• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.5. Pengujian Hipotesis

4.5.1. Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda

Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi klasik diantaranya semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari gejala multikolinieritas dan terbebas dari heteroskedastisitas. Dari analisis sebelumnya telah terbukti bahwa model persamaan yang diajukan dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan asumsi klasik sehingga model persamaan dalam penelitian ini sudah dianggap baik. Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil persamaan regresi linear berganda diperoleh hasil seperti dalam Tabel 4.18:

Tabel 4.18 Hasil Uji Regresi Kepemimpinan, Disiplin Kerja Dan Iklim Organisasi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.905 1.053 2.760 .006 Kepemimpinan .165 .049 .266 3.372 .001 Disiplin Kerja .365 .056 .526 6.510 .000 Iklim Organisasi .186 .041 .193 4.580 .000

a. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.18 maka persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah:

Y = 2,905 + 0,165X1+ 0,365X2 + 0,186X3 1.Koefisien regresi X1

2.Koefisien regresi X

untuk variabel kepemimpinan bernilai positif 0,165 artinya bahwa pengaruh variabel kepemimpinan searah dengan peningkatan prestasi kerja. Dimana hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai. Dalam arti jika pimpinan mampu bersikap bijaksana di dalam melaksanakan tugasnya untuk memimpin organisasi maka akan berdampak positif terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai.

2 untuk variabel disiplin kerja bernilai positif 0,365 artinya pengaruh variabel disiplin kerja searah dengan peningkatan prestasi kerja. Dimana hal ini menunjukkan disiplin kerja sebagai sikap kesediaan dari pegawai

yang timbul dari kesadaran dirinya sendiri untuk mematuhi dan mentaati

peraturan-peraturan yang berlaku sehingga dengan diterapkannya disiplin kerja yang tinggi maka akan memberikan dampak yang positif terhadap prestasi kerja.

3.Koefisien regresi X3 untuk variabel iklim organisasi bernilai positif 0,186 artinya pengaruh iklim organisasi sangat mendukung dalam meningkatkan prestasi kerja kearah yang lebih baik lagi. Iklim organisasi mempengaruhi perilaku dan pola pikir dari setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga iklim organisasi akan memberikan dampak yang positif terhadap prestasi kerja.

4.5.2. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen (prestasi kerja) yang dapat dijelaskan oleh variabel independen (kepemimpinan, disiplin kerja dan iklim organisasi). Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel kepemimpinan, disiplin kerja dan iklim organisasi dalam menerangkan variabel prestasi kerja. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square dapat dilihat pada Tabel 4.19:

Tabel 4.19 Nilai Koefisien Determinasi (R square) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .919a .844 .841 1.42190

a. Predictors: (Constant), Iklim Organisasi, Kepemimpinan, Disiplin Kerja b. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.19 diatas diperoleh nilai (R²) sebesar 0,844 yang artinya bahwa kemampuan variabel independen yaitu variabel kepemimpinan (X1), disiplin kerja (X2) dan iklim organisasi (X3) dapat menjelaskan variasi dari variabel dependen (Y) yaitu prestasi kerja adalah sebesar 84,4% dan sisanya

sebesar 15,6% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model seperti pelatihan, motivasi dan gaji.

4.5.3. Uji Serempak /Uji f

Uji serempak/uji F dilakukan untuk mengetahui tingkat positif dan signifikansi dari seluruh variabel independen kepemimpinan, disiplin kerja dan iklim organisasi terhadap variabel dependen prestasi kerja. Hasil pengujian uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.20:

Tabel 4.20 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Serempak ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1758.816 3 586.272 289.974 .000a

Residual 325.511 161 2.022

Total 2084.327 164

a. Predictors: (Constant), Iklim Organisasi, Kepemimpinan, Disiplin Kerja b. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

Berdasarkan pada Tabel 4.20 diatas diperoleh hasil FHitung sebesar289,974 sedangkan FTabel pada α = 0,05 dengan derajat pembilang 3 dan derajat penyebut 161 diperoleh Ftabel sebesar 3,23 maka dari hasil ini diketahui Fhitung > Ftabel, dan signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari α=0,05 jadi posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah penolakan Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya variabel independen yakni variabel kepemimpinan, disiplin kerja dan iklim organisasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen yakni prestasi kerja. Hal tersebut berarti jika kepemimpinan, disiplin kerja dan iklim organisasi secara bersama-sama mengalami kenaikan maka akan berdampak pada peningkatan prestasi kerja,

sebaliknya jika kepemimpinan, disiplin kerja dan iklim organisasi secara bersama-sama mengalami penurunan maka akan berdampak juga pada penurunan prestasi kerja.

4.5.4. Uji Parsial/Uji t

Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.21: Tabel 4.21 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial/Uji t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.905 1.053 2.760 .006

Kepemimpinan .165 .049 .266 3.372 .001

Disiplin Kerja .365 .056 .526 6.510 .000

Iklim Organisasi .186 .041 .193 4.580 .000

a. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

Berdasarkan pada Tabel 4.21 diatas maka diperoleh hasil uji parsial sebagai berikut:

1. Nilai thitung untuk variabel kepemimpinan (3,372) lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel

2. Nilai t

(1,645), atau nilai sig t untuk variabel kepemimpinan (0,001) lebih kecil dari alpha (0,05). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak Ho dan menerima H1 untuk variabel kepemimpinan. Dengan demikian, secara parsial dikatakan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja dimana memberi arti bahwa kepemimpinan berpengaruh dalam meningkatkan prestasi kerja.

hitung untuk variabel disiplin kerja (6,510) lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel (1,645), atau nilai sig t untuk variabel disiplin kerja (0,000)

lebih kecil dari alpha (0,05). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima H1 untuk variabel disiplin kerja. Dengan demikian, secara parsial dikatakan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja dimana memberi arti bahwa dengan diterapkannya disiplin kerja bagi setiap pegawai akan memberikan dampak pada peningkatan prestasi kerja dari pegawai itu sendiri. Dari hasil menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja yang paling dominan dalam mempengaruhi prestasi kerja pegawai dan lebih menentukan dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai.

3. Nilai thitung untuk variabel iklim organisasi (4,580) lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel (1,645), atau nilai sig t untuk variabel iklim organisasi (0,000) lebih kecil dari alpha (0,05). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima H1 untuk variabel iklim organisasi. Dengan demikian, secara parsial iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja dimana memberi arti bahwa iklim organisasi akan memberikan dampak pada perbaikan prestasi kerja pegawai.

Dokumen terkait