BAB IV TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN
C. Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Tentang
Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Desimal dan Persen 1) Rencana Tindakan
• Guru melakukan apersepsi dengan memberikan sebuah soal bilangan pecahan (pecahan desimal atau persen) dalam bentuk soal cerita dan mengajak siswa untuk membuat kalimat Matematika serta cara penyelesaiannya dengan benar dengan bantuan alat peraga rak bilangan.
• Siswa dibuat berkelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan LKS.
• Guru dan siswa membahas bersama LKS
• Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.
• Guru dan siswa melakukan refleksi. 1) Tindakan
2) Pengamatan
Pada penelitian ini yang peneliti mencatat kejadian-kejadian yang muncul dengan instrument lembar pengamatan. Hal-hal yang perlu dicatatat antara lain tentang ketepatan siswa dan guru dalam penggunaan alat peraga, keaktifan siswa, serta ketepatan jawaban siswa.
3) Refleksi
Peneliti dan mitra guru merefleksikan secara menyeluruh dari hasil perlakuan pada tindakan ketiga, siklus pertama Lalu menganalisis data tersebut dengan membandingkan antara kondisi awal, KKM, kondisi pada akhir siklus, dan target ketuntasan siklus. Apabila hasil yang diinginkan tidak tercapai akan diperbaiki pada siklus ke kedua.
D. Kriteria Keberhasilan
Adapun kriteria keberhasilan yang ditentukan peneliti dalam penelitian ini adalah siswa yang mencapai nilai KKM 60. Dengan target indikator keberhasilan pembelajaran sebagai berikut:
Kemampuan yang
akan ditingkatkan Kondisi Awal Kriteria Keberhasilan
Peningkatan kemampuan menyelesaikan operasi konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan
40% dari 38 siswa mampu menyelesaikan operasi konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan (memperoleh nilai diatas KKM)
70% dari 15 siswa mampu menyelesaikan operasi konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan (memperoleh nilai diatas KKM)
Peningkatan kemampuan
menyelesaikan soal cerita penjumlahan dan
8,3% dari 38 siswa mampu menyelesaikan soal cerita
penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa,
70% dari 38 siswa mampu menyelesaikan soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa, campuran,
pengurangan pecahan biasa, campuran, desimal, dan persen
campuran, desimal, dan persen (memperoleh nilai diatas KKM)
desimal, dan persen (memperoleh nilai diatas KKM)
Table 3.1 Kriteria keberhasilan
E. Pengumpulan Data dan Instrumennya
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu berasal dari hasil kerja siswa, kinerja, dan hasil observasi guru. Hasil kerja siswa diperoleh dengan cara memberikan tes evaluasi kepada siswa. Nilai kinerja diperoleh dari hasil observasi atas kerja siswa selama proses pembelajaran yang diamati oleh observer. Nilai observasi guru diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Penyusunan Instrumen
Karena penelitian ini merupakan PTK kolaboratif yang melibatkan guru Matematika kelas IV sebagai kolaboratornya, maka instrumen yang disusun tidak hanya tes tertulis bagi siswa tetapi juga menggunakan instrumen pengamatan. Lembar pengamatan ini berguna untuk mengamati kegiatan guru saat berlangsung belajar mengajar, terutama penerapan pendekatan CTL dan penggunaan alat peraga. Selain itu lembar pengamatan ini juga berguna untuk menilai keaktifan siswa di kelas dalam kegiatan berkelompok dan sejauh mana mereka memfungsikan alat peraga untuk menyelesaikan soal. Adapun lembar
instrument pengamatan bagi siswa dan guru dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan 3.3:
• Lembar Pengamatan Bagi Siswa
Kriteria Jumlah Skor
Nama Ketepatan memakai alat peraga Keaktifan dalam kelompok Sw 1 Sw 2 Dst.
Tabel 3.2 Lembar pengamtan bagi siswa
Kriteria Penilaian
1. Ketepatan menggunakan alat peraga Skor yang diperoleh:
1 = Siswa keliru dalam menggunakan alat peraga. Maksudnya apabila siswa salah dalam menunjukkan bilangan pecahan dan salah menjawab hasil menggunakan alat peraga.
