BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1.3 Analisis Statistik Deskriptif
5.1.3.4 Penjelasan Responden Atas Perencanaan
Variabel perencanaan audit dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 4 (empat) instrumen pernyataan. Penjelasan responden atas empat instrumen pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel perencanaan audit dalam penelitian ini, diinterpretasikan melalui hasil analisis statistik deskriptif berikut ini.
Tabel 5.1.3.4. Penjelasan Responden Atas Perencanaan Audit (3)
No Butir pertanyaan Distribusi Jawaban Responden
0 %(1) 25% (2) 50%(3) 75%(4) 100%(5)
F % F % F % F % F %
1 0
Sasaran dan ruang lingkup audit
Berapakah kira-kira persentase (%) tingkat pemahaman bapak/ibu terhadap sasaran audit, ruang lingkup audit dan lamanya jangka waktu audit sesuai dengan tujuan audit yang ditetapkan dalam Program Kerja Pemeriksaan (PKP) ?
0 1 1.5 10 15.2 32 48.5 23 34.8
2 0
Penilaian Sistem Pengendalian Intern auditi.
Untuk mempermudah Bapak /ibu dalam melakukan pemeriksaan / pengawasan sangat perlu mengetahui efektifitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) auditi. Berapakah kira-kira persentase (%) tingkat keberhasilan prosedur audit yang bapak/ibu gunakan untuk menilai efektifitas SPI auditi. ?
0 4 6.1 16 24.2 40 60.6 6 9.1
3 1
Metodologi audit.
Penyusunan langkah-langkah kerja yang sesuai dengan tujuan audit sangat penting dalam tugas pemeriksaan/ pengawasan. Berapa besar kira kira persentase (%) bahwa prosedur dan teknik audit yang bapak/ibu susun sudah sesuai dengan sasaran audit yang ingin dicapai ?
1.5 2 13 2 3 32 48.5 9 13.6
4
Penunjukan bapak/ibu dalam pembagian tugas harus sesuai Penunjukan anggota tim yang sesuai bidangnya.
dimiliki agar tugas pemeriksaan/pengawasan lebih efektif dan efesien. Menurut bapak/ibu berapakah kira-kira persentase (%), kesesuaian penunjukan bapak/ibu dalam setiap pembagian tugas pemeriksaan dalam tim dengan bidang yang bapak/ibu kuasai ?
Sumber : Lampirkan 5
Dari Tabel 5.1.3.4., dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk butir pertanyaan sasaran dan ruang lingkup audit sebanyak 1 responden (1.5%) menyatakan 25%, 10 responden (15.2%) menyatakan 50%, 32 responden (48.5%) menyatakan 75% dan 23 responden (34.8%) menyatakan 100%.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75% dan 100% bahwa tingkat pemahaman auditor/pengawas terhadap sasaran audit, ruang lingkup audit dan lamanya jangka waktu audit harus sesuai dengan tujuan audit yang ditetapkan dalam Program Kerja Pemeriksaan (PKP), Artinya, bahwa pemahaman auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara terhadap sasaran audit dan ruang lingkup audit sangat diperlukan agar tercapai tujuan audit yang telah ditetapkan. Sehingga audit yang dilakukan efektif dan efesien serta berkualitas.
2. Untuk butir pertanyaan penilaian Sistem Pengendalian Intern auditi sebanyak 4 responden (6.1%) menyatakan 25%, 16 responden (24.2%) menyatakan 50%, 40 responden (60,0%) menyatakan 75% dan 6 responden (9.1%) menyatakan 100%.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75%. bahwa untuk mempermudah auditor/pengawas dalam melakukan pemeriksaan/ pengawasan sangat perlu mengetahui efektifitas Sistem Pengendalian Intern (SPI)
auditi. Artinya, bahwa pemahaman auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara terhadap SPI auditi sudah baik. Hal ini sangat penting untuk menentukan perencanaan audit tahap selanjutnya. Perencanaan audit yang baik untuk setiap tahap audit akan meningkatkan mutu kualitas audit.
