• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

7. Buper Palutungan

5.3 Penilaian Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam di TNGC Wilayah SPTN I Kuningan SPTN I Kuningan

Kriteria penilaian obyek daya tarik wisata dilakukan dengan menggunakan ADO-ODTWA Dirjen PHKA Tahun 2003 yaitu sebuah instrumen untuk menetapkan prioritas pengembangan suatu obyek wisata alam. Kriteria yang dinilai yaitu daya tarik, aksesibilitas dan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar obyek wisata.

5.3.1 Kriteria penilaian A. Daya Tarik

Penilaian kriteria daya tarik terdiri dari 6 unsur penilaian yaitu keunikan sumberdaya alam, banyaknya sumberdaya alam yang menonjol, kegiatan wisata alam yang dapat dan berpotensi untuk dilakukan, kebersihan lokasi, keamanan terhadap kawasan, serta kenyamanan. Setiap unsur penilaian mempunyai nilai yang berbeda sesuai dengan banyaknya sub unsur penilaian yang terdapat pada lokasi wisata tersebut. Bobot penilaian kriteria daya tarik yaitu enam. Hal ini dikarenakan daya tarik obyek wisata merupakan alasan utama seseorang datang berkunjung. Berdasarkan hasil penilaian dari ketujuh lokasi obyek wisata berada pada kisaran nilai 690-900 ini menunjukan bahwa ketujuh lokasi obyek wisata memiliki potensi daya tarik yang berbeda. Nilai tertinggi penilaian daya tarik yaitu Lembah Cilengkrang dengan nilai 900, nilai tersebut menunjukan obyek

wisata ini memiliki keunggulan unsur penilaian yang lebih banyak daripada lokasi wisata yang lainnya seperti yang disajikan pada Tabel 6. Salah satu contoh unsur penilaian keunikan sumberdaya alam yang tertinggi nilai 20 menunjukan bahwa pada lokasi wisata ini terdapat 3 sub unsur penilaian yaitu air terjun (Curug Sabuk dan Sawer), fauna (Elang jawa) dan sumber air panas (Lampiran 6).

Tabel 6 Hasil penilaian ODTW di TNGC wilayah SPTN I Kuningan

No. Unsur penilaian 1 2 3 4 5 6 7

1. Keunikan sumberdaya alam 15 15 15 15 15 20 15

2. Banyaknya sumberdaya alam yang

menonjol 15 15 15 10 10 20 15

3. Kegiatan wisata alam yang dapat

dan berpotensi dilakukan 25 20 20 20 25 25 25

4. Kebersihan lokasi 25 25 25 25 25 25 25

5. Keamanan terhadap kawasan 25 25 30 25 20 30 20

6. Kenyamanan 25 25 20 25 20 30 25

Nilai (jumlah x bobot (6)) 780 750 750 720 690 900 750

Keterangan : 1 Telagaremis 2 Paniis 3 Buper Cibeureum 4 Buper Cibunar 5 Buper Balongdalem 6 Lembah Cilengkrang 7 Buper Palutungan B. Aksesibilitas

Kemudahan aksesibilitas suatu obyek wisata dapat terlihat dari kondisi jalan, jarak dan waktu tempuh, serta adanya fasilitas transportasi menuju lokasi tersebut. Penilaian kriteria aksesibilitas digunakan tiga unsur penilaian yaitu kondisi jalan, waktu dan jarak tempuh dari pusat kota. Bobot penilaian kriteria ini yaitu lima, hal ini dikarenakan kemudahan aksesibilitas merupakan salah satu faktor pendorong pengunjung untuk berwisata pada suatu lokasi obyek wisata.