2 = Penggunaan alat peraga benar, tetapi kurang tepat. Maksudnya apabila siswa tepat menunjukkan bilangan pecahan dan salah menjawab hasil, atau siswa salah menunjukkan bilangan pecahan dan tepat menjawab hasil menggunakan alat peraga. 3. = Menggunakan alat peraga secara benar dan tepat. Maksudnya
apabila siswa tepat dan benar dalam menunjukkan bilangan pecahan dan menjawab hasil menggunakan alat peraga.
2. Keaktifan siswa Skor yang diperoleh:
2 = Siswa berpartisipasi pasif (hanya mengamati/menonton dan tidak membantu menyelesaikan masalah).
3. = Siswa berpartisipasi aktif (membantu menyelesaikan masalah).
Penilaian Terakhir = Skor Perolehan x 100% Skor Total Skala Penilaian: 0% - 25% = tidak baik. 26% - 50% = kurang baik. 51% - 75% = baik. 76% - 100% = sangat baik.
• Lembar Pengamatan Bagi Guru
Berilah tanda (√) pada kolom, sesuai dengan kemampuan guru!
Skor
No. Aspek yang Diamati 1 2 3 4 Keterangan I 1 2 II 1 2 III 1 2 3 Pra pembelajaran
Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaraan.
Memeriksa kesiapan siswa.
Membuka Pelajaran
Melakukan kegiatan apersepsi.
Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan.
Kegiatan Inti Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran dengan menghadirkan masalah yang bersifat kontekstual.
Kualitas komunitas belajar dalam kelas (1 = tidak ada komunikasi dari guru, 2 = komunikasi guru ke siswa, 3 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, 4 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, dan siswa ke siswa.
Guru tidak banyak memberi tahu hasil kepada siswa dalam mengkonstruksi
4 5 6 7 8 9 10 IV 1 2 pengetahuannya.
Menciptakan hubungan komunikasi yang baik antara guru – siswa, siswa – guru, siswa-siswa.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan inkuiri.
Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan alat peraga.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat peraga.
Alat peraga yang digunakan dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya.
Memberi kesan menarik pada siswa. Melakukan penilaian akhir secara autentik
Penutup
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
Menyusun rangkuman/kesimpulan bersama siswa.
Tabel 3.3 Format lembar observasi untuk guru
Penilaian Terakhir = Skor Perolehan x 100% Skor Total Skala Penilaian: 0% - 25% = tidak baik. 26% - 50% = kurang baik. 51% - 75% = baik. 76% - 100% = sangat baik. F. Analisis Data
Nilai Akhir (NA) = Jml.bobot soal uraian + Jml. Bobot soal cerita 5,5
Rata-rata kelas = Total nilai yang diperoleh seluruh siswa
Prosentase ketuntasan = Jumlah seluruh siswa tuntas x 100% Jumlah siswa
Prosentase ketidak tuntasan = Jmlh seluruh siswa tdk tuntas x 100%
Jumlah siswa
Adapun tabel frekwensi keterampilan tiap individu yang dibuat peneliti pada bagian soal cerita, sebagai berikut:
Kriteria Penilaian Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
Aspek Skor Kriteria
Penulisan kalimat Matematika pada kolom diketahui :
20 = apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom diketahui dengan kalimat yang singkat, jelas, dan lengkap.
10 = - apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom diketahui dengan kalimat yang singkat, tidak jelas, dan tidak lengkap.
- apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom diketahui dengan kalimat yang panjang, dan lengkap (menulis seluruh kalimat pada soal)
- apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom diketahui dengan kalimat yang panjang, tidak jelas, dan tidak lengkap. 0 = apabila siswa tidak menuliskan sama sekali
kalimat pada kolom diketahui.
Penulisan kalimat Matematika pada kolom ditanyakan :
20 = apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom ditanyakan dengan kalimat yang singkat dan jelas (tanpa menggunakan satuan dan kata tanya di awal kalimat dan tanda tanya di akhir kalimat).
10 = - apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom ditanyakan dengan kalimat yang singkat dan jelas tetapi masih menggunakan satuan/ kata tanya / tanda tanya di awal dan akhir kalimat.
- apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom ditanyakan dengan kalimat yang panjang dan tidak jelas (menuliskan seluruh kalimat tanya pada soal)
0 = apabila siswa tidak menuliskan sama sekali kalimat pada kolom ditanyakan.
Kemampuan
menyelesaikan operasi soal cerita dalam pemecahan masalah pecahan.
20 – 0
Penulisan cara/ jawaban pada kolom jawab :
jawab dengan cara benar dan isi benar. 10 = - apabila siswa menuliskan cara pada kolom
jawab dengan cara benar dan isi salah. - apabila siswa menuliskan cara pada kolom
jawab dengan cara salah dan isi benar. 0 = - apabila siswa menuliskan cara pada kolom
jawab dengan cara salah dan isi salah. - apabila siswa tidak menuliskan cara dan
jawaban sama sekali pada kolom jawab.
Penulisan kalimat kesimpulan pada kolom jadi :
20 = apabila siswa menuliskan kalimat kesimpulan pada kolom jadi dengan kalimat yang singkat, jelas dan lengkap (isi benar dan menggunakan satuan).
10 = apabila siswa menuliskan kalimat kesimpulan pada kolom jadi dengan kalimat yang singkat, jelas, dan tidak lengkap (isi benar dan tidak menggunakan satuan)
0 = - apabila siswa menuliskan kalimat kesimpulan pada kolom jadi dengan isi salah dan tanpa satuan.
- apabila siswa tidak menuliskan sama sekali kalimat kesimpulan pada kolom jadi.
52
BAB IV
TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada tanggal 8-20 Maret 2010. Pelaksanaan penalitian yang peneliti laksanakan, terdiri dari tiga peningkatan kemampuan. Subyek pada penelitian ini seharusnya diikuti 38 siswa. Namun, sejak awal 2 orang siswa telah dikeluarkan dari subyek karena tidak lengkap dalam melaksanakan tindakan dikarenakan sakit. Data siswa yang dikeluarkan dari penelitian ini adalah siswa 9 dan siswa 36. Sehingga, jumlah data siswa yang dianalisis menjadi 36 siswa. Masing-masing siklus secara garis besar terdiri dari empat bagian, yaitu perencanaan, peningkatan kemampuan, pengamatan, dan refleksi. Adapun penjelasan tiap siklus akan peneliti uraikan sebagai berikut.
A. Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Siklus Pertama
1. Perencanaan
Sebelum melaksanakan siklus pertama, peneliti mengadakan tes awal (pretes). Setelah diadakan tes awal, peneliti melaksanakan tindakan pertama, siklus pertama. Pada tahap ini peneliti telah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): lampiran 1, Lembar Kerja Siswa (LKS): lampiran 2, soal evaluasi: lampiran 3, lembar pengamatan, dan alat peraga berupa blok pecahan (untuk guru dan siswa). Semua perangkat ini sudah disosialisasikan sebelumnya kepada mitra pengajar sebagai bahan untuk mengajar.
Pada peningkatan kemampuan pertama ini kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah SKKD 6.3 Menjumlahkan pecahan dan 6.4 Mengurangkan pecahan. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dan dilaksanakan oleh mitra guru adalah sebagai berikut :
a. Apersepsi: guru mengingat kembali tentang konsep penjumlahan dan pengurangan menggunakan blok pecahan. Misal: dengan
menunjukkan sebuah blok pecahan 2 1
dan sebuah blok pecahan 4 1
,
kemudian tanyakan pada siswa berapa jumlah nilai pecahan dari blok pecahan tersebut.
b. Siswa dibuat kelompok, di mana masing-masing kelompok diberi seperangkat blok pecahan dan LKS.
c. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok.
d. Siswa memperagakan soal dalam LKS dengan blok pecahan dalam kelompok.
e. Guru dan siswa membahas bersama soal pada LKS. f. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.
g. Guru dan siswa melakukan refleksi.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Hasil analisis Data a. Pelaksanaan Tindakan
Sebelum melaksanakan peningkatan kemampuan pertama ini, peneliti sudah mengadakan tes awal (pretes) dihari sebelumnya, pada hari Senin, tanggal 8 Maret 2010, selama satu jam pelajaran (1 x 35 menit). Siswa yang mengikuti palaksanaan pretes ini berjumlah 37 siswa, dari 38 siswa di kelas IVB. Hal ini dikarenakan seorang siswa sakit dan tidak dapat masuk kelas mengikuti pelajaran.
