BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Analisa Data
1. Pengujian Prasyarat Analisa Data a.Pengujian Normalitas a.Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi variabel masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru. Berikut ini disajikan hasil
pengujian normalitas berdasarkan uji satu sampel dari Kolmogorov Smirov (lampiran 7, hal 138)
Tabel 5.11
Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Masa Kerja
kurang 1 th 1-5 th 6-10 th 11-15 th Lebih 15 th N 9 30 15 20 85 Normal Parameters(a,b) Mean 143.67 141.57 141.53 137.10 125.71 Std. Deviation 14.177 12.099 12.165 14.246 19.369 Most Extreme Differences Absolute .352 .155 .135 .131 .169 Positive .352 .155 .116 .131 .089 Negative -.248 -.100 -.135 -.085 -.169 Kolmogorov-Smirnov Z 1.057 .849 .521 .585 1.558 Asymp. Sig. (2-tailed) .214 .467 .949 .884 .061
Tabel 5.12
Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Jenjang Pendidikan
D1 D2 D3 S1 S2 N 18 4 44 91 2 Normal Parameters(a,b) Mean 120.94 129.50 132.05 136.04 144.50 Std. Deviation 17.349 11.561 19.137 15.546 26.163 Most Extreme Differences Absolute .248 .336 .232 .107 .260 Positive .123 .182 .104 .088 .260 Negative -.248 -.336 -.232 -.107 -.260 Kolmogorov-Smirnov Z 1.050 .671 1.540 1.021 .368 Asymp. Sig. (2-tailed) .220 .758 .071 .248 .999
Tabel 5.13
Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Status Guru
PNS GTY GB GH N 101 19 6 33 Normal Parameters(a,b) Mean 129.92 132.53 144.83 139.42 Std. Deviation 17.864 24.548 8.658 14.463 Most Extreme Differences Absolute .153 .149 .213 .172 Positive .071 .091 .205 .168 Negative -.153 -.149 -.213 -.172 Kolmogorov-Smirnov Z 1.535 .649 .522 .988
Tabel 5.14
Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Golongan Jabatan Guru
Tdk ada
golongan IIIa IIIb IIIc IIId IVa
N 56 10 5 12 37 38 Normal Parameters(a,b) Mean 137.21 141.60 139.80 133.75 132.84 121.97 Std. Deviation 16.588 17.011 23.026 11.458 15.091 21.032 Most Extreme Differences Absolute .173 .179 .302 .238 .156 .212 Positive .141 .117 .228 .180 .103 .110 Negative -.173 -.179 -.302 -.238 -.156 -.212 Kolmogorov-Smirnov Z 1.296 .567 .675 .826 .951 1.309 Asymp. Sig. (2-tailed) .070 .905 .752 .502 .326 .065
Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.11 menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja kurang dari 1 tahun adalah 0,214 >
α
= 0,05, maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja 1-5 tahun adalah 0,467 >α
= 0,05, maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja 6-10 tahun adalah 0,949 >α
= 0,05, maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja 11-15 tahun adalah 0,884 >α
= 0,05, maka disimpulkandistribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja lebih dari 15 tahun adalah 0,061 >
α
= 0,05, maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.12 menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan D1 adalah 0,220 >α
= 0,05, maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan D2 adalah 0,758 >α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan D3 adalah 0,071 >α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan S1 adalah 0,248 >α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan S2 adalah 0,999 >α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.13 menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru PNS adalah 0,081 >α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru tetap yayasan adalah 0,794 >α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru bantu adalah 0,948 >α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru honorer adalah 0,283 >α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.14 menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari guru yang tidak mempunyai golongan jabatan adalah 0,070 >
α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulumtingkat satuan pendidikan ditinjau dari guru yang mempunyai golongan jabatan IIIa adalah 0,905 >
α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari guru yang mempunyai golongan jabatan IIIb adalah 0,752 >α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari guru yang mempunyai golongan jabatan IIIc adalah 0,502 >α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari guru yang mempunyai golongan jabatan IIId adalah 0,326 >α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari guru yang mempunyai golongan jabatan IVa adalah 0,065 >α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normalb.Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi. Pengujian didasarkan pada uji Levene Statistic. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian homogenitas (lampiran 7, hal 139)
Tabel 5.15 Tabel Homogenitas
Variabel Levene
Statistic df1 df2 Sig. Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari
Masa Kerja : Kurang dari 1 th 1-5 th 6-10 th 11-15 th lebih dari 15 th 1.114 2.670 1.908 1.214 1.187 4 8 8 8 16 5 22 12 12 41 .145 .121 .123 .418 .318
Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Jenjang Pendidikan : D1 D2 D3 S1 S2 1.450 2.345 2.680 1.581 2.431 8 2 10 22 1 10 2 17 49 1 .128 .245 .418 .092 .516 Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari
Status Guru : PNS
Guru Tetap Yayasan Guru Bantu Guru Honorer 2.142 1.212 1.567 3.650 22 4 3 7 54 15 3 16 .098 .106 .136 .097 Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari
Golongan Jabatan Guru : Tdk ada golongan IIIa IIIb IIIc IIId IVa .690 .987 1.256 2.460 1.231 1.112 12 4 2 4 10 5 25 6 3 8 14 33 .746 .632 .091 .089 .326 .120
Tabel 5.15 menunjukkan bahwa pada variabel masa kerja kurang dari 1 tahun didapat nilai levene statistic adalah 1,114 dengan nilai signifikansi 0,145 >
α =
0,05 . Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel masa kerja kurang dari 1 tahun adalah sama. Variabel masa kerja 1-5 tahun didapat nilai levene statisticdemikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel masa kerja dari 1-5 tahun adalah sama. Variabel masa kerja 6-10 tahun didapat nilai
levene statistic adalah 1,908 dengan nilai signifikansi 0,123 >
α =
0,05 . Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel masa kerja dari 6-10 tahun adalah sama. Variabel masa kerja 11-15 tahun didapat nilai levene statistic adalah 1,214 dengan nilai signifikansi 0,418 >α =
0,123. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel masa kerja dari 11-15 tahun adalah sama. Variabel masa kerja lebih dari 15 tahun didapat nilai levene statisticadalah 1,187 dengan nilai signifikansi 0,318 >
α =
0,123. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel masa kerja lebih dari 15 tahun adalah sama. Variabel jenjang pendidikan D1 didapat nilai levene statistic adalah 1,450 dengan nilai signifikansi 0,128 >α
=
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel jenjang pendidikan D1 adalah sama. Variabel jenjang pendidikan D2 didapat nilai levene statistic adalah 2,345 dengan nilai signifikansi 0,245 >α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel jenjang pendidikan D2 adalah sama. Variabel jenjang pendidikan D3 didapat nilai levene statistic adalah 2,680 dengan nilai signifikansi 0,418 >α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel jenjang pendidikan D3 adalah sama. Variabel jenjang pendidikan S1 didapat nilai levene statistic adalah1,581 dengan nilai signifikansi 0,092 >
α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel jenjang pendidikan S1 adalah sama. Variabel jenjang pendidikan S2 didapat nilai levene statistic adalah 2,431 dengan nilai signifikansi 0,516 >α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel jenjang pendidikan S2 adalah sama. Variabel status guru PNS didapat nilailevene statistic adalah 2,142 dengan nilai signifikansi 0,098 >
α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel status guru PNS adalah sama. Variabel status Guru Tetap Yayasan didapat nilai levene statistic adalah 1,212 dengan nilai signifikansi 0,106 >α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel status guru tetap yayasan adalah sama. Variabel status Guru bantu didapat nilai levene statistic adalah 1,567 dengan nilai signifikansi 0,136 >α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel status guru bantu adalah sama. Variabel status Guru honorer didapat nilai levenestatistic adalah 3,650 dengan nilai signifikansi 0,097 >α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel status guru honorer adalah sama. Dan pada variabel golongan jabatan guru yang tidak mempunyai golongan didapat nilai levene statistic adalah 0,690 dengan nilai signifikansi 0,746 >α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel guru yang tidak mempunyai golongan jabatan adalah sama.Variabel golongan jabatan guru IIIa didapat nilai levene statistic
adalah 0,987 dengan nilai signifikansi 0,632 >
α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel golongan jabatan guru IIIa adalah sama. Variabel golongan jabatan guru IIIb didapat nilai levene statistic adalah 1,256 dengan nilai signifikansi 0,091>α
=
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel golongan jabatan guru IIIb adalah sama. Variabel golongan jabatan guru IIIc didapat nilai levene statistic adalah 2,460 dengan nilai signifikansi 0,089 >α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel golongan jabatan guru IIIc adalah sama. Variabel golongan jabatan guru IIId didapat nilai levene statisticadalah 1,231 dengan nilai signifikansi 0,326 >
α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel golongan jabatan guru IIId adalah sama. Variabel golongan jabatan guru IVa didapat nilai levene statistic adalah 1,112 dengan nilai signifikansi 0,120 >α
=
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel golongan jabatan guru IVa adalah sama.c.Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis penelitian ini menggunakan Analysisof Variance
1. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Masa Kerja.
a. Rumusan Hipotesis I
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Masa Kerja.
