• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. PROFIL EKOSISTEM DAS CIDANAU

IV.3 KEADAAN SPESIES DAN GENETIK

IV.3.4 Pengetahuan Tradisional

1). Kesenian Tradisional Ngarak Pangantin Buaya Putih

Kesenian Ngarak Pengantin Buaya Putih merupakan seni tradisional yang berasal dari Kampung Curugdahu Desa Kadubeureum Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang Provinsi Banten (Rahmi Mulyasih, 2001). Istilah Ngarak Pengantin Buaya Putih sebenarnya bukan nama asli yang diberikan oleh masyarakat setempat, karena pada awalnya Ngarak Pengantin Buaya Putih bernama Ngarak Pengantin Buaya Mangap. Kemudian istilah Ngarak Pengantin Buaya Mangap ini diganti oleh masyarakatnya menjadi Ngarak Pengantin Buaya Putih, ini dikarenakan menurut masyarakat nama Buaya Putih lebih indah daripada aslinya. Penamaan istilah ini muncul secara spontan dari tokoh-tokoh masyarakat yang melakukan pembaharuan pada kesenian tradisional. Sedangkan simbol dari Buaya Mangap itu sendiri adalah pencerminan dari sikap perilaku manusia yang tidak akan pernah puas dengan kebutuhan dan segala keinginan yang telah dicapai dalam kehidupannya.

Bentuk dan penyajian seni tradisonal Ngarak Pengantin Buaya Putih di pimpin oleh seorang ketua dengan bentuk penyajian yang berupa barisan busur panah. Pada barisan depan terdiri dari pembawa umbul-umbul dan spanduk, barisan umbul-umbul dan spanduk ini

Properties of DLHK Prov. Banten

Properties of DLHK Prov. Banten

terdapat juga pada barisan belakang. Pemeran utama terdapat dalam barisan tengah yang berbentuk mata panah, sedangkan lengser dan penari berada di bagian depan, kemudian di belakang penari tersebut berdiri sepasang pengantin yang diapit oleh pengawal dan seorang petugas pemegang payung kebesaran yang berfungsi memberikan keteduhan bagi pengantin.

Kerangka buaya putih dipikul oleh empat petugas yang berada diantara barisan pengantin dan barisan pemain musik rudat dengan diberikan daerah permainan yang luas untuk memebrikan keleluasaan bagi keempat pemikul kerangka buaya putih tersebut. Di belakang keempat pemikul kerangka Buaya Putih tersebut berdiri barisan rombongan pemain rudat, dimana semua pemainnya laki-laki, hal ini dikarenakan musik ketimpring rudat pada bagian tertentu harus dibunyikan keras dan bertubi-tubi sehingga dapat menghasilkan musik yang meriah.

Ciri khas dari kesenian tradisional ini adalah bentuk permainan dari kesenian tradisional ini dan juga permainan musik rudat yang tidak dimiliki oleh musik daerah lainnya, sehingga dapat menarik simpati penonton dalam setiap pertunjukan yang diadakan. Sedangkan tugas dari pawang buaya ialah memancing emosi Buaya Putih tersebut mendekati para penonton yang ada disebelah kiri maupun yang ada disebelah kanan, selain itu musik rudat yang dimainkan oleh para pemain dapat pula menciptakan musik yang menakutkan bagi penonton karena alat-alat yang dipergunakan dapat mengeluarkan suara-suara yang keras dan dapat memekakan telinga.

Berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh seni tradisional Ngarak Pengantin Buaya Putih, adalah:

c. Memperingati HUT Kabupaten Serang, sebelum Tahun 2001; d. Hari Aksara Internasional di Kabupaten Serang pada tahun

Properties of DLHK Prov. Banten

Properties of DLHK Prov. Banten

e. Gelar Budaya Seni Tradisional di Universitas Padjajaran Bandung tahun 1994;

f. Pembukaan Pameran Pembangunan Propinsi Jawa Barat di wilayah Tegallega Bandung tahun 1995;

g. Festival Banten tahun 1995;

h. Pawai Ta’aruf MTQ Tingkat Propinsi Jawa Barat di wilayah Purwakarta tahun 1996;

i. Penyambutan Tamu dari Brunai Darussalam tahun 1996;

j. Pentas seni Lustrum ke-5 LSS di Institut Teknik Bandung (ITB) Bandung tahun 1996;

k. Penyambutan kunjungan Gubernur Propinsi Jawa Barat dalam rangka acara pembagian sembako tahun 1998.