Pelaksanaan tindakan pertama siklus pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 10 Maret 2010 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Siswa yang mengikuti evaluasi pada siklus pertama ini berjumlah 38 siswa. Namun, karena sejak awal 2 siswa sudah dikeluarkan dari tindakan, maka data hanya diambil dari 36 siswa. Proses pembelajaran yang berlangsung mengacu pada RPP yang selama ini sudah disiapkan. Untuk kegiatan pengama tandilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti sendiri.
Pada siklus ini siswa mengerjakan soal uraian mengenai konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa, campuran,
desimal, dan persen dengan bantuan alat peraga blok pecahan. Dalam soal ini berisi 5 soal uraian.
b. Hasil Tes dan Analisis Data
1) Hasil Tes Tertulis
Data hasil tes tertulis siswa pada siklus pertama dapat dilihat pada tabel berikut:
Kriteria
No. Nama Nilai Tuntas Tidak
1 Sw 1 24 √ 2 Sw 2 80 √ 3 Sw 3 64 √ 4 Sw 4 72 √ 5 Sw 5 80 √ 6 Sw 6 44 √ 7 Sw 7 52 √ 8 Sw 8 68 √ 9 Sw 10 88 √ 10 Sw 11 52 √ 11 Sw 12 96 √ 12 Sw 13 72 √ 13 Sw 14 56 √ 14 Sw 15 56 √ 15 Sw 16 88 √ 16 Sw 17 72 √ 17 Sw 18 68 √ 18 Sw 19 68 √ 19 Sw 20 60 √ 20 Sw 21 48 √ 21 Sw 22 76 √ 22 Sw 23 64 √ 23 Sw 24 72 √ 24 Sw 25 60 √ 25 Sw 26 40 √ 26 Sw 27 40 √ 27 Sw 28 80 √ 28 Sw 29 72 √ 29 Sw 30 44 √ 30 Sw 31 76 √ 31 Sw 32 96 √ 32 Sw 33 44 √ 33 Sw 34 8 √ 34 Sw 35 56 √ 35 Sw 37 56 √
36 Sw 38 23 √
Jumlah 2215 21 15
Rata-rata 62 0,58 0,15 Prosentase (%) 58% 42%
Tabel 4.1. Hasil tes tertulis peningkatan kemampuan pertama siklus pertama
Dari data di atas menunjukkan bahwa rata-rata kelas adalah
62. Ketuntasan kelas = 100% 58% 36
21× = . Siswa yang tidak
tuntas = 100% 42% 36
15× = , di mana nilai siswa yang tidak
tuntas adalah di bawah 60. Target KKM pada penelitian ini adalah 70%. Dari data di atas menunjukkan bahwa penelitian ini belum berhasil mencapai indikator yang ditetapkan.
2) Data Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
Data hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus pertama dapat dilihat pada tabel berikut :
Kriteria Nama Ketepatan memakai Alat peraga Keaktifan dalam
kelompok Jumlah Skor
Sw 1 1 2 3 Sw 2 2 2 4 Sw 3 2 2 4 Sw 4 2 2 4 Sw 5 3 2 5 Sw 6 1 2 3 Sw 7 1 2 3 Sw 8 2 2 4 Sw 10 3 2 5 Sw 11 2 2 4 Sw 12 3 2 5 Sw 13 2 2 4 Sw 14 1 2 3 Sw 15 1 2 3 Sw 16 2 3 5 Sw 17 2 3 5 Sw 18 2 2 4 Sw 19 2 2 4
Sw 20 1 2 3 Sw 21 1 2 3 Sw 22 2 2 4 Sw 23 2 2 4 Sw 24 1 2 3 Sw 25 2 2 4 Sw 26 2 2 4 Sw 27 1 2 3 Sw 28 2 3 5 Sw 29 1 2 3 Sw 30 1 2 3 Sw 31 1 2 3 Sw 32 2 3 5 Sw 33 2 2 4 Sw 34 1 2 3 Sw 35 2 3 5 Sw 37 1 2 3 Sw 38 1 2 3 Jumlah 60 77 137 Prosentase 56% 71% 63%
Tabel 4.2 Hasil pengamatan bagi siswa pada peningkatan kemampuan pertama siklus pertama
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa siswa menggunakan
alat peraga blok pecahan adalah NA = 100% 56% 108
60 × =
(baik), dan siswa yang aktif dalam kelompok belajarnya
adalah NA = 100% 71% 108
77 × = (baik).
3) Data Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
Hasil observasi kegiatan guru ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Berilah tanda (√) pada kolom, sesuai dengan kemampuan guru!
Skor
No. Aspek yang Diamati 1 2 3 4 Keterangan I 1 2 II 1 Pra pembelajaran
Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media
pembelajaraan.
Memeriksa kesiapan siswa.
Membuka Pelajaran
Melakukan kegiatan √
√
2 III 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IV 1 2 apersepsi. (Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan. Kegiatan Inti Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran dengan menghadirkan masalah yang bersifat kontekstual. Kualitas komunitas belajar dalam kelas (1 = tidak ada komunikasi dari guru, 2 = komunikasi guru ke siswa, 3 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, 4 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, dan siswa ke siswa.)
Guru tidak banyak memberi tahu hasil kepada siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Menciptakan hubungan komunikasi yang baik antara guru – siswa, siswa – guru, siswa-siswa.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan inkuiri.
Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan alat peraga.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat peraga. Alat peraga yang digunakan dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Memberi kesan menarik pada siswa.
Melakukan penilaian akhir secara autentik Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman/kesimpulan bersama siswa. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah skor ketercapaian 0 10 27 8
Ketercapaian % 0 16% 42% 13%
Data hasil pengamatan kegiatan guru menunjukkan bahwa ketercapaian kemampuan kegiatan belajar mengajar
yang dilakuakan oleh guru adalah NA = 100% 70% 64
45× =
(baik).
3. Refleksi
Dalam pelaksanaan siklus pertama, ada beberapa catatan penting yang dijumpai dan perlu diperbaiki pada pelaksanaan siklus kedua, yaitu: a. Antusias siswa terhadap penggunaan alat peraga sudah baik. Tetapi
beberapa siswa masih ada yang mengalami kesulitan dan bingung dalam memperagakan blok pecahan.
b. Siswa terbiasa mengerjakan soal sendiri, maka dalam kelompok masih ada siswa yang mengerjakan LKS secara individu.
c. Banyak siswa yang kehabisan waktu, dan mengalami kesulitan pada saat mengerjakan soal evaluasi. Di mana ada soal yang mengharuskan siswa menempel, mengarsir, dan menghitung jawaban.
d. Guru kurang menampilkan contoh masalah kontekstual pada saat apersepsi.
e. Karena belum terbiasa, guru kurang terampil dalam menerangkan penggunaan alat peraga.
Kakurangan-kekurangan yang dijumpai pada siklus pertama baik kekurangan dari siswa maupun kekurangan dari pihak guru akan
diperbaiki pada tindakan pertama, siklus kedua agar tujuan penelitian tercapai.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat dibuat kesimpulan: a. Nilai rata-rata kelas pada siklus pertama adalah 62.
b. Ketuntasan kelas yang dicapai adalah 58%. Yang tidak mencapai ketuntasan atau indikator yang telah ditetapkan adalah 42%, berarti penelitian ini masih dikatakan belum tuntas karena target ketuntasannya adalah 70% siswa tuntas KKM, sehingga penelitian akan dilanjutkan pada siklus kedua.
c. Perlu perbaikan kegiatan mengenai kekurangan yang pada siklus pertama, yang akan dilakukan pada siklus kedua, yaitu: peningkatan motivasi dan kesempatan bertanya, peningkatan penguasaan penggunaan alat peraga bagi guru dan siswa, penguasaan materi bagi guru, perbaikan perintah pada soal evaluasi.
B. Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Konsep Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan Siklus Kedua
1. Perencanaan
Penyusunan perencanaan pembelajaran pada siklus kedua ini tidak terlepas dari hasil-hasil dalam siklus pertama, hal ini agar
kekurangan yang dijumpai pada siklus pertama dapat diperbaiki pada siklus kedua ini. Sehari sebelum pelaksanaan, peneliti memberikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): lampiran 4, Lembar Kerja Siswa (LKS): lampiran 5, soal evaluasi: lampiran 6, dan lembar pengamatan, kepada guru mitra sebagai pengajar.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dan dilaksanakan oleh mitra guru adalah sebagai berikut :
b. Apersepsi: guru memberikan sebuah contoh berupa soal mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. Kemudian guru mengajak siswa untuk memperagakan dengan blok pecahan dan menghitung hasilnya.
c. Siswa dibuat kelompok, di mana masing-masing kelompok diberi seperangkat blok pecahan dan LKS.
d. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok.
e. Siswa memperagakan contoh soal dengan blok pecahan dalam kelompok.
f. Guru dan siswa membahas bersama soal pada LKS. g. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.
2. Pelaksanaan dan Hasil Analisi Data
a. Pelaksanaan Tindakan
Siklus kedua ini dilaksanakan pada hari Jumat, 12 Maret 2010. Pada pertemuan siklus kedua peneliti menggunakan waktu selama 2 jam pelajaran (2x 35 menit). Pelaksanaan peningkatan kemampuan pertama siklus kedua ini diikuti oleh 38 siswa. Namun, karena sejak awal 2 siswa sudah dikeluarkan dari tindakan, maka data hanya diambil dari 36 siswa.
Selama pembelajaran berlangsung, pengamatan tetap dilaksanakan oleh observer. Pengamatan ini untuk mengetahui sejauh mana kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung pada siklus kedua ini berlangsung. Pengisian ini sama seperti lembar pengamatan berdasarkan pedoman yang telah dibuat sebelumnya.
b. Hasil Tes dan Analiasis Data
Adapun data utama dari hasil tes evaluasi tertulis dan data endukung hasil observasi adalah:
1) Hasil Tes Tertulis
Data hasil tes ini diikuti oleh 36 siswa. Adapun data dari hasil tes evaluasi tertulis ini adalah:
Kriteria
No. Nama Nilai Tuntas Tidak
1 Sw 1 32 √
2 Sw 2 100 √
4 Sw 4 76 √ 5 Sw 5 100 √ 6 Sw 6 40 √ 7 Sw 7 88 √ 8 Sw 8 84 √ 9 Sw 10 100 √ 10 Sw 11 80 √ 11 Sw 12 100 √ 12 Sw 13 88 √ 13 Sw 14 72 √ 14 Sw 15 100 √ 15 Sw 16 60 √ 16 Sw 17 92 √ 17 Sw 18 92 √ 18 Sw 19 88 √ 19 Sw 20 44 √ 20 Sw 21 76 √ 21 Sw 22 92 √ 22 Sw 23 72 √ 23 Sw 24 96 √ 24 Sw 25 92 √ 25 Sw 26 96 √ 26 Sw 27 72 √ 27 Sw 28 100 √ 28 Sw 29 84 √ 29 Sw 30 68 √ 30 Sw 31 72 √ 31 Sw 32 100 √ 32 Sw 33 92 √ 33 Sw 34 52 √ 34 Sw 35 84 √ 35 Sw 37 68 √ 36 Sw 38 56 √ Jumlah 2892 31 5 Rata-rata 80 0,86 0,14 Prosentase (%) 86% 14%
Tabel 4.4 Hasil tes tertulis peningkatan kemampuan pertama siklus kedua
Dari data di atas menunjukkan bahwa rata-rata kelas adalah
80. Ketuntasan kelas = 100% 86% 36
31× = . Sedangkan, siswa
yang tidak tuntas = 100% 14% 36
5 × = , di mana nilai siswa
yang tidak tuntas adalah di bawah 60. Target siswa yang tuntas KKM pada penelitian ini adalah 70%. Dari data di atas
menunjukkan bahwa penelitian ini telah berhasil mencapai indikator yang ditetapkan.
