• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Analisis

2. Deskripsi Analisis Data Untuk Penelitian Eksperimental

2.3 Pengujian Keaktifan Kelas Kontrol Dan Kelas

2.3.2 Pengujian Keaktifan Dengan Menggunakan

Berikut data nilai rata-rata keaktifan kelas eksperimen (Kelas VIII C) dan kelas kontrol (Kelas VIII D)

Tabel 4.26

Nilai Rata-rata Keaktifan Kelas Eksperimen (Kelas VIII C) Menggunakan Kuesioner

Kode Siswa Kelas Nilai

Keaktifan S1 VIII C 3.27 S2 VIII C 3,93 S3 VIII C 3,87 S4 VIII C 3,53 S5 VIII C 3,73 S6 VIII C 3,73 S7 VIII C 3,73 S8 VIII C 3,60 S9 VIII C 3,73 S10 VIII C 3,53 S11 VIII C 3,53 S12 VIII C 3,67 S13 VIII C 3,73 S14 VIII C 3,47 S15 VIII C 3,80 S16 VIII C 3,27 S17 VIII C 3,53 S18 VIII C 3,60 S19 VIII C 3,60 S20 VIII C 3,47 S21 VIII C 3,53 S22 VIII C 3,73 S23 VIII C 3,60 S24 VIII C 3,80

79

Tabel 4.27

Nilai Rata-rata Keaktifan Kelas Kontrol (Kelas VIII D) Menggunakan Kuesioner

Kode Siswa Kelas Nilai

Keaktifan S1 VIII D 3,33 S2 VIII D 3,93 S3 VIII D 3,73 S4 VIII D 3,53 S5 VIII D 3,53 S6 VIII D 3,60 S7 VIII D 3,80 S8 VIII D 3,80 S9 VIII D 3,73 S10 VIII D 3,67 S11 VIII D 3,53 S12 VIII D 3,53 S13 VIII D 3,80 S14 VIII D 3,47 S15 VIII D 3,87 S16 VIII D 3,07 S17 VIII D 3,47 S18 VIII D 3,47 S19 VIII D 3,60 S20 VIII D 3,67 S21 VIII D 3,53 S22 VIII D 3,67 S23 VIII D 3,67 S24 VIII D 3,87

Berdasarkan data hasil nilai rata-rata keaktifan yang diambil dengan menggunakan kuesioner kelas kontrol dan eksperimen pada Tabel 4.26 dan Tabel 4.27 dapat kita uji hipotesis rata-rata hasil tes prestasi belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

80

Berdasarkan data hasil nilai rata-rata keaktifan yang diambil dengan menggunakan kuesioner kelas kontrol dan eksperimen pada Tabel 4.26 dan Tabel 4.27 dan penghitungan dengan program SPSS 17.0 (Lampiran D.1.16) didapatkan data sebagai berikut.

Tabel 4.28

Data Hasil Nilai Rata-rata Keaktifan dengan Menggunakan Kuesioner

Group Statistics Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Nilai keaktif an kelasdelapanc 24 3.6462 .15093 .03081 kelasdelapand 24 3.6196 .19200 .03919

Dari data hasil rekap nilai keaktifan, diketahui ukuran sampel dari kelas kontrol (VIII D) adalah 24 siswa, rata-rata hasil nilai rata-rata keaktifan yang diambil dengan menggunakan kuesioner adalah 3,6196 dan simpangan bakunya adalah 0,19200. Ukuran sampel kelas eksperimen (VIII C) adalah 24, rata-rata hasil tes prestasi belajar adalah 3,6462 dan simpangan bakunya adalah 0,15093.

Untuk menguji hipotesis rata-rata keaktifan yang diambil dengan menggunakan kuesioner kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol digunakan uji-T. Karena statistik uji yang digunakan adalah uji-T, maka syaratnya adalah data harus dari populasi yang berdistribusi normal dan diketahui variansinya sama atau tidak. Untuk itu dilakukan serangkaian uji sebagai berikut.

