• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN

A. Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Konsep

3. Refleksi

Peneliti dan mitra guru merefleksikan secara menyeluruh dari hasil perlakuan pada tindakan ketiga, siklus pertama Lalu menganalisis data tersebut dengan membandingkan antara kondisi awal, KKM, kondisi pada akhir siklus, dan target ketuntasan siklus. Apabila hasil yang diinginkan tidak tercapai akan diperbaiki pada siklus ke kedua.

D. Kriteria Keberhasilan

Adapun kriteria keberhasilan yang ditentukan peneliti dalam penelitian ini adalah siswa yang mencapai nilai KKM 60. Dengan target indikator keberhasilan pembelajaran sebagai berikut:

Kemampuan yang

akan ditingkatkan Kondisi Awal Kriteria Keberhasilan

Peningkatan kemampuan menyelesaikan operasi konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan

40% dari 38 siswa mampu menyelesaikan operasi konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan (memperoleh nilai diatas KKM)

70% dari 15 siswa mampu menyelesaikan operasi konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan (memperoleh nilai diatas KKM)

Peningkatan kemampuan

menyelesaikan soal cerita penjumlahan dan

8,3% dari 38 siswa mampu menyelesaikan soal cerita

penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa,

70% dari 38 siswa mampu menyelesaikan soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa, campuran,

pengurangan pecahan biasa, campuran, desimal, dan persen

campuran, desimal, dan persen (memperoleh nilai diatas KKM)

desimal, dan persen (memperoleh nilai diatas KKM)

Table 3.1 Kriteria keberhasilan

E. Pengumpulan Data dan Instrumennya

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu berasal dari hasil kerja siswa, kinerja, dan hasil observasi guru. Hasil kerja siswa diperoleh dengan cara memberikan tes evaluasi kepada siswa. Nilai kinerja diperoleh dari hasil observasi atas kerja siswa selama proses pembelajaran yang diamati oleh observer. Nilai observasi guru diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Penyusunan Instrumen

Karena penelitian ini merupakan PTK kolaboratif yang melibatkan guru Matematika kelas IV sebagai kolaboratornya, maka instrumen yang disusun tidak hanya tes tertulis bagi siswa tetapi juga menggunakan instrumen pengamatan. Lembar pengamatan ini berguna untuk mengamati kegiatan guru saat berlangsung belajar mengajar, terutama penerapan pendekatan CTL dan penggunaan alat peraga. Selain itu lembar pengamatan ini juga berguna untuk menilai keaktifan siswa di kelas dalam kegiatan berkelompok dan sejauh mana mereka memfungsikan alat peraga untuk menyelesaikan soal. Adapun lembar

instrument pengamatan bagi siswa dan guru dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan 3.3:

• Lembar Pengamatan Bagi Siswa

Kriteria Jumlah Skor

Nama Ketepatan memakai alat peraga Keaktifan dalam kelompok Sw 1 Sw 2 Dst.

Tabel 3.2 Lembar pengamtan bagi siswa

Kriteria Penilaian

1. Ketepatan menggunakan alat peraga Skor yang diperoleh:

1 = Siswa keliru dalam menggunakan alat peraga. Maksudnya apabila siswa salah dalam menunjukkan bilangan pecahan dan salah menjawab hasil menggunakan alat peraga.

2 = Penggunaan alat peraga benar, tetapi kurang tepat. Maksudnya apabila siswa tepat menunjukkan bilangan pecahan dan salah menjawab hasil, atau siswa salah menunjukkan bilangan pecahan dan tepat menjawab hasil menggunakan alat peraga. 3. = Menggunakan alat peraga secara benar dan tepat. Maksudnya

apabila siswa tepat dan benar dalam menunjukkan bilangan pecahan dan menjawab hasil menggunakan alat peraga.

2. Keaktifan siswa Skor yang diperoleh:

2 = Siswa berpartisipasi pasif (hanya mengamati/menonton dan tidak membantu menyelesaikan masalah).

3. = Siswa berpartisipasi aktif (membantu menyelesaikan masalah).

Penilaian Terakhir = Skor Perolehan x 100% Skor Total Skala Penilaian: 0% - 25% = tidak baik. 26% - 50% = kurang baik. 51% - 75% = baik. 76% - 100% = sangat baik.

• Lembar Pengamatan Bagi Guru

Berilah tanda (√) pada kolom, sesuai dengan kemampuan guru!

Skor

No. Aspek yang Diamati 1 2 3 4 Keterangan I 1 2 II 1 2 III 1 2 3 Pra pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaraan.

Memeriksa kesiapan siswa.

Membuka Pelajaran

Melakukan kegiatan apersepsi.

Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan.

