• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengkajian

Dalam dokumen SAFITRI NIM. P.12110 (Halaman 75-82)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Pengkajian

1. Riwayat keperawatan

Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Maret 2015 pukul 18.00 WIB, pengkajian dilakukan dengan metode Auto-anamnesa dan Allo-anamnesa. Keluhan utama yang dirasakan pasien adalah nyeri pada kedua

pinggangnya menjalar ke benjolan. Pasien datang ke RSUD Karanganyar pada tanggal 9 Maret 2015 diantar oleh keluarga dengan keluhan adalah nyeri pegal-pegal pada kedua pinggangnya, pasien menunjukkan ada benjolan didaerah selangkangan sebelah kanan. Saat itu dokter menyarankan kepada pasien untuk segera dilakukannya operasi. Pasien mennyetujui dan keluarga mendukung. Rencana operasi dari dokter akan dilakukan pada tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00 WIB dan pasien

disarankan untuk datang ke ruang perawatan bedah Kantil I pada tanggal 11 Maret 2915 untuk mempersiapkan operasi esok hari.

Pada tanggal 11 Maret 2015 pukul 17.00 WIB pasien datang keruang bedah Kantil I bersama keluarga. Dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, Tekanan darah : 150/80 mmHg, Nadi : 87 x/menit, Respirasi : 20 x/menit, Suhu : 35,90C. Di pasang infus RL 20 Tpm, selang kateter dan pasien disarankan untuk puasa selama 8 jam dimulai dari jam 2 malam.

Pada riwayat pengkajian penyakit dahulu, pasien mengatakan sudah lama mengalami sakit seperti imi. Benjolan pada selangkangan sebelah kanannya timbul ± 4 tahun yang lalu. Benjolan itu muncul dimulai dari kecil dan lama-lama membesar tetapi terkadang benjolan hilang timbul. Pasien juga mengatakan sering keluar masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama. Pasien dulu pernah dirawat di RSUD Karanganyar di ruang penyakit dalam Mawar I selama 5 hari dan sekitar 2 bulan yang lalu pasien juga pernah di rawat dirumah sakit dekat desa nya selama 2 minggu.

Pasien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit jantung, hipertensi, maupun diabetes milletus. Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, sedangkan istrinya merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara. Kedua orang tua Tn.K dan istri sudah meninggal, pasien memiliki 3 orang anak perempuan, ketiga anaknya sudah berumah tangga. Saat ini pasien tinggal bersama istrinya dan anak pertamanya.

Gambar 1. Genogram

Keterangan : = Laki-laki = Perempuan = Meninggal = Pasien / Klien = Tinggal satu rumah 2. Pola kesehatan fungsional

Pola persepsi kesehatan pasien mengatakan menjaga kesehatan itu penting dan pasien selalu membiasakan diri untuk sarapan pagi sebelum berangkat berkerja bertani kesawah.

Pola nutrisi dan metabolisme sebelum sakit pasien makan 3xsehari dengan nasi, lauk, sayur, jagung, buah, teh, dan kopi satu porsi habis.

Tn. K 77th Ny. W 75th Ny. S 45th Ny. A 40th Ny. D 35th

Selama sakit pasien hanya makan 2xsehari dengan bubur, sayur, air putih menu dari rumah sakit habis satu porsi.

Pola eliminasi pasien sebelum sakit mengatakan BAB 1xsehari dan tidak memiliki masalah selama sakit, dan BAK pasien terpasang DC.

Pola aktifitas dan latihan sebelum sakit pasien mampu melakukan aktifitas secara mandiri seperti makan, toileting, berpakaian, mobilitas ditempat tidur, berpindah, ambulasi selama sakit aktifitas makan, berpakaian, berpindah dan ambulasi masih bisa dikerjakan sendiri seara mandiri.

Pola istirahat tidur sebelum sakit pasien mengatakan tidur malam selama 7-8 jam dimulai dari jam 9 malam, dan pasien tidak punya kebiasaan tidur siang. Selama sakit pasien mengatakan tidak bisa tidur karena cemas takut besok akan menjalani operasi.

Pola kognitif perseptual sebelum sakit pasien mengatakan dapat berbicara dengan lancar, melihat dengan jelas, dan mendengar dengan baik. Meskipun diusia pasien ini masuk dalam usia lanjut usia tetapi sistem indranya masih baik. Selama sakit pasien mengatakan nyeri pada kedua pinggangnya dan kemudian menjalar ke benjolan. P: nyeri timbul saat mengangkat barang berat, Q: nyeri seperti digigit-gigit, R: nyeri terasa dikedua pinggang menjalar kebenjolan, S: skala nyeri 5 (nyeri sedang), T: nyeri terasa kadang-kadang ±1-2 menit.

Pola persepsi konsep diri sebelum sakit pasien mengatakan selalu mensyukuri dan percaya diri, senang dengan dirinya yang semangat

bekerja keras untuk menghidupi anak dan istrinya. Selama sakit pasien mengatakan ingin segera sembuh dan bisa bertani kembali.

Pola hubungan peran pasien mengatakan belum pernah terlibat konflik pada keluarga ataupun masyarakat, dan pasien mengatakan akan selalu menjalin hubungan baik pada keluarga maupun masyarakat.

Pola seksualitas reproduksi pasien mengatakan mempunyai satu orang istri yang sangat pasien cintai dan mempunyai tiga orang anak perempuan yang sangat pasien sayangi.

Pola mekanisme koping pasien mengatakan mengaku stres terhadap penyakit yang dideritanya saat ini dengan benjolan yang sudah muncul sejak ± 4 tahun yang lalu. Pasien mengatakan dirinya selalu khawatir terhadap penyakit yang dideritanya karena pasien tidak tahu penyakit apa yang dideritanya. Nilai dan keyakinan pasien mengaku beragama islam dan mengatakan rajin beribadah di masjid dan mengikuti pengajian di desanya.

