• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

IV.2.1. Pengujian Hipotesis Pertama

IV.2.1.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis pertama

a. Uji Normalitas

Uji untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan Regression Standarized Residual. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x p e c te d C u m P ro b

Dependent Variable: Kepuasan_Kerja Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Gambar IV.2. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama

Berdasarkan pada Gambar IV.2 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model regresi hipotesis pertama

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini menyebabkan koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Tabel IV.7. Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Kompensasi .246 4.062

Promosi jabatan .246 4.062

a. Dependent Variable: Kepuasan kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

Berdasarkan pada Tabel IV.7 di atas diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk variabel bebas yang terdiri atas kompensasi dan promosi jabatan lebih kecil dari 10 (VIF < 10). Dengan demikian persamaan Analisis Regresi Berganda hipotesis pertama terbebas dari asumsi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

2 1

0 -1

-2

Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 R e g re s s io n S tu d e n ti ze d R e s id u a l

Dependent Variable: Kepuasan_Kerja Scatterplot

Gambar IV.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama

Berdasarkan pada Gambar IV.3 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan analisis regresi berganda hipotesis pertama terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.

IV.2.1.2. Hasil analisis regresi berganda hipotesis pertama

Pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa kompensasi (X1) dan promosi jabatan (X2) berpengaruh terhadap kepuasan kerja (Y) pegawai PT. Asuransi Jiwasraya Medan. Dalam hal ini pihak PT. Asuransi Jiwasraya Medan telah dapat memberikan kepuasan kerja pegawai dengan melakukan pendekatan terhadap kompensasi dan promosi jabatan. Artinya semakin baik pelaksanaan PT. Asuransi Jiwasraya Medan atas kompensasi dan promosi jabatan maka akan semakin baik atau

Pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa kompensasi dan promosi jabatan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai PT. Asuransi Jiwasraya Medan.

Tabel IV.8. Hasil Uji Koefisien Regresi Berganda Hipotesis Pertama

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.363 1.200 Kompensasi (X1) .454 .126 .492 Promosi jabatan (X2) .323 .109 .403

a Dependent Variable: Kepuasan kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

Berdasarkan pada Tabel IV.8 di atas, maka persamaan analisis regresi berganda dalam penelitian adalah:

Ŷ = 1,363 + 0,454X1 + 0,323X2

Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa kompensasi (X1), dan promosi jabatan (X2) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kepuasan kerja (Y) pegawai PT. Asuransi Jiwasraya Medan. Kompensasi (X1) dan promosi jabatan (X2) mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontibusinya terhadap kepuasan kerja (Y). Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja pegawai PT. Asuransi Jiwasraya Medan dapat dipengaruhi oleh kompensasi dan promosi jabatan. IV.2.1.3. Koefisien determinasi (R-Square)

Nilai koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas kompensasi (X1) dan promosi jabatan (X2) terhadap kepuasan kerja (Y) pegawai PT. Asuransi Jiwasraya Medan.

Tabel IV.9. Nilai Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .865(a) .749 .740 1.06917

a. Predictors: (Constant), Promosi_Jabatan, Kompensasi b. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel IV.9 diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,749. Hal ini menunjukan bahwa variabel kompensasi dan promosi jabatan memiliki kemampuan menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kepuasan kerja pegawai PT. Asuransi Jiwasraya Medan sebesar 74,9%. Sedangkan sisanya sebesar 25,1% merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. IV.2.1.4. Uji serempak hipotesis pertama

Hasil pengujian hipotesis pertama secara serempak dapat dilihat pada Tabel IV.10 sebagai berikut:

Tabel IV.10. Hasil Uji Serempak Hipotesis Pertama

Model Sum of Squares df Mean

Square F Sig.

1 Regression 187.404 2 93.702 81.969 .000(a)

Residual 62.872 55 1.143

Total 250.276 57

a. Predictors: (Constant), Promosi_Jabatan, Kompensasi b. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel IV.10 di atas diperoleh sig. á (0,000a) lebih kecil dari alpha 5% (0,05). Besarnya perbandingan antara Fhitung (81,969) dengan Ftabel (3,16) mengindikasikan bahwa secara serempak kompensasi dan promosi jabatan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai PT. Asuransi Jiwasraya Medan,

dan promosi jabatan sangat menentukan kepuasan kerja pegawai PT. Asuransi Jiwasraya Medan. Besarnya tingkat pengaruh kedua variabel ini dapat dijadikan pedoman bagi pihak perusahaan sebagai upaya untuk memberikan kepuasan kerja pegawai. Kepuasan kerja pegawai dapat terpenuhi dengan senantiasa mempertimbangkan setiap indikator kompensasi maupun promosi jabatan yang menjadi kebutuhan setiap pegawai PT. Asuransi Jiwasraya Medan.

IV.2.1.5. Uji parsial hipotesis pertama

Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.11 berikut:

Tabel IV.11. Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama

Model t Sig.

1 (Constant) 1.136 .261

Kompensasi (X1) 3.612 .001

Promosi jabatan (X2) 2.959 .005

a. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel IV.11 di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Nilai thitung untuk variabel kompensasi (3,612) lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel (2,00), atau nilai sig. t untuk variabel kompensasi (0,001) lebih kecil dari alpha (0,025).

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima H1 untuk variabel kompensasi. Dengan demikian, secara parsial kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai PT. Asuransi Jiwasraya Medan. Apabila

kompensasi yang diberikan pada pegawai sesuai dengan harapan pegawai, maka dapat menimbulkan kepuasan kerja pegawai itu sendiri.

2. Nilai thitung untuk variabel promosi jabatan (2,959) lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel (2,00), atau nilai sig. t untuk variabel promosi jabatan (0,005) lebih kecil dari alpha (0,025).

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima H1 untuk variabel promosi jabatan. Dengan demikian, secara parsial promosi jabatan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai PT. Asuransi Jiwasraya Medan. Hal ini memberi arti bahwa pegawai akan merasa puas apabila hasil kerjanya dihargai dengan mendapatkan promosi jabatan.

Secara parsial variabel kompensasi berpengaruh lebih dominan daripada variabel promosi jabatan. Artinya, variabel kompensasi lebih berperan dalam menentukan kepuasan kerja pegawai PT. Asuransi Jiwasraya Medan dibandingkan dengan variabel promosi jabatan. Dengan demikian pihak PT. Asuransi Jiwasraya Medan sebaiknya memberikan perhatian pada variabel kompensasi dalam upaya memberikan kepuasan kerja pegawai.

Dokumen terkait