• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasal 12

Fungsi dan Tugas Rembug Warga Fungsi dan Tugas Rembug Warga:

(1) Memilih, mengangkat dan memberhentikan anggota Kpemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama.

(2) Menilai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)BKM Maju Bersama yang dilakukan sekurang-kurangnya 1(satu) kali dalam setahun.

(3) Menetapkan dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKM Maju Bersama.

(4) Menetapkan dan Mengesahkan Perencanaan Jangka Menengah program penanggulangan kemiskinan (PJM Pronangkis)yang dibuat sebagai dasar BKM Maju Bersama dalam menjalankan kegiatannya 2(dua) tahun mendatang.

Pasal 13

Mekanisme Pemilihan Utusan Warga dan Keanggotaan Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama

(1) Keanggotaan Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama berasal dari utusan warga yang dipilih secara langsung di Tingkat Rukun Tetangga (RT), sehingga representasi masyarakat berada di tingkat RT.

(2) Pemilihan Utusan tingkat RT sebagai dimaksud pasal 13 ayat 1 dilakukan tanpa pencalonan dan kampanye.

(3) Pemilihan Utusan warga dimulai dengan cara masyarakat memilih nama yang berbeda diantara warga Rukun Tetangga (RT) masing-masing yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebagaimana pasal 13 ayat 2.

(4) Seleseinya pemilihan dilakukan tabulasi, kemudian dirangking dan akhirnya ditetapkan utusan warga ditingkat RT sesuai dengan yang ditetapkan untuk

masing-masing RT yaitu sejumlah 10 (sepuluh) orang sesuai dengan jumlah utusan yang telah ditetapkan.

(5) Utusan warga yang terpilih di tingkat RT menjadi utusan warga pada Rembug Warga Kelurahan Urung Kompas.

(6) Pemilihan anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama di tingkat Kelurahan/Desa dilakukan secara langsung (voting) tertutup dengan cara masing-masing utusan RT menuliskan 3 (tiga) orang nama yang berbeda diantara utusan warga tiap Basis yang hadir dalam Rembug Warga.

(7) Seleseinya pemilihan, dilakukan Tabulasi kemudian dirangking, yang akhirnya ditetapkan 13 (tiga belas) orang anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama .

Pasal 14

Kuorum Rembug Warga

(1) Rembug Warga dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah utusan warga Kelurahan/Desa urung Kompas.

(2) Apabila pasal 14 ayat 1 tidak terpenuhi, maka Rembug Warga dijadwalkan ulang.

(3) Apabila pasal 14 ayat 2, juga tidak terpenuhi maka Rembug Warga dijadwalkan ulang.

(4) Penjadwalan ulang dilakukan sekuraang-kurangnya 2x, dan bila melewati ketentuan tersebut maka masyarakat Kelurahan dianggap tidak sanggup untuk menerima program P2KP.

BAB VI

REMBUG WARGA TAHUNAN (RWT) Pasal 5

(1) Peserta Rembug Warga Tahunan (RWT) terdiri dari utusan warga yang dipilih secara langsung , voting tertutup dan tanpa pencalonan dan kampanye ditingkat RT.

(2) Rembug Warga Tahunan (RWT) dapat dilaksanakan apabila dihadiri sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah utusan warga.

(3) Semua keputusan dalam rapat RWT dituangkan dalam Berita Acara Rembug Warga Tahunan (RWT).

Pasal 16

Fungsi dan Tugas Rembug Warga Tahunan (RWT) adalah sebagai berikut :

(1) Mengevaluasi dan mengesahkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kinerja anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama.

(2) Merumuskan dan menetapkan progran tahunan penanggulangan kemiskinan berdasarkan acuan PJM Pronangkis yang telah ditetapkan.

(3) Menetapkan dan mengesahkan kembali AD/ART BKM Maju Bersama apabila kemungkinan perubahan berupa evaluasi/revisi.

