• Tidak ada hasil yang ditemukan

2) Jaminan Pelaksanaan; 3) Jaminan Uang Muka;

2.11. Penetapan Pemenang Pengadaan

3.1.2. Proses Pelelangan dengan Pascakualifikasi

3.1.2.1. Pengumuman Pelelangan dengan Pascakualifikasi

Panitia Pengadaan harus mengumumkan secara luas tentang adanya Pelelangan dengan pascakualifikasi melalui media elektronik (e-Procurement PLN) dan papan pengumuman dan/atau surat kabar.

3.1.2.2. Pendaftaran, Pengambilan Dokumen Pengadaan dan Dokumen Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa dilakukan pada saat yang bersamaan.

Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar kurang dari 3 (tiga), maka Pengadaan dinyatakan gagal.

3.1.2.3. Penjelasan (

Aanwijzing)

a. Penjelasan dokumen Pengadaan dilakukan di tempat dan waktu yang ditentukan, dihadiri oleh Calon Penyedia Barang/Jasa yang terdaftar dalam daftar Calon Penyedia Barang/Jasa.

b. Ketidakhadiran Calon Penyedia Barang/Jasa pada saat penjelasan pengadaan tidak dapat dijadikan dasar untuk menggugurkan penawaran.

Dalam acara penjelasan pengadaan dijelaskan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa antara lain mengenai :

1) 2)

Metode pengadaan;

Cara penyampaian dan pembukaan dokumen penawaran (satu sampul atau dua sampul atau dua tahap);

Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran; Metode evaluasi;

Hal-hal yang menggugurkan penawaran; Jenis kontrak yang akan digunakan;

Nilai Jaminan, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan pengadaan.

d. Bila dipandang perlu, Panitia Pengadaan dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan;

e. Pemberian penjelasan mengenai pasal-pasal dokumen pengadaan, pertanyaan dari Calon Penyedia Barang/Jasa dan jawaban dari Panitia Pengadaan serta keterangan lain termasuk perubahannya dan peninjauan lapangan, harus dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan (BAP) yang ditandatangani semua anggota Panitia Pengadaan dan minimal 1 (satu) wakil dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir. BAP ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen pengadaan dan harus disampaikan secara tertulis kepada Calon Penyedia Barang/Jasa.

3.1.2.4. Penyampaian dan Pembukaan Dokumen Penawaran c. 3) 4) 5) 6) 7)

a. Calon Penyedia Barang/Jasa menyampaikan Dokumen Penawaran dalam Jumlah 2 (dua) rangkap ;

b. Penyampaian dan cara pembukaan dokumen penawaran harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam dokumen Pengadaan Barang/Jasa;

c. Panitia Pengadaan mencatat waktu dan tanggal dokumen penawaran yang diterima melalui pos atau jasa pengiriman pada sampul luar penawaran dan memasukkan ke dalam kotak/tempat dokumen penawaran;

d. Panitia Pengadaan membuka rapat pembukaan dokumen penawaran, menyatakan dihadapan para Calon Penyedia Barang/Jasa bahwa saat pemasukan dokumen penawaran telah ditutup sesuai waktu yang dipersyaratkan. Panitia Pengadaan menolak Dokumen penawaran yang terlambat dan/atau tambahan dokumen. Dilanjutkan dengan membuka dokumen penawaran yang masuk; e. Bagi penawaran yang disampaikan melalui pos atau jasa pengiriman dan

diterima terlambat, Panitia Pengadaan membuka sampul luar dokumen penawaran untuk mengetahui alamat Calon Penyedia Barang/Jasa. Panitia Pengadaan segera memberitahukan kepada Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan untuk mengambil kembali seluruh dokumen penawaran. Pengembalian dokumen penawaran disertai dengan bukti serah terima; f. Tidak diperkenankan mengubah waktu penutupan penyampaian penawaran

untuk hal-hal yang tidak terpaksa. Apabila terpaksa dilakukan perubahan waktu penutupan penyampaian penawaran maka perubahan tersebut harus dituangkan di dalam adendum dokumen pengadaan dan disampaikan pada seluruh Calon Penyedia Barang/Jasa;

g. Pembukaan dokumen penawaran yang masuk dilaksanakan sebagai berikut: 1) Panitia Pengadaan meminta kesediaan 2 (dua) wakil dari Calon Penyedia