Pola nilai dan keyakinan sebelum sakit pasien mengatakan selalu menjalankan ibadah sholat 5 waktu dan mengikuti kegiatan pengajian tahlilan didesanya. Selama sakit pasien mengatakan akan tetap menjalankan ibadah sholat 5 waktu meskipun ditempat tidur dan berdoa semoga diberi kelancar proses operasinya serta diberi kesehatan kembali. 3. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum cukup, kesadaran compos mentis, GCS : E : 4, M : 6, V : 5, tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 87x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 35,90C.

Pemeriksaan kepala didapat bentuk mesosepal, kulit bersih tidak berketombe, rambut lurus hitam memutih, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, hidung tidak ada polip, mulut tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembab, gigi masih lengkap, telinga simetris kanan kiri, leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

Daerah dada pasien saat inspeksi simetris, tidak ada luka dan tidak ada jejas. Pemeriksaan paru-paru menunjukkan pasien tidak menggunakan alat bantu nafas. Teraba vokal fremitus kanan dan kiri sama, ekspansi paru kanan dan kiri teraba sama. Pada perkusi terdengar suara paru sonor dan saat diauskultasi vesikuler terdengar seluruh lapang paru. Pemeriksaan jantung saat diinspeksi ictus cordis tidak tampak dari luar, saat diperkusi suara jantung pekak, saat di palpasi ictus cordis teraba kuat di sic iv dan saat diauskultasi bunyi jantung 1-2 tunggal/jelas.

Pemeriksaan perut didapat bahwa pada perut pasien terdapat benjolan disamping kanan penis atau didaerah selangkangan kanan, tidak terjadi asites, warna kulit bagian perut kuning langsat, tidak ditemukan luka dan jejas, tidak ada rubor atau kalor, umbilicus tidak menonjol. Saat diperkusi perut bagian atas kanan terdapat organ hati terdengar redup, perut bagian kiri atas terdapat organ lambung terdengar suara timpani, perut bagian kanan bawah dan kiri bawah terdapat organ ginjal terdengar suara timpani. Saat diraba tidak ditemukam pembesaran hati.

Area genetalia pasien terjaga kebersihannya, terlihat terpasang selang DC dengan ukuran 30. Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi pada

area genetalia (tidak ada kemerahan, panas ataupun nyeri). Pada area rektum kebersihan terjaga dan tidak ada hemoroid.

Daerah ekstremitas atas kekuatan otot kanan dan kiri gerakannya normal, menentang gravitasi dengan penahanan penuh, kenormalan kekuatan 100% dengan skala 5. Daerah ekstremitas bawah kekuatan otot kanan dan kiri normal penuh menentang gravitasi dengan penahanan penuh, kenormalan kekuatan 100% dengan skala 5. Pada ekstremitas atas dan bawah teraba hangat, gerakan ROM eksremitas kanan atas, kiri atas, kanan bawah, kiri bawah normal. Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ditemukan oedema.

4. Pemeriksaan Data Penunjang

Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 9 Maret 2015 yaitu hemoglobin 14,9 g/dl normal (14,00-18,00), hematokrit 41,8% normal (42,00-52,00), lekosit 6,44 10̂3/µl normal (5-10), trombosit 206 10̂3/µl normal (150-300), eritrosit 4,82 10̂3/µl normal (4,50-5,50), MPV 7,4 fl normal (6,5-12,00), PDW 16,4 normal (9,0-17,0), MCV 86,7 fl normal (82,0-92,0), MCH 30,9 pg normal (27,0-31,0), MCHC 35,7 g/dl normal (32,0-37,0), gran% 60,5% normal (50,0-70,0), limfosit% 33,2% normal (25,0-40,0), monosit% 2,4% normal ( 3,0-9,0), eosinofil% 3,5% normal (0,5-5,0), basofil% 0,4% normal (0,0-1,0), CT 3,300 menit normal (2-8), BT 2,00 menit normal (1-3), GDS 145 mg/dl normal (70-150), creatinin 0,87 mg/dl normal (0,8-1,1), uerum 18,3 mg/dl normal (10-50). Pada tanggal 11 Maret 2015 didapat hasil laboratorium GDS 135 mg/dl normal

150), dan tanggal 12 Maret 2015 didapat GDS 115 mg/dl normal (70-150)

5. Terapi

Persiapan terapi pra operasi yang didapatkan Tn.K antar lain : infus RL 20 tpm, injeksi Recofol 2x20mg merupakan terapi efek sedatif dan analgesik untuk individu yang dirawat diruang perawatan intensif, injeksi Bucain 2x5mg merupakan terapi anastesi spinal, injeksi Antrain 3x50mg

merupakan terapi untuk meredakan nyeri pasca operasi, injeksi Oxtercid 3x750mg merupakan terapi infeksi saluran nafas atas termasuk pneumonia, infeksi genital dan urinaria, kulit dan struktur kulit tulang dan sendi, injeksi Ephedrin 3x50mg merupakan terapi pengobatan asma dan pencegahan asma bronkhial, Nifedhipine tablet 3x10mg merupakan terapi pengobatan pencegahan angina pektoris, Ciprofloksasin tablet 2x500mg merupakan terapi infeksi saluran kencing uretritis dan servititis gonore, Pronalges supp 3x100mg merupakan terapi mengatasi rasa nyeri (ISO

(Informasi Spesialite Obat), 2011-2012).

Dalam dokumen SAFITRI NIM. P.12110 (Halaman 75-82)

Dokumen terkait