3. Untuk butir pertanyaan metodologi audit sebanyak 3 responden (4.5%) menyatakan 25%, 13 responden (19.7%) menyatakan 50%, 41 responden (62.1%) menyatakan 75% dan 9 responden (13.6%) menyatakan 100%.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75%. bahwa penyusunan langkah-langkah kerja yang sesuai dengan tujuan audit sangat penting dalam tugas pemeriksaan/pengawasan Artinya, bahwa untuk melakukan audit secara efektif dan berkualitas tinggi sangat diperlukan prosedur dan teknik audit yang sesuai dengan tujuan audit oleh auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara.
4. Untuk butir pertanyaan penunjukan anggota tim yang sesuai bidangnya sebanyak 1 responden (1.5%) menyatakan 0%, 2 responden (3%) menyatakan 25%, 22 responden (33.3%) menyatakan 50%, 32 responden (48.5%) menyatakan 75% dan 9 responden (13.6%) menyatakan 100%.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75%. bahwa penunjukan auditor/pengawas dalam pembagian tugas harus sesuai dengan kompetensi yang dimiliki agar tugas pemeriksaan/pengawasan lebih efektif dan efesien. Artinya, bahwa untuk melakukan audit secara efektif dan berkualitas tinggi sangat diperlukan penunjukan auditor/pengawas yang sesuai dengan bidangnya ketika melakukan tugas audit pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara
Variabel supervisi audit dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 4 (empat) instrumen pernyataan. Penjelasan responden atas empat instrumen pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel supervise audit audit dalam penelitian ini, diinterpretasikan melalui hasil analisis statistik deskriptif berikut ini.
Tabel 5.1.3.5. Penjelasan Responden Atas Supervisi Audit (X4)
No Butir pertanyaan
Distribusi Jawaban Responden
0 %(1) 25% (2) 50%(3) 75%(4) 100%(5) F % F % F % F % F % 1 Pemahaman tim pemeriksa/pengawas atas rencana audit 0 .
Perencanaan audit yang dibuat untuk memudahkan dalam melaksanakan tugas pemeriksaan/pengawasan
secara efesien dan efektif. Berapa kira-kira persentase (%) tingkat pemahaman bapak/ibu tentang rencana audit yang telah ditetapkan dalam Program Kerja Pemeriksaan (PKP) setelah dikomunikasikan oleh atasan?
0 1 1.5 7 10.6 38 47.6 20 30.3
2 0
Reviu Kertas Kerja Kerja Pemeriksaan (KKP) dan Naskah Hasil Pemeriksaan (NHP).
Reviu KKP dan NHP bapak/ibu sangat penting dilakukan untuk mendukung keakuratan hasil pemeriksaan. Berapakah kira- kira persentase (%) tingkat efektivitas reviu yang dilakukan terhadap KKP dan NHP bapak/ibu selama ini ?
0 3 4.5 9 13.6 34 51.5 20 30.3
3 0
Peningkatan Mutu Hasil Audit.
Supervisi yang dilakukan terhadap pelaksanaan tugas pemeriksaan/ pengawasan bapak/ibu akan meningkatkan mutu kualitas hasil pemeriksaan/pengawasan. Berapakah kira-kira persentase (%) meningkatnya kualitas pelaksanaan pemeriksaan/ pengawasan bapak/ibu setelah disupervisi ?
4 0 Penguasaan kerja lebih tinggi. Setelah dilakukan supervisi terus menerus baik pada tahap persiapan audit sampai tahap penyelesaian audit, berapakah kira-kira persentase (%) penguasaan bapak/ibu menggunakan prosedur dan teknik audit ?