Barang/Jasa yang hadir sebagai saksi. Apabila tidak terdapat saksi dari Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan yang hadir, Panitia pengadaan menunda pembukaan kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran sampai dengan waktu tertentu yang ditentukan Panitia Pengadaan. Setelah sampai batas waktu yang telah ditentukan, wakil Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan tetap tidak ada yang hadir, acara pembukaan kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran dilakukan dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi di luar Panitia Pengadaan yang ditunjuk secara tertulis oleh Panitia Pengadaan.

2) Panitia Pengadaan meneliti isi kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran dan menghitung jumlah sampul penawaran yang masuk (tidak dihitung surat pengunduran diri) dan bila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga), pengadaan tidak dapat dilanjutkan dan dinyatakan gagal. h. Pembukaan dokumen penawaran untuk setiap sistem dilakukan sebagai berikut:

1) Untuk Sistem Satu Sampul, Panitia Pengadaan membuka kotak dan sampul dokumen penawaran di hadapan para Calon Penyedia Barang/Jasa.

2) Untuk Sistem Dua Sampul, Panitia Pengadaan membuka sampul I di hadapan Calon Penyedia Barang/Jasa. Sampul I yang berisi data administrasi dan teknis dibuka, dan dijadikan lampiran berita acara pembukaan dokumen penawaran sampul I. Sampul II yang berisi data harga tidak boleh dibuka dan sampulnya dituliskan identitas perusahaan dan diparaf oleh Panitia pengadaan dan 2 (dua) orang wakil Calon Penyedia Barang/Jasa sebelum disimpan oleh Panitia Pengadaan. 3) Untuk Sistem Dua Tahap, Panitia Pengadaan membuka sampul penawaran

yang berisi data administrasi dan teknis di hadapan Calon Penyedia Barang/Jasa. Hasil pembukaan penawaran dijadikan lampiran berita acara pembukaan dokumen penawaran tahap I. Penawaran yang berisi data harga (tahap II) disampaikan setelah Calon Penyedia Barang/Jasa dinyatakan lulus persyaratan teknis dan administrasi dalam tahap I.

i. Panitia Pengadaan memeriksa, menunjukkan dan membacakan di hadapan para Calon Penyedia Barang/Jasa mengenai kelengkapan dokumen penawaran: 1) Untuk satu sampul, terdiri atas :

a) Surat penawaran yang di dalamnya tercantum masa berlaku penawaran;

b) c)

Jaminan penawaran asli;

Harga penawaran yang dilengkapi dengan materai, tanggal dan tandatangan.

2) Untuk dua sampul, terdiri atas: a) Sampul Pertama

(1) Surat penawaran yang di dalamnya tercantum masa berlaku penawaran tanpa mencantumkan harga penawaran; (2) Jaminan penawaran asli;

(3) Dokumen penawaran teknis dan dokumen pendukung lainnya yang disyaratkan dalam dokumen pengadaan.

b) Sampul Kedua

Harga penawaran yang dilengkapi dengan materai, tanggal dan tandatangan.

3) Untuk dua tahap, terdiri atas : a) Tahap Pertama

(1) Surat penawaran yang di dalamnya tercantum masa berlaku penawaran tanpa mencantumkan harga penawaran; (2) Jaminan penawaran asli;

(3) Dokumen penawaran teknis dan dokumen pendukung lainnya yang disyaratkan dalam dokumen pengadaan.

b) Tahap Kedua

Harga penawaran yang dilengkapi dengan materai, tanggal dan tandatangan.

j. Panitia Pengadaan tidak perlu mempersyaratkan kembali syarat-syarat administrasi pada dokumen pengadaan yang telah menjadi persyaratan kualifikasi Penyedia Barang/Jasa;

k. Panitia Pengadaan tidak boleh menggugurkan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa pada saat pembukaan penawaran, kecuali penawaran dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang terlambat memasukkan penawaran;

l. Panitia Pengadaan segera membuat berita acara pembukaan dokumen penawaran terhadap semua penawaran yang masuk;

m. Setelah dibacakan dengan jelas, berita acara ditandatangani semua anggota Panitia Pengadaan dan 2 (dua) wakil dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir;

n. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas di dalam berita acara pembukaan penawaran (BAPP).

