• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

2.1.4 Pengertian Pembangunan

Pembangunan pada dasarnya adalah suatu usaha untuk memperbaiki pada kondisi yang lebih baik bagi suatu masyarakat untuk menuju ke arah kemajuan. Maju mundurnya suatu masyarakat dapat dilihat dari hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat tersebut. Pembangunan fisik belum dapat dijadikan sebagai suatu jaminan bahwa masyarakatnya sudah maju, demikian pula sebaliknya kemajuan

29

Rukminto, Isbandi. 2008. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyrakat. Jakarta: Rajawali. Hal: 106

30

suatu masyarakat tidak hanya dapat dilihat dari perilaku masyarakatnya. Pembangunan yang terpadu dari berbagai bidang akan lebih menguntungkan dibandingkan pembangunan yang dilaksanakan secara sektoral. Menurut Bintoro Tjokroamidjojo, pembangunan adalah upaya suatu masyarakat bangsa yang merupakan suatu perubahan sosial yang besar dalam berbagai bidang kehidupan ke arah masyarakat yang lebih maju dan baik, sesuai dengan pandangan masyarakat bangsa itu.

Menurut Afiffudin31 dalam bukunya Pengantar Administrasi Pembangunan, bahwa Pembangunan merupakan suatu proses perkembangan untuk mengarah ke arah yang lebih baik dan berkembang yang memuat aspek, perubahan ke arah yang lebih baik, pembangunan yang nyata baik fisik mapun moral, dilakukan secara berantai yang dilakukan secara sadar, memiliki rencana yang tersusun secara rapi, dan pembangunan merupakan cita-cita akhir dari perjuangan negara dan bangsa.

Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Proses pembangunan sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan social budaya. Pembangunan supaya menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atas kekuatan sendiri (self sustaining proces) tergantung kepada manusia dan strukutr sosialnya. Jadi bukan hanya yang dikonsepsikan sebagai usaha pemerintah belaka. Pembangunan tergantung dari suatu “innerwill”, proses emansiapsi diri. Dan suatu partisipasi

31

Afiffudin. 2010. Pengantar Administrasi Pembangunan, Konsep Teori dan implikasinya di era Reformasi. Bandung: Alfabeta Hal: 42-47

kreatif dalam proses pembangunan hanya menjadi mungkin karena proses pendewasaan.32

Todaro dalam Bryant dan White mengemukakan bahwa pembangunan adalah proses multidemensi yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, sikap-sikap rakyat dan lembaga-lembaga nasional dan juga akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan dan pemberantasan kemiskinan absolut. Sejalan dengan pendapat tersebut Dudley Seers, menyatakan bahwa pembangunan menuju pada tiga sasaran penting yaitu mengurangi: kemiskinan (poverty), pengangguran (unemployment), dan ketimpangan (inequality).

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa pembangunan dilaksanakan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sehingga nampak peranan manusia dalam pembangunan baik sebagai sebagai subyek maupun sebagai obyek pembangunan. Secara ringkas pembangunan dapat diartikan sebagai proses rekayasa untuk meningkatkan kualiatas hidup dengan memanfaatkan berbagai sumber daya pendukungnya melalui perubahan tatanan lingkungan hidup serta kehidupan secara keseluruhan. Untuk mecapai tujuan-tujuan yang dicanangkan pembangunan tersebut maka dilaksanakan berbagai program yang terdiri dari berbagai jenis kegiatan pembangunan.

Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang mewujudkan suatu kondisi yang lebih baik dari sekarang baik secara

32

Soedjatmoko. 1972. Pembinaan Aspek-aspek Sosiologis Kulturil dalam Menunjang Modernisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal: 67

material maupun secara sipiritual. Sehubungan dengan itu diperlukan suatu rangkaian tindakan yang dilakukan oleh setiap individu yang bernaung dalam suatu sistem masyarakat guna mencapai hasil akhir yang diinginkan.

Lebih lanjut menurut Sondang P. Siagian mengemukakan bahwa dalam hal ini terdapat beberapa ide pokok yang menjadi dasar pembangunan, yaitu: 33

1. “Pembangunan sebagai suatu perubahan yang mewujudkan suatu

kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi sekarang. Pengertian perubahan ke arah kondisi yang lebih baik tidak ahnya dalam arti yang sempit seperti peningkatan taraf hidup, tetapi juga dalam hal segala aspek kehidupan yang lainnya.

