• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG KEUANGAN DI KANTOR BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) DI KABUPATEN ENREKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG KEUANGAN DI KANTOR BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) DI KABUPATEN ENREKANG"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG KEUANGAN DI KANTOR BADAN PERENCANAAN DAN

PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) DI KABUPATEN ENREKANG

Oleh :

NELLA HANDAYANI

Nomor Induk Mahasiswa : 105611121016

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(2)

ii

KEUANGAN DI KANTOR BADAN PERENCANAAN DAN

PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) DI KABUPATEN ENREKANG

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administarsi Negara (S.AP)

Disusun dan Diajukan Oleh:

NELLA HANDAYANI

Nomor Induk Mahasiswa: 10561 11210 16

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022

(3)

iii

Bidang Keuangan Di Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Enrekang

Nama Mahasiswa : Nella Handayani Nomor Induk Mahasiswa : 105611121016

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui:

Pembimbing I

Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si

Pembimbing II

Dr. Hj. Sudarmi, M.Si

Mengetahui : Dekan

Dr. Ihyani Malik. S.Sos, M.Si NBM: 730727

Ketua Program Studi

Dr. Nur Wahid, S.Sos.,M.Si NBM: 991742

(4)

iv

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: 060/FSP/A.4-II/VIII/44/2022 sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana dalam Program Studi Ilmu Administrasi Negara yang dilaksanakan di Makassar pada hari Sabtu tanggal 6 bulan Agustus tahun 2022.

TIM PENILAI

Ketua Sekretaris

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Andi Luhur Prianto, S.IP., M.Si

NBM: 730727 NBM: 992797

PENGUJI

1. Dr. Amir Muhiddin, M.Si ( )

2. Dr. H. Samsir Rahim, S.Sos, M.si ( )

3. M. Amin, S.Ag. M.Pd ( )

(5)

v Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Nella Handayani Nomor Induk Mahasiswa : 105611121016

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar skripsi penelitian ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pemyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 25 Juni 2022 Yang Menyatakan,

Nella Handayani

(6)

vi

Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Di Kabupaten Enrekang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Bidang Keuangan Di Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Di Kabupaten Enrekang.

Jenis penelitian kualitatif yang bersifat deksriptif. Penelitian ini untuk menggambarkan secara faktual objek penelitian secara jelas terkait dengan pelaksanaan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kantor Badan Perencanaa dan Pembangunan Daerah di Kabupaten Enrekang.Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi karena melakukan pengumpulan data dengan melalui wawancara disertai dengan data secara tertulis di Kantor Bappeda Kabupaten Enrekang dengan informan sebanyak 6 orang.

Supaya tujuan dari peneliti bisa akurat dengan apa yang terjadi dilapangan dengan dokumen-dokumen kemudian dilakukan observasi untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya atau kejadian secara nyata yang terjadi dilapangan.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia di Bidang Keuangan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Enrekang dalam bentuk pendidikan seperti diklat, study lanjutan dan apresiasi. Dalam bentuk keterampilan berupaya dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para aparaturnya melalui kegiatan pelatihan aparatur baik yang dilaksanakan dalam lingkup Bappeda Kabupaten Enrekang seperti pelaksanaan wordshop, kursus dan bimtek. Adapun dalam bentuk kemampuan seperti pendisiplinan pegawai, kerjasama dan tanggungjawab.

Kata kunci : Sumber Daya Manusia, Pendidikan, Ketrampilan dan kemampuan

(7)

vii

Penulis panjatkan rasa syukur yang tidak terhingga kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningatan Kualitas Sumber Daya Manusia Bidang Keuangan Di Kantor Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Di Kabupaten Enrekang.”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berbagai pihak yang telah memberikan semangat, dukungan dan bantuan kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini, maka dari itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Ibunda Syamsuriani yang telah menjadi pemeran utama terbaik dalam hidup saya yang telah mengorbankan banyak hal yang tidak bisa saya sebutkan lagi, Kakakku dan adikku serta segenap Keluarga Besar yang senantiasa memberikan semangat dan spirit bantuan baik bentuk moril maupun materil.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Nur Wahid, S.Sos., M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar sekaligus penasehat akademik penulis.

5. Ibu Nurbiah Tahir, S.Sos., M.AP selaku Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

(8)

viii

Pegawai di ruang lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Seluruh Pegawai Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang yang telah membantu dan memberikan arahan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

9. Sahabatku yang yang selalu memberikan dukungan dalam penyelesaian saya kalian adalah orang-orang bersejarah di dalam kehidupan saya.

10. Saudara seperjuangan Angkatan Ilmu Administrasi Negara Federasi 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai rekan-rekan seperjuangan dalam memperjuangkan Toga.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar,... 2022 Penulis

Nella Handayani

(9)

ix

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN AKHIR ... iii

HALAMAN PENERIMAAN TIM ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Kegunaan Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Penelitian Terdahulu ... 1

B. Konsep dan Teori ... 13

C. Kerangka Pikir ... 22

D. Fokus Penelitian ... 23

E. Deskripsi Fokus ... 23

(10)

x

C. Informan Penelitian ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Teknik Analisis Data ... 28

F. Teknik Pengabsahan Data ... 29

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 31

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 31

B. Hasil Penelitian ... 57

C. Pembahasan Penelitian ... 81

BAB V PENUTUP ... 94

A. Kesimpulan ... 94

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN ... 97

(11)

xi

Pendidikan... ... ... 7 Tabel 1.2 Data Jumlah Berdasarkan DiklatPim yang di ikuti ... ... 8 Tabel 3.1 Informan Penelitian ... 27 Tabel 4.1 Diklat PIM Bidang Keuangan BAPPEDA Kabupaten Enrekang .. 60 Tabel 4.2 Diklat Pra Jabatan Bidang Keuangan BAPPEDA Kabupaten

Enrekang... 62 Tabel 4.3 Diklat Fungsional Bidang Keuangan BAPPEDA Kabupaten

Enrekang... 64 Tabel 4.4 Data Pegawai Bagian Keuangan BAPPEDA Kabupaten

Enrekang Melakukan Study Lanjut ... 67 Tabel 4.5 Bentuk Apresiasi Bidang Keuangan BAPPEDA Kabupaten

Enrekang... 69 Tabel 4.6 Workshop Bagian Keuangan BAPPEDA Kabupaten Enrekang .... 73 Tabel 4.7 Jenis Kursus Bagian Keuangan BAPPEDA Kabupaten Enrekang 74 Tabel 4.8 Jenis Bimtek Bagian Keuangan BAPPEDA Kabupaten Enrekang 76 Tabel 4.9 Peningkatan Pengetahuan Bidang Keuangan BAPPEDA

Kabupaten Enrekang ... 82 Tabel 4.10 Peningkatan Keterampilan Bidang Keuangan BAPPEDA

Kabupaten Enrekang ... 86 Tabel 4.11 Peningkatan Kemampuan Bidang Keuangan BAPPEDA

Kabupaten Enrekang ... 89 Tabel 4.12 Peningkatan Sumber Daya Manusia BAPPEDA Kabupaten

Enrekang... 92

(12)

xii

(13)

1

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat strategis dalam organisasi. Apabila dibandingkan dengan faktor lain, sumber daya manusia merupakan aset yang paling berharga dalam organisasi. Sumber daya manusia sangat berperan untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, oleh karena itu sumber daya manusia sangat penting bagi organisasi.