3.1.2.5. Evaluasi Penawaran

a. Pelaksanaan evaluasi penawaran dilakukan oleh Panitia Pengadaan terhadap semua penawaran yang masuk. Evaluasi tersebut meliputi evaluasi administrasi, teknis, dan harga berdasarkan kriteria, metoda, dan tatacara evaluasi yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan.

b. Pada tahap awal, Panitia Pengadaan dapat melakukan koreksi aritmatik terhadap semua penawaran yang masuk dan melakukan evaluasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik.

c. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan, tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat.

d. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah: 1) Jenis penyimpangan yang berpengaruh terhadap hal-hal yang sangat

substantif dan akan mempengaruhi hasil/kinerja/performance pekerjaan; 2)

3)

lingkup, kualitas, dan

Substansi kegiatan tidak konsisten dengan dokumen pengadaan; Adanya penawaran dari Penyedia Barang/Jasa dengan persyaratan tambahan di luar ketentuan dokumen pengadaan yang akan menimbulkan persaingan tidak sehat dan/atau tidak adil di antara Calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat.

e. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila: 1) Syarat-syarat yang diminta berdasarkan dokumen pengadaan

dipenuhi/dilengkapi dan isi setiap dokumen benar serta dapat dipastikan bahwa dokumen penawaran ditanda-tangani oleh orang yang berwenang; 2) Surat jaminan penawaran memenuhi persyaratan sesuai ketentuan

dokumen pengadaan. Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dan/atau meragukan dalam surat jaminan penawaran perlu diklarifikasi dengan pihak yang terkait tanpa mengubah substansi dari jaminan penawaran; 3) Mencantumkan masa berlakunya penawaran sesuai yang diminta dalam

dokumen pengadaan.

f. Panitia Pengadaan melakukan evaluasi teknis terhadap semua penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi.

Untuk pengadaan Jasa Konstruksi, persyaratan teknis, apabila: 1)

penawaran dinyatakan memenuhi g.

Metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan memenuhi persyaratan substantif yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan;

2) Jadual waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui batas waktu yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan;

3) Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan minimal yang disediakan sesuai dengan dokumen pengadaan;

4) Spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan;

5) Personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam dokumen pengadaan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan;

6) Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan dalam dokumen pengadaan;

Memenuhi syarat teknis lainnya yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan.

7)

h. Untuk Pengadaan Barang, penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis, apabila:

1) Memenuhi spesifikasi teknis barang yang ditawarkan berdasarkan contoh, brosur, dan gambar-gambar yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan; 2) Jadual waktu penyerahan barang tidak melampaui batas waktu yang

ditetapkan dalam dokumen pengadaan; 3)

4)

Identitas barang yang ditawarkan tercantum dengan lengkap dan jelas; Jumlah barang yang ditawarkan tidak kurang dari yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan;

5) Memenuhi syarat teknis lainnya yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan.

i. Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi kewajaran harga adalah hal-hal yang pokok atau penting, meliputi:

1) Total harga penawaran terhadap HPS :

a) Untuk HPS yang difungsikan sebagai batas kewajaran (passing grade), apabila harga penawaran di atas 10% HPS maka penawaran dinyatakan gugur, dan apabila semua harga penawaran di atas 10% HPS maka pengadaan dinyatakan gagal;

b) Untuk HPS yang difungsikan sebagai batas atas (ceiling price), total harga penawaran diatas HPS dinyatakan gugur dan apabila semua harga penawaran di atas HPS maka pengadaan dinyatakan gagal; 2) Dalam hal terjadi harga satuan timpang yaitu nilainya lebih besar dari 10%

(sepuluh persen) diatas HPS maka perlu diklarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan tersebut tidak berubah, maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume yang ditawarkan sesuai dengan dokumen pengadaan, tambahan volume selebihnya menggunakan harga satuan pada HPS;

