BAB II TINJAUAN PUSTAKA
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian
4.1.5. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian (Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian Variabel Penelitian
4.1.7.2. Analisis Koefisien Determinasi (R 2
4.1.7.3.1. Pengujian Hiporesis Secara Serempak (Uji F)
Berikut ini akan diuji Pengaruh secara bersama-sama Variabel Independen
terhadap Variabel Dependen
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Serempak ( Uji F )
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 603.481 3 201.160 70.197 .000a
Residual 704.955 246 2.866
Total 1308.436 249
a. Predictors: (Constant), Pelayanan, SOP, kebijakan b. Dependent Variable: Pengembalian
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa nilai probabilitas (Sig)
adalah sebesar 0,000 < nilai α =0,05, dengan kata lain Ho ditolak artinya Kebijakan Kredit (X1), Standar Operasional Prosedur Perkreditan (X2) dan Pelayanan Kredit (X3)
secara Simultan berpengaruh signifikan terhadap Pengembalian Pinjaman (Y) atau nilai
F hitung sebesar 70,197 > daripada nilai F tabel sebesar 2,64 sehingga Ho ditolak artinya
Kebijakan Kredit (X1), Standar Operasional Prosedur Perkreditan (X2) dan Pelayanan
Kredit (X3) secara Simultan berpengaruh signifikan terhadap Pengembalian Pinjaman
(Y) pada Badan Keswadayaan Masyarakat Maju Bersama Kelurahan Urung Kompas
4.1.7.3.2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji Parsial atau Uji Statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh Variabel Independen secara Parsial mempengaruhi Variabel Dependen. Untuk
menguji pengaruh secara Parsialmasing-masing Variabel Bebas terhadap Variabel
Terikat digunakan Uji Statistik t (Uji t)
Dari Tabel 4.11.dibawah ini diperoleh nilai Signifikansi Kebijakan Kredit (X1)
adalah sebesar 0,000 ; dengan nilai Sig < dari Alpha yakni 0,000<0,05 maka Ho ditolak,
menunjukkan bahwa Kebijakan Kredit (X1) berpengaruh signifikan terhadap
Pengembalian Pinjaman (Y) atau nilai t hitung adalah sebesar 7,728 > nilai t tabel
sebesar 3,18 yang berarti Ho ditolak yang menunjukkan bahwa Kebijakan Kredit (X1)
berpengaruh Signifikan terhadap Pengembalian Pinjaman (Y) pada Badan Keswadayaan
Masyarakat Maju Bersama Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Ranyau Selatan.
Dari Tabel 4.11, dibawah ini diperoleh nilai Signifikansi SOP Perkreditan (X2)
adalah sebesar 0,000; dengan nilai sig < Alpha yaitu 0,000<0,05 maka Ho ditolak
menunjukkan bahwa SOP Perkreditan (X2) berpengaruh Signifikan terhadap
Pengembalian Pinjaman (Y) atau nilai t hitung adalah sebesar 9,415 > nilai t tabel
sebesar 3,18, yang berarti Ho ditolak yang menunjukkan bahwa SOP Perkreditan (X2
Dari Tabel 4.11, dibawah ini diperoleh nilai Signifikansi Pelayanan Kredit (X )
berpengaruh signifikan terhadap Pengembalian Pinjaman pada Badan Keswadayaan
Masyarakat Maju Bersama Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Rantau Selatan.
3) adalah sebesar 0,562 dengan nilai sig > Alpha yaitu 0,562 > 0,05 maka Ho diterima
menunjukkan bahwa Pelayanan Kredit (X3) berpengaruh tidak signifikan terhadap
Pengembalian Pinjaman (Y) atau nilai t hitung adalah sebesar 9,580 < nilai t tabel
senesar 3,18, yang berarti Ho diterima yang menunjukkan bahwa Pelayanan Kredit tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Pengembalian Pinjaman (Y) pada Badan
Keswadayaan Masyarakat Maju Bersama Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Rantau
Selatan.
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t )
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.892 1.302 3.757 .000
Kebijakan (X1) .316 .041 .380 7.728 .000 .906 1.104
SOP (X2) .327 .035 .460 9.415 .000 .916 1.092
Pelayanan (X3) .024 .042 .027 .580 .562 .989 1.011
b. Dependent Variable: Pengembalian
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)