Selain menentukan keberhasilan, kedudukan sumber daya manusia dalam organisasi saat ini bukan hanya sebagai alat produksi tetapi sebagai penggerak dan penentu berlangsungnya kegiatan organisasi. Semakin berkualitas sumber daya manusia yang dimiliki organisasi akan semakin baik pula kinerja yang dihasilkannya. Setiap organisasi perlu meningkatkan sumber daya manusianya supaya kinerja yang dihasilkan meningkat, karena organisasi yang maju adalah organisasi yang menampilkan kinerja yang baik

Ada banyak faktor yang memengaruhi kinerja. Winardi (2007) mengelompokkan menjadi dua faktor yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi keterampilan, pengetahuan, kemampuan, pendidikan dan motivasi. Faktor ekstrinsik yaitu kepemimpinan, lingkungan kerja, hubungan kerja dan gaji. Davis dan J.W Newstrom (2012: 40-41) berpendapat ada dua faktor juga yang memengaruhi kinerja yaitu faktor kemampuan meliputi

(14)

pengetahuan dan keterampilan serta faktor motivasi terdiri dari kondisi sosial, serikat kerja dan linkungan kerja

Pengetahuan mencerminkan kemampuan kognitif seorang karyawan berupa kemampuan untuk mengenal, memahami, menyadari dan menghayati suatu tugas/pekerjaan. Karena itu, pengetahuan seseorang karyawan dapat dikembangkan melalui pendidikan, baik formal maupun non formal serta pengalaman. Pendidikan membekali seseorang dengan dasar-dasar pengetahuan, teori, logika, pengetahuan umum, kemampuan analisis serta pengembangan watak dan kepribadian (Robins and Judge, 2009).

Keterampilan merupakan kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan mudah dan cermat. Keterampilan kerja menurut hasibuan (2013:54) merupakan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas yang di tugaskan kepadanya. keterampilan disini mencakup teknikal skiil, human skiil, conceptual skiil, seperti kecakapan untuk memanfaatkan kesempatan, kecermatan,

menggunakan peralatan yang dimiliki perusahaan dalam mencapai tujuan.

Salah satu penentu peningkatan kualitas pegawai adalah kemampuan yang dimiliki pegawai dalam mengelola kemampuan yang dimiliki yang ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia sebagai aktor yang berperan aktif dalam menggerakkan organisasi dalam mencapai tujuannya.

Tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat dalam organisasi untuk berkinerja dengan baik.

Kualitas Pegawai sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan pemerintah, tetapi untuk memimpin manusia merupakan hal yang cukup sulit. Tenaga kerja

(15)

selain diharapkan mampu, cakap dan terampil, juga hendaknya mampu dan mempunyai kesungguhan untuk bekerja efektif dan efisien. Kemampuan dan kecakapan akan kurang berati jika tidak diikuti oleh moralkerja dan kedisiplinan pegawai dalam mewujudkan tujuan.

Tujuan pokok peningkatan kualitas sumber daya kinerja adalah untuk memotivasi pegawai dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Berdasarkan kondisi saat ini Bappeda selaku instansi perencanaan seringkali menghadapi masalah serius dalam mengumpulkan data. Di antaranya disebabkan lemahnya koordinasi antara Bappeda, minimnya pendanaan dan keterbatasan personil dalam Bappeda dalam mengelola data dan informasi serta political will dari pemegang kebijakan.

Oleh sebab itu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) sebagai lembaga yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) bertanggungjawab dalam penyusunan rencana, penetapan rencana, pengendalian pelaksanaan rencana dan evaluasi pelaksanaan pembangunan pada tingkat daerah. Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Mekanisme perencanaan pembangunan, sangat diperlukan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Tujuan dari perencanaan pembangunan adalah menjadikan program pembangunan tepat dengan arah yang dituju dan tidak abu-abu. Urgensi dari perencanaan pembangunan itu adalah agar rencana dari pembangunan yang

(16)

akan dijalankan tersusun dengan baik dan sistematis, sehingga dalam pelaksanaanya mudah melakukan pengontrolan .

Dalam upaya menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan daerah diperlukan perencanaan yang menyeluruh, terarah, terpadu, dan berkelanjutan. Manajemen perencanaan diperlukan untuk melakukan koordinasi perencanaan pembangunan daerah melalui aspek penguatan kelembagaan. Pada perkembangan selanjutnya, dalam rangka mepkan kedudukan, tugas, fungsi Bapedda sebagai bagian dari organ yang membantu tugas Gubernur/Bupati,WaliKota pada aspek perencanaan, diterbitkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 185 Tahun 1980 tentang Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Peningkatan kualitas pegawai sangat penting karena tidak hanya akan mempengaruhi tingkat produktivitas kerja secara keseluruhan, tetapi juga diharapkan akan meningkatkan kualitas kinerja dalam perbankan tersebut.

Peningkatan kualitas adalah suatu tujuan untuk meningkatkan kemampuan, pngetahauan, dan sikap para karyawan sebagaimana dijelaskan Saydam, bahwa setelah para SDM bekerja dan dilaksanakan penilaian terhadap hasil pekerjaan mereka, ternyata masih perlu dilakukan pengembangan, agar mereka dapat lebih berkemampuan dalam melakukan tugas dan dapat berprestasi dengan baik.

Pelaksanaan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahaun, dan sikap pegawai, sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan meningkatkan kemampuan keahlian teoritis, konseptual dan moral karyawan, Sedangkan pelatihan bertujuan untuk

(17)

meningkatkan keterampilan teknis pekerjaan. Oleh sebab itu, semakin sering seorang mengikuti kegiatan pengembangan, maka secara otomatis ia akan lebih menguasai bidang pekerjaanya, sehingga ia akan dapat menjalankan tugas- tugasnya dengan lebih cepat dan lebih baik.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia pada hakekatnya berfungsi untuk meningkatkan kapasitas intelektual dan kepribadian. Peningkatan intelektual ini dilakukan dengan menyajikan berbagai materi pendidikan dan pelatihan melalui program pengembangan tersebut, sehingga mereka meperoleh bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai sehubungan dengan masalah- masalah yang dihadapi dalam pelaksanan pekerjaannya. Selain itu, program pengembangan sumber daya manusia juga berupaya untuk meningkatkan sifat- sifat kepribadian atau prilaku seperti kedisiplinan, tanggung jawab, kerjasama, semangat kerja, yang sangat berguna dalam menunjang pelaksanaan tugas dan pekerjaan mereka.

Sumber daya manusia itu sangat penting bagi organisasi dalam mengelolah, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga berfungsi secara produktif dan dapat mencapai tujuan organisasi atau nilai-nilai sebagai ditetapkan dalam visi untuk dicapai. Indonesia saat ini menuju kepada masyarakat yang beroriental kerja. Untuk memandang bahwa kerja ialah tantangan bukanlah suatu beban kerja ialah sesuatu yang mulia bukan berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan kerja itu.