BAB VII

REMBUG WARGA ISTIMEWA (RWI) Pasal 17

(1) Rembug Warga Istimewa (RWI) dapat dilaksanakan apabila :

(a) Anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama melakukan keterlambatan melaksanakan Rembug Warga Tahunan untuk menyampaikan laporan tahunan lebih 6 (enam) bulan dari tutup tahun atau melewati tanggal 30 Juni.

(b) Anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama melakukan keterlambatan melaksanakan rembug warga untuk menyampaikan laporan akhir masa pengabdian lebih 6 bulan dari berakhirnya masa pengabdian.

(c) Melakukan penyimpangan dan atau pelanggaran terhadap AD/ART BKM Maju Bersama.

(d) Melakukan penyimpangan dan atau pelanggaran terhadap PJM Pronangkis

(e) Melakukan penyimpangan terhadap penggunaan dana BLM ( Bantuan Langsung Masyarakat ).

(f) Tidak bersedit dilakukan audit atau monitoring oleh Tim Audit independen, BPKP, Badan Pengawas Daerah dan Tim Monitoring P2KP.

(2) Pihak yang berhak mengusulkan dan atau mengadakan Rembug Warga Istimewa adalah :

(a) Sekurang-kurangnya separuh (50%) lebih dari satu dari pengurus BKM Maju Bersama atau

(b) Sekurang-kurangnya 25% dari jumlah rumah tangga di Kelurahan Urung Kompas menghendaki RWI dengan dodahului Rembug Warga di tingkat RT masing-masing atau

(c) Sekurang-kurangnya 50% KSM yang ada di Kelurahan Urung Kompas.

(3) Utusan yang berhak hadir dalam Rembug Warga Istimewa tersebut adalah utusan-utusan warga yang dipilih secara langsung (voting/pemilihan tertutup) oleh masyarakat pada setiap RT

(4) Anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama dan atau Kepala Kelurahan memfasilitasi proses pelaksanaan Rembug Istimewa tersebut.

BAB VIII

KELEMBAGAAN DAN KEANGGOTAAN KEPEMIMPINAN KOLEKTIF BKM MAJU BERSAMA

Pasal 18

Kelembagaan BKM Maju Bersama

(1) BKM Maju Bersama mempunyai alat kelembagaan sebagai berikut: (a) Rembug Warga

(b) Rembug Warga Tahunan (RWT) (c) Rembug Warga Istimewa (RWI)

(d) Anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama (e) Sekretariat BKM Maju Bersama

(f) Unit Pengelolaan Keuangan (UPK) (g) Unit Pengelolaan Sosial (UPS) (h) Unit Pengelolaan Lingkungan (UPL) (i) Lembaga Keuangan Mikro (LKM) (j) Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

(2) Anggota BKM bertugas berdasarkan kerelawanan dan tidak menerima gajiatau imbalan lainnya

(3) BKM Maju Bersama dikelola secara kolektif dengan menunjuk salah seorang menjadi Koordinator yang kesemuanya mempunyai masa pengabdianselama 2 (dua) tahunterhitung sejak pelaksanaan Rembug Warga Pembentukan BKM Maju Bersama.

(4) Untuk seterusnya, anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama ini dapat dipilih untuk masa pengabdian selama 2 (dua) tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali maksimal 1 (satu) kali periode berikutnya, terhitung sejak tanggal pelaksanaan Rembug Warga pembentukan BKM Maju Bersama dengan mempertimbangkan regenerasi anggota kepemimpinan kolektif BKM Maju Bersama secara bertahap dan berkesinambungan.

(5) Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban BKM Maju Bersama dapat membentuk satuan unit tugas yang terdiri dari:

a. Sekretariatan , BKM Maju Bersama dapat mengangkat Staf Kesekretaritan yang bertugas di Sekretariat BKM Maju Bersama yang berasal dari warga Kelurahan Urung Kompas yang dipilih, ditetapkan dan diberhentikan berdasarkan musyawarah dalam rapat anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama. b. Unit Pengelolaan Keuangan (UPK), BKM Maju Bersama dapat membentuk UPK

yang berkedudukan sebagai gugus tugas BKM Maju Bersama dan bertanggung jawab kepada anggota kepemimpinan kolektif BKM Maju Bersama sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati bersama.

c. Lebih lanjut LKM diatur dalam ART BKM Maju Bersama. Pasal 19

Keanggotaan Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama

(1) Anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama dipilih dari utusan warga yang hadir dalam Rembug Warga di tingkat Kelurahan.