4.2. Pembahasan.
Pada bagian ini akan dipaparkan pembahasan mengenai hasil penelitian sebagai
berikut :
Berdasarkan Persamaan Regresi yang diperoleh bahwa nilai Koefisien Regresi
b1 sebesar 0,316 adalah positif, menunjukkan pengaruh yang searah antara Kebijakan
Perkreditan (X1) berpihak membantu ekonomi masyarakat maka Pengembalian
Pinjaman (Y) semakin Lancar, selanjutnya nilai Koefisien Regresi b2 sebesar 0,327
adalah positif, menunjukkan pengaruh searah antara SOP Perkreditan (X2) terhadap
Pengembalian Pinjaman (Y). Hal ini berarti jika SOP Perkreditan (X2) sesuai
tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya maka Pengembalian Pinjaman (Y) akan
Lancar.kemudian nilai Koefisien Regresi b3 sebesar 0,024 (X3) adalah positif,
menmunjukkan pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap kelancaran
Pengembalian Pinjaman (Y)
Dari nilai koefisien determinasi (R2) hasil regresi sebesar 0.461 artinya Variabel
Manajemen Kredit dapat mempengaruhi tingkat Pengembalian Pinjaman pada Badan
Keswadayaan Masyarakat Maju Bersama Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Rantau
Selatan sebesar 46,1%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat Pengembalian Pinjaman
masih dipengaruhi oleh banyak faktor lain, dimana berdasarkan hasil nilai koefisien
determinasi tersebut menunjukkan bahwa sebesar 53,9% lainnya yang tidak dikaji dalam
penelitian ini turut mempengaruhi Pengembalian Pinjaman. Faktor tersebut diantaranya
adalah besarnya persentase cicilan terhadap pokok pinjaman, bearnya jumlah pinjaman,
Pengalaman, Jumlah tanggungan, Modal, Pendapatan serta Pendidikan.
Berdasarkan Pengujian Hipotesis Secara Serempak (Uji F) menunjukkan bahwa
nilai probabilitas (Sig) adalah sebesar 0,000 < nilai α =0,05, dengan kata lain Ho ditolak artinya Kebijakan Kredit (X1), Standar Operasional Prosedur Perkreditan (X2) dan
Pelayanan Kredit (X3) secara Simultan berpengaruh signifikan terhadap Pengembalian
Pinjaman (Y) atau nilai F hitung sebesar 70,197 > daripada nilai F tabel sebesar 2,64
sehingga Ho ditolak artinya Kebijakan Kredit (X1), Standar Operasional Prosedur
Perkreditan (X2) dan Pelayanan Kredit (X3
Selanjutnya Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial diperoleh nilai Signifikansi
Kebijakan Kredit (X
) secara Simultan berpengaruh signifikan
terhadap Pengembalian Pinjaman (Y) pada Badan Keswadayaan Masyarakat Maju
Bersama Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Rantau Selatan.
1) adalah sebesar 0,000 ; dengan nilai Sig < dari Alpha yakni 0,000<0,05 maka Ho ditolak, menunjukkan bahwa Kebijakan Kredit (X1) berpengaruh
signifikan terhadap Pengembalian Pinjaman (Y) atau nilai t hitung adalah sebesar 7,728
> nilai t tabel sebesar 3,18 yang berarti Ho ditolak yang menunjukkan bahwa Kebijakan
Kredit (X1) berpengaruh Signifikan terhadap Pengembalian Pinjaman (Y) pada Badan
Keswadayaan Masyarakat Maju Bersama Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Ranyau
Selatan.
Kemudian nilai Signifikansi SOP Perkreditan (X2) adalah sebesar 0,000; dengan
nilai sig < Alpha yaitu 0,000<0,05 maka Ho ditolak menunjukkan bahwa SOP
Perkreditan (X2) berpengaruh Signifikan terhadap Pengembalian Pinjaman (Y) atau nilai
t hitung adalah sebesar 9,415 > nilai t tabel sebesar 3,18, yang berarti Ho ditolak yang
menunjukkan bahwa SOP Perkreditan (X2) berpengaruh signifikan terhadap
Pengembalian Pinjaman pada Badan Keswadayaan Masyarakat Maju Bersama
Untuk nilai Signifikansi Pelayanan Kredit (X3) adalah sebesar 0,562 dengan nilai
sig > Alpha yaitu 0,562 > 0,05 maka Ho diterima menunjukkan bahwa Pelayanan Kredit
(X3
Martowijoyo (1999) melakukan penelitian dengan judul: Kinerja Lembaga
Keuangan Mikro dan Perilaku Masyarakat Pedesaan. Hasil penelitian yang diperoleh
bahwa lamanya waktu pemrosesan kredit berpengaruh menurunkan jumlah peminjam
secara signifikan. Selanjutnya Suku Bunga Pinjaman berpengaruh signifikan terhadap
Jumlah Peminjam dan terhadap Jumlah Penunggak Kredit.