Ha = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Masa Kerja. b. Menguji hipotesis dengan menentukan nilai statistika
berdasarkan uji F.
Pengujian dengan ANOVA dan dikerjakan menggunakan program SPSS for Windows Versi 13,0. Dari hasil perhitungan didapat nilai F hitung = 8,252 dengan nilai signifikansi 0,000. Sedang untuk F tabel pada tingkat signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator ( jumlah variabel – 1) = 4, dan denumerator (jumlah cacah/ kasus – jumlah variabel) = 154 adalah 2,428.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya dimasukkan dalam tabel Anova persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari masa kerja berikut (lampiran 8, hal 141):
Tabel 5.13
Tabel ANOVA Persepsi Guru terhadap KTSP Ditinjau dari Masa Kerja
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between
Groups 9351.843 4 2337.961 8.252 .000 Within
Groups 43630.547 154 283.315 Total 52982.390 158
c. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan menarik kesimpulan
Dari hasil perhitungan di atas didapat F hitung = 8,252 > F tabel = 2,428. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja.
2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Jenjang Pendidikan.
a. Rumusan Hipotesis I
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Jenjang Pendidikan.
Ha = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Jenjang Pendidikan.
b. Menguji hipotesis dengan menentukan nilai statistika berdasarkan uji F.
Pengujian dengan ANOVA dan dikerjakan menggunakan program SPSS for Windows Versi 13,0. Dari hasil perhitungan didapat nilai F hitung = 3,161 dengan signifikansi 0,016. Sedang untuk F tabel pada tingkat signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator ( jumlah variabel – 1) = 4, dan denumerator (jumlah cacah/ kasus – jumlah variabel) = 154 adalah 2,428.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya dimasukkan dalam tabel Anova persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari jenjang pendidikan berikut (lampiran 8, hal 141):
Tabel 5.14
Tabel ANOVA Persepsi Guru terhadap KTSP Ditinjau dari Jenjang Pendidikan
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between
Groups 4019.485 4 1004.871 3.161 .016 Within
Groups 48962.905 154 317.941 Total 52982.390 158
c. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan menarik kesimpulan.
Dari hasil perhitungan di atas didapat F hitung = 3,161 > F tabel = 2,428. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan.
3. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Status Guru.
a. Rumusan Hipotesis I
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Guru.
Ha = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Guru. b. Menguji hipotesis dengan menentukan nilai statistika dengan
uji F
Pengujian dengan ANOVA dan dikerjakan menggunakan program SPSS for Windows Versi 13,0. Dari hasil perhitungan didapat nilai F hitung = 3,272 dengan signifikansi 0,023. Sedang untuk F tabel pada tingkat signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator ( jumlah variabel – 1) = 3, dan denumerator (jumlah cacah/ kasus – jumlah variabel) = 155 adalah 2,668.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya dimasukkan dalam tabel Anova persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari status guru berikut (lampiran 8, hal 141):
Tabel 5.15
Tabel ANOVA Persepsi Guru terhadap KTSP Ditinjau dari Status Guru
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between
Groups 3155.393 3 1051.798 3.272 .023 Within
Groups 49826.997 155 321.464 Total 52982.390 158
c. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan menarik kesimpulan
Dari hasil perhitungan di atas didapat F hitung = 3,272 > F tabel = 2,668. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru.
4. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Golongan Jabatan Guru.
a. Rumusan Hipotesis I
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Golongan Jabatan Guru.
Ha = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Golongan Jabatan Guru.
b. Menguji hipotesis dengan menentukan nilai statistika dengan uji F
Pengujian dengan ANOVA dan dikerjakan menggunakan program SPSS for Windows Versi 13,0. Dari hasil perhitungan didapat nilai F hitung = 3, 929 dengan signifikansi 0,001. Sedang untuk F tabel pada tingkat signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator ( jumlah variabel – 1) = 6, dan denumerator (jumlah cacah/ kasus – jumlah variabel) = 152 adalah 2,159.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya dimasukkan dalam tabel Anova persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari golongan jabatan guru berikut (lampiran 8, hal 141):
Tabel 5.16
Tabel ANOVA Persepsi Guru terhadap KTSP Ditinjau dari Golongan Jabatan Guru
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between
Groups 7113.511 6 1185.585 3.929 .001 Within
Groups 45868.879 152 301.769 Total 52982.390 158
c. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan menarik kesimpulan.
Dari hasil perhitungan di atas didapat F hitung = 3,929 > F tabel = 2,159. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari golongan jabatan guru.