• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Pengujian Instrumen

a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2017:121) bahwa instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Rumus yang digunakan dalam menguji validitas instrument adalah Person Product Moment Correlation. Untuk responden 35 orang maka nilai α = 5%, diperoleh niai r tabel sebesar 0,334. Dengan begitu niai r tabel ini akan digunakan sebagai kriteria validitas setiap item kuesioner. Dasar pengambilan keputusan dengan kriteria validitas item tiap kuesioner, maka kriteria sebagai berikut;

 Jika r hitung > nilai r tabel, maka item kuesioner dinyatakan valid

 Jika r hitung < nilai r tabel maka item dinyatakan tidak valid. Tabel V.12

Hasil Uji Validitas Variabel Perencanaan SDM

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 0,691 0,334 Valid

2 0,858 0,334 Valid

3 0,831 0,334 Valid

Perhitungan pertama pada uji validitas variabel perencanaan SDM yang dapat dilihat pada tabel V.12. Perhitungan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasi r tabel dan r hitung, sehingga dapat diketahui bahwa jumlah instrument pada variabel perencanaan SDM yang diuji dapat dikatakan valid dengan hasil r hitung ≥ r tabel (0,334).

Tabel V.13

Hasil Uji Validitas Variabel Perekrutan

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 0,632 0,334 Valid

2 0,733 0,334 Valid

3 0,609 0,334 Valid

4 0,651 0,334 Valid

5 0,825 0,334 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah (2020)

Perhitungan kedua pada uji validitas variabel perekrutan yang dapat dilihat pada tabel V.13. Perhitungan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil r tabel dan r hitung, sehingga dapat dilaketahui bahwa jumlah instrument pada variabel perekrutan yang diuji dapat dikatakan valid dengan hasil r hitung ≥ r tabel (0,334).

Tabel V.14

Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan dan Pengembangan

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 0,693 0,334 Valid

2 0,824 0,334 Valid

3 0,865 0,334 Valid

4 0,723 0,334 Valid

5 0,818 0,334 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah (2020)

Perhitungan ketiga pada uji validitas variabel pelatihan dan pengembangan yang dapat dilihat pada tabel V.14. Perhitungan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil r tabel dan r hitung, sehingga dapat diketahui bahwa jumlah instrument pada variabel pelatihan dan pengembangan yang diuji dapat dikatakan valid dengan hasil r hitung ≥ r tabel (0,334).

Tabel V.15

Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 0,682 0,334 Valid

2 0,641 0,334 Valid

3 0,696 0,334 Valid

4 0,818 0,334 Valid

5 0,541 0,334 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah (2020)

Perhitungan keempat pada uji validitas variabel kompensasi yang dapat dilihat pada tabel V.15. Perhitungan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil r tabel dan r hitung, sehingga dapat diketahui bahwa jumlah instrument pada variabel kompensasi yang diuji dapat dikatakan valid dengan hasil r hitung ≥ r tabel (0,334).

Tabel V.16

Hasil Uji Validitas Variabel Manajemen Kinerja

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 0,945 0,334 Valid

2 0,919 0,334 Valid

3 0,918 0,334 Valid

Perhitungan kelima pada uji validitas variabel manajemen kinerja yang dapat dilihat pada tabel V.16. Perhitungan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil r tabel dan r hitung, sehingga dapat diketahui bahwa jumlah instrument pada variabel manajemen kinerja yang diuji dapat dikatakan valid dengan hasil r hitung ≥ r tabel (0,334).

Tabel V. 17

Hasil Uji Validitas Hubungan antar Karyawan

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 0,795 0,334 Valid

2 0,716 0,334 Valid

3 0,727 0,334 Valid

4 0,665 0,334 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah (2020)

Perhitungan keenam pada uji validitas variabel hubungan antar karyawan yang dapat dilihat pada tabel V.17. Perhitungan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil r tabel dan r hitung, sehingga dapat diketahui bahwa jumlah instrument pada variabel hubungan antar karyawan yang diuji dapat dikatakan valid dengan hasil r hitung ≥ r tabel (0,334).

Tabel V.18

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 0,854 0,334 Valid

2 0,825 0,334 Valid

3 0,775 0,334 Valid

4 0,847 0,334 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah (2020)

Perhitungan terakhir dilakukan pada uji validitas variabel kinerja karyawan yang dapat dilihat pada tabel V.18. Perhitungan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil r tabel dan r hitung, sehingga dapat diketahui bahwa jumlah instrument pada variabel kinerja karyawan yang diuji dapat dikatakan valid dengan hasil r hitung ≥ r tabel (0,334).

