• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Pengujian Keabsahan Data

Dalam teknik pengumplan data, trianggulasi di artikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan Trianggulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data denga berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber.69

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap suatu data.70 Dalam penelitian kualitatif, teknik Trianggulasi dimanfaatkan sebagai pengecekan keabsahan data yang peneliti temukan dari hasil wawancara dengan informan dan kemudian peneliti mengkonfirmasikan dengan study dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian serta hasil pengamatan peneliti di lapangan sehingga kemurnian dan keabsahann data terjamin.71

Setelah metode tersebut terlaksana, maka data-data yang dibutuhkan akan terkumpul. Peneliti diharapkan untuk mengorganisasidan menyusun data agar siap dijadikan sebagai bahan analisis. Trianggulasi adalah tehnik untuk menguji kredibilas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber data yang sama dengan teknik berbeda. Misalnya antara dokumentasi laporan keuangan dan kegiatan

69 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R and),(Alfabeta:2017) h. 330

70 Lexy J. Maleong,”Meodologi Penelitian Kualitatif”, h. 330

71 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Kuantitatif dan kualitatif),(Jakarta:GP. Pres,2009),h. 230-231

dengan iklan di televisi dibandingkan, apakah sinkron atau berbeda. Apabila terjadi perbedaan dari teknik pengujian kredibilitas data tersebut, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data yang mana yang benar, atau mungkin semuannya benar, karena susut pandang yang berbeda

Pada peneitian ini penulis menggunakan teknik teknik trianggulasi data/sumber (data trianggulation). Teknik trianggulasi sumber menggunakan jenis sumber data yang berkaitan dengan penelitian yaitu, seperti beberapa informan atau narasumber, iklan di telvisi maupun media sosial, maupunn menggunakan laporan keuangan yang berkaitan. Teknik trianggulasi sumber dapat pula dilakukan dengan menggali informasi dari sumber-sumber informasi yang berbeda jenisnya seperti narasumber tertentu dari kondisi tertentu dan aktifitas yang menggambarkan perilaku orang, atau dari sumber yang berupa catatan atau arsip dan dokumen.72

72 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R and D,(Alfabeta:2017). h. 375

Tabel 4.3 Triangulasi

NO ASPEK ANALISIS TRIANGULASI

1. Sumber Informasi  laporan keuangan dan laoran kegiatan PT Indofood Sukse makmur maupun jurnal penelitian yang terkait.

 Iklan, maupun pemberitaan di televisi

 Media sosial : facebook, youtobe.

 Media cetak: surat kabar dan majalah

 Internet source: Google/Crome yang berupa situs-situs pemberitaan maupun data sejenisnya, serta arsip dan dokumen-dokumen yang berkaitan

2. Tujuan Mencari bagaimana strategi, proses, kendala dan motifasi Indofood Sukses Makmur dalam memasuki pasar internasional.

3. Alat Analisa Setelah reduksi dan penyajian data alat untuk menganalisa adalah Analisi Swot

4. Validasi Menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (analisis triangulasi ini sendiri)

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Profil Indofood Sukses Makmur

1. Sejarah Indofood Sukses Makmur

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan yang memproses bahan mentah hingga berubah menjadi barang yang sudah siap untuk dipasarkan. Semua proses yang terjadi di industri ini umumnya melibatkan berbagai peralatan modern. PT.Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan bentuk perusahaan PT (perseroan terbatas), yaitu suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.

PT Indofood CBP Sukses Makmur merupakan perusahaan olahan terkemuka di Indonesia dan merupakan penghasil mi instant terbesar di dunia. PT Indofood Sukses Makmur Tbk, pertama kali didirikan di Ancol, Jakarta pada tahun 1970 dengan nama PT Jangkar Jati atas prakarsa Mr. Jayadi Jaya. Selanjutnya perusahaan ini berkembang yang ditandai dengan didirikannya cabang-cabang perusahaan di Medan pada tahun 1977 dan di Palembang pada tahun 1981, dengan tetap menggunakan nama perusahaan PT Jangkar Jati. Pada tanggal 1 Juli 1984, perusahaan ini mengalami perubahan manajemen, sehingga selanjutnya mengalami perubahan nama dari PT Jangkar Jati menjadi PT Sanmaru Food Mfg. Co. Ltd, tahun 1984, berdasarkan akte notaries J.N Siregar, SH. Dengan Nomor akte C2-7165-HT.01.04, tahun 1984 Perubahan nama tersebut secara serentak dilakukan pula di daerah-daerah, PT Sanmaru Food Mfg. Co. Ltd ini menghasilkan berbagai jenis cita rasa mi instant.

1968 – PT Lima Satu Sankyu (selanjutnya berganti nama menjadi PT Supermi Indonesia) didirikan, pertama kali memproduksi Supermi sebagai mi instan pertama di Indonesia.

