• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.2 Pengujian Asumsi Klasik

Berikut ini penulis akan melakukan uji atas data yang penulis peroleh yang disebut dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji autokorelasi.

5.2.1.1 Uji normalitas

Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov dan melihat grafik histogram. Uji normalitas dengan uji statistik Kolmogorov – Smirnov maksudnya ialah apabila probabilitas signifikansinya diatas 0.05 berarti variabel tersebut berdistribusi normal.

Hasil uji Kolmogorov – Smirnov dapat dilihat pada berikut ini :

Tabel 5.2. Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov (Sebelum Data Outlier dikeluarkan)

Dari Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov – Smirnov sebelum data outlier dikeluarkan berdistribusi tidak normal, disebabkan probabilitas signifikansi sebesar 0.00, dimana jika probabilitas signifikansi lebih kecil dari α 0.05, hal itu berarti data tidak berdistribusi normal. Apabila variabel tidak berdistribusi normal, maka

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Test distribution is Normal.

a.

Calculated from data.

b.

harus dilakukan transformasi data. Transformasi data dapat dilakukan dengan cara Logaritma Natural (Ln) maupun SQRT (akar kuadrat). Tetapi karena data penelitian mempunyai data yang bernilai negatif dan jika ditransformasikan ke dalam bentuk Logaritma Natural (Ln) akan menjadi missing data, maka hal tersebut tidak dilakukan, dan tahap selanjutnya adalah mendeteksi adanya Outlier pada data yang ada. Outlier adalah kasus atau data yang memiliki karakteristik unik yag terlihat sangat jauh berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim.

Adapun penyebab timbulnya data outlier adalah : (1) kesalahan dalam meng-entri data, (2) gagal menspesifikasi adanya missing value dalam program komputer, (3) outlier bukan merupakan anggota populasi yang kita ambil sebagai sampel, dan (4) outlier berasal dari populasi yang kita amabil sebagai sampel, tetapi distribusi dari variabel dalam populasi tersebut memiliki ekstrim dan tidak terdistribusi secara normal.

Deteksi terhadap univariate outlier dapat dilakukan dengan batas yang akan dikategorikan sebagai data outlier yaitu dengan cara mengkonversi nilai data kedalam skor standardized atau yang biasa disebut z-score, dan untuk sampel > 80 standar skor dinyatakan outlier jika data tersebut nilainya lebih besar dari 3 (Ghozali, 2007), Penelitian ini data awalnya adalah sebanyak 120 unit analisis tetapi setelah dijalankan dengan program SPSS ada 32 unit analisis data yang mempunyai nilai yang sangat ekstrim mungkin dikarenakan kesalahan dalam pengentrian data. Oleh karena itu harus dikeluarkan dari data penelitian karena akan mempengaruhi hasil penelitian. Setelah data outlier dikeluarkan dari observasi, maka data yang dianalisis lebih lanjut tinggal

Tabel 5.3. Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov (Setelah Data Outlier dikeluarkan)

Dari tabel diatas, kita melihat bahwa variabel penelitian sudah berdistribusi normal, dengan probabilitas signifikansi sebesar 0.506 dimana probabilitas tersebut lebih besar dari α 0.05 yang artinya variabel penelitian telah berdistribusi normal.

5.2.1.2. Uji multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Toleran dan Varian Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel. Adapun hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 5.4:

Tabel 5.4. Uji Multikolinearitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Test distribution is Normal.

a.

Calculated from data.

b.

Coefficientsa

-.072 .096 -.754 .453

.400 .104 .444 3.854 .000 .742 1.348

.015 .139 .011 .109 .914 .990 1.010

.107 .112 .110 .959 .341 .748 1.337

(Constant)

t Sig. Tolerance VIF

Dependent Variable: DPR a.

Collinearity Statistics

Tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan untuk melihat pengaruh laba, arus kas bebas, dan kebijakan hutang terhadap kebijakan deviden memiliki permasalahan multikolinieritas, oleh karena nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. maka tidak terjadi multikolinieritas dan model regresi layak dipakai untuk melihat pengaruh laba, arus kas bebas dan kebijakan hutang terhadap kebijakan deviden.