2. Pembangunan diartikan sebagai suatu pertumbuhan. Hal ini menunjukan kemampuan sekelompok masyarakat untuk terus berkembang baik secaar kuantitatif maupun kulaitatif. Pertumbuhan ini di artikan sebagai suatu yang mutlak harus terjadi dalam pembangunan, yang meilputi semua aspek kehidupan seperti aspek ekonomi, sosial, politik yang berjalan seirama dengan keadaan yang saling menunjang.

3. Pembangunan sebagai suatu rangkaian tindakan atau usaha yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat yang bernaung dalam suatu sistem kemasyarakatan guna mencapai hasil akhir yang di inginkan. Dalam hal ini daharapkan suatu kesadaran yang tidak hanya terbatas pada suatu kelompok–kelompok tertentu dalam masyarakat, melainkan seluruh warga pada semua lapisan dan tindakan serta timbul dari dalam diri sendiri. Pembangunan tidaklah terjadi dengan sendiirmya, apa lagi secara kebetulan, sehingga tercapai keadaan yang lebih baik dengan pertumbuhan yang berlangsung terus-menerus.

4. Pembangunan harus didasarkan suatu rencana. Artinya pembangunan itu harus dengan sengaja dan ditentukan secara jelas, tujuan, arah dan bagaimana pelaksanaannya.

5. Pembangunan diharapkan bermuara pada satu titik akhir tertentu seperti masalah keadilan sosial, kemakmuran yang merata, kesejahteraan material, mental dan spiritual, dan sebagainya.

33

Sondang P Siagian dalam Modul FISIP 2002. Perencanaan Pembangunan. Jakarta: Universitas Terbuka. Hal: 42

Namun demikian titik akhir ini mempunyai sifat relatif dan sukar untuk dibayangkan pencapaian titik akhir yang jenih dan absolut sehingga tidak mungkin ditingkatkan lagi. Kenyataannnya adalah, selama masih terdapat suatu masyarakat, selama itu pulalah kegiatan kegiatan pembangunan akan terus dilaksanakan.”

Dapat disimpulkan kegiatan pembangunan ádalah suatu kegiatan untuk mencapai cita-cita suatu masyarakat untuk memperbaiki kehidupan secara sadar dan ternecana telah akan berlamngsung. Kata lain pembangunan merupakan tindakan atau usaha yang dilakukan secara sadar untuk melakukan perubahan-perubahan yang mendasar terhadap sikap, mental, struktur, social dan lembaga masyarakat yang dituntut untuk melakukan atau memacu pertumbuhan ekonomi tanpa mengabaikan sektor lainnya.

Berdasarkan definisi menurut Wiroatmojo tersebut memuat prinsip-prinsip pembangunan daerah yang merupakan bagian rambu-rambu yang telah ditentukan bagi pelaksana pembangunan daerah. Adapun prinsip-prinsip penyelenggaraan pembangunan daerah secara umum sebagai berikut: 34

1. ”Tetap berada di dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Tetap menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. 3. Demokrasi disemua segi kehidupan bernegara.

4. Pemerataan dan keadilan dalam berperan serta pada pembangunan daerah serta dalam memperoleh manfaat yang dihasilkannya.

34

Wiroatmojo, Piran. 2003. Otonomi dan pembangunan Derah. Yogyakarta: Lembaga Administrasi Negara. Hal: 52

5. Masyarakat kelomppok usaha kecil dan kelompok usaha menengah lebih dipacu untuk berperan serta secara aktif pada setiap kegiatan pembangunan.

6. Memanfaatkan secara bijaksana semua potensi sumber daya nasional yang berada di daerah sesuai fungsi dan keadaan masing-masing sumberdaya.

7. Sesuai keseraragaman keadaan daerah.

8. Sesuai kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat, baik secara desentralisasi, dekonsentrasi maupun dalam rangka perbantuan.

9. Bekerjasama dibidang ekonomi, sosial, budaya dan bidang kegiatan yang lain dengan semua daerah lainnya.

10.Pemerintah yang baik berarti pemerintahan daerah otonom harus dilaksanakan secara tepat guna, efesien dan memiliki produktifitas yang tinggi serta lepas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

11.Investasi disertai ketentuan meningkatkan penggunaan sumber daya yang dihasilkan dan yang berada didaerah masing-masing agar nilai tmabha yang dihasilkan dari adanya investasi tersebut lebih banyak dinikmat masyarkat setempat dan membantu pembangunan daerah.

12.Pelaku pembangunan daerah adalah; 1). Pemerintah Derah,

2) Masyarakat,

3). Badan Hukum Swasta, 4) Pemerintah Provinsi,

5) Pemerintah pusat dengan dana sendiri atau dana lain, Organisasi Internasional dan negara lain.”

Dokumen terkait