• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : PT. MADJU MEDAN CIPTA

C. Struktur dan Bagan Organisasi

Komisaris Utama : 1 orang Direktur Utama : 1 orang Direktur : 1 orang Sekretaris : 1 orang Kasir : 1 orang Kabag Produksi : 1 orang Pracetak : 2 orang Operator Cetak : 8 orang Mekanik : 1 orang Pasca Cetak : 4 orang

2. Bagan Organisasi

GAMBAR I D. Job Description

Berikut ini adalah beberapa tugas pokok dan fungsi PT.Madju Medan Cipta 1. Komisaris Utama

BAGAN ORGANISASI PT. MADJU MEDAN CIPTA

DIREKTUR UTAMA DIREKTUR

MANAGER OPERASIONAL KA. ADMINISTRASI

KA. PRODUKSI

Pre Press Pos Press Adm. Accounting

Adm. umum Adm. Gudang

Staff Umum

a. Mengepalai segala kegiatan perusahaan.

b. Mengambil segala keputusan demi kelangsungan perusahaan.

c. Menandatangani segala kontrak perjanjian kerja sama maupun kontrak – kontrak penting lainnya.

d. Mengawasi jalannya perusahaan secara berkala, serta mempunyai kewajiban untuk mengevaluasi tentang hasil yang diperoleh perusahaan.

e. Memberikan masukan – masukan yang berguna bagi perusahaan.

2. Direktur Utama

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan – kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

d. Menetapkan target dari penjualan per tahun.

e. Memimpin rapat evaluasi bulanan dan mengawasi usaha operasi perusahaan.

f. Berhak meminta penjelasan atas apa yang dilakukan diluar kebijakan yang telah ditetapkan dari setiap bagian yang ada dibawahnya.

3. Direktur

a. Mmimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.

b. Menawarkan visi dan imajinasi d tingkat tertinggi.

c. Bertanggung jawab atas tercapainnya tujuan perusahaan.

d. Bertanggung jawab menjamin kelancaraan perusahaan.

e. Bertanggung jawab dalam bidang perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan.

f. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubunganya dengan dunia luar.

g. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh bawahannya atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting – meeting di perusahaannya.

4. Kasir

1. Menyiapkan bukti penerimaan kas untuk penerimaan dana secara tunai.

2. Menyiapkan bukti pengeluaran kas untuk pembayaran secara tunai.

3. Mencatat bukti penerimaan kas dan bukti pengeluaran kas pada buku kas.

4. Mencatat bukti penerimaan bank dan bukti pengeluaran bank pada buku bank.

5. Menyiapkan slip gaji/upah untuk setiap karyawan.

6. Memfotokopi cek dan menguangkan cek ke bank dan menyetorkan gaji bersih ke rekening karyawan.

5. Sekretaris

a. Tugas rutin. Meliputi pengetikan, making call, menerima tamu dan surat menyurat.

b. Tugas intruksi. Meliputi pengaturan keuangan, making appointment, penyusunan jadwal, persiapan dan penyelenggaraan rapat dan arrange schedule.

c. Tugas kreatif. Meliputi pembuatan formulir telepon, dokumentansi, mengirim ucapan kepada klien, dan mengatur ruang kantor pimpinan.

6. Kepala Bagian Produksi

a. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja produksi.

b. Menyiapkan bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi.

c. Bertanggung jawab terhadap kualitas, ketepatan waktu dan kelancaran seluruh kegiatan produksi.

d. Mengkoordinasikan dan mengawasi antara bagian pracetak, cetak dan finishing.

7. Bagian Pemasaran dan Humas

a. Merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran.

b. Bertanggung jawab atas tercapainya target pemasaran.

8. Bagian Pracetak

Bertanggung jawab atas kualitas dan kecepatan waktu dalam menyiapkan setting, desain, film dan master.

9. Bagian Cetak

a. Bertanggung jawab atas kualitas dan ketepatan waktu hasil cetakan.

b. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kelancaraan peralatan cetak yang dipegangnya.

10. Bagian Finishing/ Pasca Cetak

Bertanggung jawab atas penyelesaian akhir setiap order cetakan, baik pemotongan, penjilidan maupun pengepakan.

11. Finance & Accounting Manager

a. Membuat bukti pembayaran pelanggan.

b. Mengelola dana yang dibutuhkan selama kegiatan produksi.

c. Membuat invoce.

E. Jaringan Kegiatan

PT. Madju Medan Cipta secara umum tujuan dan keewajiban didirikannya adalah untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah disepakati, mematuhi setiap intruksi di tempat kerja, melaksanakan K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja), menjaga nama baik lembaga pendidikan (Almamater), Dunia Usaha dan Dunia Industri, melakukan observasi dan penelitian yang mempunyai tujuan positif serta bertanya kepada pihak yang berkompeten apabila kurang paham/ dimengerti.