(3) Memegang teguh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) serta berbagai aturan/ kebijakan yang ditetapkan dalam forum anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama

(4) Menjaga dan mengelola dana BKM Maju Bersama sesuai dengan pedoman dan tata laksana yang sudah ditetapkan

(5) Aktif mengikuti kegiatan dan program BKM Maju Bersama. Pasal 20

TUGAS BKM MAJU BERSAMA

Tugas BKM Maju Bersama adalah melakukan kegiatan-kegiatan pelaksanaan P2KP yang meliputi :

(1) Bersama warga secara partisipatif merumuskan PJM Pronangkis di Kelurahan Urung Kompas.

(2) Anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama membuat rencana program tahunan yang didasarkan pada PJM Pronangkis yang telah ditetapkan (3) Mampu bertindak sebagai forum pengambilan keputusan yang berkaitan dengan

penanggulangan kemiskinan.

(4) Menumbuhkan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin agar mampu meningkatkan ke Maju bersamaannya.

(5) Mengawasi proses pemanfaatan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang sehari-harinya dikelola oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK).

(6) Memberikan keputusan akhir dari seleksi berbagai usulan yang telah dilakukan oleh UPK dan Unit Pengelola Lainnya yang berawal dari Usulan KSM atau panitia atau dari masyarakat lainnya.

(7) Membangun Transparansi melalui berbagai media, diantaranya papan pengumuman, sirkulasi laporan kegiatan dan keuangan bulanan , laporan tengah tahun dan akhir tahun, serta melakukan rapat secara terbuka dan melakukan audit keuangan BKM Maju Bersama.

(8) Merumuskan, menyusun dan menetapkan aturan main (termasuk sanksi) dalam upaya pengembangan dan pemanfaatan sumber daya masyarakat yang dimulai dari dana P2KP.

(9) Memfasilitasi Networking (jaringan) kerjasama dengan potensi sumber daya yang ada dalam proses penanggulangan kemiskinan

Pasal 21

Rapat Anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama

(1) Rapat Anggota Kepemimpinan Kolektif BKM, merupakan forum dari anggota kepemimpinan kolektif BKM untuk mengambil keputusan dan/atau menetapkan kebijakan-kebijakan BKM Maju Bersama.

a.Rapat Tahunan Anggota (RTA) dilaksanakan setiap tahun ekali untuk evaluasi dan penilaian terhadap kinerja unit-unit pelaksana BKM termasuk penyampaian hasil audit , membahas dan mengevaluasi perkembangan tahun sebelumnya, menetapkan rencana unit pengelola dan kegiatan BKM tahun berikutnya. Koordinator BKM, seseorang atau sekelompok anggota Kepemimpinan Kolektif BKM tidak berhak untuk mengambil keputusan dengan mengatas namakan BKM melainkan dalam Rapat Tahunan Anggota (RTA) BKM yang berwenang untuk mengambil keputusan atau kebijakan atas nama BKM Maju Bersama.

b. Rapat Koordinasi Anggota Rutin (RKA), dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan untuk membahas kemajuan dan perkembangan kegiatan serta menetapkan rencana berikutnya untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh BKM serta unit-unit pelaksanaan lainnya.

c.Rapat Prioritas Usulan Kegiatan (RPUK) dilaksanakan untuk mnenetapkan prioritas/perangkingan usulan-usulan kegiatan yang telah dinilai layak oleh Unit Pengelola Keuangan UPK) untuk disetujui memperoleh dana stimulan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)dilaksanakan secara insidental sesuai dengan kebutuhan untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan kegiatan BKM maupun penanggulangan Kemiskinan secara umum sesuai dengan batas kewenangannya.

(3) Rapat Anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama sebagaimana pasal 21 ayat 2 dapat dilaksanakan bila dihadiri sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah anggota kepemimpinan kolektif BKM Maju Bersama.