Nilai yang terkandung dalam seni tradional Ngarak Pengantin Buaya Putih, adalah:

a. Saling menghargai pendapat orang lain; b. Rasa percaya diri dan disiplin;

c. Menepati janji;

d. Menghilangkan kesombongan dan kemunafikan; e. Melestarikan lingkungan;

f. Sikap toleransi dan gotong royong.

Kondisi saat ini seni tradisional Ngarak Pengantin Buaya Putih sangat memprihatinkan, disebabkan kurang tersedianya tenaga-tenaga yang ahli di bidang kesenian tradisional ini sehingga lambat laun kesenian tradisional ini pudar seiring dengan berkembangnya jaman, selain itu generasi-generasi muda di lingkungan kesenian ini tidak mencoba untuk melestarikan kesenian tradisional ini menjadi seni tradisional yang menjadi kebanggaan di lingkungannya.

Properties of DLHK Prov. Banten

Properties of DLHK Prov. Banten

2). Legenda Batu Kuwung

Batu Kuwung adalah sebuah obyek wisata pemandian air panas yang terletak sekitar 32 km arah selatan Serang, Provinsi Banten tepatnya di Kampung Batu Kuwung Desa Batu Kuwung Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang. Batu Kuwung berarti batu cekung, yaitu sebuah batu berbentuk cekung yang dapat mengeluarkan air panas. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, keberadaan sumber mata air panas ini disebabkan oleh sebuah peristiwa ajaib yang pernah terjadi di daerah itu.

Alkisah pada masa pemerintahan Sultan Haji (tahun 1683-1686 M), hiduplah seorang Saudagar yang tinggal di sebuah desa di wilayah Banten. Ia sangat dekat dengan Sultan. Karena kedekatannya tersebut, ia mendapat hak monopoli perdagangan beras dan lada untuk daerah Lampung. Tak heran, jika usahanya menjadi maju pesat, sehingga dalam waktu singkat ia menjadi Saudagar kaya yang disegani. Hampir semua tanah pertanian yang ada di desa-desa sekitar tempat tinggalnya menjadi miliknya. Ia memiliki tanh dengan cara memeras warga, yaitu memberi hutang kepada mereka dengan bunga yang tinggi, sehingga mereka kesulitan untuk membayarnya. Para petani pun terpaksa menyerahkan tanah-tanah pertenian mereka untuk menebus hutang kepada Saudagar.

Penderitaan para warga pun semakin menjadi-jadi ketika Saudagar kaya itu diangkat menjadi kepala desa di daerah itu. Ia senantiasa menyalah gunakan kekuasaannya dengan cara memungut pajak yang lebih tinggi dari yang seharusnya. Dengan kekuasaan dan kekayaannya, ia menjadi sombong dan sering bertindak sewenang-wenang terhadap warga di sekitarnya. Selain itu, Saudagar kaya itu sangat kikir. Ia tidak mau menikah seumur hidup. Baginya menikah dan memiliki anak adalah pemborosan. Ia lebih senang hidup bermewah-mewahan dan berfoya-foya di atas penderitaan warga di sekitarnya.

Properties of DLHK Prov. Banten

Properties of DLHK Prov. Banten

untuk menyembuhkan kelumpuhannya. Tidak ada yang mampu menyembuhkan kelumpuhan saudagar kecuali pengemis. Pengemis mengatakan penyebab kelumpuhan Saudagar adalah karena sifat kikir dan sombongnya. Bila ingin sembuh, Saudagar harus melakukan tiga syarat, yaitu:

a. Pertama, sang Saudagar harus merubah sifat sombong dan kikirnya;

b. Kedua, harus pergi ke kaki Gunung Karang untuk bertapa di atas sebuah Batu Cekung selama tujuh hari tujuh malam, tanpa makan dan minum;

c. Ketiga, harus berjanji untuk memberikan setengah harta kekayaannya kepada warga miskin setelah sembuh dari kelumpuhannya.

