• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penghasilan Dari Mata Pencaharian Tambahan:Peningkatan Atau Hanya Mencukupi Kebutuhan Sehari-hari

STRATEGI NELAYAN TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA

5. Darisah Br. Siregar (Perempuan yang berhasil menafkahi anak tanpa didampingi suami dan dapat bertahan hidup dan penghasilan besar sebagai agen besar

4.4. Penghasilan Dari Mata Pencaharian Tambahan:Peningkatan Atau Hanya Mencukupi Kebutuhan Sehari-hari

Dilihat dari pendapatan atau penghasilan sebelum dan sesudah memiliki mata pencaharian tambahan, penghasilan yang diperoleh oleh masyarakat di Desa Sei Nagalawan mengalami perubahan yang benar-benar mengejutkan diri mereka. Penghasilan tersebut benar-benar telah meningkatkan perekonomian keluarga dan menjadikan kehidupan masyarakat di desa ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Dari penghasilan tersebut mereka mampu untuk membuka tabungan sendiri dan mampu untuk membeli segala keperluan dan kebutuhan kelurga dan kebutuhan sehari-hari, mulai dari peralatan elektornik seperti Tv, Radio, dan VCD serta alat transportasi seperti sepeda motor dan juga mobil dengan tidak membeli secara tunai tetapi kredit. Semua itu dapat

Asfianti Syafitri Nasution : Strategi Nelayan Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga, 2009. USU Repository © 2009

diperoleh, sejak memiliki mata pencaharian tambahan, yang benar-benar membuat kehidupan keluarga nelayan menjadi berubah.

Dari penghasilan tersebut juga mampu untuk memberikan pendidikan atau menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Begitu banyak, perubahan yang dirasakan oleh para nelayan tradisional sejak memiliki mata pencaharian tambahan yang merupakan strategi dalam meningkatkan perekonomian keluarga, di samping itu mereka sekarang mempunyai tabungan sendiri, dan juga dapat membeli lahan atau sawah sendiri yang dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan. Penghasilan tambahan tersebut juga disebabkan karena adanya sistem pembagian kerja antara suami, isteri dan anak-anak dari keluarga nelayan. Seperti yang dirasakan oleh salah seorang informan yang memiliki mata pencaharian tambahan sebagai petani. Selanjutnya ia mengatakan:

“… sejak saya menjadi petani yang juga sebagai nelayan tradisional, hasilnya benar-benar meningkatkan masalah ekonomi keluarga saya dan saya mampu untuk menyekolahkan anak saya sampai tamat SMA…”

Penghasilan yang diperoleh masyarakat di Desa Sei Nagalawan sejak memiliki mata pencaharian tambahan memang belum seimbang dengan kerja keras yang telah dilakukan selama ini, tetapi sudah dapat meningkatkan perekonomian saja sudah cukup. Mereka juga sadar bahwasannya dengan pengetahuan yang cukup terbatas, mereka tidak pernah lupa untuk terus berdoa dan mengucap rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kehidupan yang lebih baik lagi dari kehidupan sebelum memiliki mata pencaharian tambahan.

Asfianti Syafitri Nasution : Strategi Nelayan Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga, 2009. USU Repository © 2009

Semakin meningkatnya kebutuhan keluarga, semakin memaksa untuk terus dapat bertahan dan bekerja lebih keras lagi agar semua kebutuhan yang menyangkut masalah ekonomi dapat terpenuhi. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk melakukan atau mencari mata pencaharian tambahan lain guna untuk meningkatkan penghasilan ataupun pendapatannya agar dapat sesuai dengan biaya pengeluaran yang mencakup kebutuhan sehari-hari dan dapat menyeimbangkannya. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan perekonomian. Strategi yang dilakukan, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan desa ini dengan cara bertani dengan dibantu isteri-isteri mereka dengan menjadi penganyam tikar purun, dan hasilnya pun benar-benar meningkatkan perekonomian di Desa Sei Nagalawan. Semua kebutuhan keluarga dapat terpenuhi.