Dalam penelitian ini peneliti lebih menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dilaksanakan Human Capital and Service

(18)

(HCS). Pengembangan kualitas karyawan dilaksanakan berdasarakan Buku

Pedoman Pegawai (BPP) kepegawaian. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan diatur pada BAB XI Buku Pedoman Pegawai (BPP) Kepegawaian.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang, sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diberi mandat oleh Undang-undang sebagai menyelenggara kewenangan otonomi daerah, selalu dituntut untuk meningkatkan kinerja organisasi agar tujuan pembangunan dapat dirumuskan dan dicapai secara efektif dan efesien. Keberhasilan pembangunan Kabupaten Enrekang sangat ditentukan oleh kinerja Bappeda. Karena perencanaan merupakan faktor kunci dan awal keberhasilan dari pencapaian tujuan pembangunan dalam berbagai bidang. Eksistensi Bappeda yang efektif dan efesien di masa depan, akan banyak ditentukan oleh kemampuannya dalam manajemen perencanaan. Ini berarti bahwa perencanaan sebagai dasar dari keseluruhan proses pembangunan daerah, memerlukan manajemen yang mampu menjamin terciptanya dokumen-dokumen dan produk perencanaan yang valid dan dapat dipercaya.

Pegawai Kantor yang ada di Bappeda Kabupaten Enrekang adalah salah satu unsur pelaksana dari otonomi daerah yang memiliki tugas utama yaitu menjalankan urusan pemerintahan daerah berdasarkan atas asas otonomi serta tugas pembantuan dalam bidang pendapatan, pengelolaan keuangan serta aset daerah. Berdasarkan data bahwa pegawai di ruang lingkup Kantor Bappeda Kabupaten Enrekang, menunjukkan bukan hanya aspek pendapatan yang belum terlaksana dengan baik, yang disebabkan oleh lemahnya kualitas Sumber Daya

(19)

Manusia yang ada di Kantor Bappeda Kabupaten Enrekang karena kurangnya pengetahuan, kemapuan serta keterampilan para pegawai dalam pelaksanaan keuangan Daerah,dan juga hubungan yang terjadi antara atasan dengan bawahan ataupun dengan sesama rekan kerja yang ada dikantor kurang harmonis, hal ini disebabkan karena beberapa faktor, seperti adanya kurangya komunikasi, kecemburuan sosial, ataupun faktor lainnya.

Setelah peneliti observasi di Kabupaten Enrekang lemahnya kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di Kantor Bappeda Kabupaten Enrekang karena kurangnya pengetahuan, kemapuan serta keterampilan para pegawai dalam pelaksanaan keuangan Daerah,dan juga hubungan yang terjadi antara atasan dengan bawahan ataupun dengan sesama rekan kerja yang ada dikantor kurang harmonis.

Tabel 1.1

Keadaan Sumber Daya Bappeda Kab. Enrekang Bedasarakan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

1 SMA 5

2 S1 21

3 S2 5

4 S3 1

Total 32

Sumber: Bappeda Kab. Enrekang, 2020

Tabel di atas menunjukan bahwa pegawai Bappeda Kabupaten Enrekang lebih banyak berijazah S1 sementara tugas tugas mereka lebih banyak membutuhkan kemampuan konseptual dan kemampuan teknis pada jenjang pendidikan S2 dan S3 dalam merumuskan rencana pembangunan. Oleh karena itu,

(20)

pada sisi peningkatan kualitas pendidikan yang berkaitan dengan studi lanjut masih kurang. Lain halnya dengan pegawai yang mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklatpim) sudah relatif cukup sebagaimana yang ada pada tabel berikut:

Tabel 1.2

Data Jumlah Pegawai Berdasarkan DiklatPim yang Diikuti No Jenis Diklat Jumlah Pegawai

1 Diklat Pim II 1

2 Diklat Pim III 5 3 Diklat Pim IV 13 Sumber: Bappeda Kab. Enrekang, 2020

Terkait dengan peningkatan kualitas SDM pada bidang keuangan masih sangat sedikit, hal ini dapat dilihat bahwa jumlah pegawai yang ada di bidang keuangan 7 orang hanya yang sudah mengikuti diklat keuangan. Data ini menunjukkan bahwa perlu strategi untuk meningkatkan kualitas SDM bidang keuangan di Bappeda Kab Enrekang.

Banyaknya peserta diklat yang tidak disesuaikan dengan rencana pengembangan karir mengakibatkan peserta diklat setelah menyelesaikan diklatnya tidak memperoleh penempatan promosi maupun pengembangan potensinya. Hal ini menimbulkan frustasi dan kekecewaan bagi para pegawai.

Kecenderungan yang terjadi pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang bahwa ada pegawai yang tidak punya beban kerja dan malah menimbulkan masalah dalam kantor maka jalan keluar yang di berikan kepada pegawai tersebut didiklatkan. Selain dari Diklat PIM di atas Bappeda Kabupaten Enrekang mengikut sertakan beberapa pegawainya dalam Diklat Teknis dan Fungsional sepeti Diklat di bidang Teknis Manajemen Perencanaan

(21)

Pembangunan (TMPP), Diklat Fungsional Perencana Pertama (DFPP), kursus keuangan, bimtek sertifikasi barang dan jasa dan beberapa bimtek yang diselenggarakan Kementrian PU.

Dari uraian yang peneliti sampaikan diatas yang berkenaan erat dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia BAPEDDA yang tergolong baru, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul ”Peningkatan Kualiats Sumber Daya Manusia di Bidang Keuangan di Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Enrekang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah:

1. Bagaimana meningkatakan pengetahuan pegawai pada bidang keuangan BadanPerencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang?

2. Bagaimana meningkatan keterampilan Pegawai pada bidang keuangan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang?

3. Bagaimana meningkatkan kemampuan Pegawai pada bidang keuangan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini, adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana meningkatakan pengetahuan pegawai pada bidang keuangan di Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah di Kabupaten Enrekang.

(22)

2. Untuk mengetahui bagaimana meningkatan keterampilan Pegawai pada bidang keuangan di Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah di Kabupaten Enrekang.

3. Untuk menegtahui bagaimana meningkatkan kemampuan Pegawai pada bidang keuangan di Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah di Kabupaten Enrekang.

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian : a. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pengetahuan kepada peneliti yang melakukan penelitian pada bidang yang sama dalam hal ini yang berkaitan tentang Strategis Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dibidang Keuangan dikantor Bapedda Kabupaten Enrekang.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan dan referensi bagi pihak-pihak yang terkait dalam Strategis Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dibidang Keuangan dikantor Bapedda Kabupaten Enrekang.

(23)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

1. Nimade Sintiya Rani (2016) Strategi Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia pada Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Perusahaan Kontruksi PT. Jaya Kusuma Sarana Bali Melalui Pendekatan Budaya Organisasi. Dilihat dari indikator sasaran dan target dari tiap devisi dapat disimpulkan bahwa kualitas SDM perlu ditingkatkan lagi. Untuk ,mengetahui gambaran organisasi saat ini (exsting) dan diinginkan (preferrid) dapat diketahui strategi yang di perlukan suatu organisasi untuk mencapai visi dan misinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil budaya saat ini yang di inginkan berdasarkan presepsi dari karyawan PT. JKS Bali dan strategi apa yang di perlukan untuk meningkatkan kualitas SDM PT. JKS Bali

2. Irwan Raharja (2016) Strategi Pengembangan Organisasi dalam upaya peningkatan kinerja pegawai Bappeda tingkat I Jawa Tengah. Untuk mengetahui isu-isu strategi tersebut kebijakan yang di hasilkan Bappeda perlu mempertimbangkan hal-hal serbagai berikut. 1. Melakukan reviw revitalisasi terhadap pembangunan yang sudah ada dengan mengembangkan perencanaan yang lebih memnerapkan aspirasi masyarakat. 2. Merencanakan dan merealisasikan pengembangan organisasi agar lebih akomodatif, respontif, dan adaptif terhadap dinamika perubahan lingkungan yang terjadi pada era globalisasi dengan sasaran yang mencangkup pengenbangan struktur organisasi, pengembangan SDM, pemanfaatan teknologi dan pemantapan

(24)

legislasi. 3. Merencanakan dan merealisasikan pembentukan gugus kendali mutu.