2) Data Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
Data hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus kedua dapat dilihat pada tabel berikut :
Kriteria Nama Ketepatan memakai Alat peraga Keaktifan dalam
kelompok Jumlah Skor
Sw 1 1 2 3 Sw 2 3 3 6 Sw 3 2 3 5 sw 4 2 2 4 Sw 5 3 3 6 Sw 6 2 2 4 Sw 7 2 2 4 Sw 8 2 2 4 Sw 10 3 2 5 Sw 11 2 2 4 Sw 12 3 2 5 Sw 13 2 2 4 Sw 14 2 2 4 Sw 15 3 3 6 Sw 16 2 3 5 Sw 17 3 3 6 Sw 18 2 2 4 Sw 19 2 2 4 Sw 20 2 2 4 Sw 21 2 2 4 Sw 22 2 3 5 Sw 23 2 2 4 Sw 24 2 2 4 Sw 25 2 3 5 Sw 26 2 3 5 Sw 27 2 2 4 Sw 28 3 3 6 Sw 29 3 2 5 Sw 30 2 2 4 Sw 31 2 2 4 Sw 32 3 3 6 Sw 33 3 3 6 Sw 34 3 3 6 Sw 35 2 3 5 Sw 37 2 2 4 Sw 38 2 2 4 Jumlah 82 86 168
Prosentase 76% 80% 77%
Tabel 4.5 Hasil pengamatan bagi siswa pada peningkatan kemampuan pertama siklus kedua
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa ketepatan siswa menggunakan alat peraga blok pecahan adalah NA
= 100% 76% 108
82 × = (sanagat baik). Sedangkan, siswa yang
aktif dalam kelompok belajarnya adalah NA
= 100% 80% 108
86 × = (sangat baik).
3) Data Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
Hasil pengamatan kegiatan guru ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Berilah tanda (√) pada kolom, sesuai dengan kemampuan guru!
Skor
No. Aspek yang Diamati 1 2 3 4 Keterangan I 1 2 II 1 2 III 1 2 Pra pembelajaran
Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media
pembelajaraan.
Memeriksa kesiapan siswa.
Membuka Pelajaran
Melakukan kegiatan apersepsi.
Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan. Kegiatan Inti Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran dengan menghadirkan masalah yang bersifat kontekstual. Kualitas komunitas belajar dalam kelas (1 = tidak ada komunikasi dari guru, 2 = komunikasi guru ke siswa, 3 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, 4 = komunikasi guru ke siswa,
√ √ √ √ √ √
3 4 5 6 7 8 9 10 IV 1 2
siswa ke guru, dan siswa ke siswa.)
Guru tidak banyak memberi tahu hasil kepada siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Menciptakan hubungan komunikasi yang baik antara guru – siswa, siswa – guru, siswa-siswa.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan inkuiri.
Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan alat peraga.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat peraga. Alat peraga yang digunakan dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Memberi kesan menarik pada siswa.
Melakukan penilaian akhir secara autentik Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman/kesimpulan bersama siswa. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah skor ketercapaian 0 0 27 28 Ketercapaian % 0 0 42% 13%
Tabel 4.6 Hasil pengamatan bagi guru pada peningkatan kemampuan pertama siklus kedua
Data hasil pengamatan kegiatan guru menunjukkan bahwa ketercapaian kegiatan guru adalah NA
= 100% 86% 64
55× = (sangat baik).
3. Refleksi
Dalam pelaksanaan siklus kedua, ada beberapa hal penting yang dijumpai dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu:
a. 5 orang siswa masih belum tuntas dalam tes pada siklus kedua. b. Siswa sudah terbiasa dalam menggunakan blok pecahan. c. Guru sudah terbiasa menggunakan blok pecahan.
d. Guru lebih menunjukkan masalah kontekstual saat menerangkan pembelajaran.
e. Hasil tes siswa, penggunaan alat siswa, kegiatan berkelompok siswa, dan kegiatan guru mengalami peningkatan yang mencapai target dari siklus pertama.
4. Kesimpulan