• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

C. Pembahasan Penelitian

3. Peningkatan Kemampuan Pegawai Bidang Keuangan BAPPEDA Kabupaten Enrekang

Sebagai unsur aparatur negara Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peran dan andil yang sangat besar terhadap kemajuan pembangunan bangsa Indonesia, baik pembangunan fisik maupun non fisik. Peningkatan kemampuan pegawai Bidang Keuangan BAPPEDA Kabupaten Enrekang dilaksanakan dengan tahapan pendisiplinan pegawai, kerjasama dan tanggungjawab.

Tabel 4.11

Peningkatan Kemampuan Bidang Keuangan BAPPEDA Kabupaten Enrekang Indikator Peningkatan

Kemampuan (abilities) Bentuk Peningkatan

Disiplin Disiplin masih ada pegawai yang sering terlambat dalam waktu memulai pekerjaan, sehingga diperlukan pemberian sangsi sesuai jenis pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan oleh pegawai.

Kerjasama Kerjasama yang dilakukan oleh pegawai Bidang Keuangan BAPPEDA Kabupaten

Enrekang berjalan dengan baik antara pegawai yang satu dengan yang lainnya karena terbentuknya team work sehingga pekerjaan dapat terselesaikan tepat waktu sesuai target yang telah ditentukan lembaga Tanggungjawab Tanggung jawab pegawai Bidang Keuangan

BAPPEDA Kabupaten Enrekang dalam pelaksanaan pekerjaan sepenuhnya berjalan sesuai yang diharapkan, walaupun masih masih perlu pembenahan oleh lembaga.

Sumber: Sub Bagian Keuangan Bappeda Kabupaten Enrekang 2022.

Dalam menentukan jenis hukuman disiplin yang akan dijatuhkan harus dipertimbangkan secara baik-baik, apakah hukuman yang akan dijatuhkan tersebut sesuai dengan pelanggaran disiplin yang dilakukan dan apakah telah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam peraturan yang ada. Hubungan antara sesama pegawai di lingkungan BAPPEDA Kabupaten Enrekang sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari adanya hubungan baik seperti terjalinnya komunikasi, dan saling bekerja sama dalam penyelesaian pekerjaan.

Setiap pegawai harus memiliki tanggungjawab dalam pekerjaan.

Apabila ia tidak mau bertanggug jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat diihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari kepentingan pihak lain. Tanggung jawab adalah ciri dari manusia beradab (berbudaya).

Menurut teori Mathis (2002) bahwa dibutuhkan kerja sama, displin dan tanggungjawab sehingga terbentuk dalam diri setiap pegawai kemampuan dalam bekerja untuk peningkatan kinerjanya. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ali (2018) bahwa dalam sebuah organisasi dibutuhkan disipli, kerja sama dan tanggung jawab agar tercipta rasa kekeluargaan dan saling membantu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan oganisasi yang akan dicapai secara efektif apabila ada kerja sama antar anggota organisas tersebut.

Hasil penelitian di atas senada dengan Riduansyah (2016) bahwa kemampuan pegawai dalam bergaul dengan teman kerja berdasarkan hasil penelitian sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya hubungan yang harmonis dikalangan pegawai, seperti saling berkomunikasi, saling membantu dan tolong menolong dalam menyelesaikan pekerjaan dan tugas kantor. Kesadaran pegawai akan tanggungjawab terhadap pekerjaan dari hasil penelitian ditemukan bahwa, hampir semua pegawai sudah memiliki kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang diperoleh keterangan bahwa hampir semua pegawai sudah memiliki kesadaran akan tanggungjawabnya sebagai aparatur negara.

Perencanaan peningkatan sumber daya manusia memberikan perkiraan tentang jumlah dan jenis pegawai yang diperlukan suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Jumlah dan jenis pegawai yang dibutuhkan mempunyai pengaruh yang besar tujuan perencanaan SDM pada sebuah organisasi. Meskipun menurut Abdul (2008) kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusia kurang penting kontribusinya dalam pembangunan, dibandingkan dengan aspek kualitas. Bahkan kuantitas sumberdaya manusia tanpa disertai dengan kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan

suatu bangsa. Sedangkan kualitas menyangkut mutu sumberdaya manusia tersebut, yang menyangkut kemampuan nonfisik (kecerdasan dan mental).