3. Nur Sulhana Ali, (2018) Efektifitas Kinerja Pegawai pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Makassar. Hasil penelitian ini menujukan bahwa efektifitas kinerja pegawai pada kantor perencanaan pembangaunan daerah (BAPPEDA) kota Makassar jika diliat secara keseluruhan sudah efektif. Hal ini diliat dari kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, kerja sama, pengetahuan pekerjaan, kehadiran dan ketetapan waktu, dan inisiat.

4. Rahmatia (2016) Kinerja Pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamuju Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya pegawai memiliki kemampuan karena adanya keterbatasan sumberdaya manusia yang kurang mendukung sehingga membuat pegawai kurang memahami tugas dan kurang professional dalam bekerja.

5. Rachiman (2020) Pengaruh Kepemimpinan Tranformasional, Budaya Organisasi dan Kompetensi Terhadap Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai Di Kantor Bappeda Kabupaten Bangkalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala belum optimalnya kinerja pejabat struktural di lingkungan Bappeda Kabupaten Bangkalan. Hal ini ditandai dengan: a) pada saat jam kerja banyak pejabat/pegawai yang tidak menggunakan/memanfaatkan waktunya untuk melaksanakan tugas jabatannya;

b) masih adanya keterlambatan-keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan;

c) masih adanya kekeliruan dalam penyelesaian pekerjaan sehingga seringkali

(25)

dikoreksi oleh Kepala Bappeda, -d) masih adanya jabatan eselon IV yang diisi oleh pejabat yang tidak memiliki gelar kependidikan.

Berdasarkan ketiga hasil penelitian terdahulu yang peneliti lampirkan peneliti dapat menyimpulkan bahwa Kantor Bappeda masih belum efektif karena masih ada kendala Penerapan manajemen kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan masih sangat kurang dalam belum sepenuhnya sesuai dengan harapan karena tidak memiliki latar belakang kedispilinan dan perlu meningkatakan dan mengembngakan lagi kualitas sumber daya manusia.

B. Konsep dan Teori

1. Konsep dan teori manajemen sumber daya manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi manusiawi merupakan aset non materian/non financial. SDM berfungsi sebagai penggerak dalam suatu organisasi untuk mewujudkan eksistensi organisasi tersebut. SDM merupakan salah-satu modal yang memiliki kedudukan yang penting dalam suatu organisasi, sumber daya organisasi bukan sekedar dibutuhkan dan dipekerjaklan melainkan harus memiliki kompentensi intelektual. Kualitas SDM berkenan dengan kemampuan, keterampuilan, dan keahlian kerja seseorang, menurut Matutina (2001) indikator kualitas SDM mengacu pada : a. Pengetahuan (knowledge) merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang di dapat melalui pembelajaran serta pengalaman.

b. Keterampilan (skill) memanipulasi suatu objek secara fisik.

(26)

c. Kemampuan (abilities) merupakan sikap untuk mengerjakan suatu tugas yang mengatur hubungan dan peranan manusia dalam suatu organisasi.

dalam berwirausaha dan mempengaruhi kualitas SDM.

Strategi manejemen sumber daya manusia (SDM) merupakan suatu bidang Manajemen sumber daya manusia lebih mementingkan peraturan peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang ingin di capai secara optimal.

Sedangkan manajemen sendiri berasal dari kata To Manage (mengatur, mengurus, mengelola, dan melaksanakan). Manajemen sumber daya manusia yaitu salah satu sumber daya yang terdapat dalam lingkungan tertentu khususnya dalam sebuah organisasi (Gomes, 1995). Pada hakekatnya strategi manajemen sumberdaya manusia merupakan aktivitas pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup pontensial dan sangat dominan pada setiap organisasi. Oleh karna itu perlu di kembangkan dan perlu strategi khusus dalam pelaksanaannya, sehingga dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pencapaian tujuan pribadi sumber daya manusia itu sendiri (Sitohang, (2006:9).

Kinggundu (1989) dalam sulistiyani dan rosida (2003:11-12) menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan internasional yang efektif.

Sedangkan menurut flippo yang di kutip oleh Handoko (2001) mengemukakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dan kegiatan-kegiatan

(27)

pengadaan, pengembangan, pemberian konpensansi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapainya tujuan individu, organisasi dan masyarakat.

Beberapa prinsip pendekatan terhadap manajemen sumber daya manusia yaitu:

a. Sumber daya manusia merupakan kekayaan yang paling penting yang dimiliki oleh organisasi sedangkan manajemennya yang efektif merupakan kunci suatu keberhasilan organisasi tersebut.

b. Keberhasilan akan dicapai apabila peraturan atau kebijaksanaan dan prosedur serta mekanisme kerja, yang berkaitan dengan manusia dan perusahaan saling berhubungan dan memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan pencapaian strategi.

c. Budaya dan nilai perusahaan, keadaan suatu oerganisasi dan perilaku manajerial yang berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil pencapaian .

d. Manajemen sumber daya manusia yang saling berhubungan dengan integritas dari semua anggota organisasi yang terlibat untuk mencapai tujuan.

Hasibuan, (2007:21) menyatakan bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian.

(28)

Perencanan sumber daya manusia (human resources planning) adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan dilakukan dengan cara menetapkan program kepegawaian yang meliputi pengorganisasian pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembantgan, konpensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan. Programm kepegawaian yang baik akan memebantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

Kata strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos atau streteus dengan kata jamak strategis. Strategos sendiri memiliki generalship (keahlian) atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral dalam membuat rencana memenangkan sebuah perang (Salusu, 2006:84). Penggunaan kata strategos itu dapat di artikan sebagai perencanaan dan pemusnahan musuh-musuh dengan menggunakan cara yang berlandaskan sarana-sarana yang dimiliki (Brecker dalam Heene dkk, 2010:53) defenisi strategi pertama di kemukakan oleh Jauch dan Glueck dalam Akdon 2011:13 menyebutkan bahwa strategi adalah rencana yang di satukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi organisasi dengan tantangan lingkungan dan di susun untuk memastikan bahwa tujuan utama organisasi dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.

Kemudian strategi menurut Salusu (2006:101) yaitu suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk memperoleh sasarannya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi

(29)

yang paling menguntungkan. Pada dasarnya strategi itu sangat penting di ketahui oleh setiap eksekutif, manajer, kepala atau ketua, direktur pejabat senior dan junior, pejabat tinggi mengengah dan rendah. Hal ini harus dipahami karena strategi dilaksanakan oleh setiap orang pada setiap tingkat.

Berdasarkan penjelasan diatas strategi merupakan suatu seni dalam menyusun rencana suatu organisasi untuk memastikan tujuan yang ingin dicapai tersebut dapat tercapai dengan baik dan terlaksana dengan efektif.

Strategi yang di ciptakan diharapkan dapat di sesuaikan dengan lingkungan internal ataupun eksternah organisasi. Strategi yang mempu menyesuaikan kemampuan dan sumber daya organisasi dengan lingkungannya dapat dipastikan mampu untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2. Konsep Peningkatan Sumber Daya Manusia.

