• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Rumusan Masalah

6. Pengetahuan (X5)

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang

tersimpan di dalam ingatan pengetahuan konsumen. Para pemasar

sangat tertarik untuk mengerti dan memahami pengetahuan

konsumen. Informasi yang dipegang konsumen tentang produk

Menurut Philip Kotler (2000) menyebutkan: “Pengetahuan adalah

suatu perubahan perilaku sesuatu individu yang berasal dari

pengalaman”. Konsumen memiliki tingkatan pengetahuan produk yang berbeda, yang dapat dipergunakan untuk menterjemahkan

informasi baru dan membuat keputusan.

Pengetahuan atau informasi menabung pada perbankan bisa didapat dari orang lain, seperti dari karyawan bank, teman, saudara, keluarga, media cetak, media elektronik, dan lain-lain. Pengetahuan dapat juga berupa kelemahan maupun kelebihan produk, pelayanan, fasilitas, dan sebagainya yang dapat menjelaskan tentang perbankan. Oleh karena itu hal-hal yang perlu diperhatikan terkait pengetahuan dalam memustuskan untuk menabung di perbankan syariah dapat ditentukan dengan indikator adanya informasi dari media, pengalaman teman, saudara atau keluarga, dan pengetahuan ilmiah (Depag, 2005: 543).

Pengetahuan adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa,serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen (Sunyoto, 2013: 53). Menurut Anni (2004: 6) pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi (materi pembelajaran) yang telah dipelajari sebelumnya.

b. Jenis-jenis Pengetahuan

Menurut Peter & Olson (2013: 52) secara luas, terdapat dua jenis pengetahuan yaitu yang pertama pengetahuan umum mengenai lingkungan dan perilaku mereka, kedua pengetahuan prosedur mengenai cara melakukan sesuatu.

1) Pengetahuan umum (general knowledge) membahas interpretasi konsumen atas informasi relevan dalam lingkungan. Misalnya konsumen menciptakan pengetahuan umum mengenai kategori produk, toko atau bank, perilaku tertentu, orang lain atau mereka sendiri.

2) Pengetahuan prosedural (procedural knowledge) yaitu pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu. Pengetahuan procedural juga tersimpan dalam memori.

Mowen dan Minor dalam Sumarwan (2011: 148) membagi pengetahuan konsumen menjadi tiga kategori:

1) Pengetahuan objektif (objective knowledge) Informasi yang benar mengenai kelas produk yang disimpan melalui memori jangka panjang konsumen.

2) Pengetahuan subjektif (subjective knowledge) Persepsi konsumen mengenai apa dan berapa banyak yang dia ketahui mengenai kelas produk.

Engel, Blakwell, dan Miniard dalam Sumarwan (1994: 317) membagi pengetahuan konsumen ke dalam tiga macam:

1) Pengetahuan Produk

Pengetahuan produk yaitu kumpulan berbagai informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminology produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan kepercayaan mengenai produk.

2) Pengetahuan Pembelian

Berbagai informasi yang diproses oleh konsumen untuk memperoleh suatu produk. Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang di mana membeli produk dan kapan membeli produk. Ketika konsumen memutuskan akan membeli suatu produk, maka ia akan menentukan di mana ia membeli produk tersebut dan kapan akan membelinya. Keputusan konsumen mengenai tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh pengetahuannya. Implikasi penting bagi strategi pemasaran adalah memberikan informasi kepada konsumen di mana konsumen bias membeli produk tersebut. 3) Pengetahuan Pemakaian

Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau di konsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut bisa

memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Kesalahan yang dilakukan konsumen dalam menggunakan suatu produk akan menyebabkan produk tidak bisa berfungsi dengan baik. Ini akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan terletak pada diri konsumen. Produsen tidak menginginkan konsumen menghadapi hal tersebut, karena itu produsen sangat berkepentingan untuk memberitahu konsumen bagaimana cara menggunakan produknya dengan benar.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Notoatmodjo, 2003) adalah:

1) Pendidikan

Pendidikan merupakan proses penumbuh kembangkan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melaui pengetahuan, sehingga dalam pendidikan perlu dipertimbangkan umur dan hubungan dnegan proses belajar.

Tingkat pendidikan juga merupakan salah sau faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang atau lebih mudha menerima ide-ide dan teknologi. Pendidikan manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan implikasinya.

Semkain tinggi pendidikan, hidup manusia akan semakin berkualitas karena pendidikan yang tinggi akan membuahkan pengetahuan yang baik yang menjadikan hidup yang berkualitas.

2) Paparan Media Massa

Melalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik maka berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media massa akan memperoleh informasi yang lebih banyak dan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki. 3) Sosial Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder keluarga, status ekonomi yang baik akan lebih mudah tercukupi dibnadingkan orang dnegna status ekonomi rendah, semakin tinggi status sosial ekonomi seseorang semkain mudah dalam mendpaatkan pengetahuan, sehingga menjadikan hidup lebih berkualitas.

4) Hubungan Sosial

Faktor hubungan sosial mempengaruhi kemampuan individu sebagai komunikasi untuk menerima pesan menurut model komunikasi media. Apabila hubungan sosial seseornag dengan individu baik maka pengetahuan yang dimiliki juga akan bertambah.

5) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu sumber pengetahuan atau suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

Pengalaman seseorang individu tentang berbagai hal biasanya diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses pengembangan misalnya sering mengikuti orgnanisasi.

d. Indikator pengetahuan menurut Roslina (2009), mengukur pengetahuan yaitu dengan tiga cara, yaitu:

1) Subjectiveknowladge, merupakan tingkat pengertian konsumen terhadap suatu produk, sering disebut menilai pengetahuan sendiri (self-assessed knowledge)

2) Objective knowledge, merupakan tingkat dan jenis pengetahuan produk yang benar-benar tersimpan dalam memori konsumen, disebut juga pengetahuan actual (actual knowledge).

3) Experience-based knowledge, merupakan pengalaman sebelumnya dan pembelian atau penggunaan produk.

Dokumen terkait