Berdasarkan tabel V. 12 V.13 V.14, V.15, V.16, V.17, V.18 dapat dilihat seluruh hasil tiap butir pernyataan pada setiap variabel memiliki nilai signifikan r hitung > r tabel, maka dengan begitu dapat disimpulkan bahwa seluruhnya dikatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reabilitas bertujuan agar mengetahui sejauh mana hasil pengukuran agar tetap konsisten. Dalam pengujian reabilitas ini menggunakan

rumus Conbach’s Alpha. Kriteria instrument penelitian dikatakan reliabel jika R₁₁>0,6.

Tabel V.19 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Batas Conbach’s Alpha Conbach’s Alpha Keterangan Perencanaan SDM 0,60 0,710 Reliabel Perekrutan 0,60 0,715 Reliabel Pelatihan dan Pengembangan 0,60 0,840 Reliabel Kompensasi 0,60 0,663 Reliabel Manajemen Kinerja 0,60 0,918 Reliabel Hubungan antar karyawan 0,60 0,702 Reliabel

Kinerja karyawan 0,60 0,842 Reliabel

Sumber : Data Primer yang diolah (2020)

Berdasarkan hasil reabilitas yang dapat dilihat pada tabel V.19. Batas Conbach’s Alpha sebesar 0,60, sehingga dapat ditarik keseimpulan jika Conbach’s Alpha lebih besar 0,60 semua instrumen tiap variabel perencanaan SDM, perekrutan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, manajemen

kinerja, hubungan antar karyawan dan kinerja karyawan dikatakan reliabel sebagai alat ukur.

D. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji nilai residual berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikan >0,05, maka nilai residual dikatakan normal. Sebaliknya jika nilai signifikan <0,50 nilai residual dikatakan tidak normal.

Tabel V.20

Hasil Pengujian Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 35 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.35226072 Most Extreme Differences Absolute .123 Positive .123 Negative -.090 Test Statistic .123

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Data Primer yang Diolah (2020)

Berdasarkan tabel V.20 diatas hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa nilai signifikan 0, 200 > 0,05, dengan begitu dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Dalam uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui jika terjadi hubungan yang kuat pada setiap variabel independen, dapat dilihat dari nilai tolerance. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dalam melakukan uji multikolineartitas dapat dikatakan dengan:

- Apabila nilai tolerance > 0,1, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas

- Apabila nilai tolerance < 0,1, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi multikolinearitas

- Dapat juga dilihat dari nilai VIF, jika VIF > 10, maka kesimpulannya bahwa terjadi multikolinearitas. Begitu sebaliknya jika VIF < 10, maka kesimpulannya bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel V. 21 Hail Uji Multikolinieritas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.921 3.162 1.873 .072 Perencanaan SDM .018 .184 .016 .100 .921 .654 1.528 Perekrutan -.018 .130 -.024 -.142 .888 .634 1.577 Pelatihan dan Pengembangan .364 .157 .497 2.317 .028 .382 2.620 Kompensasi -.150 .184 -.187 -.812 .424 .331 3.018 Manajemen Kinerja .415 .265 .360 1.565 .129 .331 3.020 Hubungan antar karyawan .102 .155 .105 .654 .519 .675 1.482 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Data Primer yang diolah (2020)

Dari tabel V. 21 hasil uji multikolinieritas dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi multikolinieritas diantara variabel bebas, dengan VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual. Pengujian heterokedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan Glejser dengan kriteria:

- Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan tidak terdapat masalah heterokedastisitas.

- Sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka dikatakan terdapat masalah heterokedastisitas.

Tabel V. 22

Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.851 1.773 -.480 .635 Perencanaan SDM .024 .102 .048 .239 .813 Perekrutan -.014 .075 -.039 -.182 .857 Pelatihan dan Pengembangan .078 .040 .401 1.972 .059 Kompensasi .086 .091 .241 .947 .352 Manajemen Kinerja -.304 .149 -.577 -2.041 .051 Hubungan antar karyawan .142 .087 .323 1.636 .113

a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Data Primer yang Diolah (2020)

Dari tabel V. 22 hasil pengujian heterokedastisitas dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dengan jumlah signifikasi variabel > 0,05, sejumlah X1 : 0,813, X2 : 0,857, X3 : 0,059, X4 : 0,352, X5 : 0,051 dan X6 : 0,113.

Dokumen terkait