5.2.1.3. Uji heteroskedastisitas

Suatu model regresi dapat dikatakan bebas dari permasalahan heteroskedasitas jika:

a. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0.

b. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang, melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

c. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

Gambar 5.1. Grafik Scatterplot

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

5.2.1.4. Uji autokorelasi

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Model regresi yang terbebas dari permasalahan otokorelasi jika nilai Durbin-Watson (D-W) berada di antara -2 sampai +2. Secara umum angka D-W yang dapat digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah:

a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif

b. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi

3 2

1 0

-1 -2

Regression Studentized Residual

3

2

1

0

-1

Value

Dependent Variable: DPR Scatterplot

c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi positif Tabel 5.5. Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi pada model regresi menunjukkan bahwa nilai D-W adalah 1,690 . Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak terdapat permasalahan autokorelasi pada model regresi.

5.1.3. Analisis Persamaan Regresi

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3

Dari hasil pengolahan data dengan perangkat lunak SPSS diperoleh hasil pada Tabel 5.6 :

X3 + e

Tabel 5.6. Analisa Persamaan Regresi

Model Summaryb

.572a .327 .255 .1736991 1.690

Model 1

R R Square Adjusted

R Square Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson Predictors: (Constant), Kebijakan Hutang, AKB, Laba

a.

Dependent Variable: DPR b.

Coefficientsa

-.072 .096 -.754 .453

.400 .104 .444 3.854 .000 .742 1.348

.015 .139 .011 .109 .914 .990 1.010

.107 .112 .110 .959 .341 .748 1.337

(Constant)

t Sig. Tolerance VIF

Dependent Variable: DPR a.

Collinearity Statistics

Dari Tabel 5.6 di atas maka persamaan regresi berganda dapat dituliskan sebagai berikut:

Kebijakan Deviden = -0,072 + 0.400 LABA + 0.015 AKB + 0.107 KEBIJAKAN HUTANG + e

Dari hasil persamaan regresi tersebut dapat dilihat bahwa variabel yang berpengaruh terhadap kebijakan deviden adalah adalah laba, dimana thitung sebesar 3,854 dengan tingkat signifikansi 0,000, dimana tingkat signifikansi tersebut jauh lebih kecil dari α 0.05. Laba memiliki koefisien sebesar 0,400 yang artinya secara parsial kenaikan laba akan meningkatkan probabilitas pembayaran deviden sebesar 0,400.

5.1.4. Pengujian Hipotesis Penelitian

Untuk membuktikan hipotesis penelitian (Ha) secara simultan dan parsial maka digunakan alat uji sebagai berikut:

5.1.4.1. Uji simultan (uji F)

Pengujian simultan dilakukan untuk melihat apakah terdapat pengaruh laba, arus kas bebas (free cash flow), dan kebijakan hutang secara bersama-sama terhadap kebijakan deviden. Ringkasan hasil pengujian hipotesis secara simultan dapat dilihat pada Tabel 5.7 dan 5.8 berikut ini :

Tabel 5.7. Nilai Adjusted R Square

Model Summaryb

.572a .327 .255 .1736991 1.690

Model 1

R R Square Adjusted

R Square Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson Predictors: (Constant), Kebijakan Hutang, AKB, Laba

a.

Dependent Variable: DPR b.

Tabel 5.8. Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Dari Tabel 5.7 dapat dilihat angka Adj. R sebesar 0.255, yang berarti bahwa variabel laba, arus kas bebas, dan kebijakan hutang memiliki hubungan yang cukup kuat yaitu sekitar 57,2% dengan deviden pay out ratio (DPR). Sedangkan nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0.572 mengandung arti bahwa variabel independen yang terdiri dari laba, arus kas bebas (free cash flow) dan kebijakan hutang hanya mampu menjelaskan variabel dependen yaitu kebijakan deviden sebesar 57,2%. Dengan kata lain sebesar 57,2 % kebijakan deviden mampu dijelaskan oleh variabel laba, arus kas bebas (free cash flow) dan kebijakan hutang.

Sedangkan sisanya sebesar 42,8 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam model ini.

Dari Tabel 5.8, dapat dilihat dari tabel hasil uji hipotesis secara simultan (Uji F), didapat hasil Fhitung sebesar 4,53 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.01, jauh lebih kecil dari α 0.05, yang berarti bahwa secara simultan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh laba, arus kas bebas (free cash flow), dan kebijakan hutang terhadap

ANOVAb

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Kebijakan Hutang, AKB, Laba a.

Dependent Variable: DPR b.

5.1.4.2. Uji parsial (uji t)

Pengujian secara parsial adalah untuk melihat apakah terdapat pengaruh laba, arus kas bebas (free cash flow), dan kebijakan hutang secara individual terhadap kebijakan deviden. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.9. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)

Hasil dari pengujian secara parsial terhadap variabel independen adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh laba terhadap kebijakan deviden

Dari Tabel 5.9 diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0.00, yang mana jauh lebih kecil dari α =0.05. Ini artinya secara parsial variabel laba berpengaruh terhadap kebijakan deviden. Dari persamaan regresi diatas dapat dijelaskan bahwa koefisien regresi (X1) yaitu laba bertanda positif yaitu 0,400 yang artinya kenaikan laba sebesar 1% akan meningkatkan probabilitas pembayaran deviden sebesar 0.400%.

2. Pengaruh arus kas bebas terhadap kebijakan deviden

Dari Tabel 5.9 diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0.914, jauh lebih besar dari α

=0.05. Hal ini mengandung arti bahwa secara parsial variabel arus kas bebas tidak berpengaruh terhadap kebijakan deviden. Dari persamaan regresi dapat dilihat

Coefficientsa

-.072 .096 -.754 .453

.400 .104 .444 3.854 .000 .742 1.348

.015 .139 .011 .109 .914 .990 1.010

.107 .112 .110 .959 .341 .748 1.337

(Constant)

t Sig. Tolerance VIF

Dependent Variable: DPR a.

Collinearity Statistics

bahwa koefisien varibel X2 yaitu Arus Kas Bebas memiliki tanda positif yaitu 0,015. Artinya setiap kenaikan variabel arus kas bebas sebesar 1% akan menaikkan probabilitas pembayaran deviden sebesar 0,015%.

3. Pengaruh kebijakan hutang terhadap kebijakan deviden

Dari Tabel 5.9 diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0.341, lebih besar dari α

=0.05. Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel Kebijakan Hutang tidak berpengaruh terhadap kebijakan deviden. Dari persamaan regresi dapat dilihat bahwa koefisien X3 yaitu Kebijakan Hutang memiliki koefisen positif yaitu 0,341 yang artinya kenaikan hutang sebesar 1% akan menurunkan probabilitas pembayaran deviden sebesar 0,341%

5.2. Pembahasan

Setelah diadakan pengujian terhadap beberapa faktor yang diduga mempengaruhi kebijakan deviden pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka didapat bahwa variabel laba, arus kas bebas, dan kebijakan hutang secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden. Pendapat ini mendukung pendapat Setianingsih (2003) yang menyatakan bahwa laba dan arus kas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil ini juga sejalan dengan pendapat yang dinyatakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM) yang berpendapat bahwa nilai perusahaan akan dimaksimalkan apabila rasio pembayaran deviden dinaikkan. Teori ini

menganggap investasi mereka menguntungkan apabila perusahaan membagikan deviden yang teratur dan dalam jumlah yang cukup besar. Semakin besar deviden yang dibagikan akan semakin menarik minat investor untuk menanamkan modal mereka pada saham perusahaan.

Pada pengujian secara parsial, dari hasil pengujian ternyata hanya laba yang berpengaruh terhadap kebijakan deviden. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Setianingsih (2003) menyatakan bahwa kebijakan deviden dipengaruhi oleh laba dan arus kas. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan jika satu perusahaan menghasilkan laba, untuk menyenangkan dan menjaga loyalitas para pemegang saham perusahaan akan membagikan imbal hasil investasi mereka dalam bentuk deviden.