Defenisi kualitas sumber daya manusia terdiri atas dua suku kata meliputi kata kualitas yang secara umum merupakan tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu. Adapun pengertian kualitas menurut Serdamayanti (2009:59), mengatakan bahwa suatu bentuk yang menyatakan seberapa jauh telah di penuhi berbagai persyaratan, spesifikasi dan harapan. Sedangkan pengertian sumber daya manusia secara umum dapat di defenisikan sebagai daya yang bersumber dari manusia. Daya bersumber dari manusia dapat juga dikatakan tenaga atau kekuatan (energy atau power). Pada dasarnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi tersebut Adapun pengertian sumber daya manusia menurut Sedarmayanti (2009:27) merupakan tenaga kerja atau

(30)

pegawai di dalam suatu organisasi yang mempunya peran peting agar tercapainya keberhasilan.

Pengertian lain juga dikemukakan oleh Ndraha (2012:7) adalah sumber daya manusia adalah penduduk yang siap, mau dan mampu memberikan sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasional.

Dengan demikian pengetian kualitas sumber daya manusia menurut matindas (2002:94) mengemukakan bahwa kualitas SDM adalah tiap-tiap karyawan baik didalam menyelesaikan pekerjaannya, mengembangkan dirinya serta mendorong pengembangan diri rekan-rekannya

Adapun menurut Pasolong (2013:5) mengemukakan bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan tenaga kerja yang memiliki kompetensi pengetahuan, keterampilan dan moral yang tinggi

Sedangkan Ndraha (2012:12) mengemukakan bahwa kualitas suber daya manusia yaitu sumber daya yang dapat menciptakan bukan sajah nilai komparatif tetapi juga nilai kompetitif, generative, inofatif dengan menggunakan energi tertinggi seperti kemampuan, kreatif, daya piker, tidak hanya semata-mata menggunakan bahan mentah, lahan, air, energy otot, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Sedarmayanti (2009:59) berpendapat bahwa kualitas merupakan suatu benttuk yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi dan harapan. Dikemukakan pula oleh serdamayanti (2009:27) mengemukakan bahwa sumber daya manusia adalah

(31)

tenaga kerja di dalam atau pegawai didalam suatu organisasi yang mempunyai peranan penting dalam mencapai suatu keberhasilan.

Dengan demikian menurut serdamayanti mengemukakan bahwa pengetian kualitas sumber daya manusia yaitu kualitas sumber daya manusia terkait mutu dari tenaga kerja yang menyangkut kemampuan, baik itu berupa kamampuan fisik, kemampuan intelektual, maupun kemampuan psikologis (mental).

3. Konsep strategi

Kata strategi berasal dari bahas yunani “strato” yang artinya pasukan dan

“agenis” yang artinya pemimpin. Dalam hal ini strategi ialah hal yang berhubungan dengan hal yang berhubungan dengan pasukan perang (Ali Moertopo 1971:24). Strategi ialah pendekatan secara keseluruhan yang berhubungan dnegan implementasi idea atau gagasan, perencanaan dan pelaksanaan dalam sebuah kegiatan dalam kurun waktu tertentu (AbduL Basit 2013:165).

Terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia strategi merupakan ilmu dan seni untuk melaksanakan kegiatan dalam mencapai sasaran khusus (Alwi 2005:1092). Strategi dapat di artikan sebagai siasat perang atau ilmu siasat.

Memang awal mulanya strategi berasal dari peristiwa peperangan militer yaitu sebagai suatu cara mengalahkan lawan. Namun pada akirnya strategi dapat berkembang untuk semua kegiatan orgabnisasi termaksud keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama. Saat ini istilah strategi telah banyak digunakan oleh semua jenis organidsasi dan ide-ide pokok yang diperoleh dalam pengertian

(32)

awal tetap dipertahankan, hanya sajah yang harus di sesuaikan dengan jenis organisasi yang di terapkannya (Sondang, 1995:15).

Berdasarkan hasil dari tinjauan konsep strategi diatas, maka strategi organisasi dapat diartikan sebagai berikut :

a. Perencanaan yang rumuskan oleh organisasi sebagai hasil analisis yang mendalam terhadap kondisi kekuatan dan kelemahan alat bagi organisasi untuk mencapai tujuannya.

b. Seperangkat internal serta peluang dan ancaman eksternal

c. Pola arus dinamis yang digunakan sejalan dengan keputusan dan tindakan yang dipilih oleh organisasi (Akdon, 2007:15)

Menurut Oslen dan Eadie dalam (Brison 2003:4) perencanaan strategi adalah upaya yang menaati untuk membuat aktivitas penting yang membentuk dan mengarahkan bagaimana menjadi organisasi (entitas lainnya), apa yang dikerjakan organisasi dan mengapa organisasi mengerjakan hal seperti itu.

Ada 5 manfaat dari perencaan strategi menurut Bryson (2003:12) meliputi : a. Berfikir secara strategis dan mengembangkan strategi yang efektif.

b. Menentukan arah masa depan

c. Membuat keputusan dengen memikirkan maslah yang akan terjadi dimasa depan.

d. Memecahkan suatu masalah dalam suatu organisasi e. Memperbaiki kinerja organisasi

f. Membangun kerja kelompok dan keahlian

(33)

Proses perencanaan strategi menurut Michacl Allison dan Jude Kaye (2005:15), dan tujuan dan tahap perencanaan strategi, Tahap-tahap tersebut meliputi :

a. Bersiap-siap

b. Menegaskan visi dan misi c. Menilai lingkungan

d. Menyepakati prioritas-prioritas e. Menuliskan rencana strategi

f. Menerapkan rencana strategi dan menciptakan rencana kegiatan tahunan g. Mengawasi dan mengevaluasi

Strategi adalah kesatuan rencana yang komprehensip dan terpadu yang menghubungkan kekuatan stategi perusahaan dengan lingkungan yang dihadapinya. Sehingga keseluruhannya, dapat menjamin agar tujuan perusahaan tercapai.

Strategi adalah suatu bentuk kebijaksanaan dasar dan rencana-rencana untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa yang akan dilaksanakan untuk perusahaan, demikian juga ciri perusahaan baik sekarang maupun yang akan datang.

Kata strategi pada awalnya sangat akrab dikalangan militer, secara etimologis berasal dari kata majemuk bahasa yunani yaitu strategos yang berarti pasukan dan ego yang berarti memimpin. Secara umum kata strategi yang digunakan dalam kalangan militer biasa diartikan sebagai seni memenangkan perang melawan musuh dengan memanfaatkan kekuatan yang

(34)

dimiliki secara maksimal. Meskipun strategi pada mulanya selalu dikaitkan dengan masalah militer yang berkaitan dengan seni dan ilmu pengetahuan.

Saat ini ilmu strategi mempunyai arti dan perannya sangat penting bagi setiap orang atau organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Dalam kehidupan manusia diperlukan strategi maka dari itu bukan hanya untuk angkatan perang sajah tetapi untuk kita semua.

Hendry Mintzbeng mengemukakan strategi sebagai 5P, yaitu strategi perspectif posisi, perencanaan, pola dan sebagai penipuan.