Kegiatan Inti Pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran dengan menghadirkan masalah yang bersifat kontekstual.

Kualitas komunitas belajar dalam kelas (1 = tidak ada komunikasi dari guru, 2 = komunikasi guru ke siswa, 3 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, 4 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, dan siswa ke siswa.

Guru tidak banyak memberi tahu hasil kepada siswa dalam mengkonstruksi

4 5 6 7 8 9 10 IV 1 2 pengetahuannya.

Menciptakan hubungan komunikasi yang baik antara guru – siswa, siswa – guru, siswa-siswa.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan inkuiri.

Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan alat peraga.

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat peraga.

Alat peraga yang digunakan dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya.

Memberi kesan menarik pada siswa. Melakukan penilaian akhir secara autentik

Penutup

Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa

Menyusun rangkuman/kesimpulan bersama siswa.

Tabel 3.3 Format lembar observasi untuk guru

Penilaian Terakhir = Skor Perolehan x 100% Skor Total Skala Penilaian: 0% - 25% = tidak baik. 26% - 50% = kurang baik. 51% - 75% = baik. 76% - 100% = sangat baik. F. Analisis Data

Nilai Akhir (NA) = Jml.bobot soal uraian + Jml. Bobot soal cerita 5,5

Rata-rata kelas = Total nilai yang diperoleh seluruh siswa

Prosentase ketuntasan = Jumlah seluruh siswa tuntas x 100% Jumlah siswa

Prosentase ketidak tuntasan = Jmlh seluruh siswa tdk tuntas x 100%

Jumlah siswa

Adapun tabel frekwensi keterampilan tiap individu yang dibuat peneliti pada bagian soal cerita, sebagai berikut:

Kriteria Penilaian Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Aspek Skor Kriteria

Penulisan kalimat Matematika pada kolom diketahui :

20 = apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom diketahui dengan kalimat yang singkat, jelas, dan lengkap.

10 = - apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom diketahui dengan kalimat yang singkat, tidak jelas, dan tidak lengkap.

- apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom diketahui dengan kalimat yang panjang, dan lengkap (menulis seluruh kalimat pada soal)

- apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom diketahui dengan kalimat yang panjang, tidak jelas, dan tidak lengkap. 0 = apabila siswa tidak menuliskan sama sekali

kalimat pada kolom diketahui.

Penulisan kalimat Matematika pada kolom ditanyakan :

20 = apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom ditanyakan dengan kalimat yang singkat dan jelas (tanpa menggunakan satuan dan kata tanya di awal kalimat dan tanda tanya di akhir kalimat).

10 = - apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom ditanyakan dengan kalimat yang singkat dan jelas tetapi masih menggunakan satuan/ kata tanya / tanda tanya di awal dan akhir kalimat.

- apabila siswa menuliskan kalimat pada kolom ditanyakan dengan kalimat yang panjang dan tidak jelas (menuliskan seluruh kalimat tanya pada soal)

0 = apabila siswa tidak menuliskan sama sekali kalimat pada kolom ditanyakan.

Kemampuan

menyelesaikan operasi soal cerita dalam pemecahan masalah pecahan.

20 – 0

Penulisan cara/ jawaban pada kolom jawab :

jawab dengan cara benar dan isi benar. 10 = - apabila siswa menuliskan cara pada kolom

jawab dengan cara benar dan isi salah. - apabila siswa menuliskan cara pada kolom

jawab dengan cara salah dan isi benar. 0 = - apabila siswa menuliskan cara pada kolom

jawab dengan cara salah dan isi salah. - apabila siswa tidak menuliskan cara dan

jawaban sama sekali pada kolom jawab.

Penulisan kalimat kesimpulan pada kolom jadi :

20 = apabila siswa menuliskan kalimat kesimpulan pada kolom jadi dengan kalimat yang singkat, jelas dan lengkap (isi benar dan menggunakan satuan).

10 = apabila siswa menuliskan kalimat kesimpulan pada kolom jadi dengan kalimat yang singkat, jelas, dan tidak lengkap (isi benar dan tidak menggunakan satuan)

0 = - apabila siswa menuliskan kalimat kesimpulan pada kolom jadi dengan isi salah dan tanpa satuan.

- apabila siswa tidak menuliskan sama sekali kalimat kesimpulan pada kolom jadi.

52

BAB IV

TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada tanggal 8-20 Maret 2010. Pelaksanaan penalitian yang peneliti laksanakan, terdiri dari tiga peningkatan kemampuan. Subyek pada penelitian ini seharusnya diikuti 38 siswa. Namun, sejak awal 2 orang siswa telah dikeluarkan dari subyek karena tidak lengkap dalam melaksanakan tindakan dikarenakan sakit. Data siswa yang dikeluarkan dari penelitian ini adalah siswa 9 dan siswa 36. Sehingga, jumlah data siswa yang dianalisis menjadi 36 siswa. Masing-masing siklus secara garis besar terdiri dari empat bagian, yaitu perencanaan, peningkatan kemampuan, pengamatan, dan refleksi. Adapun penjelasan tiap siklus akan peneliti uraikan sebagai berikut.

A. Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Siklus Pertama

1. Perencanaan

Sebelum melaksanakan siklus pertama, peneliti mengadakan tes awal (pretes). Setelah diadakan tes awal, peneliti melaksanakan tindakan pertama, siklus pertama. Pada tahap ini peneliti telah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): lampiran 1, Lembar Kerja Siswa (LKS): lampiran 2, soal evaluasi: lampiran 3, lembar pengamatan, dan alat peraga berupa blok pecahan (untuk guru dan siswa). Semua perangkat ini sudah disosialisasikan sebelumnya kepada mitra pengajar sebagai bahan untuk mengajar.

Pada peningkatan kemampuan pertama ini kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah SKKD 6.3 Menjumlahkan pecahan dan 6.4 Mengurangkan pecahan. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dan dilaksanakan oleh mitra guru adalah sebagai berikut :

a. Apersepsi: guru mengingat kembali tentang konsep penjumlahan dan pengurangan menggunakan blok pecahan. Misal: dengan

menunjukkan sebuah blok pecahan 2 1

dan sebuah blok pecahan 4 1

,

kemudian tanyakan pada siswa berapa jumlah nilai pecahan dari blok pecahan tersebut.

b. Siswa dibuat kelompok, di mana masing-masing kelompok diberi seperangkat blok pecahan dan LKS.

c. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok.

d. Siswa memperagakan soal dalam LKS dengan blok pecahan dalam kelompok.

e. Guru dan siswa membahas bersama soal pada LKS. f. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.

g. Guru dan siswa melakukan refleksi.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Hasil analisis Data a. Pelaksanaan Tindakan

Sebelum melaksanakan peningkatan kemampuan pertama ini, peneliti sudah mengadakan tes awal (pretes) dihari sebelumnya, pada hari Senin, tanggal 8 Maret 2010, selama satu jam pelajaran (1 x 35 menit). Siswa yang mengikuti palaksanaan pretes ini berjumlah 37 siswa, dari 38 siswa di kelas IVB. Hal ini dikarenakan seorang siswa sakit dan tidak dapat masuk kelas mengikuti pelajaran.

Pelaksanaan tindakan pertama siklus pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 10 Maret 2010 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Siswa yang mengikuti evaluasi pada siklus pertama ini berjumlah 38 siswa. Namun, karena sejak awal 2 siswa sudah dikeluarkan dari tindakan, maka data hanya diambil dari 36 siswa. Proses pembelajaran yang berlangsung mengacu pada RPP yang selama ini sudah disiapkan. Untuk kegiatan pengama tandilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti sendiri.

Pada siklus ini siswa mengerjakan soal uraian mengenai konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa, campuran,

desimal, dan persen dengan bantuan alat peraga blok pecahan. Dalam soal ini berisi 5 soal uraian.

b. Hasil Tes dan Analisis Data

1) Hasil Tes Tertulis

Data hasil tes tertulis siswa pada siklus pertama dapat dilihat pada tabel berikut:

Kriteria

No. Nama Nilai Tuntas Tidak

1 Sw 1 24 2 Sw 2 80 3 Sw 3 64 4 Sw 4 72 5 Sw 5 80 6 Sw 6 44 7 Sw 7 52 8 Sw 8 68 9 Sw 10 88 10 Sw 11 52 11 Sw 12 96 12 Sw 13 72 13 Sw 14 56 14 Sw 15 56 15 Sw 16 88 16 Sw 17 72 17 Sw 18 68 18 Sw 19 68 19 Sw 20 60 20 Sw 21 48 21 Sw 22 76 22 Sw 23 64 23 Sw 24 72 24 Sw 25 60 25 Sw 26 40 26 Sw 27 40 27 Sw 28 80 28 Sw 29 72 29 Sw 30 44 30 Sw 31 76 31 Sw 32 96 32 Sw 33 44 33 Sw 34 8 34 Sw 35 56 35 Sw 37 56

36 Sw 38 23

Jumlah 2215 21 15

Rata-rata 62 0,58 0,15 Prosentase (%) 58% 42%

Tabel 4.1. Hasil tes tertulis peningkatan kemampuan pertama siklus pertama

Dari data di atas menunjukkan bahwa rata-rata kelas adalah

62. Ketuntasan kelas = 100% 58% 36

21× = . Siswa yang tidak

tuntas = 100% 42% 36

15× = , di mana nilai siswa yang tidak

tuntas adalah di bawah 60. Target KKM pada penelitian ini adalah 70%. Dari data di atas menunjukkan bahwa penelitian ini belum berhasil mencapai indikator yang ditetapkan.