1970 – PT Sanmaru Foods Manufacturing Co Ltd (PT Sanmaru) didirikan sebagai salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group.

1972 – PT Sanmaru mulai memproduksi Indomie.

1982 – PT Sarimi Asli Jaya didirikan dan mulai memproduksi Sarimi.

1984 – PT Sarimi Asli Jaya diakuisisi oleh PT Sanmaru dan bersama dengan Salim Group membentuk perusahaan dengan nama PT Indofood Interna Corporation.

1986 – PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood Interna Corporation melalui anak perusahaannya PT Lambang Insan Makmur.

1987 – PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup bermerek Pop Mie.

1989 – PT Sanmaru mengakuisi PT Sari Pangan Nusantara, yang memproduksi makanan bayi bermerek SUN.

1990 – PT Sanmaru membentuk perusahaan patungan dengan PepsiCo, Inc yang memiliki merek FritoLay yang pada tahun 1994 bernama PT Indofood Fritolay Makmur dan mulai memproduksi makanan ringan seperti Chitato, Chiki, Cheetos dan Jetz yang kemudian pada tahun 2000an disusul dengan Lay‟s dan Qtela.

1990 – Indofood didirikan oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.

1992 – PT Sanmaru melalui anak perusahaan Jangkar Jati Group diambil alih seluruh sahamnya oleh Salim Group.

1993 – PT Panganjaya Intikusuma dan PT Sanmaru membentuk perseroan dengan nama PT Indomie Sukses Makmur Tbk.

1994 – PT Panganjaya Intikusuma berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

1995 – Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.

1997 – Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis serta distribusi.

2005 – PT Indosentra Pelangi sebagai produsen bumbu, kecap dan sambal bermerek Indofood membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé bernama PT

Nestlé Indofood Citarasa Indonesia, mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.

2006 – Mengakuisisi 55% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.

2007 – Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru.

2008 – Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. Yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.

2009 – Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT. Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP.

2010 – Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010. Peningkatan kepemilikan di Pacsari Pte. Ltd sebesar 10% menjadi pemilik 100%.

2011 – Pada bulan Januari 2011, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur dan PT Ciptakemas Abadi digabung sepenuhnya dengan status perusahaan terbuka (Tbk.) menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan, melakukan IPO diikuti dengan pencatatan saham di BEI pada 9 Juni 2011.

2012 – Sudono Salim, pendiri ICBP meninggal dunia di Singapura pada tanggal 10 Juni 2012. Tidak lama sesudah meninggalnya, salah satu produk mi instan dari Indofood,Indomie, menyelenggarakan program ulang tahunnya yang ke-40 tahun, pada bulan Agustus 2012 di Jakarta.

2013 – Menyelesaikan akuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages, perusahaan yang memproduksi minuman ringan bermerek Pepsi, 7 Up dan sebagainya. Akuisisi ini dilakukan oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur, yang masing-masing adalah 51% dan 49% dimiliki oleh ICBP.

2014 – Indofood masuk ke bisnis minuman bernama Indofood Asahi dan mulai mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi Ocha dan Caféla Latte dan mengakuisisi merek air mineral Club dari PT Tirta Bahagia.

2. Visi Misi a. Visi

“Menjadi Perusahaan Total Food Solutions”

b. Misi

a) Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami, dan

teknologi kami.

b) Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau,

yang merupakan pilihan pelanggan.

c) Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional.

d) Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia,

khususnya dalam bidang nutrisi.

e) Meningkatkan stakeholders‟ value secara berkesinambungan.

3. Product

Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.

Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia.

4. Price

Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1500 – Rp. 3.500

5. Places

Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung-warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)

Tabel 4.1 Produk

Noodles Indomie, Supermie, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun, Mie Telur Cap 3 Ayam Dairy (Susu) Indomilk, Cap Enak, Tiga Sapi, Kremer,

Milkuat, Orchid Butter, Indoeskrim

Snack Foods Chitato, Chiki, Qtela, Jetz, Cheetos, Lays, Trenz, Dueto, Wonderland Biskuit

Food Seasonings (Bumbu-bumbu Makanan)

Indofood Bumbu Racik, Indofood Freiss, Sambal Indofood, Kecap Indofood, Kecap Piring Lombok, Maggi, Bumbu Spesial Indofood

Nutrition and Special Food Promina, Sun, Govit, Provita

Beverages (Minuman) Ichi Ocha, Cafèla Latte, Club, Tekita, Fruitamin, Pepsi, Mirinda, 7Up, Tropicana Twister

6. Promotion

• Tagline : Indomie Seleraku

• Iklan : Billboard, iklan TV, sponsor acara

Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebutberjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.

• Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta)

7. Analisis Lingkungan

1. Lingkungan Internal (Mikro) a). Konsumen

Konsumen indomie tidak hanya ada di indonesia saja tetapi berada di australia. Indomie merupakan makanan kegemaran di asutralia, hal ini bisa dilihat dari toko-toko yang selalu kehabisan stok karena permintaan akan indomie di australia cukup banyak. Hal ini juga di dukung oleh kebiasaan masyarakat australia yang membutuhkan makanan cepat saji karena kapadatan jam kerja dan banyaknya netizen. Di Australia, tahun 2009 indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus indomie, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya.

b). Pesaing

Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk ke pasar dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan indomie. Sehingga konsumen yang terpengaruh harga akan lebih memilih mie sedap.

Pesaing indomie di australia adalah makanan pasta. Tetapi tetap saja indomie dapat lebih unggul karena indomie memiliki ke khasan rasa dan harga yang lebih murah harga 1 dolar per 3 bungkus, dan penyajiannya juga mudah serta cepat.

Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas.

Indomie sangat dikenal dengan taglinenya, “Indomie Seleraku”.Pada tahun 2008

Indomie melakukan inovasi dalam promosinya dengan mengadakan event Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi bagi pelajar tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan Indomie.

c). Pemasok

Grup Indofood merupakan perusahaan “Total Food Solutions”, dengan kegiatan usaha yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, kegiatan operasional. Grup Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya sangat dikenal di seluruh nusantara. Produk-produk Grup Indofood antara lain mi instan, dairy, bumbu penyedap makanan, makanan ringan, makanan bayi, tepung terigu, pasta, biskuit, minyak goreng, margarin dan shortening.

Merek-merek produk Grup Indofood merupakan merek terkemuka di pasar domestik, dikenal konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.

d). Chanel of distribution

Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :

(1) manufaktur → konsumen,

(2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen,

(3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen

(4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen

Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting, kekuatan distribusi Indomie terbukti, dalam The Most Powerfull Distribution Performance tahun 2007, yang mencapai 95%. Karena pendistribusian indonmie sangat baik, maka Indomie mudah di dapatkan oleh kosumen dimanapun.

e). Sumber daya manusia

Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.

8. Lingkungan Eksternal (Makro) 1. Ekonomi

Menurut catatan Bursa Efek Jakarta tahun 1994, PT. Indofood berhasil menguasai 90% pasar mie instant di Indonesia. Sedangkan untuk di Australia, Indofood dengan kategori mie instant berhasil menguasai hingga 70%. Oleh karena itu, harga Indomie di Australia sendiri senilai 69 sen atau kurang lebih Rp. 5700,-.

Selain Indomie, Indofood memproduksi sejumlah merek mi instan lainnya, seperti Sarimi dan Supermi. Namun, Indomie menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan dari divisi mi instan Indofood. Pada 2009 lalu, total nilai penjualan mi instan meningkat 7,2 persen menjadi Rp11,68 triliun dari Rp10,90 triliun di 2008. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya volume penjualan dan kenaikan harga pada 2008 dan

2009. Peningkatan penjualan dan turunnya biaya produksi menaikkan marjin laba usaha divisi ini menjadi 11,8 persen pada tahun 2009 dari 4,1 persen pada 2008.

Sudah bertahun-tahun PT. Indofood bertahan di pasar Australia bahkan begitu digemari oleh warga Australia. Daur hidup produknyapun, tetap berada di puncaknya bahkan mengalahkan mie instant dari negaranya sendiri maupun negara luar lainnya.

Tetapi dengan harga Indomie yang begitu tinggi dibandingkan di Indonesia, perusahaan tetap saja harus membayarkan pajak usaha dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hingga kini, permintaan Australia terhadap produk PT.

Indofood tetap meningkat dari tahun ke tahun. Itu yang membuat perusahaan ini bertahan di pasar Australia hingga sekarang

5. Sosial dan Budaya

Faktor social dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari masyarakat. PT. Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya sebelum akhirnya mampu menguasai pasar baik di dalam negeri maupun diluar seperti Australia. Tata nilai dan sikap masyarakat mempengaruhi :

-Gaya hidup masyarakat cenderung menyukai sesuatu yang instan seperti halnya pangsa pasar Indofood di luar negeri seperti Australia, mayoritas masyarakatnya mayoritas orang-orang yang sibuk sehingga hal ini menjadi peluang bagi Indofood untuk memasuki pasar yang akan mempengaruhi pada permintaan produk terhadap perusahaan.