Dari berbagai pengertian dan defenisi strategi secara umum dapat diartikan bahwa strategi merupakan rencana tentang serangkaian strategi, yang meliputi seluruh elemen yang terlihat maupun tak terlihat untuk menjamin keberhasilan dam mencapai tujuan.

C. Kerangka Fikir

Penelitian ini dilakukan di Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Penelitian ini tentang Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Kantor Bappeda Kab. Enrekang berdasarkan indikator: (1) Pengetahuan (2) Keterampilan (3) Kemampuan dan dari hasil peneliti ini diharapkan dapat menjadi acun pada Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang. Maka model yang digunakan dalam kerangka fikir yang digunakan dalam peneliti sebagai berikut:

(35)

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

D. Fokus Penelitian

Berdasarkan yang sudah di jelaskan peneliti pada bahwa fokus peneliti yaitu Peningakatan Kualitas Sumber Daya Manusia dibidang Keuangan di Kantor Bapedda Kabupaten Enrekang dimana peneliti ingin mengetahui bagaimanakah Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia bidang Keuangan di Kantor Bapedda dan Bagaimanakah memperbaiki Kualitas Sumber di Kantor Bapedda Kabupaten Enrekang

E. Deskripsi Fokus

Adapun sub-sub fokus dari fokus penelitian Peningkatan Kulitas Sumber Daya Manusia di Kantor Bappeda ini:

Peningkatan Kulitas Sumber Daya Manusia Bidang Keuangan di Kantor Bappeda Kabupaten Enrekang

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda)

1. Peningkatan Pengetahuan Pegawai 2. Peningkatan Keterampilan Pegawai 3. Peningkatan Kemampuan Pegawai

(36)

1. Peningkatan pengetahuan pegawai adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah Daerah dalam meningkatkan pengetahuan pegawai melalui diklat, study lanjutdan apresiasi.

a. Pendidikan dan latihan (diklat) adalah suatu program yang dilakukan oleh pemerintah untuk melatih meningkatkan pengetahuan pegawai sehingga tercipta peningkatan sumber daya di Kantor Bappeda Kab.

Enrekang.

b. Study lanjut adalah studi yang dilakukan oleh pegawai pada jenjang yang lebih tinggi untuk meningkatakan pengetahuan pegawai di Kantor Bappeda Kab. Enrekang.

c. Apresiasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam bentuk memberikan bonus atau penghargaan kepada pegawai agar mereka melakukan pekerjaanya dengan baik di Kantor Bappeda Kab.

Enrekang.

2. Peningkatan keterampilan pegawai (skill) adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah Daerah dalam meningkatkan keterampilan pegawai melalui workshop, kursus dan bimtek.

a. Workshop adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam memberikan pelatihan kepada pegawai terkait sesuai bidang profesinya di Kantor Bappeda Kab. Enrekang.

b. Kursus adalah suatu kegiatan pelajaran yang dilakukan untuk memberikan keterampilan untuk mengembangan diri di Kantor Bappeda Kab. Enrekang.

(37)

c. Bimtek adalah suatu kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pegawai di Kantor Bappeda Kab.

Enrekang.

3. Peningkatan kemampuan pegawai (abilities) adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah Daerah dalam meningkatkan kemampuan pegawai melalui disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab.

a. Disiplin adalah suatu sikap kesadaran seseorang yang timbul dengan sendirinya untuk mengikuti aturan-aturan yang berlaku tanpa paksaan dari orang lain.

b. Kerja Sama adalah suatu sikap atau tindakan pekerjaaan yang dilakukan secara bersama sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

c. Tanggung Jawab adalah suatu kesadaran manusia atas perbuatan atau tingkah manusia yang disengaja maupun tidak disengaja.

(38)

26 BAB III

METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Maret 2021 sampai 22 April 2021 di Kantor Badan Perencaaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) di Kabupaten Enrekang. Alasan dipilih sebagai tempat penelitian ini karena Kantor Bappeda merupakan unsur penunjang pemerintah daerah yang mempunyai tugas membantu walikota dalam menentukan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan di daerah serta penelian dan pelaksanaanya.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang bersifat deksriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara faktual objek penelitian yang secara jelas terkait dengan pelaksanaan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kantor Badan Perencanaa dan Pembangunan Daerah di Kabupaten Enrekang.

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi karena melakukan pengumpulan data dengan melalui wawancara disertai dengan data secara tertulis di Kantor Bappeda Kab. Enrekang. Supaya tujuan dari peneliti bisa akurat apa yang terjadi dilapangann dengan dokumen-dokumen kemudian dilakukan observasi untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya atau kejadian secara nyata yang terjadi dilapangan.

(39)

C. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini yaitu orang yang mengetahui situasi dan kondisi yang melatar belakangi penelitian ini, informan yang dimaksud adalah orang yang terlibat dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah di Kabupten Enrekang.

Tabel 3.1 Daftar Tabel Informan Penelitian

No Nama Inisial Jabatan

1. Dr. Ir. Chaidir Bulu, ST,MT CB Kepala Bappelibatngda Kab.

Enrekang

2. Sufriady, S.Sos, M.E SF Analisis Keuangan Pusat dan Daerah

3. Hj. Salni Saleh, Sp, M.Si SS Kasubag Perencanaan dan Keuangan

4. Hendra HD Bendahara

5. Asmawaty A.Md AS Pengurus Barang

6. Junaid Sahban JS Pembantu Pengurus Barang

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan suatu penelitian. Teknik yang digunakan dalam menghimpun data dalam penelitian ini adalah:

(40)

1. Observasi

Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di Kantor Bapedda Kabupaten Enrekang.

2. Wawancara

Wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin, artinya peneliti mengadakan pertemuan langsung dengan masyarakat dan wawancara bebas artinya peneliti bebas mengajukan pertanyaan kepada informan atau masyarakat sesuai dengan jenis data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pemanfaatan informal melalui dokumen-dokumen tertentu yang dianggap pendukung yang bersumber dari laporan-laporan yang berkaitan dengan Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dibidang Keuangan di Kantor Bapedda Kabupaten Enrekang..

E. Teknik Analisi Data

Teknik Analisis data merupakan alat digunakan oleh peneliti untuk mengelolah data menjadi hasil penelitian dimana data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara di lapangan dapat dimanfaatkan untuk menyimpulkan hasil penelitian. Dimana dalam teknik analisis data ada 3 komponen yang harus diperhatikan yaitu:

(41)

1. Reduksi data

Yaitu merangkum dan menfokuskan pada hal-hal penting yang berkaitan dengan Penyajian Data Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dibidang Keuangan di Kantor Bapedda Kabupaten Enrekang.

2. Penyajian Data

Yaitu merupakan salah satu dari teknik analisis data. Penyajian data adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan dan menyususun informasi sehingga dapat memberikan kesimpulan mengenai informasi yang didapatkan dari objek yang diteliti dalam hal ini Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dibidang Keuangan di Kantor Bapedda Kabupaten Enrekang.

3. Penarikan Kesimpulan/Ferivikasi

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila data kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap awal, di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

F. Teknik Pengabsahan Data

Salah satu cara paling penting dan mudah dalam uji keabsahan hasil penelitian ini adalah dengan melakukan triangulasi. Teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

(42)

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada atau triangulasi bermakna silang yakni mengadakan pengecekan akan kebenaran data yang akan dikumpulakan dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang lain serta pengecekan pada waktu yang berbeda.