Berdasarkan hasil penilaian pada Tabel 7 kriteria aksesibilitas obyek wisata alam memiliki nilai 375-425 dalam klasifikasi penilaian selang tersebut berada pada kategori baik yaitu aksesibilitas menuju lokasi sudah dalam kategori mudah. Nilai tertinggi penilaian yaitu 425 pada Buper Palutungan dan Buper Balongdalem, ini menunjukan bahwa kemudahan aksesibilitas menuju lokasi ini paling tinggi daripada obyek wisata lainnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh jarak tempuh yang dekat dengan pusat kota dan kemudahan menuju lokasi obyek wisata letaknya dekat dengan jalan utama kabupaten. Namun pada umumnya kondisi jalan menuju obyek wisata masih membutuhkan penataan dan perbaikan khususnya sampai menuju gerbang lokasi obyek, serta penambahan sarana

transportasi umum untuk mempermudah pengunjung yang menggunakan sarana transportasi umum, sebagian besar lokasi obyek wisata hanya dapat ditempuh dengan transportasi umum berupa ojek.

Tabel 7 Hasil penilaian kriteria aksesibilitas menuju obyek wisata di TNGC wilayah SPTN I Kuningan

No. Obyek wisata alam

Unsur penilaian Nilai

(jumlah x bobot (5)) Kondisi

jalan

Waktu tempuh dari pusat kota

Jarak tempuh dari pusat kota

1. Telagaremis 30 30 15 375 2. Paniis 30 30 15 375 3. Buper Cibeureum 30 30 15 375 4. Buper Cibunar 30 30 20 400 5. Buper Balongdalem 30 30 25 400 6. Lembah Cilengkrang 30 25 20 375 7. Buper Palutungan 30 30 25 425 1. Telagaremis

Akses menuju lokasi ini memiliki kondisi jalan yang sudah diaspal hingga pintu gerbang loket karcis mempermudah pengunjung yang membawa kendaraan pribadi untuk datang berwisata. Akan tetapi bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan umum harus sedikit bersabar karena tidak ada sarana transportasi umum langsung menuju lokasi wisata, pengunjung dapat menggunakan jasa angkutan melalui Kecamatan Mandirancan Kuningan kemudian menggunakan jasa ojek. Waktu tempuh dari pusat kota Kabupaten Kuningan menggunakan kendaraan umum 1-2 jam perjalanan dengan jarak tempuh ± 37 km.

2. Paniis

Lokasi wisata ini berada di pinggir jalan utama yang menghubungkan desa-desa di Kecamatan Pasawahan. Kondisi jalan sudah beraspal, namun tidak banyak kendaraan umum yang lewat. Untuk mencapai lokasi ini dapat di tempuh dari jalan utama Kabupaten Kuningan melalui Kecamatan Mandirancan menggunakan angkutan umum kemudian melanjutkan dengan jasa ojek. Jarak dari pusat kota Kuningan ± 30 km dengan waktu tempuh ± 1 jam. Selain itu dapat pula diakses dari Telagaremis menggunakan jasa ojek melalui jalan desa jarang dilalui oleh mobil karena berbatu dan sempit melewati hutan.

3. Buper Cibeureum

Obyek wisata ini berada di sebelah kantor Seksi I TNGC wilayah Kuningan atau berjarak ± 500 meter dari balai Desa Cibeureum atau ± 20 km dari pusat kota Kabupaten Kuningan, dengan waktu tempuh ± 1-2 jam. Kondisi jalan menuju lokasi obyek wisata ini sudah beraspal dengan lebar jalan lebih dari 5 meter dan letak buper berada di samping jalan raya. Sarana transportasi menuju lokasi wisata berupa angkutan kota menuju Desa Cibeureum dari Terminal Cilimus Kabupaten Kuningan, tetapi angkutan ini jumlahnya masih terbatas dan hanya beroperasi sampai siang hari atau sampai waktu pulang sekolah. Selain itu, obyek wisata ini dapat juga diakses menggunakan angkutan kota yang melalui obyek wisata Linggarjati sekitar ± 3 km dari lokasi Buper Cibeureum sampai Desa Linggajati kemudian dilanjutkan dengan jasa ojek.