10. Teknologi

PT. Indofood harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi terhadap kegiatan operasional perusahaan serta pemahaman tentang kemampuan perusahaannya dalam menciptakan produk. Perkembangan teknologi ini, selain dengan menunjang tercapainya tujuan perusahaan dapat juga menjadi ancaman bagi merosotnya produktifitas perusahaan. Perusahaan Indofood yang dibentuk di Australia, pastinya memiliki mesin-mesin canggih untuk memenuhi permintaan masyarakat Australia terhadap Indomie. Teknologi lain seperti internet dan social-network lain juga ditempuh PT. Indofood untuk memasarkan produknya.

11.Demografi

Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini menargetkan kepada konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena akan kurang pantas jika dikonsumsi oleh batita (bayi dibawah tiga tahun) mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih baik, makanan-makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Tetapi apabila untuk dikonsumsi sekali-kali tidak apa-apa. Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh pria maupun wanita. Dari sisi penghasilan, harga mie instant Indomie sendiri masih cukup terjangkau di Australia bila dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga mereka per tahun.

12. Geografi

Australia saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat, yakni Indonesia dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia.

Pada titik batasnya yang terdekat, Australia dan Indonesia hanya terpisah beberapa kilometer saja. Pada gambar diatas, terlihat Ibu kota negara dan ibukota propinsi di Indonesia; Ibukota nasional dan ibukota negara bagian di Australia. Dengan letak geografis negara Australia dengan negara Indonesia yang lebih dari sekedar dekat, memudahkan pengiriman (proses eksport-import) produk mie instant dari Indofood menuju ke Australia. Dari segi biaya penyimpanan gudang, biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat dibanding pengiriman produk ke negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan pasar konsumen di Australia semakin meningkat.

13. Politik dan Hukum

Pengaruh politik dan hukum terhadap industri sapi potong dapat dinilai dari berbagai peraturan maupun kesepakatan berbagai pihak yang terkait, misalnya kesepakatan WTO dan AFTA yang berskala internasional, atau Peraturan Daerah (Perda) yang lingkupnya lebih sempit. Hukum dagang PT. Indofood, yang pada awalnya didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta pendirian no.228 yang kemudian diubah dengan akta no. 249, dan akta no.171 tanggal 15 november 1994. Tujuan utama didirikannya PT. Indofood adalah

memproduksi makanan olahan (khususnya mie instant), pengolahan gandum menjadi tepung terigu, industri makanan terpadu, distribusi, perkebunan, dan pengolahan kelapa sawit.

TABEL 4.2

LAPORAN KEUANGAN INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

Tahun Saham Beredar

Kapitalisasi Pasar

Tertinggi Terendah Penutupan Volume Perdagangan

1 Indonesia 68.149.881 65.448.821

2 Arab Saudi 1.242.981 986.856

10 Australia 269.592 267.565

17 Amerika Serikat 105.624 109.324

18 Turky 132.098 74.655

19 Lain-lain 1.924.169 1.968.126

TOTAL 76.592.944 73.394.728

TABEL 4.4

DAFTAR PABRIK INDOFOOD LUAR NEGRI.

Negara Nama Pabrik Tahun

Berdiri

Alamat

Nigeria Dufil Company 1995 De United Foods

Industries Limited, KM 4 Idiroko Road,

Sango Ota, Nigeria Saudi Arabia Dammam Industrial Zone 1994 Jeddah Western

Baghdadi 5

Syiria ADCO (Arabian

Distribution Company)

2006 Adra Industrial City, Syiria

Mesir Indomie Egypt 2008 Badr City Industrial Area, Cairo

Sudan Indomie Sudan Factory 2011 Khartoum

Ethiopia 218 Bishoftu, Oromia,

Ethiopia

Turky Adkoturk Gida Sanayi Ve Ticared Ltd

2010 Atarturk Districk, FaithWard Nr:40

Serbia 2010 Borhesofa 25, Zemun,

Srbija

B. Motivasi Indofood Sukses Makmur memasuki pasar International

Kehadiran perusahaan-perusahaan internasional multinasional diyakini mampu menjadi kajian tersendiri dalam Bisnis Internasional. Ketika menjalankan praktiknya, sering ditemukan sebuah perusahaan beroperasi di lebih dari satu negara.

Namun kriteria sebuah perusahaan multinasional. Kehadiran dari perusahaan tersebut secara langsung meberikan fdampak yang cukup besar dalam perrkembangan dunia pasar internatioanl, maka dalam menunjang hal tyersebut perusahaan harus terdapat fasilitas produksi yang bersifat fisik di negara lain, misalnya pabrik, gudang, atau toko di luar negeri. Hal yang sama juga dilakukana oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia misalnya Pt Indofood Sukses makmur tbk.

Setelah sukses memasarkan produk di negara asalnya, Pt Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan ekspansi ke beberapa negara. Aksi ekspansi yang dilakukan

Setelah sukses memasarkan produk di negara asalnya, Pt Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan ekspansi ke beberapa negara. Aksi ekspansi yang dilakukan