• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UPAH

B. Pengertian Upah

Tenaga kerja sebagai salah satu pemilik faktor produksi yang menawarkan jasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan proses produksi. Untuk itu, atas pengorbananya tenaga kerja berhak mendapatkan balas jasa dari perusahannya berupa penghasilan dalam bentuk upah. Upah merupakan salah satu indikator penting untuk menilai hidup dari buruh/karyawan/tenaga kerja.

Upah atau gaji yang diberikan kepada seorang tenaga kerja merupakan penghargaan atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan untuk kepentingan suatu organisasi atau perusahaan. Penghargaan ini tidak selamanya berbentuk uang, tetapi juga dalam bentuk penghargaan lainnya.

Pengupahan sendiri merupakan salah satu faktor yang paling sensitif karena upah merupakan salah satu faktor pendorong untuk bekerja, dan berpengaruh terhadap moral dan disiplin tenaga kerja. Oleh karena itu, setiap perusahaan atau organisasi maupun seharusnya dapat memberikan upah yang seimbang dengan beban kerja yang dipikul tenaga kerja.

Pentingnya pemberian upah kepada tenaga kerja yang sesuai dengan hasil pekerjaannya serta besarnya kebutuhan merupakan suatu hal yang harus diperhatikan oleh seorang pengusaha. Upah yang sesuai tersebut bisa diberikan baik itu sesuai dengan jam kerja ataupun banyaknya unit barang yang dihasilkan oleh tenaga kerja tersebut.

Upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh pegawai pelaksana. Upah diartikan juga sebagai harga untuk jasa- jasa yang telah diberikan oleh seseorang kepada orang lain.

Upah yaitu imbalan yang diterima seseorang dalam kaitannya langsung dengan kerja atau berdasarkan prestasi kerja.

Dewan Penelitian Pengupahan Nasional, mengartikan upah ialah suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Menurut Pasal 1 ayat 30 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya ata suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan

dilakukan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, upah merupakan balas jasa atau pendapatan yang diterima oleh pekerja dari pihak lain atau pemberi

kerja.

Pada PT. Madju Medan Cipta upah bagi karyawan merupakan hal yang penting serta balas jasa berupa uang atas tenaga kerja yang diberikannya pada perusahaan. Pemberian upah pada karyawan di PT.Madju Medan Cipta sudah

terlaksana dengan baik dan menjadi pemacu kinerja sehingga dapat meningkatkan produksi perusahaan.

Macam- Macam Upah dan Faktor yang Mempengaruhi

1. Upah menurut waktu, yaitu upah yang diberikan kepada para pekerja menurut waktu kapasitas kerjanya. Pembayaran upah tersebut bisa dilakukan secara harian, mingguan, dan bulanan. Besarnya upah yang dibayarkan didasarkan kepada lamanya bekerja bukan dilakukan dengan prestasi kerjanya.

Kebaikan upah menurut waktu adalah :

1. Tata usaha yang mengurus soal pembayaran upah dapat menyelenggarakan dengan mudah.

2. Perhitungan tidak menyukarkan.

Keburukan upah menurut waktu adalah :

a) Upah pekerja yang rajin dan malas disamakan.

b) Pimpinan perusahan tidak mempunyai kepastian tentang kecakapan dan kemauan bekerja dari pekerja.

c) Buruh tidak mempunyai dorongan untuk bekerja keras demi perusahaan.

2. Upah menurut satuan hasil, yaitu upah yang diberikan kepada para pekerja menurut prestasi yang dihasilkan oleh para pekerja tersebut.

Artinya, besarnya upah ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter, dan kilogram. Besarnya upah yang diberikan bukan kepada lamanya waktu untuk mengerjakannya.

Kebaikan upah menurut satuan hasil :

a) Pekerja yang rajin akan mendapatkan upah yang tinggi daripada pekerja yang malas.

b) Pekerja berusaha mendapatkan prestasi kerja sehingga menguntungkan perusahaan karena hasil produksi meningkat.

Keburukan upah menurut satuan hasil :

a) Kualitas barang yang dihasilkan turun karena pegawai bekerja dengan teregesa- gesa.

b) Keinginan pegawai untuk mendapatkan upah yang besar menyebabkan ia bekerja terus – menerus yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan bagi pekerja.

3. Upah menurut borongan, yaitu suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakanya.

Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem borongan cukup rumit, lama mengerjakannya serta banyak alat yang diperlukan untuk menyelesaikan.

Teori penentuan upah di pasar tenaga kerja, upah dibagi ke dalam dua jenis yaitu :

1. Upah Nominal

Upah Nominal yaitu jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi.

2. Upah Riil

Upah Riil yaitu tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.

