Bab II Segmentasi Pengguna Data
2.2 Pengguna Data Menurut Karakteristik
Pada bagian ini, dibahas mengenai segmentasi pengguna data menurut karakteristik pengguna data. Dalam SKD 2016, karakteristik pengguna data dibagi menjadi lima, yaitu kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir yang ditamatkan, pekerjaan utama, dan instansi/institusi tempat pekerjaan utama.
Rujukan Utama;
91,35 Bukan Rujukan Utama;
8,65
Kelompok Umur
Tabel 2.1 menunjukkan persentase pengguna data menurut kelompok umur.
Secara nasional, pengguna data terbanyak adalah pengguna data berumur 16 – 25 tahun (42,46%). Pengguna data berumur 26 – 35 tahun menjadi pengguna data terbanyak kedua menurut kelompok umur (23,27%). Sementara itu, persentase terendah adalah pengguna data berumur 66 tahun ke atas dengan persentase hanya 0,11%.
Pengguna data pada wilayah PST BPS juga didominasi oleh pengguna data berumur 16 – 25 tahun dengan persentase mencapai 61,90%. Pada posisi kedua, terdapat pengguna data berumur 26 – 35 tahun dengan persentase 21,80%.
Sementara itu, tidak ada pengguna data berumur kurang dari 16 tahun yang mencari data di wilayah PST BPS.
Kondisi yang sama dengan skala nasional terjadi pada wilayah PST BPS provinsi secara umum. Pada wilayah tersebut, pengguna data sebagian besar juga berasal dari kelompok umur 16 – 25 tahun. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya wilayah PST BPS provinsi yang memiliki persentase lebih dari 50% untuk kategori umur tersebut, yaitu 24 wilayah PST BPS provinsi, yang sekaligus menjadi kelompok umur dengan pengguna data terbanyak. Sementara itu, 7 provinsi lain memiliki persentase pengguna data berumur 16 – 25 tahun kurang dari 50% tetapi masih merupakan pengguna data terbanyak di wilayah PST tersebut. Adapun pengguna data terbanyak di dua provinsi lain, yaitu Provinsi Sulawesi Barat dan Papua, adalah pengguna data yang berasal dari kelompok umur 26 – 35 tahun dengan persentase masing-masing 44,29% dan 35,71%..
Pada wilayah PST kabupaten/kota, pengguna data terbanyak adalah pengguna data berumur 16 – 25 tahun (30,64 persen). Pengguna data berumur 26 – 35 tahun menjadi pengguna data terbanyak kedua menurut kelompok umur (27,23 persen). Sementara itu, persentase terendah adalah pengguna data berumur 66 tahun ke atas dengan persentase hanya 0,09%.
Tabel 2.1. Persentase Pengguna Data Menurut Wilayah PST dan Kelompok Umur Tahun 2016
Wilayah PST Kelompok Umur*
Jumlah
* Merujuk pada Customer Satisfaction Index, Stratford-On-Avon District Council, April 2012
Jenis Kelamin
Tabel 2.2 menjelaskan persentase pengguna data BPS menurut jenis kelamin. Pada skala nasional, pengguna data laki-laki (57,03%) lebih mendominasi dibandingkan perempuan (42,97%). Dominasi pengguna data laki-laki juga terjadi pada wilayah PST kabupaten/kota, yaitu 61,66%. Sebaliknya, persentase pengguna data perempuan di wilayah PST kabupaten/kota adalah 38,34%.
Meskipun secara nasional pengguna data laki-laki lebih mendominasi, hal berbeda terjadi di wilayah PST BPS. Dengan selisih hanya 6,16%, pengguna data perempuan memiliki persentase yang lebih tinggi , yaitu 53,08%. Sementara itu, persentase pengguna data laki-laki sebesar 46,92%.
Pada wilayah PST BPS provinsi, terdapat 17 wilayah yang memiliki persentase pengguna data laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan.
Persentase perempuan yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki dimiliki oleh 15 wilayah PST BPS provinsi. Sementara itu, terdapat satu wilayah yang memliki persentase pengguna data laki-laki dan perempuan yang seimbang, yaitu Provinsi DKI Jakarta. Persentase pengguna data perempuan tertinggi adalah pengguna data di Provinsi Lampung, yaitu 67,35%. Sebaliknya, pengguna data laki-laki di Provinsi Lampung merupakan pengguna data dengan persentase terendah (32,65%).
Provinsi Papua memiliki persentase pengguna data perempuan yang paling rendah, yaitu 25,71%. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa pengguna data laki-laki di Provinsi Papua mempunyai persentase yang tertinggi (74,29%).