3) Untuk kontrak Lumpsum, mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis, dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan, dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya; 4) Untuk kontrak lumpsum atau kontrak harga satuan yang harga satuannya

ditulis dalam angka dan huruf, apabila terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf maka nilai penawaran yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf;

5) Koreksi aritmatik dilakukan sebagai berikut :

a) Volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran disesuaikan dengan yang tercantum dalam dokumen pengadaan; Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; c) Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah

termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong;

d) Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi lebih tinggi atau lebih rendah terhadap urutan penawaran semula.

6) Dalam mengevaluasi kewajaran harga penawaran dapat dilakukan klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dinilai terlalu rendah yaitu dibawah 80 % HPS, maka Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan tersebut harus bersedia untuk menaikkan jaminan pelaksanaannya menjadi b)

sekurang-kurangnya 5% (lima persen) dari nilai HPS bilamana ditunjuk sebagai pemenang pengadaan. Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan yang bersangkutan tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaannya, maka penawarannya dapat digugurkan dan jaminan penawarannya dicairkan, sedangkan Penyedia Barang/Jasa itu sendiri, di dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa di PLN untuk dalam jangka waktu 2 (dua) tahun.

3.1.2.6. Pembuktian Kualifikasi

Terhadap Calon Penyedia Barang/Jasa yang akan diusulkan sebagai pemenang dan pemenang cadangan, dilakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada dalam formulir isian kualifikasi dengan meminta rekaman atau asli dokumen yang sah.

3.1.2.7. Pembuatan Berita Acara Hasil Proses Pengadaan

a. Panitia Pengadaan membuat kesimpulan dari hasil evaluasi administrasi, teknis, dan harga dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pengadaan (BAHP). BAHP memuat hasil pelaksanaan pengadaan, termasuk cara penilaian, rumus-rumus yang digunakan, sampai dengan penetapan urutan pemenangnya berupa daftar Calon Penyedia Barang/Jasa yang dimulai dari harga penawaran terendah. BAHP ditandatangani oleh semua anggota Panitia Pengadaan.

b. c.

BAHP bersifat rahasia sampai dengan saat penandatanganan kontrak. BAHP memuat hal-hal sebagai berikut :

1) Nama semua Calon Penyedia Barang/Jasa dan harga penawaran dan/atau harga penawaran terkoreksi, dari masing-masing Calon Penyedia Barang/Jasa;

2) 3) 4) 5)

Metoda evaluasi yang digunakan; Unsur-unsur yang dievaluasi; Rumus yang dipergunakan ;

Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal ikhwal pelaksanaan pengadaan;

6) Tanggal dibuatnya berita acara serta jumlah Calon Penyedia Barang/Jasa yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;

7) Penetapan urutan dari 1 (satu) calon pemenang dan 2 (dua) cadangan. Apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat, BAHP harus mencantumkan pernyataan bahwa pengadaan dinyatakan gagal. Apabila Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga), maka terhadap Calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat tetap diusulkan sebagai calon pemenang pengadaan.

3.1.2.8. Usulan Penetapan Pemenang Pengadaan a. Panitia Pengadaan mengusulkan calon

menguntungkan bagi PLN dalam arti : 1)

pemenang pengadaan yang

Penawaran memenuhi syarat administratif dan teknis yang ditentukan dalam dokumen pengadaan;

Perhitungan harga yang ditawarkan adalah terendah yang responsif; 2)

b. Dalam hal terdapat 2 (dua) Calon Penyedia Barang/Jasa mempunyai harga penawaran hasil evaluasi yang sama, maka Panitia Pengadaan meneliti kembali data kualifikasi Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan, dan memilih Calon Penyedia Barang/Jasa yang menurut pertimbangannya mempunyai kemampuan yang lebih besar, dan hal ini dicatat dalam berita acara. c. Panitia Pengadaan membuat dan menyampaikan laporan kepada Pengguna

Barang/Jasa untuk menetapkan pemenang pengadaan. Laporan tersebut disertai usulan calon pemenang dan penjelasan atau keterangan lain yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.