Menurut Sugiyono ada tiga (3) macam triangulasi. Sugiyono (2012), yaitu:

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber yaitu untuk menguji kerdibilittas data yang dilakaukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui sumber yang berbeda.

Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, membandingkan antara apa yang dilakukan dengan yang dikatakan secara pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Misalnya data dapat diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau kusioner.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.

Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim penelitian lain yang diberi tugas malukan pengumpulan data.

(43)

31 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Latar Belakang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang.

Pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengukuhkan legitimasi formal bagi institusi perencanaan di daerah (BAPPEDA) yang merupakan salah satu sarana penting untuk mewujudkan sistem perencanaan yang efektif dan bertanggungjawab.

Perencanaan hendaknya mampu menjamin bahwa pembangunan daerah menuju kearah yang tepat sesuai dengan tuntutan internal dan eksternal, ditunjang oleh potensi sumberdaya yang tersedia. Pembangunan daerah pada dasarnya merupakan upaya perubahan dalam berbagai bidang dan aktivitas kehidupan masyarakat menuju kearah pertumbuhan kualitas Sumber Daya Manusia. Untuk memenuhi hal ini diperlukan perencanan yang tepat dan dapat dipercaya dengan menggunakan berbagai metode dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan, baik dalam aspek legal-formal maupun aspek akademik.

Badan perencanan pembagunandaerah (bappeda) Kabupaten Enrekang merupakan kelembagaan daerah yang mendapat amanat atau mandat untuk melaksanakan fungsi koordinator perencanaan pembangunan dalam lingkup organiasi pemerintahan Kabupaten Enrekang.

Untuk lebih mengefektifkan kegiatan perencanaan pembangunan daerah

(44)

maka berdasarkan Kepres Nomor 27 Tahun 1980 di bentuklah organisasi BAPPEDA. Selanjutnya dijabarkan dalam Kepmendagri Nomor 185 Tahun 1980 tentang Organisasi dan Tata Kerja BAPPEDA. Sementara dasar hukum yang dipakai Kabupaten Enrekang selain peraturan diatas juga dipakai Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1982 tentang pembentukan BAPPEDA Kabupaten Enrekang yang bertipe C. Selanjutnya diperbaharui dengan Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang.

Aktivitas dan produk perencanaan dalam pembangunan daerah merupakan Kunci keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan pembangunan Kabupaten Enrekang. Perencanaan hendaknya mampu menjamin bahwa pembangunan daerah menuju kearah yang tepat sesuai dengan tuntutan internal dan eksternal, ditunjang oleh potensi sumberdaya yang tersedia. Pembangunan daerah pada dasarnya merupakan upaya perubahan dalam berbagai bidang dan aktivitas kehidupan masyarakat menuju kearah pertumbuhan kualitas Sumber Daya Manusia.

Untuk memenuhi hal ini diperlukan perencanan yang tepat dan dapat dipercaya dengan menggunakan berbagai metode dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan, baik dalam aspek legal-formal maupun aspek akademik. Badan perencanan pembagunandaerah (bappeda) Kabupaten Enrekang merupakan kelembagaan daerahl yang mendapat amanat atau mandat untuk melaksanakan fungsi koordinator perencanaan pembangunan dalam

(45)

lingkup organiasi pemerintahan Kabupaten Enrekang.

Proses perencanaan dilakukan untuk menghasilkan berbagai dokumen rencana pembangunan baik jangka panjang (20 tahun), jangka pendek (5 tahun) maupun perencanaan tahunan daerah. Dalam melaksanakan tugas yang diemban bappeda kabupaten Enrekang masih perlu meningkatkan kapasitasnya dalam menangani proses tersebut, agar lebih efektif, efesien dan berkualitas sesuai proses dan mekanisme yang terlah diatur.

Dalam rangka implementasi undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentan Sistem perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), BAPPEDA dituntut untuk lebih mandiri sesuai dengan semangat desentralisasi dan otonomi daerah.

Koordinasi dengan para pengguna dan perencana dalam berbagai bidang perlu terus ditingkatkan kearah yang lebih produktif.

Kemampuan kelembagaan masih belum memadai untuk menghasilkan produk-produk perencanaan yang valid dan berkualitas. Dengan demikian pengembangan kelembagaan (dalam arti luas) masih perlu dilakukan dimasa datang. Hal lain yang perlu mendapat perhatian secara seksama adalah peningkatan kualitas dan pemamfaatan sistem imformasi serta penciptan sistem monitoring dan evalusi yang efektif dan efesien, dalam aspek metodologi dan prosedur atau tata cara pelaksanaannya.

ImpIementasi desentralisasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang SPPN, menuntut adanya proses perencanaan pembagunan yang lebih bersifat partisipatif. Dalam kaitan ini, BAPPEDA menerima tugas untuk membantu

(46)

Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dalam bidang perencanan pembangunan daerah.

Bappeda memiliki fungsi untuk menyusun berbagai dokumen perencanan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Disamping itu, juga melakukan fungsi lain yang berkenaan dengan koordinasi, pemantauan, evaluasi, monitoring dan pengendalian pembangunans serta penelitian dan pengembangan.

Dengan fungsi-fungsi seperti itu, maka proses perencanaan perlu melibatkan berbagai pihak atau stakeholders, baik yang terlibat langsung dalam program-program yang dirumuskan dan pemanfaatan hasil-hasilnya melalui proses perencanan pembangunan daerah yang bersifat partisipatif. Perencanaan patisipatif terutama diperlukan untuk melakukan usaha yang lebih sistimatik dalam mengantisipasi permasaalahan pembangunan sosial ekonomi masyarakat yang mengarah kepada upaya-upaya meningkattkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.

Penerapan kebijakan otonomi daerah tersebut, menuntut seluruh aparatur pemerintah daerah termasuk BAPPEDA untuk lebih kreatif dalam memecahkan permasalahan, baik pada tingkat makro maupun mikro. Dalam kaitan ini perlu juga memperhatikan Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang SPPN dan Prinsip good governance ini tampaknya telah menjadi nilai-nilai universal dan sejalan dengan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. Dengan demikian, kinerja BAPPEDA Kabupaten Enrekang dimasa datang dapat pula diukur dari

(47)

kemampuan kelembagaan dan sumberdaya manusia aparatur dalam mewujudkan nilai-nilai good governance yang secara nyata dapat dirasakan masyarakat.

Untuk meningkatkan kinerja BAPPEDA Kabupaten Enrekang, salah satu aspek yang sangat penting adalah penyusunan Rencana Strategis (Renstra). Hal ini penting mengingat perencanaan pembangunan menjadi lebih jelas dan diketahui oleh setiap stakeholders seperti Dinas, Badan, Kantor, Sekertariat Daerah, DPRD, Pengusaha, Perguruan Tinggi, Lembaga-Lembaga Konsultan dan stakeholder lainnya. Perencanaan pembangunan dimasa datang perlu lebih terpusat kepada bidang-bidang strategis, sehingga dapat memberikan hasil yang berarti dan meningkatkan efesiensi pengunaan sumber daya.

1. Visi Dan Misi BAPPED Kabupaten Enrekang VISI

Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (Emas) Yang Berkelanjutan Dan Religius

“Enrekang”

Dimaknai sebagai suatu kesatuan masyarakat Enrekang yang menjadi objek gerakan pembangunan daerah.