4. Buper Cibunar

Lokasi buper ini berada ± 1 km dari obyek wisata sejarah Gedung Perundingan Linggarjati. Pengunjung yang membawa kendaraan bermotor hanya bisa sampai loket karcis yang berjarak ± 500 meter dari Buper, hal ini dikarenakan kondisi jalan yang berbatu dan menanjak. Sarana transportasi menuju obyek wisata ini dapat menggunakan kendaraan angkutan kota dari jalan utama Kabupaten Kuningan sampai gedung perundingan sekitar ± 700 meter dari loket karcis Buper kemudian pengunjung bisa menggunakan jasa ojek. Kondisi jalan baik sudah beraspal dengan lebar jalan 5 meter.

5. Buper Balongdalem

Akses menuju lokasi ini mudah dijangkau karena jaraknya hanya 1 km dari jalan raya utama Kabupaten Kuningan dengan di tempuh sekitar ± 10 menit menggunakan jasa ojek. Kondisi jalan sudah beraspal dengan lebar jalan 5 meter. Terdapat kendaraan umum yang melalui obyek wisata, namun hanya waktu-waktu tertentu. Pengunjung yang menggunakan kendaraan umum jika berjumlah banyak maka biasanya supir kendaraan umum tersebut mengantarkan sampai tujuan.

6. Lembah Cilengkrang

Lokasi wisata ini dapat diakses mengunakan kendaraan bermotor karena kondisi jalan yang baik dan beraspal. Jarak tempuh dari pusat kota Kuningan sekitar ±14 km dengan waktu tempuh ± 1 jam ke sebelah utara Kuningan sampai Desa Pajambon. Pengunjung hanya dapat menggunakan kendaraan sampai tempat parkir yang berada ± 2 km dari loket, kemudian menempuh jalan berbatu dan menanjak selama ± 1 jam perjalanan. Fasilitas transportasi umum yang dapat digunakan yaitu ojek dari jalan utama Kuningan sekitar ± 5,6 km menuju Desa Pajambon. Namun penelitian berlangsung pihak pemerintah sedang melakukan pembangunan jalan beraspal dan dapat dilalui oleh kendaraan roda empat sampai gerbang situs Situs Arya Kemuning. Berdasarkan rencana pembangunan yang sedang berlangsung, tempat parkir kendaraan menuju lokasi obyek wisata Lembah Cilengkrang akan dibangun di tanah desa sebelum gerbang Situs Arya Kemuning sehingga pengunjung hanya perlu menelusuri jalan setapak. 7. Buper Palutungan

Pengunjung dapat menggunakan kendaraan bermotor menuju lokasi obyek wisata ini, jalan menuju lokasi sudah beraspal. Jarak tempuh dari kota Kab. Kuningan sekitar ± 10 km dengan waktu tempuh ± 45 menit. Buper Palutungan berada di kaki Gunung Ciremai, sehingga jalan menuju lokasi cukup menanjak. Pengujung dapat menggunakan kendaraan umum sampai Desa Cisantana kemudian melajutkan perjalanan menuju dusun Palutungan menggunakan jasa ojek.

Kondisi jalan di dalam kawasan obyek wisata pada umumnya belum tertata rapi. Kondisi jalannya cukup beragam mulai dari beraspal yang sudah rusak karena bekas jalan angkut perhutani, berbatu dan jalan tanah setapak. Penataan dan perbaikan jalan di dalam kawasan obyek wisata masih perlu dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pada pengunjung dengan memperhatikan kesan alami dan status kawasan yaitu taman nasional.

Fasilitas transportasi umum menuju lokasi obyek wisata masih membutuhkan peningkatan jumlah dan penambahan trayek, hal ini menyebabkan pada beberapa lokasi obyek wisata tidak ada angkutan umum menuju lokasi.

Hampir semua obyek wisata dapat ditempuh dengan menggunakan jasa ojek, kalupun ada jumlah dan waktu opersionalnya pun masih terbatas. Sehingga pengunjung yang menggunakan sarana angkutan umum akan sedikit kesulitan.