• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

B. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

1. Pengertian Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

dan pemrosesan informasi menjadi strategi-strategi belajar khas. Beberapa strategi belajar yang dimaksud adalah strategi mengulang, strategi elaborasi, strategi organisasi, strategi metakognitif. Berikut ini uraian dari keempat strategi tersebut.

a. Strategi mengulang. Merupakan strategi yang dilakukan dengan menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan awal yang sudah dimiliki siswa.

b. Strategi elaborasi. Merupakan strategi yang membantu pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dengan menciptakan gabungan dan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui.

c. Strategi organisasi. Merupakan strategi yang bertujuan membantu siswa meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru, terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur pengorganisasian baru pada bahan-bahan tersebut.

d. Strategi metakognitif. Merupakan strategi yang berhubungan dengan pengetahuan siswa tentang cara berpikir mereka sendiri dan kemampuan mereka menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan tepat.45

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan kecerdasan kognitif terdiri dari hasil belajar, inteligensi dan potensi intelektual. Hasil belajar sendiri yakni suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Hasil belajar ini dapat dicapai melalui tiga ranah, yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar dalam ranah kognitiflah yang lebih dominan dari ketiga ranah ini. Dalam pengembangan hasil belajar kognitif ini dapat dilakukan dengan menerapkan empat strategi belajar aktif, diantaranya strategi mengulang, elaborasi, organisasi dan metakognitif.

B. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

1. Pengertian Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Supaya lebih jelas dalam membahas pengertian pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, maka terlebih dahulu penulis akan menjelaskan satu persatu dari kata-kata tersebut. Pembelajaran berasal dari kata belajar yang artinya “aktivitas perubahan tingkah laku”.46

Perubahan tingkah laku ini ternyata

45Anwar Kholil, Mengoptimalkan Hasil Belajar Kognitif dengan Strategi Belajar,

(Yogyakarta: Andi Press, 2008), Cet. I, h. 50.

46Muhammad Starawaji, “Pengertian Pembelajaran”, dalam

mempunyai arti yang sangat luas, yakni perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu atau berpengetahuan dan dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai “proses yang diterapkan untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik”.47

Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran menjelaskan bahwa pembelajaran adalah “sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri”.48

Dengan kata lain, pembelajaran yakni bantuan yang diberikan oleh pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

Adapun Sejarah Kebudayaan Islam sendiri didefinisikan sebagai “kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam satu periode kekuasaan Islam mulai dari periode Nabi Muhammad SAW sampai perkembangan kekuasaan Islam sekarang”.49

Sejarah Kebudayaan Islam juga diartikan sebagai “kisah-kisah yang didalamnya terdapat cara-cara hidup yang ditempuh manusia dalam keaneka ragamannya untuk mencapai suatu tujuan”.50

Dalam sumber lain yang penulis peroleh disebutkan bahwa Sejarah Kebudayaan Islam merupakan “kemajuan politik atau kekuasaan Islam yang berperan melindungi pandangan hidup Islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah, penggunaan bahasa dan kebiasaan hidup bermasyarakat”.51

Sidi Gazalba dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam memberikan definisi tentang Sejarah Kebudayaan Islam sebagai “cara berpikir dan cara merasa Islam yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari golongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu ruang dan suatu waktu”.52

Yatimin

47 http://id.wikipedia.org/wiki/pembelajaran, 01 September 2010.

48Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2008), Cet. I, h. 85.

49Muhammad Al-Hafizh, “Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam”, dalam

http://alhafizh84.wordpress.com/, 02 September 2010.

50Ustadz Muhammad Khair Abdul Kadir, Konsepsi Sejarah Islam dalam Sorotan, Terj.

dari Tarikhuna Fi Dlau’i al-Islam, oleh Nabhan Husein, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1992), Cet.

II, h. 64.

51Ahmad Hasimy, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), Cet. I, h.

14.

Abdullah dalam bukunya Studi Islam Kontemporer menegaskan bahwa Sejarah Kebudayaan Islam adalah “keterangan yang telah terjadi pada masa lampau atau pada masa yang masih ada”.53 Sedangkan menurut Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul Metodologi Studi Islam yang dimaksud dengan Sejarah Kebudayaan Islam adalah

Peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan agama Islam. Diantara cakupannya itu ada yang berkaitan dengan sejarah proses pertumbuhan, perkembangan dan penyebarannya, tokoh-tokoh yang melakukan pengembangan dan penyebaran agama Islam tersebut, sejarah kemajuan dan kemunduran yang dicapai oleh umat Islam dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ilmu pengetahuan agama dan umum, kebudayaan, arsitektur, politik pemerintahan, peperangan, pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya.54

Dari definisi yang telah dijelaskan di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah ”proses yang diterapkan untuk membantu peserta didik dalam mengenal, mengetahui dan memahami setiap kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dalam berbagai aspek”.55

Sumber lain yang penulis dapatkan memaparkan bahwa pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ialah

Usaha yang diberikan oleh pendidik agar peserta didik memahami Sejarah Islam lalu mencontoh keteladanan sifat-sifat dari tokoh Islam masa lalu dengan mengambil hikmah dari nilai dan makna sejarah, menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk berdasarkan pengetahuannya atas fakta sejarah yang ada, dan juga untuk menggugah semangat mendalami Islam yang lebih baik.56

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat simpulkan bahwa pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada hakikatnya adalah aktivitas pentransferan ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh guru kepada siswa yang berhubungan erat dengan peristiwa masa silam, baik itu peristiwa politik, sosial,

53Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, (Jakarta: Amzah, 2006), Cet. I, h. 202.

54Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006),

Cet. IV, h. 314.

55Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. VIII, h. 66.

56Departemen Agama RI, Pedoman Khusus Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta:

maupun ekonomi yang memang benar-benar terjadi dalam suatu negara Islam dan dialami oleh masyarakat Islam.

Dokumen terkait