Bila dihubungkan dengan arus kas bebas, secara simultan arus kas bebas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden tetapi secara parsial tidak memberikan pengaruh terhadap kebijkan deviden. Padahal secara teori ada hubungan positif antara arus kas bebas dengan kebijakan deviden. Dimana semakin besar arus kas bebas yang tersedia semakin besar pula dana yang tersedia untuk pertumbuhan, pembayaran hutang dan deviden. Tetapi, ketersediaan arus kas yang cukup besar dapat mengundang kecurigaan bagi investor dan akan menurunkan harga saham perusahaan tersebut. Oleh karena itu, manajemen dapat mengurangi biaya agensi ini dengan membagikan deviden bagi pemegang saham (Jensen dan Meckling) dalam Erlina (2007)

Jika dikaitkan dengan kebijakan hutang, dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebijakan hutang secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan deviden tetapi secara parsial berpengaruh terhadap kebijakan deviden. Hal ini mendukung pendapat Mahadwartha (2003) yang menyatakan bahwa kebijakan deviden dipengaruhi oleh kebijakan leverage dalam perspektif teori keagenan.

Jika dihubungkan dengan perusahaan perbankan yang dijadikan sebagai objek penelitian, ternyata perusahaan perbankan memiliki karakteristik yang berbeda dengan persahaan pada umunya. Bahwa setiap bank berlomba untuk menambah dana pihak ketiga (DPK) yang mereka miliki baik dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito.

Semakin besar dana pihak ketiga yang mereka himpun, akan menaikkan kewajiban perusahaan justru akan semakin meningkat kinerja bank dalam menghimpun dana pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan kebijkan deviden, investor tidak melihat bahwa kewajiban yang semakin besar ini sebagai bahaya tetapi sebaliknya menyakinkan bahwa mereka tidak salah pilih dalam berinvestasi terbukti kepercayaan masyarakat dalam menyimpan uangnya pada bank tersebut.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan yang telah dilakukan terhadap hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ditemukan bahwa secara simultan variabel laba, arus kas bebas, dan kebijakan hutang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Setianingsih (2003) dan Suharli (2007).

2. Secara parsial, variabel laba dan kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap kebijakan deviden

3. Secara parsial, hanya arus kas bebas (free cash flow) yang berpengaruh terhadap kebijakan deviden. Hasil mendukung penelitian yang dilakukan oleh Setianingsih (2003).

6.2. Keterbatasan

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini banyak memiliki keterbatasan, sehingga hasil yang diperoleh memiliki peluang menyimpang dari kejadian sebenarnya. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini memiliki keterbatasan rentang waktu pengamatan, yaitu hanya dari tahun 2003 sampai tahun 2008, dengan jumlah sampel perusahaan sebanyak 20 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan 120 unit analisis, sehingga hasil yang diperoleh belum dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya terjadi. Tetapi hanya 32 unit analisis yang digunakan sebagai dasar penelitian karena adanya data yang harus dibuang (outlier)

2. Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden sangat beragam jumlahnya dan tidak semuanya dapat dijelaskan melalui penelitian ini. Masih banyak lagi variabel penelitian yang dapat dijadikan indikator yang mempengaruhi kebijakan deviden. Misalnya posisi pemegang saham pengendali, undang-undang yang berlaku, dan posisi likuiditas perusahaan.

3. Hasil penelitian ini masih memiliki nilai koefisien determinasi yang rendah, sehingga pengaruh antara variabel variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang lemah dan diperkirakan masih banyak variabel independen lain yang mempegaruhi kebijakan deviden.

Misalnya peluang ke pasar modal, tingkat ekspansi aktiva tetap.

6.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan, dan keterbatasan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai

1. Untuk penelitian lanjutan disarankan untuk menggunakan sampel yang sama dengan penelitian ini tetapi dengan memperpanjang tahun pengamatannya.

Dengan demikian kesimpulan yang diperoleh semakin lebih akurat.