Tabel 2.2. Persentase Pengguna Data Menurut Wilayah PST dan Jenis Kelamin Tahun 2016
Wilayah PST Jenis Kelamin
Jumlah Laki- laki Perempuan
Nasional 57,03 42,97 100,00
Sumatera Selatan 46,32 53,68 100,00
Bengkulu 48,57 51,43 100,00
Lampung 32,65 67,35 100,00
Kep. Bangka Belitung 55,00 45,00 100,00
Kep. Riau 60,00 40,00 100,00
Nusa Tenggara Barat 43,68 56,32 100,00
Nusa Tenggara Timur 52,83 47,17 100,00
Kalimantan Barat 41,89 58,11 100,00
Kalimantan Tengah 57,28 42,72 100,00
Kalimantan Selatan 60,16 39,84 100,00
Kalimantan Timur 40,67 59,33 100,00
Sulawesi Utara 54,00 46,00 100,00
Sulawesi Tengah 54,29 45,71 100,00
Sulawesi Selatan 44,74 55,26 100,00
Sulawesi Tenggara 56,54 43,46 100,00
Gorontalo 50,68 49,32 100,00
Kabupaten/kota 61,66 38,34 100,00
Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan
Karakteristik pengguna data menurut tingkat pendidikan penting diketahui.
Pada dasarnya, semakin tinggi tingkat pendidikan, pengguna data akan semakin melek data. Akan tetapi, data BPS tidak hanya digunakan oleh kalangan tertentu saja.
Oleh karena itu, penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas perlu dilakukan oleh BPS.
Karakteristik pengguna data menurut pendidikan terakhir yang ditamatkan dikelompokkan menjadi lima, yaitu SLTP/sederajat, SLTA/sederajat, D1/D2/D3, D4/S1, dan S2/S3. Berdasarkan Tabel 2.3, secara nasional, persentase tertinggi adalah pengguna data dengan pendidikan terakhir yang ditamatkan D4/S1, yaitu 42,62%. Sementara itu, persentase yang paling rendah adalah SLTP/sederajat yaitu 2,13%. Hal yang sama terjadi pada wilayah PST kabupaten/kota, yaitu pengguna data tertinggi adalah pengguna data berpendidikan terakhir ditamatkan D4/S1 (48,79%) dan terendah adalah SLTP/sederajat (2,17%).
Hal berbeda terjadi pada wilayah PST BPS. Pengguna data tertinggi di wilayah PST BPS adalah pengguna data dengan pendidikan terakhir ditamatkan SLTA/sederajat (50,25%), sedangkan pengguna data dengan pendidikan terakhir ditamatkan D4/S1 menduduki peringkat kedua (30,95%). Sementara itu, persentase pengguna data terendah di wilayah PST BPS adalah pengguna data dengan pendidikan terakhir ditamatkan SLTP/sederajat (0,67%).
Sama seperti wilayah PST BPS, secara umum, pengguna data tertinggi pada wilayah PST BPS provinsi adalah pengguna data dengan tingkat pendidikan SLTA/sederajat. Sementara itu, persentase pengguna data terendah di wilayah PST BPS provinsi adalah pengguna data dengan tingkat pendidikan SLTP/sederajat.
Provinsi Jambi merupakan provinsi dengan persentase pengguna data yang berpendidikan terakhir ditamatkan SLTP/sederajat tertinggi dibandingkan provinsi lain, yaitu 11,11%. Sementara itu, di Provinsi Sumatera Barat, Lampung, Kep.
Bangka Belitung, Bali, Maluku Utara, dan Papua Barat tidak ada pengguna data dengan tingkat pendidikan terakhir ditamatkan SLTP/sederajat.
Pengguna data dengan tingkat pendidikan terakhir ditamatkan SLTA/sederajat di Provinsi Sumatera Utara mencapai 73,16% yang merupakan persentase tertinggi dibandingkan provinsi lain. Adapun persentase pengguna data terendah untuk tingkat pendidikan tersebut adalah Provinsi Papua dengan persentase sebesar 14,29%. Pada tingkat nasional, persentase pengguna data dengan tingkat pendidikan yang sama adalah 38,80% yang merupakan persentase tertinggi kedua setelah D4/S1. Sementara itu, pada wilayah PST BPS kabupaten/kota, pengguna data berpendidikan terakhir ditamatkan SLTA/sederajat sebanyak 31,73% yang juga merupakan persentase tertinggi kedua setelah D4/S1.
Persentase pengguna data yang berpendidikan terakhir ditamatkan D1/D2/D3 di Provinsi Sulawesi Barat merupakan persentase tertinggi dibandingkan provinsi lain, yaitu 15,71%. Sementara itu, di Provinsi Bengkulu tidak ditemukan pengguna data dengan tingkat pendidikan terakhir ditamatkan D1/D2/D3. Pada tingkat nasional, persentase pengguna data dengan tingkat pendidikan yang sama adalah 5,78%. Sementara itu, pada wilayah PST BPS dan PST BPS kabupaten/kota, pengguna data berpendidikan terakhir ditamatkan D1/D2/D3 secara berurutan masing-masing sebanyak 2,16% dan 6,75%.