(4) Bila Pasal 21 ayat 3 tidak terpenuhi, maka dapat ditawarkan kepada anggota kepemimpinan kolektif BKM Maju Bersama yang hadir apakah rapat dapat dilaksanakan atau tidak.

(5) Bila Koordinator BKM Maju Bersama berhalangan hadir maka rapat anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama tetap dapat dilaksanakan dengan memilih salah satu dari Anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama yang hadir untuk memimpin rapat.

Pasal 22

Pergantian Anggota Kepemimpinan Kolektof BKM Maju Bersama

.(1) Jika ada anggota Kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama yang berhenti karena sesuatu hal, sebagaimaana yang diatur dalam pasal 19 ayat 5, maka pergantiannya harus nelalui rembug anggota kepemimpinan kolektif BKM.

(2) Bilamana pengunduran diri anggota kepemimpinan kolektif BKM tersebut tidak mengganggu kelancaran tugas/kinerja BKM, maka tidak perlu dilakukan penambahan anggota kepemimpinan Kolektif BKM.

(3) Bila penguunduran diri anggota kepemimpinan kolektif BKM ternyata mengganggu kinerja BKM, maka dapat dilakukan penambahan sejumlah anggota Kepemimpinan Kolektif BKM yang diambil dari ranking berikutnya dalam proses pemilihan angota kepemimpinan kolektif BKM di Tingkat Desa/Kelurahan yang pernah dilaksanakan.

Pasal 23

Pergantian Koordinator

(1) Apabila Koordinator BKM Maju Bersama tidak berada di tempat, sakit atau berhalangan karena sebab-seba lainnya, maka BKM Maju Bersama tetap dapat melaksanakan kegiatannya dengan cara memilih diantara anggota BKM Maju Bersama sebagai Koordinator sementara sampai Koordinator definitif daapat aktif kembali.

(2) Bila Koordinator BKM Maju Bersama berhalangan tetap karena satu dan lain hal, maka dapat dipilih Koordinator baru dalam rembug anggota kepemimpinan kolektif BKM. Sekurang-kurangnya 50%+1 dari anggota kepemimpinan kolektif BKM Maju Bersama.

Pasal 24

Laporan Pertanggung Jawaban

(1) Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) ada 3 (tiga), yaitu LPJ tahunan, LPJ akhir masa pengabdian dan LPJ khusus.

(2) LPJ tahunan adalah laporan anggota kepemimpinan kolektif BKM tentang segala hal berkenaan kegiatan dan keuangan yang telah diaudit, dilakukan setelah tutup buku, disampaikan pada Rembug Warga Tahunan (RWT) paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tutup buku.

(3) LPJ akhir masa pengabdian adalah laporan anggota kepemimpinan kolektif BKM Maju Bersama yang disampaikan pada Rembug Warga paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya masa pengabdian.

(4) LPJ khusus adalah laporan mengenai sesuatu hal tertentu yang disampaikan oleh anggota kepemimpinan kolektif BKM Maju Bersama dalam Rembug Warga Tahunan (RWT) sebagaimana diminta oleh warga atau pihak lain sebagaimana diatur dalam pasal 16 ayat 2.

BAB IX

UNIT PENGELOLA DALAM BKM MAJU BERSAMA Pasal 25

Unit Pengelola Keuangan (UPK)

(1) Unit Pengelola Keuangan (UPK) adalah salah satu gugus tugas kelembagaan BKM Maju Bersama yang dibentuk untuk mencatat penyaluran dan pencairan dana serta mengelola dana bergulir yang telah ditetapkan BKM Maju Bersama. (2) Unit Pengelola Keuangan (UPK) tidak diperkenankan mengambil keputusan

strategis melainkan hanya menjalankan keputusan yang telah ditetapkan oleh BKM Maju Bersama.

(3) Unit Pengelola Keuangan (UPK) diangkat dan diberhentikan oleh anggota kepemimpinan kolektif BKM.