d. Usulan penetapan pemenang pengadaan disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat :

1) 2) 3)

Nama dan alamat Penyedia Barang/Jasa; Harga penawaran setelah dikoreksi aritmatik; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

e. Pemenang pengadaan ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa berdasarkan usulan Panitia Pengadaan. Pengguna Barang/Jasa segera menetapkan pemenang pengadaan dan mengeluarkan Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) kepada Panitia Pengadaan.

f. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang pengadaan adalah :

1) Dokumen pengadaan beserta addendum (bila ada); 2) Berita acara pembukaan penawaran (BAPP); 3) Berita acara hasil proses pengadaan (BAHP);

4) Dokumen penawaran dari calon pemenang pengadaan dan cadangan calon pemenang;

5) Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang pengadaan dan mengakibatkan penawaran/jaminan penawaran habis masa berlakunya,

maka diminta kepada seluruh Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan untuk memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran.

3.1.2.9. Pengumuman Pemenang Pengadaan

Pemenang pengadaan diumumkan dan diberitahukan oleh panitia pengadaan kepada para Calon Penyedia Barang/Jasa setelah diterimanya Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa dari Pengguna Barang/Jasa.

3.1.2.10. Sanggahan

Calon Penyedia Barang/Jasa yang berkeberatan atas penetapan pemenang, diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Pengguna Barang/Jasa.

3.1.2.11. Penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

a. Pengguna Barang/Jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) kepada Penyedia Barang/Jasa sebagai pelaksana pekerjaan yang diadakan, dengan ketentuan:

1) 2)

Tidak ada sanggahan dari Calon Penyedia Barang/Jasa; atau

Sanggahan yang diterima Pengguna Barang/Jasa dalam masa sanggah ternyata tidak benar, atau sanggahan diterima melewati waktu masa sanggah.

b. Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib menerima keputusan tersebut. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri maka jaminan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan kepada Kas PLN. Disamping jaminan penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan kepada Kas PLN, Penyedia Barang/Jasa tersebut dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak

diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun kecuali alasan pengunduran diri tersebut dapat diterima secara objektif oleh Pengguna Barang/Jasa.

c. Apabila calon pemenang pengadaan urutan pertama yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri, maka penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Penyedia Barang/jasa urutan kedua (jika ada) sesuai dengan harga penawarannya, dengan ketentuan :

1) Penetapan pemenang pengadaan urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa; 2) Masa penawaran calon pemenang pengadaan urutan kedua masih berlaku

atau sudah diperpanjang masa berlakunya;

3) Bila calon pemenang pertama mengundurkan diri, maka berlaku sanksi sebagaimana dimaksud pada angka 3.1.2.11 huruf b di atas.

d. Apabila calon pemenang pengadaan urutan kedua juga mengundurkan diri, maka penetapan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada calon pemenang urutan ketiga (jika ada) sesuai dengan harga penawarannya dengan ketentuan : 1) Penetapan pemenang pengadaan tersebut harus terlebih dahulu mendapat

persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa;

2) Masa berlakunya penawaran calon pemenang pengadaan urutan ketiga masih berlaku atau sudah diperpanjang;

Bila calon pemenang kedua mengundurkan diri, maka berlaku sanksi sebagaimana dimaksud pada angka 3.1.2.11 huruf b di atas. 3)

e. Apabila calon pemenang ketiga mengundurkan diri, maka berlaku sanksi sebagaimana dimaksud pada angka 3.1.2.11 huruf b di atas dan Pengadaan dinyatakan batal oleh Pengguna Barang/Jasa. ( kriteria dimasukkan dalam pengadaan batal)

f. SPPBJ dibuat setelah masa sanggah dilewati dan segera disampaikan kepada Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.