Persentase pengguna data dengan pendidikan terakhir yang ditamatkan D4/S1 di Provinsi Papua merupakan persentase tertinggi dibandingkan provinsi lain yang mencapai 67,14%. Adapun pengguna data yang terendah dengan tingkat pendidikan tersebut adalah Provinsi Sumatera Utara sebesar 17,37%.
Pada pengguna data dengan pendidikan terakhir yang ditamatkan S2/S3, persentase tertinggi dibandingkan provinsi lain terdapat di Provinsi Gorontalo (26,03%). Sementara itu, persentase terendah terdapat di Provinsi Lampung (2,04%). Pada tingkat nasional, persentase pengguna data dengan tingkat pendidikan yang sama adalah 10,68%. Sementara itu, pada wilayah PST BPS dan PST BPS kabupaten/kota, pengguna data berpendidikan terakhir yang ditamatkan S2/S3 secara berurutan masing-masing sebanyak 15,97% dan 10,56%.
Tabel 2.3. Persentase Pengguna Data Menurut Wilayah PST dan Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan Tahun 2016
Wilayah PST
Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan
Jumlah
Gambar 2.3. Persentase Pengguna Data yang Menggunakan Data BPS sebagai Rujukan Utama Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah PST BPS Tahun 2016
Berdasarkan Gambar 2.3, pengguna data di wilayah PST BPS yang menggunakan data BPS sebagai rujukan utama didominasi oleh pengguna data dengan tingkat pendidikan ditamatkan SLTA/sederajat (52,64%). Pengguna data dengan pendidikan SLTP/sederajat merupakan pengguna data yang cenderung tidak memanfaatkan data BPS sebagai rujukan utama. Hal ini ditunjukkan dengan persentase pengguna data yang hanya 0,73%.
Pekerjaan Utama
Pengguna data menurut pekerjaan utama perlu diketahui karena akan membantu dalam melakukan penyebarluasan data BPS. Pada SKD 2016, pakerjaan utama dikelompokkan menjadi tujuh, yaitu pelajar/mahasiswa, peneliti/dosen, PNS/TNI/Polri, pegawai BUMN/D, pegawai swasta, wiraswasta, dan lainnya.
Pekerjaan utama menurut konsep SKD 2016 adalah pekerjaan responden pada saat pencacahan. Hal ini sangat berkaitan dengan pemanfaatan hasil kunjungan yang dilakukan oleh responden tersebut.
SLTP/Sederajat;
0,73
SLTA/Sederajat;
52,64
D1/D2/D3;
1,82 D4/S1;
30,24
S2/S3;
14,57
Berdasarkan Tabel 2.4, secara nasional, persentase tertinggi pengguna data menurut pekerjaan utama adalah pelajar/mahasiswa (39,41%). Dengan selisih hanya 1,46%, pengguna data dengan pekerjaan utama PNS/TNI/Polri berada pada urutan kedua (37,95%). Sementara itu, persentase terendah pengguna data menurut pekerjaan utama adalah wiraswasta (2,24%).
Pengguna data dengan pekerjaan utama sebagai pelajar/mahasiswa juga memiliki persentase tertinggi di wilayah PST BPS dengan persentase mencapai 63,73%. Sementara itu, persentase terendah pengguna data menurut pekerjaan utama adalah wiraswasta (1,33%).
Hal yang sama terjadi di wilayah PST provinsi. Secara umum, persentase pengguna data tertinggi di wilayah PST provinsi adalah pengguna data dengan pekerjaan utama sebagai pelajar/mahasiswa. Persentase terendah pengguna data juga dimiliki oleh pengguna data dengan pekerjaan utama wiraswasta. Jika dilihat berdasarkan wilayah PST provinsi, persentase tertinggi pengguna data dengan pekerjaan utama sebagai pelajar/mahasiswa adalah Provinsi Kalimantan Timur (89,33%). Sementara itu, persentase terendahnya adalah Provinsi Papua (7,14%).
Persentase pengguna data dengan pekerjaan utama sebagai wiraswasta tertinggi terdapat di Provinsi Kep. Riau (4,44%). Sementara itu, terdapat wilayah PST yang tidak dikunjungi oleh pengguna data dengan pekerjaan utama sebagai wiraswasta, yaitu Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Kondisi berbeda ditunjukkan oleh pengguna data di wilayah PST BPS kabupaten/kota. Pengguna data dengan pekerjaan utama sebagai PNS/TNI/Polri adalah pengguna data dengan persentase tertinggi di wilayah PST BPS kabupaten/kota (48,06%). Adapun pengguna data dengan pekerjaan utama sebagai pelajar/mahasiswa berada di urutan kedua (26,38%). Sementara itu, sama seperti nasional, PST BPS, dan PST BPS provinsi, persentase terendah adalah pengguna data dengan pekerjaan utama sebagai wiraswasta (2,72%).