“Maju”

Perekonomian daerah meningkat Kualitas SDM (Pendidikan, Kesehatan, dan Kesekjahteraan) dan Infrastruktur lebih memadai Penerapan teknologi

“Aman”

Keadaan yang lebih kondusif bagi aktivitas pemerintahan, sosial

(48)

budaya, dan investasi.

Keadaan yang menggambarkan perwujudan dari kepercayaan yang tinggi dari masyarakat kepada pemerintah sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih baik dan bermutu.

“Sejahtera”

Peningkatan kualitas hidup masyarakat (IPM), Peningkatan pendapatan masyarakat, Penurunan angka kemiskinan

“Berkelanjutan”

Menunjukkan dan mengakselerasi prioritas dan kebijakan pembangunan daerah.

Memperhatikan kaidah-kaidah pembangunan yang berwawasan lingkungan, memperhatikan tata ruang dan keseimbangan.

“Religius”

Dimensi dari insan yang bertaqwa yakni berperilaku taat dan takut kepada Tuhan. Pengembangan kepribadian dan karakter seseorang, yaitu karakter yang memiliki keteguhan terhadap nnilai-nilai agama, kepekaan sosial yang tinggi, dan mampu mengatasi persoalan dengan baik, bijak, dan tegas.

MISI

1. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan infratruktur pelayanan public.

2. Meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing, penguasaan teknologi, bermoral, dan berimtaq.

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan disertai dengan jaminan rasa aman dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat

(49)

tanpa diskriminasi gender.

4. Meningkatkan skala usaha ekonomi kerakyatan dan pendapatan masyarakat berbasis agribisnis dan agroindustri.

5. Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengelolaan sumber daya alam secara optimal dan berwawasan lingkungan.

2. Rencana Strategis BAPPED Kabupaten Enrekang

Perencanaan pembangunan daerah dimaksud dalam visi diatas, dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi beberapa aspek sebagai berikut:

a. Berbasis Kondisi Lokal

Perencanaan pembangunan didasarkan pada potensi lokal dan bertujaun untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan lokal daerah. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah akomodatif terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat.

b. Efektif

Perencanaan yang efektif berarti dapat memecahkan berbagai permasalah yang dihadapi berdasarkan kepada prioritas yang telah ditetapkan, sesuai dengan pentahapan pencapaian hasil.

c. Transparan

Proses perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan menganut prinsip keterbukaan dan menerapkan pendekatan keadilan dan pemerataan. Dapat pula diartikan pelaksanaan proses perencanaan

(50)

pembangunan daerah harus dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi-informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik dapat secara langsung diperoleh oleh mereka yang membutuhkan.

d. Akuntabel

Dalam melaksanakan dalam proses perencana dilakukan dengan terukur, baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga memudahkan dalam pegendalian.

3. Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi BAPPED Kabupaten Enrekang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang adalah unsur Pendukung Pemerintah Kabupaten Enrekang dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Enrekang. Untuk itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok dan fungsi yang diatur dalam Peraturan Bupati Enrekang Nomor Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang sebagai berikut:

a. Kepala Bappeda

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan, Mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Badan Perencanaan

(51)

Pembangunan Daerah mempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis perencanaan.

2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan.

3. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah.

4. Penyelenggaraan dan pembinaan monitoring perencanaan pembangunan daerah.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Sekretaris

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum dan ketatalaksanaan bidang kepegawaian, keuangan serta perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekrertaris mempunyai Fungsi:

1. Mempelajari dan memahami Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan lainnya untuk menunjang pelaksanaan tugas.

2. Menyusun Rencana Kerja Sekretariat.

3. Menyusun Rencana Anggaran Satuan Kerja Sekretariat.

4. Mengkoordinasikan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Satuan Kerja dengan Kepala Badan serta para Kepala Bidang Lingkup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

5. Membina dan Mengkoordinasikan tugas-tugas antar bidang di lingkup Bappeda.

(52)

6. Mendistribusikan Tugas kepada Sub Bagian lingkup Sekretariat.

7. Membantu Kepala Badan dalam Pembinaan dan Pengembangan Pegawai di lingkup Bappeda.

8. Mengkompilasi dan mengakselerasi Rencana Strategis dan Rencana Anggaran Satuan Kerja dari masing-masing Bidang lingkup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

9. Membantu Kepala Badan Mengkompilasi, mengakselerasi dan merumuskan Penetapan Kinerja dari Bidang-Bidang menjadi Penetapan Kinerja Badan.

c. Kasubag. Perencanaa

Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pengumpulan dan penyiapan bahan sesuai kebutuhan perencanaan Badan. Uraian Tugas Sub Bagian Prencanaan, adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari dan memahami Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan lainnya untuk menunjang pelaksanaan tugas.

2. Menyusun Rencana Kerja. Menyusun Rencana Anggaran Satuan kerja.

3. Mengkoordinasikan Rancangan Rencana Strategis dan Rancangan Rencana Anggaran Satuan Kerja Sub Bagian serta Dokumen Penetapan Kinerja Bagian dengan Sekretaris Badan, Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

4. Membina dan mengkoordinir tugas-tugas kerja di lingkup Sub

(53)

Bagiannya.

5. Membantu Sekretaris dalam pembinaan dan pengembangan pegawai dilingkup Sub Bagiannya.

6. Melaksanakan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pada Lingkup Sub Bagian.

7. Melaksanakan Pengkajian dan perumusan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan Tugas Pekerjaan Badan.

8. Melaksanakan pemantauan, monitoring dan evaluasi Pelaksanaan SOP Badan.

9. Menghimpun serta mengolah data informasi, menginventarisir permasalahan.

d. Subag. Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan, dokumentasi, perlengkapan dan urusan rumah tangga Badan.

Uraian Tugas Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari dan memahami Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan lainnya untuk menunjang pelaksanaan tugas.

2. Menyiapkan dan merumuskan rancangan Rencana Kerja.

3. Menyiapkan dan merumuskan Rencana Anggaran Satuan Kerja.

4. Mengkoordinasikan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Anggaran Sub Bagian dengan Sekretaris dan Kepala Sub Bagian Perencanaan

(54)

dan Kepala Sub Bagian Keuangan.

5. Mengkoordinasikan tugas-tugas kerja dilingkup Sub Bagian.

6. Menyiapkan bahan koordinasi dalam melaksanakan tugas Badan dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada unsur di lingkup Badan.

7. Membantu Kepala Badan dalam Pembinaan dan pengembangan pegawai dilingkup Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

8. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris Badan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

9. Mengadakan pembinaan dan pengendalian terhadap tugas Sub Bagian.

e. Subag. Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas melaksanakan urusan Penata Usahaan Administrasi Keuangan serta merumuskan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan, melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas- tugas di Sub Bagian serta membuat laporan secara berkala. Uraian Tugas Kepala Sub Bagian Keuangan, adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari dan memahami Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan lainnya untuk menunjang pelaksanaan tugas.

2. Menyiapkan dan merumuskan rancangan Rencana Kerja.

3. Menyiapkan dan merumuskan Rencana Anggaran Satuan Kerja.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desktiptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan keadan subjek dan objek,

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Kemudian metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Adapun sumber data penelitian ini adalah

Teknik analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusun

Teknik analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusun

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif (non statistik), yaitu menganalisis data dengan

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Ilham Nurwahid yaitu sama – sama menggunakan metode kualitatif deksriptif dan tema yang

Teknik analisis yang digunakan penlis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusun dan

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan tentang Kontribusi dan Potensi Pajak