(4) Unit Pengelola Keuangan (UPK) bertugas melakukan pendampingan

penyusunan usulan kegiatan KSM ekonomi, melakukan pengelolaan dana bergulir yang dilaksanakan KSM ekonomi, melakukan pengelolaan dana bergulir yang dananya berasal dari Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) P2KP dan

pihak lainnya yang bersifat hibah dan menjalin kemitraan (channeling) dengan pihak lain atas persetujuan anggota kolektif BKM Maju Bersama.

(5) Unit Pengelola Keuangan (UPK) dipimpin oleh seorang Manager dan dibantu kasir serta juru tagih.enaga Profe

(6) Unit Pengelola Keuangan (UPK) merupakan tenaga Profesional yang berhak mendapat insentif sesuai dengan kemampuan keuangan BKM yang besarnya berdasarkan kesepakatan anggota kepemimpinan kolektif BKM Maju Bersama. (7) Semua kegiatan yang dilakukan Unit Pengelola Keuangan (UOK) dipertanggung

jawabkan kepada BKM Maju Bersama. Pasal 26

Unit Pengelola Sosial (UPS)

(1) Unit Pengelola Sosial (UPS) adalah salah satu gugus tugas kelembagaan BKM Maju Bersama yang dibentuk untuk mengelola kegiatan sosial yang telah ditetapkan BKM Maju Bersama.

(2) Unit Pengelola Lingkungan (UPL) tidak diperkenankan mengambil keputusan strategis melainkan hanya menjalankan keputusan yang telah ditetapkan oleh BKM Maju Bersama.

(3) Unit Pengelola Lingkungan (UPL) diangkat dan diberhentikan oleh anggota kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama.

(4) Unit Pengelola Lingkungan (UPL) bertugas melakukan pendampingan penyusunan usulan kegiatan KSM/Panitia, mengendalikan kegiatan pembangunan prasarana dasar lingkungan perumahan dan pemukiman yang dilaksanakan oleh KSM/Panitia, menggali potensi lokal yang ada di wilayah dan menjalin kemitraan (channeling) dengan pihak lain atas persetujuan anggota kolektif BKM Maju Bersama.

(5) Unit Pengelola Lingkungan (UPL) dipimpin oleh seorang Koordinator.

(6) Unit Pengelola Lingkungan (UPL) merupakan tenaga Profesional yang berhak mendapatkan insentif dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan BKM Maju Bersama yang besarnya berdasarkan kesepakatan anggota kepemimpinan Kolektif BKM Maju Bersama.

(7) Semua kegiatan yang dilakukan Unit Pengelola Lingkungan (UPL)

dipertanggung jawabkan kepada anggota kepemimpinan kolektif BKM Maju Bersama.

BAB X

KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)

Pasal 27

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

(1) Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) merupakan suatu kelompok masyarakat yang beranggotakan sekurang-kurangnya 5(lima) orang yang dibentuk berdasarkan kesukarelaan serta memiliki ikatan sosial, tujuan ekonomi, tujuan sosial, tujuan pembelajaran dan domisili yang sama.

a.Seluruh anggotanya adalah wargaKelurahan/Desa

b.Sedikitnya 2/3 (dua pertiga) anggotanya berasal dari keluarga miskin

c.Memenuhi persyaratan administrasi yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) maupun ketetapan BKM lainnya.

d.Bisa juga merupakan kategori kelompok pengembangan sarana dan prasarana dasar lingkungan serta kelompok pelatihan.

(3) Tujuaan Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat adalah :

a.Mendorong warga masyarakat untuk dapat lebih dinamis dalam mengembangkan kegiatan serta nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan

b.Memudahkan tumbuh dan kembangnya ikatan-ikatan dan solidaritas sosial serta semangat kebersamaan antar masyarakat.

c.Mendorong proses pemberdayaan masyarakat berjalan secaara efektif dan efisien

d.Mendukung terjadinya proses saling asah, asih dan asuh diantara anggota masyarakat.

e.Menjadi wadah konsolidasi kekuatan bersama antara masyarajat dari kelompok lemah dengan kelompok lainnya

f.Mengembangkan dan melembagakan tanggung renteng, membangun jaminan karakter antar anggota, menggerakkan keswadayaan modal meningkatkan dan menertibkan pinjaman serta menguatkan dan mengembangkan usaha anggota.