Tabel 2.4. Persentase Pengguna Data Menurut Wilayah PST dan Pekerjaan Utama
Gambar 2.4. Persentase Pengguna Data yang Menggunakan Data BPS sebagai Rujukan Utama Menurut Pekerjaan Utama di Wilayah PST BPS Tahun 2016
Pemanfaatan data BPS sebagai sumber data utama menurut pekerjaan utama dapat diidentifikasi melalui rujukan utama (Gambar 2.4). Identifikasi ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna data di wilayah PST BPS yang memanfaatan data BPS sebagai rujukan utama adalah pelajar/mahasiswa (65,39%).
Adapun pengguna data dengan pekerjaan utama sebagai pegawai swasta memiliki persentase sebesar 14,03% dari seluruh pengguna data yang menggunakan data BPS sebagai rujukan utama.
Pengguna data yang bekerja sebagai pegawai BUMN/D dan wiraswasta masih belum banyak menggunakan data BPS sebagai rujukan utama. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase masing-masing hanya 1,28%. Beberapa temuan dalam pelaksanaan SKD 2016 adalah banyaknya pihak wiraswasta yang menginginkan data yang lebih rinci atau detail guna mendukung bisnisnya.
Instansi/Institusi Tempat Pekerjaan Utama
Persentase pengguna data menurut instansi/institusi tempat pekerjaan utama ditunjukkan pada Tabel 2.5. Secara nasional, persentase pengguna data menurut instansi/institusi tempat pekerjaan utama terbanyak berasal dari lembaga
Pelajar/Mahasiswa;
65,39 Peneliti/Dosen;
6,01 PNS/TNI/Polri;
9,65 Pegawai BUMN/D;
1,28 Pegawai Swasta;
14,03
Wiraswasta;
1,28 Lainnya;
2,37
pendidikan dan penelitian dalam negeri (41,78%). Sementara itu, persentase terendah adalah lembaga internasional (0,16%).
Hal yang sama terjadi di wilayah PST BPS dan wilayah PST BPS provinsi secara umum. Pada wilayah PST BPS, pengguna data menurut instansi/institusi tempat pekerjaan utama terbanyak berasal dari lembaga pendidikan dan penelitian dalam negeri dengan persentase mencapai 67,72%. Sementara itu, pada wilayah PST BPS provinsi secara umum, persentase pengguna data tertinggi juga berasal dari lembaga pendidikan dan penelitian dalam negeri. Persentase pengguna data terendah pada wilayah PST BPS adalah pengguna data yang berasal dari lembaga internasional dengan persentase hanya 0,17%. Sementara itu, pada wilayah PST BPS provinsi, persentase pengguna data terendah juga berasal dari lembaga internasional.
Kondisi berbeda ditunjukkan oleh pengguna data di wilayah PST BPS kabupaten/kota. Pengguna data yang berasal dari pemerintah daerah adalah pengguna data dengan persentase tertinggi di wilayah PST BPS kabupaten/kota (39,72%). Adapun pengguna data yang berasal dari lembaga pendidikan dan penelitian dalam negeri berada di urutan kedua (28,37%). Sementara itu, sama seperti nasional, PST BPS, dan PST BPS provinsi, persentase terendah adalah pengguna data yang berasal dari lembaga internasional (0,17%).
Tabel 2.5. Persentase Pengguna Data Menurut Wilayah PST dan Instansi/Institusi Tempat Pekerjaan Utama Tahun 2016
Wilayah PST Instansi/Institusi Tempat Pekerjaan Utama*
Jumlah
*) Pengelompokan instansi/institusi tempat pekerjaan utama:
A. Lembaga Pendidikan dan Penelitian Dalam Negeri B. Lembaga Pendidikan dan Penelitian Luar Negeri C. Kementerian dan Lembaga Pemerintah
D. Lembaga Internasional E. Media Massa
F. Pemerintah Daerah G. Perbankan H. BUMN/BUMD I. Swasta Lainnya J. Lainnya
Gambar 2.5. Persentase Pengguna Data yang Menggunakan Data BPS sebagai Rujukan Utama Menurut Instansi/Institusi Tempat Pekerjaan Utama di Wilayah PST BPS Tahun 2016
Pengguna data yang menggunakan data BPS sebagai rujukan utama dapat dipilah menurut instansi/institusi tempat pekerjaan utama. Berdasarkan Gambar 2.5, sebagian besar pengguna data di wilayah PST BPS yang menyatakan menggunakan data BPS sebagai rujukan utama berasal dari lembaga pendidikan dan penelitian dalam negeri (69,58%). Adapun lembaga internasional masih belum banyak memanfaatkan data BPS sebagai rujukan utama (0,18%).