F. Kinerja Terkini

Kinerja terkini yang dilakukan pada PT. Madju Medan Cipta untuk meningkatkan kualitas produksi percetakan dan penerbitan buku serta melaksanakan strategi pemasaran agar minat baca warga Indonesia meningkat.

G. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan PT. Madju Medan Cipta , yaitu :

Pembuatan naskah, edit naskah, print out naskah, layout, pembuatan film positif, pembuatan pelat, cetak, komplit sesuai halaman, pengeleman, pemotongan akhir, gudang, dan pengiriman kepada pelanggan sesuai target yang ditentukan

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UPAH KARYAWAN TETAP PADA PT. MADJU MEDAN CIPTA

Dalam melakukan kegiatannya, perusahaan memperkerjakan orang yang disebut pegawai atau buruh, secara umum disebut karyawan. Dalam hal ini pegawai, buruh ataupun karyawan tersebut menjual jasa tenaga yang dimilikinya untuk mendapatkan imbalan yang disebut upah. Perusahaan yang memperkerjakan orang – orang tersebut, disebut sebagai majikan atau pemberi kerja. Sebagai Pemberi kerja, maka perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar upah sebagai imbalan atas tenaga kerja yang telah ia manfaatkan.

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi a. Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu atau komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut.

Sistem adalah rangkaian dari berbagai subsistem yang saling terkait untuk mencapai tujuan tertentu dan berkarakteristik input, proses, dan output.

Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling berkerja sama atau yang

dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Sistem pada PT. Madju Medan Cipta sudah berjalan dengan baik, karena sistem pada suatu perusahaan sangat dibutuhkan dan berfungsi untuk mencapai tujuan yang ditentukan oleh perusahaan tersebut.

b. Informasi

Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya.

Dapat disimpulkan bahwa Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.

Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah. Agar informasi yang dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Infomasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam keputusan.

2. Informasi harus relevan, benar- benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa keputusan.

Pada PT. Madju Medan Cipta informasi yang diberikan sudah akurat, relevan dan tepat waktu. Informasi yang baik adalah informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya, baik pada kelengkapan materinya, waktu pemberian informasinya, keakuratan datanya dan sebagainya.

c. Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan dilakukannya penelitian dan pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak- pihak yang menggunakan informasi keuangan tersebut.

Akuntansi adalah proses pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran peristiwa ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis

dengan tujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.

Akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu proses mengidentifikasi, mengukur, melaporkan laporan transaksi keuangan dan menitikberatkan pada suatu aktivitas yang memberkan informasi dengan pihak- pihak yang berkepentingan, baik pengambil keputusan maupun pemegang saham serta pihak eksternal lain.

Akuntansi pada PT. Madju Medan Cipta sudah tersusun dengan baik dan benar sesuai dengan bukti-bukti yang ada. Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam perusahaan, kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari proses akuntansi perusahaan tersebut.

d. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah prosedur yang digunakan perusahaan untuk mengumpulkan, mengelompokkan, merangkum, serta melaporkan data keuangan untuk digunakan oleh manajemen dan pengguna eksternal.

Sistem informasi akuntansi merupakan alat pengendalian internal untuk menangani kegiatan yang terjadi secara berulangkali atau rutin.

Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen alat komunikasi, tenaga pelaksanaan, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan.

Adapun unsur dari sistem informasi akuntansi adalah formulir, catatan, peralatan yang digunakan untuk mengolah data dalam menghasilkan informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen.

Pada PT. Madju Medan Cipta sistem informasi akuntansi sudah efektif dan efisien. Sistem informasi akuntansi pada PT. Madju Medan Cipta dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan bagi pihak ekstern dan intern serta sebagai alat pengendalian bagi perusahaan.

B. Pengertian Upah

Tenaga kerja sebagai salah satu pemilik faktor produksi yang menawarkan jasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan proses produksi. Untuk itu, atas pengorbananya tenaga kerja berhak mendapatkan balas jasa dari perusahannya berupa penghasilan dalam bentuk upah. Upah merupakan salah satu indikator penting untuk menilai hidup dari buruh/karyawan/tenaga kerja.

Upah atau gaji yang diberikan kepada seorang tenaga kerja merupakan penghargaan atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan untuk kepentingan suatu organisasi atau perusahaan. Penghargaan ini tidak selamanya berbentuk uang, tetapi juga dalam bentuk penghargaan lainnya.

Pengupahan sendiri merupakan salah satu faktor yang paling sensitif karena upah merupakan salah satu faktor pendorong untuk bekerja, dan berpengaruh terhadap moral dan disiplin tenaga kerja. Oleh karena itu, setiap perusahaan atau organisasi maupun seharusnya dapat memberikan upah yang seimbang dengan beban kerja yang dipikul tenaga kerja.

Pentingnya pemberian upah kepada tenaga kerja yang sesuai dengan hasil pekerjaannya serta besarnya kebutuhan merupakan suatu hal yang harus diperhatikan oleh seorang pengusaha. Upah yang sesuai tersebut bisa diberikan baik itu sesuai dengan jam kerja ataupun banyaknya unit barang yang dihasilkan oleh tenaga kerja tersebut.

Upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh pegawai pelaksana. Upah diartikan juga sebagai harga untuk jasa- jasa yang telah diberikan oleh seseorang kepada orang lain.

Upah yaitu imbalan yang diterima seseorang dalam kaitannya langsung dengan kerja atau berdasarkan prestasi kerja.

Dewan Penelitian Pengupahan Nasional, mengartikan upah ialah suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Menurut Pasal 1 ayat 30 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya ata suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan

dilakukan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, upah merupakan balas jasa atau pendapatan yang diterima oleh pekerja dari pihak lain atau pemberi

kerja.

Pada PT. Madju Medan Cipta upah bagi karyawan merupakan hal yang penting serta balas jasa berupa uang atas tenaga kerja yang diberikannya pada perusahaan. Pemberian upah pada karyawan di PT.Madju Medan Cipta sudah

terlaksana dengan baik dan menjadi pemacu kinerja sehingga dapat meningkatkan produksi perusahaan.

Macam- Macam Upah dan Faktor yang Mempengaruhi

1. Upah menurut waktu, yaitu upah yang diberikan kepada para pekerja menurut waktu kapasitas kerjanya. Pembayaran upah tersebut bisa dilakukan secara harian, mingguan, dan bulanan. Besarnya upah yang dibayarkan didasarkan kepada lamanya bekerja bukan dilakukan dengan prestasi kerjanya.

Kebaikan upah menurut waktu adalah :

1. Tata usaha yang mengurus soal pembayaran upah dapat menyelenggarakan dengan mudah.

2. Perhitungan tidak menyukarkan.

Keburukan upah menurut waktu adalah :

a) Upah pekerja yang rajin dan malas disamakan.

b) Pimpinan perusahan tidak mempunyai kepastian tentang kecakapan dan kemauan bekerja dari pekerja.

c) Buruh tidak mempunyai dorongan untuk bekerja keras demi perusahaan.

2. Upah menurut satuan hasil, yaitu upah yang diberikan kepada para pekerja menurut prestasi yang dihasilkan oleh para pekerja tersebut.

Artinya, besarnya upah ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter, dan kilogram. Besarnya upah yang diberikan bukan kepada lamanya waktu untuk mengerjakannya.

Kebaikan upah menurut satuan hasil :

a) Pekerja yang rajin akan mendapatkan upah yang tinggi daripada pekerja yang malas.

b) Pekerja berusaha mendapatkan prestasi kerja sehingga menguntungkan perusahaan karena hasil produksi meningkat.

Keburukan upah menurut satuan hasil :

a) Kualitas barang yang dihasilkan turun karena pegawai bekerja dengan teregesa- gesa.

b) Keinginan pegawai untuk mendapatkan upah yang besar menyebabkan ia bekerja terus – menerus yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan bagi pekerja.

3. Upah menurut borongan, yaitu suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakanya.

Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem borongan cukup rumit, lama mengerjakannya serta banyak alat yang diperlukan untuk menyelesaikan.

Teori penentuan upah di pasar tenaga kerja, upah dibagi ke dalam dua jenis yaitu :

1. Upah Nominal

Upah Nominal yaitu jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi.

2. Upah Riil

Upah Riil yaitu tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.

Faktor – faktor penting yang dapat mempengaruhi tingkat upah antara lain:

1. Ketetapan Pemerintah

Dalam penentuan upah yang perlu diingat adalah bahwa setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghadapan yang layak bagi kemanusiaan. Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghasilan yang layak bagi kemanusiaan, pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja. Kebijaksanaan pengupahan yang melindungi pekerja meliputi :

a. Upah minimum;

b. Upah kerja lembur;

c. Upah tidak masuk kerja karena berhalangan;

d. Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaanya;

e. Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;

f. Bentuk dan cara pembayaran upah;

g. Denda dan potongan upah;

h. Hal – hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;

i. Struktur dan skala pengupahan yang proporsional;

j. Upah untuk pembayaran pesangon;

k. Upah untuk perlindungan pajak penghasilan.

2. Tingkat Upah di Pasaran

Besarnya upah yang dibayarkan oleh perusahaan – perusahaan lain yang sejenis, yang beroperasi pada sektor yang sama, digunakan sebagai acuan untuk menentukan besarnya upah pada perusahaan tersebut. Tingkat upah yang berlaku di pasaran dapat diperoleh melalui survey. Perusahaan dapat memutuskan untuk memberikan besarnya upah pada karyawannya dengan cara menyamakan atau melebihkan sedikit dari harga pasar yang berlaku, tergantung pada strategi dan kemampuan perusahaan tersebut.

