• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1.3 Analisis Statistik Deskriptif

5.1.3.1 Penjelasan Responden Atas Kualitas

Variabel kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 6 (enam) instrumen pernyataan. Penjelasan responden atas enam instrumen pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel kualitas audit dalam penelitian ini, diinterpretasikan melalui hasil analisis statistik deskriptif berikut ini.

Tabel 5.1.3.1. Penjelasan Responden Atas Kualitas Audit (Y)

No Butir pertanyaan

Distribusi Jawaban Responden

0 %(1) 25% (2) 50%(3) 75%(4) 100%(5)

F % F % F % F % F %

1

Jika terdapat indikasi penyimpangan terhadap ruang lingkup kegiatan auditi, berapa kira-kira persentase (%) kesesuaian antara kriteria yang bapak/ibu gunakan dengan penyimpangan yang terjadi Keakuratan Temuan.

selama ini ?

2 0

Skeptisme Profesional

Ketika melakukan audit ada dugaan bahwa auditi melakukan penyimpangan tetapi kemungkinan benar terjadinya penyimpangan tersebut harus tetap dipertimbangkan. Berapakah kira-kira persentase (%) sikap kritis yang bisa bapak/ibu gunakan untuk mendapatkan bukti yang relevan, kompeten, cukup dan material ?

0 0 0 16 24.2 40 60.6 10 15.2

3 0

Penentuan prioritas audit. Sehubungan dengan kendala waktu, tenaga dan biaya audit auditor/pengawas perlu menentukan prioritas pemeriksaan. Berapakah kira- kira persentase (%) keberhasilan atas prioritas pemeriksaan yang telah bapak/ibu tentukan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat?

0 3 4.5 15 22.7 44 66.7 4 6.1

4

Kesesuaian rekomendasi

0 .

Berapakah kira-kira persentase (%) rekomendasi yang bapak/ibu ajukan atas penyimpangan auditi dapat diterima oleh auditi ?

0 3 4.5 6 9.1 32 48.5 25 37.9

5 0

Laporan Hasil Pemeriksaan yang jelas

Para pengguna laporan mengharapkan LHP yang disusun berdasarkan KKP agar informasinya akurat dan objektif dan mereka segera dapat melakukan tindak lanjut yang diperlukan. Berapakah kira-kira persentase (%) bahwa LHP yang bapak/ibu susun dapat dimengerti auditi ?

0 2 3 4 6.1 28 42.4 32 48.5

6 0

Tindak Lanjut Hasil Audit.

Sepengetahuan bapak/ibu berapa kira-kira persentase (%) rekomendasi yang bapak/ibu berikan sudah ditindaklanjuti auditi?

0 4 6.1 24 36.4 31 47 7 10.6

Sumber: Lampiran 5

Dari Tabel 5.1.3.1., dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk butir pertanyaaan keakuratan temuan sebanyak 5 responden (7.6%) menyatakan 25%, 12 responden (18.2%) menyatakan 50%, 29 responden (43.9%) menyatakan 75% dan 20 responden (30.3%) menyatakan 100%.

Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75% dan 100% bahwa jika terdapat indikasi penyimpangan terhadap ruang lingkup

kegiatan auditi, kesesuaian antara kriteria yang auditor/pengawas gunakan dengan penyimpangan yang terjadi selama ini sangat penting. Artinya, bahwa bagi auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sangat penting untuk menetapkan tolak ukur/kriteria yang sesuai dalam menentukan terjadinya suatu penyimpangan agar kualitas audit bermutu tinggi.

2. Untuk butir pertanyaaan Skeptisme Profesional sebanyak 16 responden (24.2%) menyatakan 50%, 40 responden (60.6%) menyatakan 75%, dan 10 responden (15.2%) menyatakan 100%.

Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 50 % dan 75% bahwa ketika melakukan audit ada dugaan bahwa auditi melakukan penyimpangan tetapi kemungkinan benar terjadinya penyimpangan tersebut harus tetap dipertimbangkan. Artinya, bahwa auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sangat penting untuk memberikan sikap kritis dalam menemukan bukti-bukti audit yang relevan, kompeten, cukup dan material bagi tujuan audit terhadap adanya indikasi penyimpangan.

3. Untuk butir pertanyaaan penetuan prioritas audit sebanyak 3 responden (4.5%) menyatakan 25%, 15 responden (22,7%) menyatakan 50%, 44 responden (66,7%) menyatakan 75% dan 4 responden (6.1%) menyatakan 100%.

Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75% bahwa sehubungan dengan kendala waktu, tenaga dan biaya audit auditor/pengawas perlu menentukan prioritas pemeriksaan. Artinya, bahwa auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sangat penting untuk

menentukan prioritas pemeriksaan terhadap penyimpangan yang material agar audit yang dilakukan efektif dan efesien serta berkualitas.

4. Untuk butir pertanyaaan kesesuaian rekomendasi sebanyak 3 responden (4.5%) menyatakan 25%, 6 responden (9.1%) menyatakan 50%, 32 responden (48.5%) menyatakan 75% dan 25 responden (37.9%) menyatakan 100%. Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75% dan 100% bahwa rekomendasi yang auditor/pengawas ajukan atas penyimpangan auditi dapat diterima oleh auditi. Artinya, bahwa auditor/pengawas Inspektorat

Provinsi Suamtera Utara sudah mampu memberikan rekomendasi yang sesuai dengan penyimpangan dan dapat diterima auditi sehingga audit tersebut lebih berkualitas.

5. Untuk butir pertanyaan laporan hasil pemeriksaan yang jelas sebanyak 2 responden (3%) menyatakan 25%, 4 responden (6.1%) menyatakan 50%, 28 responden (42.4%) menyatakan 75% dan 32 responden (48.5%) menyatakan 100%.

Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75% dan 100% bahwa para pengguna laporan mengharapkan LHP yang disusun berdasarkan KKP agar informasinya akurat dan objektif dan mereka segera dapat melakukan tindak lanjut yang diperlukan. Artinya, bahwa auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara menyusun LHP sesuai dengan KKP yang mereka susun, sehingga lebih akurat dan dapat dimengerti oleh auditi.

6. Untuk butir pertanyaan tindak lanjut hasil auditi sebanyak 4 responden (6.1%) menyatakan 25%, 24 responden (36.4%) menyatakan 50%, 31 responden (47%) menyatakan 75% dan 7 responden (10.6%) menyatakan 100%.

Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 50% dan 75% bahwa rekomendasi yang auditor/pengawas berikan sudah ditindaklanjuti auditi. Artinya, bahwa auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara masih membutuhkan informasi tentang rekomendasi yang telah dibuat apakah sudah di tindaklanjuti, karena ini menunjukkan bahwa audit yang dilakukan itu bermanfaat dan berkualitas.

5.1.3.2. Penjelasan Responden Atas Keahlian (X1).

Variabel keahlian dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 3 (tiga) instrumen pernyataan. Penjelasan responden atas tiga instrumen pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel keahlian dalam penelitian ini, diinterpretasikan melalui hasil analisis statistik deskriptif berikut ini.

Tabel 5.1.3.2. Penjelasan Responden Atas Keahlian (X1)

No Butir pertanyaan

Distribusi Jawaban Responden

0 %(1) 25% (2) 50%(3) 75%(4) 100%(5)

F % F % F % F % F

1 0

Latar belakang pendidikan Berapakah kira-kira persentase (%) bahwa pendidikan formal terakhir bapak/ibu baik (SMA, S1,S2) terasa bermanfaat ketika melakukan tugas pemeriksaan/pengawasan ?

0 1 1.5 20 30.3 27 40.9 18

LanjutanTabel 5.1.3.2.

No Butir pertanyaan Distribusi Jawaban Responden

0 %(1) 25%(2) 50 %(3) 75 %(4) 100 %(5)

F % F % F % F % F %

2 0

Memiliki kompetensi teknis Pengetahuan dan pemahaman tentang auditing, akuntansi dan administrasi pemerintahan sangat penting dalam tugas pemeriksaan/pengawasan bapak/ibu. Berapakah kira- kira persentase (%) pengetahuan dan pemahaman bapak/ibu akan hal tersebut?

Jumlah pendidikan berkelanjutan dan pelatihan teknis yang pernah diikuti 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Frekwensi 5 13 14 11 11 6 1 0 3 2 3 Peningkatan keahlian (SertifikasiJabatan dan Pelatihan Berkelanjutan) 7.6%

Diklat pembentukan atau penjenjangan fungsional apa saja yang pernah bapak/ibu ikuti? Dan Kursus/Bimtek /Pelatihan apa saja yang pernah bapak/ibu ikuti baik di kantor maupun diluar kantor ?

19.7% 21.2% 16.7% 16.7% 9.1% 1.5% 0 4,5% 3%

Sumber : Lampiran 5

Dari Tabel 5.1.3.2., dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk butir pertanyaan latar belakang pendidikan sebanyak 1 responden (1.5%) menyatakan 25%, 20 responden (30.3%) menyatakan 50%, 27 responden (40.9%) menyatakan 75% dan 18 responden (27.3%) menyatakan 100%.

Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75%. bahwa pendidikan formal terakhir auditor/pengawas baik (SMA, S1,S2) terasa bermanfaat ketika melakukan tugas pemeriksaan/pengawasan. Artinya, bahwa pendidikan terakhir auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sangat berpengaruh dalam melakukan tugas audit sehingga dapat di jadikan salah satu kriteria pada saat akan merekrut pegawai di Inspektorat.

2. Untuk butir pertanyaan memiliki kompetensi teknis sebanyak 2 responden (3%) menyatakan 25%, 16 responden (24.2%) menyatakan 50%, 37 responden (56.1%) menyatakan 75% dan 11 responden (16.7%) menyatakan 100%.

Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75%. bahwa pengetahuan dan pemahaman tentang auditing, akuntansi dan administrasi pemerintahan auditor/pengawas sangat penting dalam tugas pemeriksaan/

pengawasan. Artinya, bahwa kompetensi teknis yang dimiliki auditor/pengawas sangat penting untuk menghasilkan audit yang berkualitas, dan kompetensi teknis auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dalam penelitian rata-rata baik.

3. Untuk butir pertanyaan peningkatan keahlian (Sertifikasi Jabatan dan Pelatihan Berkelanjutan), banyaknya pelatihan yang diikuti adalahsebanyak 5 responden (7.6%) mengikuti 1, 13 responden (19.7%) mengikuti 2, 14 responden (21.2%) mengikuti 3, 11 responden (16.7%) mengikuti 4, 11 responden (16.7%) mengikuti 5, 6 responden (9.1%) mengikuti 6, 1 responden (1.5%) mengikuti 7, 3 responden (4.5%) mengikuti 9 dan 2 responden (3%) mengikuti 10.

Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden yang mengikuti pelatihan masih kurang merata. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan ini sangat baik untuk menunjang dalam tugas audit, sehingga dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan berkelanjutan ini sangat diharapkan agar memaksimalkan pemahamannya lebih tinggi atas pendidikan dan pelatihan yang telah diikutinya.

Dokumen terkait