3.1.2.12. Penandatanganan Kontrak

Setelah SPPBJ diterbitkan, Pengguna Barang/Jasa menyiapkan dan menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan apabila dananya telah tersedia, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Penandatanganan kontrak dilakukan setelah Penyedia Barang/Jasa menyerahkan jaminan pelaksanaan;

Apabila Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk menolak/ mengundurkan diri atau gagal untuk menandatangani kontrak, maka Pengguna Barang/Jasa

membatalkan SPPBJ, jaminan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan kepada Kas PLN. Disamping jaminan penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan kepada Kas PLN, Penyedia Barang/Jasa tersebut dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun kecuali alasan pengunduran diri tersebut dapat diterima secara objektif oleh Pengguna Barang/Jasa.

c. Pengguna dan Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan mengubah dokumen pengadaan setelah pembukaan penawaran sampai dengan penandatanganan kontrak. Perubahan dokumen pengadaan sebelum pembukaan penawaran oleh Pengguna dan diberitahukan secara tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa. d. Pengguna dan Penyedia Barang/Jasa wajib memeriksa konsep kontrak meliputi

substansi, bahasa/redaksional, angka, dan huruf serta membubuhkan paraf pada lembar demi lembar dokumen kontrak;

e. Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu :

1) Sekurang-kurangnya 2 (dua) kontrak asli, kontrak asli pertama untuk Pengguna Barang/Jasa dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa, dan kontrak asli kedua untuk Penyedia Barang/Jasa dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh Pengguna Barang/Jasa;

2) 3.1.3. Pemilihan Langsung

Pada dasarnya Pemilihan Langsung dapat dilakukan melalui Prakualifikasi atau melalui Pascakualifikasi.

3.1.3.1 Pemilihan Langsung melalui Prakualifikasi

3.1.3.1.1. Undangan Prakualifikasi kepada Penyedia Barang/Jasa Rangkap kontrak asli lainnya tanpa dibubuhi materai. b.

Panitia Pengadaan mengundang sekurang-sekurangnya 2 (dua) Calon Penyedia Barang/Jasa yang diyakini mampu untuk melaksanakan pengadaan Barang/Jasa yang diperlukan. Undangan disampaikan beserta dokumen kualifikasi serta jadual penyampaian dokumen kualifikasi. 3.1.3.1.2. Penyampaian Dokumen PraKualifikasi

Formulir isian kualifikasi Calon Penyedia Barang/Jasa yang memuat ringkasan informasi dari persyaratan kualifikasi disertai pernyataan Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditandatangani di atas meterai.

3.1.3.1.3. Evaluasi Dokumen PraKualifikasi

Panitia Pengadaan melakukan evaluasi atas Dokumen PraKualifikasi Calon Penyedia Barang/Jasa sesuai dengan kriteria kualifikasi yang dipersyaratkan.

3.1.3.1.4. Penetapan hasil Prakualifikasi

Apabila melalui Prakualifikasi maka Panitia Pengadaan mengusulkan hasil evaluasi kualifikasi Calon Penyedia Barang/Jasa kepada Pengguna Barang/Jasa untuk mendapatkan penetapan. Apabila Calon Penyedia Barang/Jasa yang lulus prakualifikasi hanya 1 (satu) maka Pengadaan dilakukan seperti halnya proses Penunjukan Langsung.

3.1.3.1.5. Hasil Prakualifikasi Calon Penyedia Barang/Jasa

Panitia Pengadaan menyampaikan hasil Prakualifikasi kepada para Calon Penyedia Barang/Jasa;

3.1.3.1.6. Mengundang para Calon Penyedia Barang/Jasa yang lulus prakualifikasi untuk mengambil Dokumen Pengadaan;

3.1.3.2. Proses Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi 3.1.3.2.1. Undangan kepada Penyedia Barang/Jasa

Panitia Pengadaan mengundang sekurang-sekurangnya 2 (dua) Calon Penyedia Barang/Jasa yang diyakini mampu untuk melaksanakan pengadaan Barang/Jasa yang diperlukan. Pendaftaran, Pengambilan Dokumen Pengadaan dan Dokumen Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa dilakukan pada saat yang bersamaan.

3.1.3.2.2. Penjelasan Dokumen pengadaan (Aanwijzing) 3.1.3.2.3. Penyampaian Dokumen Penawaran

3.1.3.2.4.

Evaluasi penawaran

Untuk Pemilihan langsung melalui prakualifikasi dilakukan Evaluasi