2.3.2.1Uji Normalitas Keaktifan dengan Kuesioner

Uji normalitas dilakukan dengan program SPSS Statistics 17.0. Uji yang digunakan adalah uji One-Sample Kolmogorov Smirnov Test. Dari data nilai rata-rata keaktifan yang datanya diambil dengan menggunakan kuesioner di kelas kontrol (kelas VIII D) dan kelas eksperimen (kelas VIII C), peneliti menguji normalitas distribusi data dari

81

masing-masing tes dari kelas tersebut. Berikut ini adalah hasil pangujian normalitas distribusi data tes kemampuan prasyarat kelas Kontrol dan eksperimen. Perumusan Hipotesis :

Ho : Data nilai keaktifan menggunakan kuesioner kelas VIII C dan VIII D berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Data nilai keaktifan menggunakan kuesioner kelas VIII C dan VIII D tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Dalam penelitian ini, taraf signifikasi yang digunakanadalah = 0,05. Dasar pengambilan keputusan (Santoso, 2012:69-70), berdasarkan angka probabilitas, dengan ketentuan sebagai berikut.

1). Jika probabilitas atau nilai signifikasi (Asym. Sig. (2-tailed)) lebih besar sama dengan dari 0,05,maka H0 diterima, H0 diterima artinya data nilai keaktifan yang diambil dengan menggunakan kuesioner kelas VIII C dan VIII D berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2). Jika probabilitas atau nilai signifikasi (Asym. Sig. (2-tailed)) lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, H1 diterima artinya data nilai keaktifan yang diambil dengan menggunakan kuesioner belajar kelas VIII C dan VIII D berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 17 (Lampiran D.1.16) diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut.

82

Tabel 4.29

Hasil Analisis Normalitas Nilai Keaktifan dengan Kuesioner Kelas VIII C dan VIII D dengan Analisis One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

nilaikeaktifan

N 24

Normal Parametersa,,b Mean -.0046 Std. Deviation .11178 Most Extreme Differences Absolute .183 Positive .127 Negative -.183 Kolmogorov-Smirnov Z .897 Asymp. Sig. (2-tailed) .397 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil diatas diperoleh uji normalitas dengan metode kolmogorov smirnov adapun hasil pengujian diperoleh nilai z sebesar 0.897 dengan nilai signifikansi 0,397. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari pada alpha (0,397 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data berdisitribusi normal.

2.3.2.2Uji Homogenitas/Uji Variansi Nilai Keaktifan dengan Menggunakan Kuesioner Sebelum mengambil keputusan tentang pegujian uji beda, peneliti menguji apakah variansi kedua populasi sama atau tidak. Pada penelitian ini, kesamaan variansi diuji menggunakan SPSS 17 dengan Lavene’s Test for Equality of Variance. Berikut ini adalah uji yang dilakukan. Perumusan Hipotesis :

H0 : Kedua variansi populasi sama (variansi populasi kelas kontrol dan kelas eksperimen).

H1 : Kedua variansi populasi tidak sama (variansi populasi kelas kontrol dan kelas eksperimen).

Taraf signifikasi yang diambil dalam penelitian ini adalah 0,05. Penentuan kesimpulan untuk hipotesis di atas berdasarkan (Santoso, 2002:245-246):

83

1). Jika probabilitas (sig.) lebih besar sama dengan dari 0,05, maka H0 diterima. 2). Jika probabilitas (sig.) lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak.

Berdasar hasil analisis dengan menggunakan SPSS 17 (Lampiran D.1.17) diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut

Tabel 4.30

Hasil Analisis Uji Homogenitas/Uji Variansi Data Nilai Keaktifan dengan Kuesioner Kelas VIII C dan Kelas VIII D dengan Analisis Lavene’s Test for

Equality of Variance

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T

Nilai Keaktifan Equal variances assumed .634 .430 .535 Equal variances not assumed .535

Berdasarkan hasil diatas diperoleh uji homogenitas dengan metode levene statistic adapun hasil pengujian diperoleh nilai F sebesar 0,634 dengan nilai signifikansi 0,430. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari pada alpha (0,430 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data homogen atau berasal dari variansi yang sama. Oleh karena itu untuk analisi uji selanjutnya tetap menggunakan independent sample t-test dengan menggunakan pengujuan Equal variances not assumed.