Faktor – faktor penting yang dapat mempengaruhi tingkat upah antara lain:

1. Ketetapan Pemerintah

Dalam penentuan upah yang perlu diingat adalah bahwa setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghadapan yang layak bagi kemanusiaan. Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghasilan yang layak bagi kemanusiaan, pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja. Kebijaksanaan pengupahan yang melindungi pekerja meliputi :

a. Upah minimum;

b. Upah kerja lembur;

c. Upah tidak masuk kerja karena berhalangan;

d. Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaanya;

e. Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;

f. Bentuk dan cara pembayaran upah;

g. Denda dan potongan upah;

h. Hal – hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;

i. Struktur dan skala pengupahan yang proporsional;

j. Upah untuk pembayaran pesangon;

k. Upah untuk perlindungan pajak penghasilan.

2. Tingkat Upah di Pasaran

Besarnya upah yang dibayarkan oleh perusahaan – perusahaan lain yang sejenis, yang beroperasi pada sektor yang sama, digunakan sebagai acuan untuk menentukan besarnya upah pada perusahaan tersebut. Tingkat upah yang berlaku di pasaran dapat diperoleh melalui survey. Perusahaan dapat memutuskan untuk memberikan besarnya upah pada karyawannya dengan cara menyamakan atau melebihkan sedikit dari harga pasar yang berlaku, tergantung pada strategi dan kemampuan perusahaan tersebut.

3. Kemampuan Perusahaan

Kemampuan perusahaan untuk membayar upah tergantung daripada kemampuan finansial perusahaan. Untuk mempertahankan karyawan, perusahaan akan mungkin membayar upah yang sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain, akan tetapi hal itu akan tergantung daripada kondisi finansial perusahaan.

4. Kualifikasi SDM yang Digunakan Saat ini tingkat teknologi yang dipergunakan oleh perusahaan menentukan tingkat kualifikasi sumber daya manusiannya. Semakin canggih teknologinya, akan semakin dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Di samping itu segmen pasar dimana perusahaan itu bersaing juga menentukan tingkat kualifikasi sumber daya manusianya.

5. Kemauan Perusahaan

Perusahaan kadang tidak ingin repot dengan faktor - faktor seperti harga pasar dan lain – lain, perusahaan hanya akan berpegang pada apa yang menurutnya wajar.

6. Tuntutan Pekerja

Tuntutan parah pekerja dan kemampuan perusahaan biasanya dipertemukan dalam meja perundingan dengan cara musyawarah atau tawar – menawar.

Organisasi pekerja dan pengusaha secara sendiri – sendiri atau gabungan pekerja dan gabungan perusahaan dapat melakukan hal ini.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam pemberian upah yaitu sebagai berikut :

1. Upah itu harus adil

Besarnya upah yang diberikan kepada karyawan harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerjaan dan memenuhi persyaratan internal konsistensi.

2. Upah yang diberikan harus layak dan wajar Upah yang diberikan harus sesuai dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya, maksudnya jika biaya hidup minimal karyawan secara umum perhari Rp. 10000,- maka upah yang diberikan harus sama/

lebih dari biaya hidup perharinya.

3. Upah harus dapat memenuhi kebutuhan yang minimal Artinya upah yang diberikan harus dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhan karyawan beserta keluarganya, minimal kebutuhan-kebutuhan pokok karyawan harus terpenuhi untuk kelangsungan hidupnya.

4. Upah harus dapat memikat

Besarnya upah harus disediakan sedemikian rupa, hal ini penting untuk menghindari pindahnya karyawan ke perusahaan lain, karena perusahaan itu memberikan upahnya lebih tinggi, terutama kepada perusahaan berikan harus lebih tinggi atau sama dengan perusahaan lain sebab keterikatan karyawan tidak semata-mata ditentukan oleh upah, meskipun harus diakui bahwa upah sangat besar pengaruhnya.

5. Upah tidak boleh bersifat statis

Maksudnya bahwa upah yang diberikan oleh perusahaan harus ditinjau kembali secara bertahap. Hal ini penting karena adanya beberapa faktor yang terjadi pada upah yang diberikan, yaitu :

1. Perubahan tingkat penduduk.

2. Perubahan Undang-Undang/ Peraturan tentang besarnya gaji dan upah.

3. Perubahan tingkat gaji dan upah yang diberikan perusahan lain.

PT. Madju Medan Cipta menetapkan pembayaran upah pada karyawan secara bulanan (upah menurut waktu) dan sesuai dengan ketentuan Depnaker ( Departemen Tenaga Kerja). Teori penentuan upah di pasar tenaga kerja pada perusahaan adalah upah nominal.

Dokumen terkait