2. Untuk peneliti lanjutan agar dapat mencari dan menambahkan variabel lain yang diduga dapat mempengaruhi kebijakan deviden seperti peraturan pemerintah, kepemilikan manejerial, struktur modal dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Adelegan, O, 2001. The Impact of Growth Prospect, Leverage, and Firm Size on Dividend Behaviour of Corporate Firms in Nigeria. University Of Ibadan Nigeria.

Anand, M, 2004. Factors Influencing Dividend Policy Decisions of Corporate India, The ICFAI Journal of Applied Finance.

Belkoui, Ahmed, 1987. Teori Akuntansi Jilid 1. Diterjemahkan Herman Wibowo, Penerbit Erlangga Jakarta.

Brigham & Houston, 2006. Fundamentals of Financial Management (Manajemen Keuangan), edisi ke 8, (Dodo Suherman dan Herman Wibowo), Penerbit Erlangga Jakarta .

Dhailami, A. F, 2006, Pengaruh Insider Ownershihp dan Risiko Pasar terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2003, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Elston, J. A, Richard Hofler, Junsoo Lee, 2002, Institusional Ownership, Agency Costs and Dividend Policy, University of Central Florida.

Erlina, 2007. Hubungan Antara Set Kesempatan Investasi, Kebijakan Perusahaan Dan Nilai Perusahaan. USU Press, Medan.

Foster, George. 2006, Financial Statement Analysis. Prentice-Hall, Inc. A.Simon dan Schuster Company. Englewood Cliffs, New Jersey.

Ghozali, Imam 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Gitman, Lawrence J. 2003. Principles Of Managerial Finance. 10th

Gitosudarmo, Indriyo, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta.

Edition. Addison Wesley.

Harahap, Sofyan S, 1993. Teori Akuntansi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kania, S. L, and Bacon Frank, W. 2002. What Factors Motivate The Corporate Dividend Decisions, Longwood University.

Kuncoro, Mudrajat, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lee dan Finerty, 1990. Corporate Finance Theory, Methods, and Applications.

Harcourt Brace Jovanovich. USA

Li, L, Qi Yin-feng, Liu Song, and Wang Man-shu, 2005. Who Makes the Dividend Policy Decision and Their Motivates for Doing So : An anlysis based on a questionnaire survey of non-state-owned listed companies in China, NanKai University.

Mahadwartha, P. A, 2002. Interdependensi Antara Kebijakan Leverage dengan Kebijakan Dividen: Perspektif Teori Keagenan, Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi No.2 STIE Yogyakarta.

Namiko, O, 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Pembayaran Dividen, Struktur Aktiva, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Go Publik, Tesis, Sekolah Pascasarjana Program Studi Ilmu Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, Medan

Nugroho, A.B. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Dengan SPSS. Andi Offset.Yogyakarta.

Nuringsih, K. 2005. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, ROA, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen:

Studi 1995-1996, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol. 2 No. 2, pp 103-123.

Putri, I. F dan Mohamad Nasir, 2006. Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan Dividen dalam Perspektif Teori Keagenan, Simposium Nasional Akuntansi X Padang.

Risanty, 2004. Hubungan Investment Opportunity Set dengan Kebijaksanaan Dividen dan Struktur Modal Perusahaan, Tesis, Sekolah Pascasarjana Program Studi Ilmu Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, Medan

Santoso, Singgih. 2004, SPSS Statistik Parametrik, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Seneque, P. J. C, FCA, CA (SA), B. Com (Hons), M. Com. 1978. A Review of Factors Affecting the Dividend policy of the Firm, Univerity of Durban.

Setianingsih Indah Erawaty, 2003. Pengaruh Laba dan Arus Kas Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan yang Go Public di Indonesia, Tesis, Program Pascasarjana Magister Manajemen, Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta

Smith, Ruchrad L dan Kim, Jo Hyun, 1994. The Combined Effects Of Free Cash Flow and Financial Slack of Bidder and Target Stocks Returns. Journal of Bussines. 17

Suharli, Michel, 2007. Pengaruh Profitabilitas dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9 no. 1, pp 9-17

Sutrisno. 2001. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio.

TEMA, Volume II, Nomor 1, Maret 2001.

