• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggerakan Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji

MANAJEMEN PELATIHAN SERTIFIKSI PEMBIMBING MANASIK HAJI

A. Manajemen Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji 1. Perencanaan Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji

3. Penggerakan Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji

Penggerakan adalah suatu tindakan untuk mengupayakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan tujuan organisasi. Jadi penggerakan ini bertujuan untuk menggerakan orang agar mau bekerja dengan sendirinya dan penuh dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan yang baik. Penggerakan merupakan upaya untuk merealisasikan suatu rencana, dengan berbagai arahan memotivasi setiap anggota untuk melaksankan kegiatan dalam organisasi, yang sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab. Maka dari itu, penggerakan tidak lepas dari peranan kemampuan leadership.

Penggerakana dibutuhkan sikap yang pro-aktif dalam mengelola sebuah organisasi ataupun lembaga, adapun yang terjadi di dalam Struktur Kepanitiaan Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Kanwil Kemenag DKI Jakarta, dalam menjalankan program pelatihan sertifikasi pembimbing manasik. Seluruh panitia yang terlibat, diberikan kepercayaan penuh oleh Kepala Kanwil Kemenag DKI

Jakarta dalam mengelola rangkaian kegiatan program tersebut yang bekerjasama dengan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.10

Penulis mengutip teorinya Maringan Masri Simbolon dalam bukunya Dasar-dasar Adminstrasi dan Manajeman, Penggerakan mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari seluruh pihak yang terlibat, memberi penghargaan, memimpin mengembangkan dan memberi kompensasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam hal ini pelaksanaan pelatihan sertifikasi pembimbing manasik haji, namun hal yang terjadi pada kepanitiaan pelatihan sertifikasi pembimbing manasik dan seluruh pihak lain yang terlibat dalam program ini, berdasarkan data yang diperoleh penulis dari hasil wawancara dengan Bapak Fudhloli menerangkan bahwa untuk masalah pemberian penghargaan, kompensasi dalam bentuk materi tidak berlaku pada pelaksanaan ini, semua pihak yang terlibat mendapatkan haknya berupa materi tersebut sesuai dengan tingkat golongan masing-masing tanpa membeda-bedakan kontribusi lebih yang mereka berikan dalam pelaksanaan pelatihan tersebut.

Pada dasarnya menggerakan rencana-rencana ataupun program tersebut butuh kemampuan atau seni menggerakan orang lain atau disebut sebagai kepemimpinan. Dalam prakteknya penggerakan memiliki beberapa fungsi manajemen yang penulis kutip dari pandanganya Maringan Masri Simbolon yaitu :

10

Gambar 4.2

Namun dalam penelitian ini penulis hanya membahas pada dua point yaitu pada Pembimbingan dan Penjalin Hubungan.

1) Pembimbingan

Dalam hal ini agar suatu kegiatan berjalan dengan baik, maka Ketua Pelaksana Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Kanwil Kemenag DKI Jakarta yaitu Bapak Fudhloli, dalam hal ini bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan, menuturkan bahwa, beliau memberikan arahan atau bimbingan secara langsung kepada seluruh anggota panita yang telibat, dan hal ini biasanya dilaksanakan setiap 2 malam sekali selama acara tersebut berlangsung, dalam bimbingan tersebut beliau memberikan arahan mengenai hal-hal yang perlu ditingkatkan lagi dalam kinerja seluruh panitia, saling

sharing antar panitia mengenai permasalahan peserta yang ditemukan selama Penggerakan Pembimbing Penjalin Hubungan Komunikasi Motivator Pemberi dan Pelaksana Pembina

proses pelatihan tersebut, dan tentunya memberikan solusi dari setiap permasalahan yang terjadi selama acara tersebut berjalan, sehingga dengan adanya pembimbingan tersebut dapat memberikan semangat baru kepada seluruh panitia yang terlibat sehingga tujuan awal yang telah ditetapkan sebelumnya dapat terwujud dengan maksimal.

2) Penjalin Hubungan

Demi terwujudnya harmonisasi dan sinkronisai pelatihan dan pembinaan tersebut, maka diperlukan adanya jalinan hubungan atau komunikasi, keakraban antar seluruh pihak yang terlibat. Dalam hal ini seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut, terus berupaya sebaik mungkin untuk mengompakan seluruh barisanya dalam mewujudkan kesuskesan kegiatan ini. Dalam hal ini ketua pelakasana kegiatan terus berhubungan baik dengan seluruh pihak yang terlibat melalui komunikasi yang intens sejak awal perenacanaan sampai akhir pelaksanaan pelatihan sertifikasi pembimbing manasik haji ini selesai.11

Pada proses penggerakan ini, Ketua Panitia Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji selaku pelaksana dan penanggung jawab pelatihan sertifikasi pembimbing manasik haji tidak bisa bekerja sendiri, karena pada fungsi ini semua yang telah dilakukan pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian dilakukan sehingga pelaksana membutuhkan cukup banyak orang terutama untuk mencapai tujuan yang di harapkan setelah pelaksanaan pelatihan pembimbing manasik haji ini. Karena ini program berupa pelatihan, maka pada penggerakanya bukan hanya pada

11

pihak penyelenggara saja yang terlibat, akan tetapi para Peserta pelatihan, Asesor dan Narasumber.