Ketika hari mulai gelap sang Saudagar pun segera memulai pertapaannya. Setelah tujuh hari tujuh malam ia bertapa dengan melalui rintangan dan godaan, seperti menahan haus dan lapar, serta gangguan dari binatang-binatang buas dan makhluk-makhluk halus, keajaibanpun terjadi. Tiba-tiba ia melihat ada air panas menyembur keluar dari sela-sela Batu Cekung tempatnya duduk. Dalam waktu singkat, tempat itu tergenang air, sehingga membuat sebuah kolam kecil. Melihat peristiwa itu ajaib itu, sang Saudagar pun mengakhiri pertapaannya dan segera mandi di kolam itu. Betapa terkejutnya ia ketika mencebur ke dalam kolam yang berisi air panas itu. Tiba-tiba ia merasakan darahnya mengalir ke kedua kakinya, dan beberapa saat kemudian kedua kakinya dapat digerakkan kembali. Menurut masyarakat sekitar air di batu Kuwung bukan hanya menyembuhkan kelumpuhan saja, tetapi juga berbagai penyakit seperti: reumatik, polio, dan pegal-pegal karena mangandung kadar yodium dan kalsium. Setelah kembali ke tempat asalnya, Saudagar memenuhi semua persyaratan dari pengemis dan menikah serta menjadi kepala desa yang bijaksana sehingga masyarakat merasakan ketenangan dan kesejahteraan hidup. Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita diatas adalah bahwa

Properties of DLHK Prov. Banten

Properties of DLHK Prov. Banten

orang yang tidak pandai mensyukuri nikmat Tuhan, maka harta, pangkat dan jabatannya akan membawa kebinasaan kepada dirinya. Sampai saat ini Batu Kuwung menjadi salah satu objek wisata pemandian air panas dengan luasan ± 7,8 ha.

3). Sejarah Batu Mejan, Batu Bale dan Cadas Ampar

Batu Mejan, Batu Bale dan Cadas Ampar terletak di Desa Cikumbuen Kecamatan Mandalawangi Kab. Pandeglang. Menurut cerita Bapak H. Juhdi yang tinggal di Kp.Gn. Jalu, menerangkan sekelumit sejarah peninggalan para pejuang di jaman penjajahan yaitu sejarah batu Mejan, batu Bale dan Cadas Ampar : adalah ada seorang pejuang yang bernama Ki Mas Jaya Lalana dan para pasukannya setelah melakukan ibadah sholat dan sebagainya di batu Bale yang ukurannya ± 3 x 10 M2 , maka beliau dan pasukannya melakukan musyawarah di batu Bale,

Semasa perjuangannya Ki Mas Jaya Lalana mempunyai pasukan yang bernama Kijalu yang kaya raya dan sakti. Kijalu mempunyai banyak hewan kerbau yang tidak akan habis dimakan tujuh turunan. Konon ceritanya istri Kijalu yaitu Nyi Respati yang memiliki rambut sangat panjang, ketika Nyi Respati sedang mengembala kerbaunya sangat banyak itu ada satu kerbau yang terdengkur karena terlilit rambut Nyi Respati, dengan keajaiban kerbau itu berbicara ke Nyi Respati “Geus ulah loba dun’ya cukup saparakasak bae” (sudah jangan terlalu banyak harta, cukup untuk biaya pernikahan saja ), semenjak itulah gunung itu disebut Gunung Parakasak.

Selanjutnya Ki Mas Jaya Lalana dan pasukannya melanjutkan perjuangan menulusuri sungai Cigunung Jalu melalui Cadas Ampar sampai ke Ciwangun yang berada di kampung Ramea.Di Ciwangun itulah Ki Mas Jaya Lalana meninggalkan patilasan (makom), yang sebenarnya Ki Mas Jaya Lalana melanjutkan perjuangannya ke daerah Cilacap.

Properties of DLHK Prov. Banten

Properties of DLHK Prov. Banten

4). Makam Panjang Jaya

Makam Panjang Jaya terdapat di Kampung Gulingan Desa Panjang Jaya Kec. Mandalawangi Kab. Pandeglang. Ki Panjang Jaya adalah salah satu murid Syarif Hidayatullah yang ditugaskan mengislamkan wilayah Banten. Ki Panjang Jaya wafat dan dimakamkan di Desa Panjang Jaya. Tidak banyak cerita mengenai tokoh ini, hanya dari tokoh ini nama Desa Panjang Jaya diambil.