BAB XI

KEUANGAN DAN PEMBUKUAN BKM Pasal 28

Sumber Keuangan BKM

Sumber Keuangan (modal) BKM Maju Bersama diperoleh dari :

(1) Sumber pendano\aan berasal dari Dana Bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang digunakan untuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) usaha ekonomo produktif (modal bergulir) kegiatan sosial dan pembangunan lingkungan pemukiman dan perumahan.

(2) Sumber Pendanaan berasal dari Biaya Operasional Program sebesar 3(tiga) persen untuk pagu Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Rp. 300.000.000,- ( Tiga ratus juta rupiah).

(3) Sumber Pendanaan Operasional BKM berasal dari jasa yang dibayarkan oleh KSM usaha ekonomi produktif (modal bergulir) dan diatur dalam pasal 28. (4) Dana bantuan pihak lain yang sah dan tidak mengikat.

Pasal 29

Penggunaan Dana Badan Keswadayaan Masyarakat.

(1) Jasa Pinjaman yang digulirkan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk usaha produktif ditetapkan sebesar 1% per bulan

(2) Penggunaan Jasa Pinjaman dibagi dengan ketentuan sebagai berikut : a.Penambahan Modal BKM Maju Bersama sebesar 30%

b.Pembangunan dan Pemeliharaan sarana dan presarana dasar lingkungan sebesar 155

c.Biaya Operasional BKM sebesar 40%

d.Kegiatan Sosial Masyarakat Kelurahan Urung Kompas sebesar 15% Pasal 30

Laporan Keuangan BKM (1) Tahun Buku BKM Maju Bersama adalah

(2) BKM Maju Bersama dibantu oleh Kesekretariatan dan Unit Pengelola Keuangan (UPK) diwajibkan untuk membuat pembukuan yang rapi dan tertib mengenai kegiatan BKM Maju Bersama.

(3) BKM Maju Bersama membuat laporan setiap tengah tahunan dan akhir tahun yang disesuaikan dengan variabel penilaian BKM Maju Bersama.

(4) Dalam Pengelolaan Keuangan , BKM Maju Bersama menggunakan prinsip transparansi dan akuntabilitas

(5) Laporan Keuangan BKM Maju Bersama sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini akan diumumkan di papan pengumuman yang mudah dibaca dan diketahui oleh warga masyarakat.

BAB XII

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN Pasal 31

Perubahan Anggaran Dasar

Perubahan Anggaran Dasar (AD) ini hanya dapat dilakukan atas dasar keputusan Rembug Warga Tahunan (RWT) atau Rembug Warga Istimewa (RWI) yang diputuskan atas dasar musyawarah untuk mufakat yang demokratis dan transparan atau dengan cara pemungutan suara (voting).

Pasal 32

Pembubarab BKM Maju Bersama

1. BKM maju Bersama hanya dapat dilakukan atas kehendak masyarakat melalui Referendum tersendiri.

2. BKM Maju Bersama mengumumkan secara hasil Referendum tersebut kepada masyarakat.

3. Jika setelah diadakan pembubaran dan likuidasi masih ada sisa asset masyarakat yang menjadi tanggung jawab BKM Maju Bersama maka harus diberikan kepada Badan yang mempunyai azas prinsip dan tujuan yang sama dengan BKM Maju Bersama yang bersangkutan atau dapat pula diberikan kepada Badan sosial lainnya yang disetujui oleh rapat pembubaran.

BAB XIII

ATURAN TAMBAHAN Pasal 33

Aturan Tambahan

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga BKM Maju Bersama.

(2) Tentang akte ini dengan segala akibatnya , BKM Maju Bersama memilih tempat kedudukan yang umum dan tetap serta tidak berubah di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Ditetapkan di Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu pada tanggal Dua Puluh Enam bulan Nopember tahun Dua Ribu Enam.

Pimpinan Rembug

Buchari Iskandar

Perwakilan Peserta-I Perwakilan Peserta 2 Fasilitator Kelurahan

Mengetahui

Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) SWK XV P2KP II TAHAP 2

Dokumen terkait