Penghasilan tersebut tidak hanya meningkatkan perekonomiannya tetapi segala kebutuhan hidup keluarga nelayan dapat terpenuhi, dan tidak hanya itu saja, penghasilan yang diperoleh terkadang juga berlebih. Oleh karena itu, mereka merasa cukup puas dengan pilihan mata pencaharian tambahan yang dilakoni sekarang ini, karena tidak lagi tergantung kapada laut yang selama ini menjadi mata pencaharian utama bagi para nelayan di Desa Sei Nagalawan. Walaupun menjadi petani membutuhkan kesabaran dan suatu pekerjaan yang sangat melelahkan serta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menunggu masa panen tiba. Namun, demi kelangsungan hidup keluarga mereka tidak pernah berputus asa dalam menjalankan aktifitas baru yakni bertani. Hasil yang didapat pun sangan memuaskan dan dapat menjamin kehidupan para nelayan untuk dapat memberikan pendidikan yang lebih baik lagi kepada generasi penerus mereka.

Asfianti Syafitri Nasution : Strategi Nelayan Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga, 2009. USU Repository © 2009

BAB V

PENUTUP

5.1. K esimpulan.

Nelayan diartikan sebagai orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan atau binatang air lainnya atau tanaman air. Jadi, orang-orang

Asfianti Syafitri Nasution : Strategi Nelayan Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga, 2009. USU Repository © 2009

yang hanya melakukan pekerjaan seperti membuat jaring menyangkut alat-alat/perlengkapan ke dalam perahu/kapal tidak dimasukkan sebagai nelayan, tetapi ahli mesin, juru masak yang bekerja di atas kapal penangkap ikan dimasukkan sebagai nelayan. Sistem ekonomi perikanan laut ialah di antara faktor-faktor produksi yakni sumber alam, alat-alat penangkapan, tenaga kerja, dan organisasi kerja dengan faktor-faktor distribusi yakni pemasaran hasil perikanan.

Secara umum masyarakat desa nelayan memang dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kaya dan kaya sekali di satu pihak, dan kelompok ekonomi sedang, miskin, miskin sekali dilain pihak. Mereka telah menganggap diri mereka telah kehilangan kesempatan untuk memperbaiki tingkat sosial ekonomi mereka. Selama usia produktif atau semasa muda, mereka hampir semua bekerja sebagai nelayan. Kini, sisa-sisa tenaga yang tidak dapat lagi digunakan dilaut, kini dialihkan ke bidang pertanian sebagai pilihan mata pencaharian tambahan. Mereka cenderung mendramatisasikan keadaan kemiskinan mereka dalam bentuk sukarnya penghidupan dan pekerjaan mereka, dan dalam kecilnya pendapatan mereka hanya cukup atau bahkan kurang untuk menutup kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Penelitian ini telah menjawab keempat pertanyaan penelitian yang dijabarkan dipermasalahn. Pertanyaan pertama dapat dijabarkan bahwa kehidupan ekonomi nelayan sebelum memiliki mata pencaharian tambahan lain sangat sulit dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Kondisi perekonomian nelayan di Desa Sei Nagalawan terlihat begitu memprihatinkan, karena mata pencaharian pokok yang dimiliki adalah sebagai nelayan tradisional yang hanya bergantung pada kondisi alam (laut). Hal tersebut mengakibatkan para nelayan tradisinal sangat sulit dalam menyelesaikan permasalahan

Asfianti Syafitri Nasution : Strategi Nelayan Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga, 2009. USU Repository © 2009

ekonomi mereka khususnya dalam biaya pendidikan anak. kondisi perekonomian tersebut, menyebabkan masyarakat di desa ini mulai sadar dan berupaya untuk memajukan perekonomian nelayan yang selalu diidentikkan dengan kemiskinan.

Pertanyaan kedua dapat dijawab bahwa yang dilakukan nelayan serbagai bentuk strategi dalam meningkatkan ekonomi keluarga dapat berupa dengan memiliki mata pencaharian tambahan lain selain nelayan yakni bertani, menganyam tikar purun dan dengan menjadi buruh/karyawan pabrik. Strategi tersebut dilakukan untuk memperbaiki kehidupan ekonomi nelayan di desa ini, walaupun hanya dengan sistem pengetahuan yang masih tradisional dan alat-alat yang digunakan juga sangat tradisional. Namun, hal tersebut tidak membuat para nelayan berhenti untuk mengembangkan dan memajukan desa mereka. Strategi tersebut mereka lakukan guna untuk mencukupi semua kebutuhan keluarga dengan dibantu para isteri nelayan untuk meningkatkan pendapatan suami, yang tidak hanya cukup hanya dengan menjadi nelayan.

