• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Bentukan Kosakata Baru

4.2 Penggunaan Kosakata dalam Acara Raja Gombal di Trans7 .1 Penggunaan Kosakata Dasar .1 Penggunaan Kosakata Dasar

4.2.3 Penggunaan Bentukan Kosakata Baru

Kosakata asli bahasa Indonesia adalah berasal dari kosakata bahasa melayu karena cikal bakal bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Dengan adanya kontak atau hubungan dengan Negara lain mengakibatkan tercipta bentukan-bentukan kosakata baru dalam kosakata bahasa Indonesia. Dalam perkembangan kosakata bahasa Indonesia, paling tidak sejak proklamasi kemerdekaan hingga kini, ada beberapa hal dapat dicatat antara lai: 1. munculnya kata-kata baru yang sejalan dengan perkembangan budaya dan sosial kemasyarakatan. Seperti atom, bemo, korupsi, televise , ngaben, pemugaran, dan pembajakan. 2. Kata-kata dari bahasa Belanda melenyao digantikan oleh padananya yang berasal dari bahasa inggris. Misalnya kata montir diganti menjadi kata mekanik, kata karcis diganti menjadi tiket, dan kata formil diganti menjadi kata formal. 3. Leksikalisasi dalam bentuk pemberian proses morfologi pada kata-kata yang berasal dari bahasa inggris. Seperti memblack list, mengupgrade, dan diknock out. 4.munculnya kata-kata yang berasal dari proses akronimisasi, seperti monas = monument nasional, warnet = warung internet, aspal = asli apa palsu dan lain sebagainya. 5. Munculnya kata-kata yang berasal dati deakronimasi yaitu kata-kata yang telah ada dan secara inheren memiliki makna leksikal yang

sifatnya bergurau atau mencemooh atau yang lebih sering disebut sebagai plesetan. Seperti benci ditafsirkan sebagai akronim benar-benar cinta, umar ditafsirkan sebagai akronim untung masih ada rambut, romantic ditafsirkan sebagai akronim rokok, makan, minum, gratis, dan lain sebagainya. 6. Dileksikalnnya bentuk-bentuk dulu yang disebut morfem, seperti morfem bugar hanya muncul dalam konstruksi segar bugar, tetapi sekarang ada bentuk kebugaran (jasmani). 7. Munculnya kembali kata-kata arkais dalam bahasa sekarang ini, seperti kelola, ulang alik, sempadan, dan konon. 8. Digunakannya kata-kata baru sebagai upaya eufimisme yang berlebih-lebihan, seperti kata pelacur dulu sudah diganti menjadi wanita tuna susila diganti lagi menjadi pekerja seks komersial, pecat diganti menjadi diberhentikan dan diganti lagi menjadi PHK (Putuskan Hubungan Kerja). 9. Kosakata bahasa inggris, dengan alasan bahasa internasional dan globalisasi kini banyak digunakan, seperti open house, open book, rental mobil, fly over, dan lain sebagainya. 10. Terjadinya perubahan makna dalam kosakata bahasa Indonesia , seperti kata menyiarkan dulu digunakan dalam arti menyebarkan, seperti dalam menyiarkan uang palsu, tetapi sekarang kata menyiarkan digunakan dalam arti memberitakan (Chaer, Adul 2007 : 21-25).

Kosakata baru ini muncul disebabkan adanya sumber dalam dan sumber luar bahasa. Sumber dalam diartikan sebagai kosakata swadaya bahasa Indonesia sendiri, sedangkan sumber luar merupakan sumber yang berasal dari kata-kata bahasa lain. Kosakata sumber luar ini meliputi pungutan dari bahasa daerah ataupun juga bahasa asing. (http://wikipedia.com).

Adapaun penggunaan bentukan kosakata baru pada acara Raja Gombal di Trans7 antara lain adalah :

1. Bang Mucle : “kamu telah mengombang-ambingkan perasaan aku”

Pada no 1 menggunakan bentukan kosakata baru mengombang-ambingkan. Dewa cinta menggunakan bentukan kosakata baru disebabkan adanya kata-kata arkais (sesautu yang dianggap kuno dan ketinggalan zaman). Hal ini terjadi dikarenakan sebagai kebutuhan dalam pengembangan suatu istilah.

2. Kiki Farel : “o iya resepsionis, maaf ya neng, saya kira ini penjara, habis neng seperti maling”

Pada no 2 menggunakan bentukan kosakata baru yaitu kosakata bahasa inggris resepsionis. Penggunaan bentukan kosakata baru yaitu kosakata bahasa inggris pada resepsionis dengan alasan bahwa bahasa inggris sebagai bahasa internasional dan globalisasi. Dewa cinta menggunakan bentukan kosakata baru resepsionis pada kalimat yang digunakan sebagai bentuk singkat dan bahasa yang modern. Arti dari resepsionis dalam bahasa Indonesia adalah penerima tamu. Banyak masyarakat sekarang menggunakan kosakata bahasa inggris sebagai bentukan kosakata baru yang modern dalam berkomunikasi. Pada no 1 juga menggunakan bentukan kosakata baru yaitu penjara dan maling. Digunakannya kata-kata baru sebagai upaya eufimisme yang berlebihan. Kosakata penjara dulunya adalah jeruji besi diganti menjadi sel tahanan dan diganti menjadi penjara. Kosakata maling dulunya adalah pencopet diganti menjadi pencuri dan diganti menjadi maling.

4. Kiwil : “iya, karena aku terlalu banyak ngelihat kamu yang manis” 5. Bang Mucle : “agar aku bisa nyebrang ke hati kamu”

6. Kiwil : “sayang.... aku ngeliat bintang nggak pake teropong

Pada no 3, 4, 5, dan 6 menggunakan bentukan kosakata baru yang mengalami pemenggalan awalan huruf pada kosakata yang dianggap sebagai swadaya kosakata bahasa Indonesia yaitu ngobatin yang berasal dari kosakata mengobati, ngelihat yang berasal dari kosakata menglihat, nyebrang yang berasal dari kosakata menyebrang, dan nggak yang berasal dari kosakata tidak. Pemenggalan awalan huruf pada kalimat yang digunakan oleh dewa cinta bertjuan agar pada saat pengucapannya tidak rumit ketika digunakan pada kalimat.

7. Soraya Larasati : “kenapa bapak aye melulu? Iya kenape bang?”

Pada no 7 sang dewi cinta menggunakan bentukan kosakata baru aye, melulu, dan kenape yang disebabkan oleh adanya sumber luar bahasa yang dianggap sebagai swadaya kosakata bahasa indonesia. Hal ini dapatkan disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekitar tempat tinggal sang dewi cinta. Pada umumnya masyarakat ibu kota Jakarta dihuni oleh suku betawi asli. Jadi tidak heran jika masyarakat pendatang akan sering terpengaruh menggunakan bahasa betawi juga. Bentukan kosakata baru aye dalam kosakata bahasa Indonesia adalah saya atau aku, melulu adalah selalu, dan kenape adalah kata tanya kenapa.

8. Ricky Harun : “kamu tahu TTM gak?”

9. Soraya Larasati : “TTM? Tahu bang, Teman Tapi Mesra” 10. Ricky Harun : “bukan ! Teman Tapi Menikah”

Pada no 8, 9, dan 10 menggunakan bentukan kosakata baru yang mengalami proses akronimisasi seperti TTM = Teman tapi mesra dan TTM = Teman tapi menikah. Penggunaan proses akronimisasi yang digunakan oleh dewa cinta untuk memberikan rasa penasaran pada dewi cinta akan akronim yang digunakannya untuk merayu sang dewi cinta.

Dokumen terkait