Oleh sebab itu, untuk kepentingan percepatan suatu pembangunan di bidang apapun, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu persyaratan utama.

Walaupun demikian untuk BAPPEDA Kabupaten Enrekang dibutuhkan SDM yan jumlahnya tidak sedikit agar tujuan pengelolaan tersebut tercapai, sehingga menurut Fathoni (2014) ada krtiteria pemenuhan SDM, yaitu:

jumlah SDM saat ini dan jumlah kegiatan sehingga terpetakan jumlah SDM yang ideal untuk peningkatan sumber daya manusia.

Tabel 4.12

Peningkatan Sumber Daya Manusia BAPPEDA Kabupaten Enrekang Peningkatan Sumber

Daya Manusia Indikator Peningkatan Keterangan

Pengetahuan

Disiplin Perubahan sikap pegawai utamanya kehadiran Kerjasama Terbentuknya team work

di antara pegawai

Tanggungjawab Pegawai bertanggung

jawab sesuai bidang pekerjaan masing-masing Sumber: Sub Bagian Keuangan Bappeda Kabupaten Enrekang 2022.

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terjadi peningkatan sumber daya manusia pada Bagian Keuangan Bappeda Kabupaten Enrekang berdasarkan indikator pengetahuan, keterampilan dan kemampuan.

Pengembangan SDM aparatur usaha penting dalam organisasi karena dengan pengembangan, organisasi akan dapat maju dan berkembang.

Aparatur yang bermutu adalah mereka yang mempunyai kecakapan dan kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang diberikan kepadanya serta dapat memelihara dan meningkatkan kecakapan dan kemampuannya secara teratur dan pasti. Setiap pegawai mempunyai potensi berupa kecerdasan maupun keterampilan yang apabila dikembangkan melaluipendidikan formal, dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan organisasi.

Pelatihan bagi karyawan atau pegawai merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar. biasanya pelatihan merujuk pada pengembangan keterampilan bekerja yang dapat digunakan dengan segera.

sedangkan pengembangan sering dikategorikan secara eksplisit dalam pengembangan manajemen, organisasi, dan pengembangan individu karyawan. pengembangan lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan organisasi jangka panjang. (Tanjung, 2003).

94 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Peningkatan pengetahuan pegawai Bidang Keuangan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Enrekang terlihat dengan keterlibatan pegawai dalam mengikuti berbagai jenis diklat, pemberian kesempatan pegawai dalam studi lanjut serta pemberian apresiasi pegawai.

2. Peningkatan keterampilan pegawai Bidang Keuangan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Enrekang dilakukan dengan pelaksanaan wordshop, kursus dan bimtek.

Melalui workshop kursus dan bimtek dapat mewujudkan pegawai yang mampu memiliki kemampuan tersendiri dalam menyelesaikan pekerjaannya dilingkungan Kantor Bappeda Kabupaten Enrekang.

3. Peningkatan kemampuan pegawai Bidang Keuangan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Enrekang dilakukan dengan menentukan jenis hukuman disiplin yang akan dijatuhkan harus dipertimbangkan secara baik-baik. Membentuk hubungan antara sesama pegawai di lingkungan BAPPEDA Kabupaten Enrekang sudah berjalan dengan baik dan pegawai harus memiliki tanggungjawab dalam pekerjaan.

B. Saran

1. Mempertahankan program yang ada di sana, seperti selalu mengikuti pelatihan pustakawan sehingga pustakawan di Bidang keuangan kantor badan perencanaan dan pembangunan daerah (bappeda) kabupaten enrekang bisa melayani kebutuhan masyarakat dengan baik.

2. Penambahan staf di Bidang keuangan kantor badan perencanaan dan pembangunan daerah (bappeda) kabupaten enrekang yang berlatar pendidikan ilmu ekonomi sangat diperlukan agar staf dapat melaksanakan uraian tugasnya dengan baik sehingga kegiatan pelayanan akan dapat berjalan secara optimal.

96