Travlos. N, Lenos Trigeorgis, dan Nikos Vafeas, 2001. Shareholder Wealth on Dividend Changes in an Emerging Stock Market: The Case Of Cyprus.

Multinational Finance Jurnal Vol.5 no.2, pp 87-112.

Warsidi dan Agus P. Bambang, 2000. Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba Dimasa Yang Akan Datang. Jurnal Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Vol. 2 No.1.

Weston. J. Fred dan Thomas E. Copeland, 1992. Manajemen Keuangan, Edisi Ke-8, (Kirbrandoko dan Jaka Wisana), Penerbit Erlangga, Jakarta.

White, Gerald I., Sondhi, Ashwinful C., dan Fried, Dov. 1998. The Analysis and Use Of Financial Statements. John Wiley and Sons, Inc. New York.

Wild, J. J, Subramanyam, and Robert F. Halsey, 2005, Financial Statement Analysis (Analisa Laporan Keuangan), Edisi ke 8, (Bachtiar dan Harahap), Salemba Empat, Jakarta

LAMPIRAN 1.

NAMA-NAMA PERUSAHAAN LEMBAGA KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1

PT. Bank Bumiputera Tbk PT. Bank Central Asia Tbk PT. Bank Negara Indonesia Tbk PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk PT. Bank Danamon Indonesia Tbk PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk PT. Bank Kesawan Tbk

PT. Bank Mandiri Tbk PT. Bank Niaga Tbk

PT. Bank Internasional Indonesia Tbk PT. Bank Permata Tbk

PT. Bank Swadesi Tbk

PT. Bank Victoria International Tbk PT. Bank Artha Graha International Tbk PT. Bank Lippo Tbk

PT. Bank Mayapada International Tbk PT. Bank Mega Tbk

PT. Bank NISP Tbk

PT. Bank Pan Indonesia Tbk Total Sampel Perusahaan sebanyak 20 Perusahaan

LAMPIRAN 2.

HASIL SPSS SEBELUM TRANSFORMASI

Sebelum Transformasi

Va riables Entere d/Re movedb

KebHut,

Al l reques ted variables ent ered.

a.

Dependent Variabl e: DPR b.

Sebelum Transformasi

Model Summaryb

.707a .500 .477 .17712 2.048

Model

Predictors: (Constant), KebHut, AKB, Laba a.

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), KebHut, AKB , Laba a.

Dependent Variable: DP R b.

Sebelum Transformasi Coefficientsa

.076 .032 2.391 .020

1.14E-007 .000 .682 7.341 .000

-.010 .136 -.007 -.077 .939

.020 .030 .064 .688 .494

(Constant)

Sebelum Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

70 .0000000 .17322275 .299 .299 -.118 2.500 .000 N

Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Res idual

Test distribution is Normal.

a.

Calculated from data.

b.

LAMPIRAN 3.

HASIL SPSS SETELAH TRANSFORMASI

Variables Entered/Removedb

Re moved Me thod

All requ ested va riab les ente red.

a.

De pen den t Variable : DPR b.

Model Summaryb

.375a .140 .101 .23117 1.790

Model

Predictors: (Constant), LNKEBHUT, LNAKB, LNLABA a.

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), LNK EBHUT, LNA KB, LNLABA a.

Dependent Variable: DP R b.

Coefficientsa

.416 .162 2.573 .012

-.006 .012 -.059 -.517 .607 .987 1.013

.014 .031 .052 .457 .649 .988 1.013

.062 .019 .366 3.196 .002 .993 1.007

(Constant)

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: DPR a.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Res idual

Test di stribution is Norm al.

a.

Calculated from data.

b.

.416 .162 2.573 .012

-.006 .012 -.059 -.517 .607 .987 1.013

.014 .031 .052 .457 .649 .988 1.013

.062 .019 .366 3.196 .002 .993 1.007

(Constant)

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: DPR a.

2 1

0 -1

-2 -3

Regression Standardized Predicted Value

3

2

1

0

-1

-2

Dependent Variable: DPR Scatterplot

Dokumen terkait