja utama yang digunakan oleh seorang pekerja pada saat bekerja akan memberikan hasil yang baik jika kelengkapan peralatan kerja tersebut dapat digunakan dengan kondisi baik, layak dan memadai.

4.Tata Letak

Desain dan tata letak peralatan kerja dapat mempengaruhi perilaku karyawan di tempat kerja. Semakin baik pengaturan tata letak peralatan

kerja karyawan dan ketersedian peralatan kerja yang memadai, akan mendukung kinerja karyawan.

5. Keamanan bekerja

Keamanan yang diciptakan suatu organisasi akan mewujudkan pemeliharaan karyawan dengan baik, namun keamanan bekerja tidak sepenuhnya bisa diciptakan oleh pimpinan organisasi. Keamanan bekerja akan tercipta bila semua elemen yang ada di organisasi secara bahu-membahu menciptakan kondisi keamanan yang stabil.

2.1.3.3 Faktor Lingkungan Kerja Non Fisik

Faktor lingkungan kerja non fisik Menurut Mangkunegara (2005:105) lingkungan kerja non fisik meliputi :

1. Faktor lingkungan sosial. Lingkungan sosial yang sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah latar belakang keluarga, yaitu antara lain status keluarga, jumlah keluarga, tingkat kesejahteraan dan lain-lain.

2. Faktor status sosial. Semakin tinggi jabatan seseorang semakin tinggi pula kewenangan dan keleluasaan dalam mengambil keputusan.

3. Faktor hubungan kerja dalam perusahaan. Hubungan kerja yang ada dalam perusahaan adalah hubungan kerja antara karyawan dengan karyawan dan antara karyawan dengan atasan.

4. Faktor sistem informasi. Hubungan kerja akan dapat berjalan dengan baik apabila ada komunikasi yang baik diantara anggota perusahaan. Dengan adanya komunikasi di lingkungan perusahaan maka anggota perusahaan

akan berinteraksi, saling memahami, saling mengerti satu sama lain dapat menghilangkan perselisihan salah paham.

5. Kondisi psikologis dari lingkungan kerja yang meliputi :

a. Rasa bosan, Kebosanan kerja dapat disebabkan perasaan yang tidak enak, kurang bahagia, kurang istirahat dan perasaan lelah.

b. Keletihan dalam bekerja, Keletihan kerja terdiri atas dua macam yaitu keletihan kerja psikis dan keletihan psikologis yang dapat menyebabkan meningkatkan absensi, turn over, dan kecelakaan.

2.1.3.4 Manfaat Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang baik dapat memicu kinerja karyawan dan kepuasan kerja karyawan. (Siagian, 2014:103), mengemukakan bahwa manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat, selain itu lingkungan kerja juga dapat berpengaruh terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja muncul sebagai akibat dari situasi kerja yang ada di dalam perusahaan.

Kepuasan kerja tersebut mencerminkan perasaan karyawan mengenai senang atau tidak senang, nyaman atau tidak nyaman atas lingkungan kerja perusahaan dimana dia bekerja.

Dokumen terkait