3. Kemampuan Perusahaan

Kemampuan perusahaan untuk membayar upah tergantung daripada kemampuan finansial perusahaan. Untuk mempertahankan karyawan, perusahaan akan mungkin membayar upah yang sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain, akan tetapi hal itu akan tergantung daripada kondisi finansial perusahaan.

4. Kualifikasi SDM yang Digunakan Saat ini tingkat teknologi yang dipergunakan oleh perusahaan menentukan tingkat kualifikasi sumber daya manusiannya. Semakin canggih teknologinya, akan semakin dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Di samping itu segmen pasar dimana perusahaan itu bersaing juga menentukan tingkat kualifikasi sumber daya manusianya.

5. Kemauan Perusahaan

Perusahaan kadang tidak ingin repot dengan faktor - faktor seperti harga pasar dan lain – lain, perusahaan hanya akan berpegang pada apa yang menurutnya wajar.

6. Tuntutan Pekerja

Tuntutan parah pekerja dan kemampuan perusahaan biasanya dipertemukan dalam meja perundingan dengan cara musyawarah atau tawar – menawar.

Organisasi pekerja dan pengusaha secara sendiri – sendiri atau gabungan pekerja dan gabungan perusahaan dapat melakukan hal ini.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam pemberian upah yaitu sebagai berikut :

1. Upah itu harus adil

Besarnya upah yang diberikan kepada karyawan harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerjaan dan memenuhi persyaratan internal konsistensi.

2. Upah yang diberikan harus layak dan wajar Upah yang diberikan harus sesuai dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya, maksudnya jika biaya hidup minimal karyawan secara umum perhari Rp. 10000,- maka upah yang diberikan harus sama/

lebih dari biaya hidup perharinya.

3. Upah harus dapat memenuhi kebutuhan yang minimal Artinya upah yang diberikan harus dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhan karyawan beserta keluarganya, minimal kebutuhan-kebutuhan pokok karyawan harus terpenuhi untuk kelangsungan hidupnya.

4. Upah harus dapat memikat

Besarnya upah harus disediakan sedemikian rupa, hal ini penting untuk menghindari pindahnya karyawan ke perusahaan lain, karena perusahaan itu memberikan upahnya lebih tinggi, terutama kepada perusahaan berikan harus lebih tinggi atau sama dengan perusahaan lain sebab keterikatan karyawan tidak semata-mata ditentukan oleh upah, meskipun harus diakui bahwa upah sangat besar pengaruhnya.

5. Upah tidak boleh bersifat statis

Maksudnya bahwa upah yang diberikan oleh perusahaan harus ditinjau kembali secara bertahap. Hal ini penting karena adanya beberapa faktor yang terjadi pada upah yang diberikan, yaitu :

1. Perubahan tingkat penduduk.

2. Perubahan Undang-Undang/ Peraturan tentang besarnya gaji dan upah.

3. Perubahan tingkat gaji dan upah yang diberikan perusahan lain.

PT. Madju Medan Cipta menetapkan pembayaran upah pada karyawan secara bulanan (upah menurut waktu) dan sesuai dengan ketentuan Depnaker ( Departemen Tenaga Kerja). Teori penentuan upah di pasar tenaga kerja pada perusahaan adalah upah nominal.

C. Prosedur Pencatatan dan Pembayaran Upah

Fungsi - Fungsi yang Terkait pada Sistem Akuntansi Pengupahan Terdapat beberapa fungsi yang terkait dalam pencatatan dan pembayaran upah karyawan. Fungsi – fungsi yang terkait dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah sebagai berkut :

1. Fungsi Kepegawaian

Fungsi kepegawaian ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan gaji dan upah karyawan, kenakan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemeberhentian karyawan.

2. Fungsi Pencatat Waktu

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan.

3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah

Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang

menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah.

4. Fungsi Akuntansi

Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan (misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun).

5. Fungsi Keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank.

Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian dan Pengupahan Dokumen – dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan antara lain :

1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat – surat yang bersangkutan dengan karyawan, seperti surat keputusan pengangkatan karyawan baru, pemberhentian sementara dari kerja (skorsing), pemindahan/ mutasi dan lain - lain. Tembusan dokumen dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.

2. Kartu Jam Hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam

hadir setiap karyawan perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

3. Kartu Jam Kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan.

4. Daftar Gaji dan Upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan dikurangi dengan pemotongan berupa PPh 21, utang karyawan, dan sebagainya.

5. Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departeman yang di buat berdasarkan daftar gaji dan upah.

6. Surat Pernyataan Gaji dan Upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen itu dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan.

7. Amplop Gaji dan Upah Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam

7. Amplop Gaji dan Upah Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam

Dokumen terkait