5). Mitos-mitos

a. Pemanfaatan tanaman pongporang untuk penangkal petir dan guna-guna

Masyarakat di Kecamatan Padarincang memiliki kebiasaan memanfaatkan kayu dari tanaman pongporang dalam membangun rumah yang dipercaya dapat menangkal petir dan guna-guna. Berdasarkan keterangan Bp. Memi yang berdomisili di Kp. Nengger Desa Batukuwung kayu pongporang umumnya dipasang pada bagian kuda-kuda atap. Tidak ada ketentuan khusus pemasangan kayu pongporang, yang penting pada atap kuda-kuda terdapat komponen dari kayu pongporang. Kayu pongporang agak sulit diperoleh di sekitar DAS Cidanau karena tidak ada yang membudidayakan secara khusus dan pemanfaatannya sampai saat ini hanya untuk keperluan tersebut di atas.

Gambar IV-7. Penggunaan Kayu Pongporang pada Kuda-Kuda Atap

Kayu pongporang pada kuda-kuda atap

Properties of DLHK Prov. Banten

Properties of DLHK Prov. Banten

Kayu pongporang (Oroxylum indicum (L) Vent. dari familia Bignoniaceae memiliki nama lain Bungli, kayu pedang (Minahasa), kapung-kapung (Palembang), kajeng jaler, kayu lanang, wungli (Jawa), dhangpedhangan (Madura), merkulai, merulai, merlai, bonglai kayu, bolai kayu, boli, boloi, bongloi berak, beka kampong, bikir, bikir hangkap, kankatang, biji lunang, daun juar (Melayu).

Pongporang memiliki morfologi tinggi lebih kurang 10 meter, batang tegak, berkayu, warna hijau kotor. Daun majemuk bentuk lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau. Bunga majemuk, kelopak bentuk tabung, mahkota bentuk terompet. Buah berbentuk kotak warna coklat.

(www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=280). Berdasarkan pengamatan lapangan kayunya berwarna kuning kecoklatan dengan sifat mudah pecah apabila kering, kayu memiliki kekuatan mekanis yang rendah.

Properties of DLHK Prov. Banten

Properties of DLHK Prov. Banten

Gambar IV-8. Pohon pongporang dan daunnya

b. Kalung pohon petai

Pohon petai sebagai salah satu komoditi pertanian yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi sering dihadapi permasalahan rontok bunga atau buah. Untuk mengatasi permasalahan ini masyarakat di DAS Cidanau memiliki kepercayaan memberi kalung dari daun pisang kering atau alang-alang pada batang utama pohon petai. Terkadang digunakan cangkang keong sawah yang dijalin dengan tali membentuk kalung dan diikatkan pada batang pohon. Mitos ini sebenarnya dapat diaplikasikan pada semua pohon buah untuk mencegah kerontokan bunga/buah tetapi oleh masyarakat paling sering diaplikasikan pada pohon petai.

Properties of DLHK Prov. Banten

Properties of DLHK Prov. Banten

Gambar IV-9. Kalung daung pisang pada pohon petai

b. Pesugihan Gunung Jamungkal

Gunung Jamungkal merupakan suatu bukit kecil yang berada di dalam kawasan Cagar Alam Rawa Danau. Gunung Jamungkal terletak di Kampung Kalomberan Desa Cikedung Kecamatan Mancak dengan tinggi ± 175 m dpl. Aksesibilitas ke lokasi ini dapat ditempuh melalui darat dari Pasar Mancak ke Desa Cikedung atau menggunakan perahu dari Kp. Kajaroan Desa Rancasanggal Kec. Cinangka.

Properties of DLHK Prov. Banten

Properties of DLHK Prov. Banten

Gambar IV-10. Citra Satelit Gn. Jamungkal (Ikonos 2008 – 2010)

Gn. Jamungkal sering diziarahi dengan berbagai macam keperluan karena diyakini sebagai tempat untuk melakukan pesugihan (pemujaan untuk mendapatkan kekayaan). Menurut cerita masyarakat setempat Di Gn.Jamungkal tinggal satu keluarga mahluk gaib, yang terdiri dari 4 orang anak perempuan dan seorang ibu. Keluarga ini memiliki paras yang cantik dan tidak bertambah tua sehingga kelimanya seperti sebaya. Menurut mitos keempat anak perempuan mampu mengabulkan permintaan orang yang melakukan pesugihan. Untuk menjalankan ritual pesugihan harus didampingi juru kunci (kuncen). Menurut informasi juru kuncinya adalah Ki Kanjut yang telah meninggal dunia. Tidak ada informasi siapa penerus juru kunci untuk ritual tersebut.

Properties of DLHK Prov. Banten

Properties of DLHK Prov. Banten

Dokumen terkait