) berpengaruh tidak signifikan terhadap Pengembalian Pinjaman (Y) atau nilai t
hitung adalah sebesar 9,580 < nilai t tabel senesar 3,18, yang berarti Ho diterima yang
menunjukkan bahwa Pelayanan Kredit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Pengembalian Pinjaman (Y) pada Badan Keswadayaan Masyarakat Maju Bersama
Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Rantau Selatan, hal ini disebabkan belum
terpenuhinya cirri-ciri Pelayanan yang baik. Menurut Kasmir (2007) Pelayanan yang
baik tersebut dicirikan dengan : Tersedianya sarana dan prasarana yang baik,
Tersedianya personil yang baik, Bertanggung jawab kepada setiap nasabah sejak awal
hingga selesai, Mampu melayani secara cepat dan tepat, Mampu berkomunikasi,
Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi, Memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang baik, Berusaha memahami kebutuhan nasabah dan Mampu
memberikan kepercayaan kepada nasabah.
Asmara (2007) melakukan penelitian dengan judul: Tingkat Pengembalian
Pinjaman Dana Ekonomi Produktif Masyarakat Dan Peran Lembaga Keuangan Pada
penelitian yang diperoleh bahwa Variabel Jumlah Pinjaman berpengaruh positif terhadap
besarnya Nilai Tunggakan .
Anggrijani (1993) melakukan penelitian dengan judul Analisis Kelembagaan
dan Keragaan Sistem Perkreditan Pedesaan (Studi Kasus Program Perkreditan Pedesaan
P4K, PPKKP, dan Kredit Informal. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa Besarnya
Persentase Cicilan terhadap Pokok Pinjaman merupakan salah faktor yang
mempengaruhi Tingkat Pengembalian Pinjaman.
Martowijoyo(1999): suku bungan pinjaman berpengaruh sangat signifikan
terhadap jumlah penunggak kredit. Menurut Asmara (2007) bahwa Variabel Jumlah
Pinjaman berpengaruh positif terhadap besarnya Nilai Tunggakan.
Selanjutnya Sartono (2000) :bahwa Kebijakan Kredit berhubungan atau
berpengaruh dengan penerimaan Pengembalian Pinjaman dan periode kredit.
Bunga kredit yang ditetapkan Badan Keswadayaan Masyarakat Maju Bersama
Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Rantau Selatan menurut responden cukup
membantu dalam mengembangkan usahanya. Dalam menetapkan Kebijakan Kreditnya,
Badan Keswadayaan Masyarakat Maju Bersama Kelurahan Urung Kompas mempunyai
pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut besarnya suku bunga kredit, penyediaan
dana, penyaluran kredit dan kelancaran kredit.
Menurut Martowijoyo (1999) bahwa lamanya waktu pemrosesan kredit
berpengaruh menurunkan jumlah peminjam secara signifikan.Sartono (2007) bahwa
Standar Kredit berhubungan terhadap kebiasaan nasabah dalam membayar kembali
Selanjutnya menurut Martowijoyo (1999) bahwa lamanya waktu pemrosesan kredit
berpengaruh menurunkan jumlah peminjam secara signifikan. Dari Tabel 4.11.dibawah
ini diperoleh nilai Signifikansi Kebijakan Kredit (X1) adalah sebesar 0,000 ; dengan
nilai Sig < dari Alpha yakni 0,000<0,05 maka Ho ditolak, menunjukkan bahwa
Kebijakan Kredit (X1) berpengaruh signifikan terhadap Pengembalian Pinjaman (Y) atau
nilai t hitung adalah sebesar 7,728 > nilai t tabel sebesar 3,18 yang berarti Ho ditolak
yang menunjukkan bahwa Kebijakan Kredit (X1) berpengaruh Signifikan terhadap
Pengembalian Pinjaman (Y) pada Badan Keswadayaan Masyarakat Maju Bersama
Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Ranyau Selatan.
Dari Tabel 4.11, dibawah ini diperoleh nilai Signifikansi SOP Perkreditan (X2)
adalah sebesar 0,000; dengan nilai sig < Alpha yaitu 0,000<0,05 maka Ho ditolak
menunjukkan bahwa SOP Perkreditan (X2) berpengaruh Signifikan terhadap
Pengembalian Pinjaman (Y) atau nilai t hitung adalah sebesar 9,415 > nilai t tabel
sebesar 3,18, yang berarti Ho ditolak yang menunjukkan bahwa SOP Perkreditan (X2
Dari Tabel 4.11, dibawah ini diperoleh nilai Signifikansi Pelayanan
Kredit (X
)
berpengaruh signifikan terhadap Pengembalian Pinjaman pada Badan Keswadayaan
Masyarakat Maju Bersama Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Rantau Selatan.
3) adalah sebesar 0,562 dengan nilai sig > Alpha yaitu 0,562 > 0,05 maka Ho diterima menunjukkan bahwa Pelayanan Kredit (X3) berpengaruh tidak signifikan
terhadap Pengembalian Pinjaman (Y) atau nilai t hitung adalah sebesar 9,580 < nilai t
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pengembalian Pinjaman (Y) pada Badan
Keswadayaan Masyarakat Maju Bersama Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Rantau
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN