3.9 Pengujian Hipotesis
3.9.1 Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis satu dengan menggunakan independent sample t-test merupakan test membandingkan rata-rata dari dua sampel independen (Trihendradi, 2012 : 96). Menurut Priyatno (2011 : 166), pengujian independent sample t-test terdiri dari :
1. Uji levene’s (uji homogenitas) dengan F test, artinya jika varian sama maka uji t menggunakan output equal variances assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan output equal variances not assumed (diasumsikan varian berbeda).
Langkah-langkah uji F sebagai berikut : a. Menentukan hipotesis
Ho : Kedua varian adalah sama (varian Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposits Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Bank Size, Return on Equity (ROE) dan Non Performing Loan (NPL) bank pemerintah dan bank asing adalah sama) Ha : Kedua varian adalah berbeda (varian Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposits Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Bank Size, Return on Equity (ROE) dan Non Performing Loan (NPL) bank pemerintah dan bank asing adalah berbeda)
b. Kriteria pengujian (berdasarkan signifikansi) Ho diterima jika signifikansi > 0,05
Ho ditolak jika signifikansi < 0.05 2. Uji t sampel bebas.
Langkah-langkahnya adalah : a. Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposits Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Bank Size, Return on Equity (ROE) dan Non Performing Loan (NPL) antara bank pemerintah dengan bank asing.
Ha : Ada perbedaan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposits Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Bank Size, Return on Equity (ROE) dan Non Performing Loan (NPL) antara bank pemerintah dengan bank asing.
b. Kriteria pengujian
Ho diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel pada α = 2,5%
Ho ditolak jika – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel pada α = 2,5% 3. Uji Signifikansi
a. Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposits Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP),
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Bank Size, Return on Equity (ROE) dan Non Performing Loan (NPL) antara bank pemerintah dengan bank asing.
Ha : Ada perbedaan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposits Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Bank Size, Return on Equity (ROE) dan Non Performing Loan (NPL) antara bank pemerintah dengan bank asing.
b. Kriteria pengujian
Ho diterima jika signifikansi > 0,05 Ho ditolak jika signifikansi < 0.05 3.9.2Pengujian Hipotesis Kedua
3.9.2.1Pengujian Model Data Panel
Widarjono (2007 : 231), mengemukakan bahwa terdapat tiga metode yang digunakan untuk mengestimasi model regresi data panel yaitu :
1. Koefisien tetap Antar Waktu dan Individu (common effect). Metode yang hanya menggabungkan data tanpa melihat perbedaan antar waktu dan individu, diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu.
2. Slope Konstan Tetapi Intersep Berbeda Antar Individu (fixed effect). Teknik model fixed effect adalah teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep. Pengertian fixed effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antara
perusahaan, namun intersepnya sama antar waktu (time invariant). Model ini mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu.
3. Estimasi Dengan Pendekatan Random Effects. Metode yang akan mengestimasi data panel di mana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu.
Dalam menentukan metode yang paling sesuai untuk data panel maka diperlukan pembuktian melalui Chow Test dan Hausman Test. Adapun pemilihan model yang dipilih yaitu:
1. Uji Chow
Chow test bertujuan untuk membandingkan antara metode Ordinary Least Square (OLS) dan metode Fixed Effect Method (FEM). Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai Chi Square statistik uji Chow. Apabila nilai Chi Square statistik pada uji Chow signifikan berarti model dapat diestimasi dengan model Fixed Effect Method (FEM) dan melanjutkan ke uji Hausman. Sedangkan jika nilai Chi Square statistik pada uji Chow tidak signifikan berarti model dapat diestimasi dengan model Ordinary Least Square (OLS) dan pengujian model cukup sampai disini tanpa perlu melakukan uji Hausman.
2. Uji Hausman
Hausman test bertujuan untuk membandingkan antara metode Random Effect Method (REM) dan metode Fixed Effect Method (FEM). Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai Chi Square statistik uji Hausman. Apabila nilai Chi Square statistik pada uji Hausman signifikan berarti model dapat diestimasi dengan
model Fixed Effect Method (FEM). Sedangkan jika nilai Chi Square statistik pada uji Chow tidak signifikan berarti model dapat diestimasi dengan model Random Effect Method (REM).
Sedangkan menurut Pratomo (2010 : 168), beberapa pakar ekonometrika membuat pembuktian untuk menentukan metode apa yang paling sesuai untuk digunakan dalam data panel. Adapun kesimpulan dari pembuktian tersebut :
1. Jika pada data panel, jumlah runtun waktu lebih besar dibandingkan jumlah individu, maka disarankan untuk menggunakan metode FEM.
2. Jika pada data panel, jumlah runtun waktu lebih sedikit dibandingkan jumlah individu, maka disarankan untuk menggunakan metode REM.
3.9.2.2Pengujian Hipotesis secara serempak/simultan (Uji-F)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel bebas yaitu CAR, LDR, NIM, KAP, BOPO, SIZE, ROE, GDP dan INFLASI yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu Non Performing Loan (NPL). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = b8 = b9 = 0
Artinya : CAR, LDR, NIM, KAP, BOPO, SIZE, ROE, GDP dan INFLASI secara serempak berpengaruh tidak signifikan terhadap Non Performing Loan bank pemerintah dan bank asing di Indonesia.
b. H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4≠ b5≠ b6≠ b7≠ b8≠ b9≠ 0
Artinya : CAR, LDR, NIM, KAP, BOPO, SIZE, ROE, GDP dan INFLASI secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Non Performing Loan bank pemerintah dan bank asing di Indonesia.
Pengujian ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: 1. Membandingkan antara F tabel dan F hitung
Bila F hitung ≤ F tabel atau nilai sig. F > 0,05, maka H0 diterima yang berarti bahwa CAR, LDR, NIM, KAP, BOPO, SIZE, ROE, GDP, dan INFLASI secara serempak berpengaruh tidak signifikan terhadap Non Performing Loan bank pemerintah dan bank asing di Indonesia. Sebaliknya, jika F hitung > F tabel atau sig. F ≤ 0,05, maka H0 ditolak yang berarti bahwa CAR, LDR, NIM, KAP, BOPO, SIZE, ROE, GDP, dan INFLASI secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Non Performing Loan bank pemerintah dan bank asing di Indonesia.
2. Berdasarkan probabilitas
Dalam skala probabilitas lima persen, jika probabilitas (signifikansi) lebih besar dari α (5%), maka CAR, LDR, NIM, KAP, BOPO, SIZE, ROE, GDP, dan INFLASI secara serempak berpengaruh tidak signifikan terhadap Non Performing Loan bank pemerintah dan bank asing di Indonesia. Sebaliknya, jika lebih kecil dari α (5%), maka CAR, LDR, NIM, KAP, BOPO, SIZE, ROE, GDP, dan INFLASI secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Non Performing Loan bank pemerintah dan bank asing di Indonesia.
Kriteria penilaian hipotesis pada uji- F :
1. Ho diterima (Ha ditolak) jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5% 2. Ho ditolak (Ha diterima) jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%
3.9.2.3 Pengujian Hipotesis secara parsial (Uji T)
Uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas, yaitu CAR, LDR, NIM, KAP, BOPO, SIZE, ROE, GDP, dan INFLASI secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, yaitu Non Performing Loan (NPL). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah:
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = b8 = b9 = 0
Artinya : CAR, LDR, NIM, KAP, BOPO, SIZE, ROE, GDP, dan INFLASI secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Non Performing Loan bank pemerintah dan bank asing di Indonesia.
H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4≠ b5≠ b6≠ b7≠ b8≠ b9≠ 0
Artinya : CAR, LDR, NIM, KAP, BOPO, SIZE, ROE, GDP, dan INFLASI secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Non Performing Loan bank pemerintah dan bank asing di Indonesia.
Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig. t > 0,05, H0
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t ≤ 0,05 Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai thitung juga dapat dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: 1. H0 tidak ditolak jika ttabel < thitung < ttabel pada α = 5%
3.9.2.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Helmi (2012 : 154), koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen atau predictornya. Range nilai R2 adalah 0 - 1. 0 ≤ R2 ≤ 1. Semakin mendekati nol
berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independent. Semakin banyak variabel independent ditambahkan ke dalam model maka R2 akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan kedalam model. Fungsi dari adjusted R square adalah mengurangi keraguan tersebut. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R square untuk mengevaluasi model.
BAB IV