Dimana Peserta pada pelatihan ini sebagai penerima transferan ilmu yang diberikan pada saat pelatihan berlangsung dengan materi-materi yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara sebelumnya, materi tersebut dalam pelatihan ini telah tercantum dalam pedoman SK Dirjen PHU No. D/134/2014 Tentang Pedoman Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji. Penggerakan yang dilakukan terhadap peserta pelatihan sertifikasi pembimbing manasik haji ini meliputi :

a) Pelaksanaan sertifikasi meliputi : 1) Pre test

Pre test dimaksudkan untuk mengukur tingkat pengetahuan, keterampilan, kepribadian, pengalaman sebagai pembimbing manasik, penyamaan presepsi, pemahaman terhadap proses penguatan kompetensi pembimbing manasik.

2) Kegiatan proses pembelajaran

Proses pelaksanaan pembelajaran sertifikasi pembimbing manasik sesuai kurikulum dan silabi yang ditetapkan. Dalam pelatihan sertifikasi pembimbing manasik haji ini kurikulum yang diberikan adalah sebagai berikut :

a) Materi dasar, sebanyak 20 %, meliputi : 1) Penjelasan program sertifikasi

2) Kebijakan penyelenggaraan ibadah haji dan Ta’limatul hajj

4) Kebijakan pelayanan kesehatan haji 5) Tugas dan fungsi pembimbing haji b) Materi inti, sebanyak 60 %, meliputi :

1) Fiqih haji

2) Bimbingan manasik haji serta ziarah 3) Bimbingan manasik bagi wanita 4) Praktek manasik haji

5) Problematika penyelenggaraan ibadah haji (studi kasus manasik haji)

6) Perjalanan haji, pengenalan situs islam dan sirah Nabawiyah 7) Tradisi dan kultur social budaya Arab

8) Manajemen perhajian Indonesia 9) Manajemen manasik haji 10)Hikmah haji

11)Psikologi kepribadian pembimbing haji

12)Strategi pembimbingan manasik haji di Tanah Air dan Arab Saudi 13)Metodelogi pembimbing manasik haji

14)Psikologi komunikasi

15)Percakapan bahasa Arab dan bahasa Inggris. c) Materi penunjang, sebanyak 20 %, meliputi :

1) Pembuatan rencana kerja operasional 2) Micro guiding

3) Out bound

5) Pemantapan karakter 6) Post test dan wawancara 7) Penutupan.

3) Post test

Pelaksanaan akhir sertifikasi dilakukan post test untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran meliputi tes tertulis, lisan, dan micro guiding.

4) Penilaian

Penilian dalam sertifikasi pembimbing manasik ini dilakukan penilaian kelulusan dengan ketentuan :

a) Tidak mengikuti proses pembelajaran lebih dari 8 JPL,

b) Format penilian menggunakan bobot pre test 15 %, partisipan 25%,

post test 20 %, dan micro guiding 40 %,

c) Standar kualifikasi kelulusan rata-rata nilai tertimbang 70-100. 5) Penetapan kelulusan

Dalam penetapan kelulusan sertifikasi, ditetapkan sebagai berikut :

a) Penyelenggara sertifikasi melakukan pengujian dan pengolahan hasil ujian peserta sertifikasi

b) Hasil ujian peserta sertifikasi disamapaikan kepada Dirjen PHU

c) Kriteria dan penetapan kelulusan dibuat oleh Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d) Kelulusan sertifikasi manasik haji ditetapkan oleh Dirjen sesuai usul penyelenggara sertifikasi.12

Selanjutnya adalah Narasumber, Narasumber disini dilibatkan sebagai pihak pengisi acara dalam proses pentransferan ilmu atau materi yang diberikan untuk para peserta (pembimbing manasik), sedangkan Asesor dilibatkan dalam proses penilaian, mulai dari pemberkasan yang harus dilengkapi oleh calon peserta sertifikasi pembimbing mansik haji, menentukan calon peserta yang berhak mengikuti pelatihan yang diselenggarakan, serta pihak yang menentukan apakah peserta setelah menjalankan rangkaian pelatihan sertifikasi pembimbing manasik haji berhak atau tidak mendapatkan sertifikat pembimbing manasik haji.