2) Data Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa

Data hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus pertama dapat dilihat pada tabel berikut :

Kriteria Nama Ketepatan memakai Alat peraga Keaktifan dalam

kelompok Jumlah Skor

Sw 1 1 2 3 Sw 2 2 2 4 Sw 3 2 2 4 Sw 4 2 2 4 Sw 5 3 2 5 Sw 6 1 2 3 Sw 7 1 2 3 Sw 8 2 2 4 Sw 10 3 2 5 Sw 11 2 2 4 Sw 12 3 2 5 Sw 13 2 2 4 Sw 14 1 2 3 Sw 15 1 2 3 Sw 16 2 3 5 Sw 17 2 3 5 Sw 18 2 2 4 Sw 19 2 2 4

Sw 20 1 2 3 Sw 21 1 2 3 Sw 22 2 2 4 Sw 23 2 2 4 Sw 24 1 2 3 Sw 25 2 2 4 Sw 26 2 2 4 Sw 27 1 2 3 Sw 28 2 3 5 Sw 29 1 2 3 Sw 30 1 2 3 Sw 31 1 2 3 Sw 32 2 3 5 Sw 33 2 2 4 Sw 34 1 2 3 Sw 35 2 3 5 Sw 37 1 2 3 Sw 38 1 2 3 Jumlah 60 77 137 Prosentase 56% 71% 63%

Tabel 4.2 Hasil pengamatan bagi siswa pada peningkatan kemampuan pertama siklus pertama

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa siswa menggunakan

alat peraga blok pecahan adalah NA = 100% 56% 108

60 × =

(baik), dan siswa yang aktif dalam kelompok belajarnya

adalah NA = 100% 71% 108

77 × = (baik).

3) Data Hasil Pengamatan Kegiatan Guru

Hasil observasi kegiatan guru ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Berilah tanda (√) pada kolom, sesuai dengan kemampuan guru!

Skor

No. Aspek yang Diamati 1 2 3 4 Keterangan I 1 2 II 1 Pra pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media

pembelajaraan.

Memeriksa kesiapan siswa.

Membuka Pelajaran

Melakukan kegiatan

2 III 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IV 1 2 apersepsi. (Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan. Kegiatan Inti Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran dengan menghadirkan masalah yang bersifat kontekstual. Kualitas komunitas belajar dalam kelas (1 = tidak ada komunikasi dari guru, 2 = komunikasi guru ke siswa, 3 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, 4 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, dan siswa ke siswa.)

Guru tidak banyak memberi tahu hasil kepada siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Menciptakan hubungan komunikasi yang baik antara guru – siswa, siswa – guru, siswa-siswa.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan inkuiri.

Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan alat peraga.

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat peraga. Alat peraga yang digunakan dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Memberi kesan menarik pada siswa.

Melakukan penilaian akhir secara autentik Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman/kesimpulan bersama siswa.

Jumlah skor ketercapaian 0 10 27 8

Ketercapaian % 0 16% 42% 13%

Data hasil pengamatan kegiatan guru menunjukkan bahwa ketercapaian kemampuan kegiatan belajar mengajar

yang dilakuakan oleh guru adalah NA = 100% 70% 64

45× =

(baik).

3. Refleksi

Dalam pelaksanaan siklus pertama, ada beberapa catatan penting yang dijumpai dan perlu diperbaiki pada pelaksanaan siklus kedua, yaitu: a. Antusias siswa terhadap penggunaan alat peraga sudah baik. Tetapi

beberapa siswa masih ada yang mengalami kesulitan dan bingung dalam memperagakan blok pecahan.

b. Siswa terbiasa mengerjakan soal sendiri, maka dalam kelompok masih ada siswa yang mengerjakan LKS secara individu.

c. Banyak siswa yang kehabisan waktu, dan mengalami kesulitan pada saat mengerjakan soal evaluasi. Di mana ada soal yang mengharuskan siswa menempel, mengarsir, dan menghitung jawaban.

d. Guru kurang menampilkan contoh masalah kontekstual pada saat apersepsi.

e. Karena belum terbiasa, guru kurang terampil dalam menerangkan penggunaan alat peraga.

Kakurangan-kekurangan yang dijumpai pada siklus pertama baik kekurangan dari siswa maupun kekurangan dari pihak guru akan

diperbaiki pada tindakan pertama, siklus kedua agar tujuan penelitian tercapai.

Dokumen terkait