2.3.2.3Uji Beda Nilai Keaktifan

Berdasarkan uji normalitas hasil nilai keaktifan dengan kuesioner kelas Kontrol dan eksperimen diketahui hasil nilai keaktifan dengan kuesioner kelas Kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Berdasarkan uji homogenitas/uji variansi hasil nilai keaktifan dengan kuisioner kelas Kontrol dan eksperimen dapat diketahui bahwa kedua

84

variansi sama. Karena data berdistribusi normal maka uji beda hasil tes prestasi belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dapat dilakukan uji-T dengan kriteria variansi sama dan data saling bebas. Uji dilakukan dengan SPSS 17 yaitu uji Independent Sampel T Test. Berikut ini adalah hasil uji yang dilakukan. Perumusan Hipotesis :

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil nilai keaktifan dengan kuesioner antara kelas VIII D (kelas kontrol) dan kelas VIII C (kelas Eksperimen) atau rata-rata hasil nilai keaktifan dengan kuesioner kelas eksperimen (kelas VIII D) lebih rendah dibandingkan kelas kontrol (kelas VIII C).

H1 : Rata-rata hasil nilai keaktifan dengan kuesioner kelas eksperimen (kelas VIII D) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (kelas VIII C) secara signifikan. Dapat dituliskan dalam simbol matematis:

Hₒ : � � versus H1 : � >�

Dalam penelitian ini, taraf signifikasi yang digunakan adalah α = 0,05. Penentuan kesimpulan untuk hipotesis di atas berdasarkan:

1). Jika nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari 2α maka H0 diterima. Ini berarti, tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil nilai keaktifan dengan kuesioner antara kelas VIII D (kelas kontrol) dan kelas VIII C (kelas eksperimen) atau rata-rata hasil nilai keaktifan dengan kuesioner kelas eksperimen (kelas VIII D) lebih rendah dibandingkan kelas kontrol (kelas VIII C).

2). Jika nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 2α maka H0 ditolak. Ini berarti rata-rata hasil nilai keaktifan dengan kuesioner kelas eksperimen (kelas VIII C) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (kelas VIII D) secara signifikan.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 17 (Lampiran D.1.16) diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut

85

Tabel 4.31

Deskripsi Hasil Uji-T Uji Beda Data Nilai Keaktifan dengan Kuesioner Kelas VIII D dan Kelas VIII C

Group Statistics kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Nilai keaktif an kelasdelapanc 24 3.6462 .15093 .03081 kelasdelapand 24 3.6196 .19200 .03919

Berdasar pada tabel 5.9 diketahui bahwa jumlah siswa kelas VIII D (kelas kontrol) yang mengikuti tes prestasi sebanyak 23 siswa, rata-rata hasil tes adalah 63,565 dan standar deviasi adalah 13,224. Sedangkan, untuk kelas VIII C (kelas eksperimen) yang mengikuti tes prestasi belajar sebanyak 24 siswa, rata-rata hasil tes adalah 81,083 dan standar deviasi adalah 8,433.

Tabel 4.32

Hasil Uji-T Uji Beda Data Nilai Keaktifan dengan Kuesioner Kelas VIII C dan Kelas VIII D

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Mean Differenc e Std. Error Differenc e Lower Upper Nilai Keaktifan Equal

variances assumed .634 .430 .535 46 .595 .02667 .04985 -.07368 .12701 Equal variances not assumed .535 43.571 .595 .02667 .04985 -.07383 .12701

Berdasarkan hasil di atas diperoleh uji beda dengan menggunakan independent sample t-test. Dari hasil di atas diperoleh hasil nilai t sebesar 0,535 dengan nilai signifikansi 0,595. Oleh karena nilai t lebih besar dari t tabel (0,535 < 1,677 ) dan signifikansi lebih besar dari pada alpha (0,595 > 0,05) maka dapat disimpulkan tidak

86

terdapat perbedaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai keaktifan dengan pengambilan data dengan menggunakan kuisioner tidak mengalami perbedaan mungkin dikarenakan kuisioner diisi sendiri oleh siswa bukan melalui pengamatan.

Dokumen terkait