Pertanyaan ketiga dapat dikatakan bahwa besarnya pendapatan yang diperoleh dengan adanya mata pencaharian tambahan jauh sangat meningkat jika dibandingkan dengan hanya pekerjaan pokok sebagai nelayan. Besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil mata pencaharian tambahan lain sebesar Rp 2.420.000; dan sebelum memiliki mata pencaharian tambahan nelayan hanya memperoleh penghasilan yang selalu tidak menentu dengan biaya pengeluaran Rp 1.530.000;. dengan demikian. Penghasilan tersebut dapat mencukupi kebutuhan keluarga nelayan di Desa Sei Nagalawan, bahkan dapat mereka sisihkan sebagai tabungan untuk keperluan lain atau sebagai biaya yang tak terduga. Penghasilan yang diperoleh membuat masyarakat di desa ini terus berusaha agar

Asfianti Syafitri Nasution : Strategi Nelayan Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga, 2009. USU Repository © 2009

dapat lebih meningkatkan ekonomi mereka hanya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

Pertanyaan keempat dapat dijabarkan bahwa hasil dari strategi yang mereka lakukan dapat mencukupi sekaligus meningkatkan perekonomian nelayan di Desa Sei Nagalawan. Dengan demikian, walaupun pengetahuan yang dimiliki dalam mengembangkan desa sangat tradisional tetapi, mereka mampu untuk dapat bertahan hidup. Strategi yang mereka lakukan hasilnya sangat memuaskan bagi para nelayan walaupun, tidak ada peran ataupun bantuan dari pemerintah untuk memajukan desa ini. Namun, dengan adanya kerja sama dan sistem kekeluargaan yang dimiliki begitu erat mereka dapat menyelesaikan semua masalah yang dihadapi khususnya dalam masalah ekonomi.

Dari jawaban tersebut maka, dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilakukan sebagai upaya nelayan dalam meningkatkan ekonomi, memang benar-benar meningkatkan ekonomi nelayan di Desa Sei Nagalawan. Di samping itu, kini mata pencaharian tambahan tersebut benar-benar dijalankan dengan kegigihan dan semangat. Strategi yang mereka lakukan juga dapat mencukupi segala kebutuhan keluarga nelayan yang

Asfianti Syafitri Nasution : Strategi Nelayan Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga, 2009. USU Repository © 2009

mencakup dengan kebutuhan sebagai nelayan, bertani, menganyam tikar dan sebagai buruh/karyawan pabrik.

5.2. Saran.

Untuk dapat terus mempertahankan sumber pilihan dari mata pencaharian tambahan yang sekaran dimiliki oleh nelayan tradisional dalam hal hal bertani adalah: 1. Pemerintah harus lebih memperhatikan segala kebutuhan yang menjadi faktor

pendukung keberhasilan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian mereka dengan mempertahankan mata pencaharian tambahan tersebut serta harus memberikan pembinaah dan pembelajaran bagi masyarakat nelayan yang mayoritas memiliki pendidikan yang rendah bahkan ada yang tidak bersekolah, agar apa yang menjadi pilihan dari mata pencaharian tambahan tersebut dapat terus bertahan guna untuk kesejahteraan dan kemajuan Desa Sei Nagalawan.

2. Masyarakat di Desa Sei nagalawan harus tetap mempertahankan hubungan kekeluargaan yang didasarkan pada hubungan gotong royong dan tolong menolong, agar jika terjadi konflik merea dapat menyelesaikannya dengan jalan musyawarah.

3. Untuk terus dapat bertahan, pengrajin anyaman tikar purun memiliki beberapa aspek yang harus ditingkatkan yaitu:

a. Aspek permodalan, yang menjadi kendala utama bagi pengrajin. Pemerintah seharusnya menjadi pihak yang paling berpihak pada sektor kerakyatan ini, yakni

Asfianti Syafitri Nasution : Strategi Nelayan Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga, 2009. USU Repository © 2009

dalam hal kemudahan pemberian kredit lunak bagi para pengrajin tikar purun bagi Desa Sei Nagalawan.

b. Aspek bahan baku lokal serta berkualitas tentunya menjadi pilihan utama bagi pengrajin tikar purun. Bahan baku lokal masih sangat digalakkan, karena sangat mudah didapatkan serta dengan ongkos yang tidak terlalu mahal.

c. Aspek pemasaran yang dipergunakan oleh para pengrajin masih bersifat konvensional serta saluran pemasaran yang berbelit-belit. Hendaknya pola pemasaran tikar purun tidak terlalu melibatkan banyak aktor pemasaran didalamnya, agar pengrajin mendapatkan hasil/pendapatan yang sesuai dengan tikar yang mereka anyam.