0 1 1.5 17 25.8 34 51.5 14 21.2
Sumber : Lampirkan 5
Dari Tabel 5.1.3.5., dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk butir pertanyaan pemahaman tim pemeriksa/pengawas atas rencana audit sebanyak 1 responden (1.5%) menyatakan 25%, 7 responden (10.6%) menyatakan 50%, 38 responden (57.6%) menyatakan 75% dan 20 responden (30.3%) menyatakan 100%.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75%. bahwa perencanaan audit yang dibuat untuk memudahkan dalam melaksanakan tugas pemeriksaan/pengawasan secara efesien dan efektif. Artinya, bahwa untuk melakukan audit secara efektif dan berkualitas tinggi sangat diperlukan pemahaman auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara atas perencanaan audit yang telah dibuat untuk mempermudah mengumpulkan bukti- bukti yang akurat dalam melakukan audit.
2. Untuk butir pertanyaan reviu kertas Kerja Kerja Pemeriksaan (KKP) dan Naskah Hasil Pemeriksaan (NHP) sebanyak 3 responden (4.5%) menyatakan 25%, 9 responden (13.6%) menyatakan 50%, 34 responden (51.5%) menyatakan 75% dan 20 responden (30.3%) menyatakan 100%.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75%. dan 100% bahwa reviu KKP dan NHP auditor/pengawas sangat penting dilakukan untuk mendukung keakuratan hasil pemeriksaan. Artinya, bahwa setiap hasil audit auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara baik yang
terdokumentasi dalam KKP maupun NHP selalu direviu oleh pengendali teknis maupun pengendali mutu sebelum dibuat dalam bentuk LHP.
3. Untuk butir pertanyaan peningkatan mutu hasil audit sebanyak 1 responden (1.5%) menyatakan 25%, 16 responden (24.2%) menyatakan 50%, 33 responden (50%) menyatakan 75% dan 16 responden (24.2%) menyatakan 100%.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75%. bahwa supervisi yang dilakukan terhadap pelaksanaan tugas pemeriksaan/ pengawasan auditor/pengawas akan meningkatkan mutu kualitas hasil pemeriksaan/pengawasan. Artinya, bahwa supervisi yang dilakukan terhadap auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara ketika melakukan tugas audit masih sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu kualitas audit.
4. Untuk butir pertanyaan penguasaan kerja lebih tinggi sebanyak 1 responden (1.5%) menyatakan 25%, 17 responden (25.8%) menyatakan 50%, 34 responden (51.5%) menyatakan 75% dan 14 responden (21.2%) menyatakan 100%.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75%. bahwa setelah dilakukan supervisi terus menerus baik pada tahap persiapan audit sampai tahap penyelesaian audit, penguasaan kerja auditor/pengawas lebih tinggi. Artinya, bahwa supervisi terhadap auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara ketika melakukan tugas audit pada setiap tahap audit secara terus menerus masih sangat dibutuhkan.
Variabel moderating dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 3 (tiga) instrumen pernyataan. Penjelasan responden atas tiga instrumen pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel moderating dalam penelitian ini, diinterpretasikan melalui hasil analisis statistik deskriptif berikut ini.
Tabel 5.1.3.6. Penjelasan Responden Atas Motivasi (Z)
No Butir pertanyaan
Distribusi Jawaban Responden
0 %(1) 25% (2) 50%(3) 75%(4) 100%(5)
F % F % F % F % F %
1 0
Kesadaran akan audit yang berkualitas.
Melaksanakan audit secara professional dan berkualitas sangat penting bagi negara dan masyarakat. Berapakah kira-kira persentase (%) ketenangan bathin yang bapak/ibu rasakan setelah melakukan pemeriksaan /pengawasan ?
0 0 0 3 4.5 54 81.8 9 10.6
2 0
Peningkatan karir.
Setelah melakukan berbagai peningkatan kinerja seperti pelatihan/diklat/bimtek/sosialisasi atau membuat artikel di surat kabar tentang pemeriksaan/ pengawasan selama ini, berapakah kira-kira persentase (%) peningkatan atas angka kredit maupun jabatan fungsional yang bapak/ibu dapatkan ?
0 2 3 28 42.4 31 47 5 7.6
3 0
Pengakuan atas profesi
Profesi sebagai auditor/ pengawas yang berintegritas tinggi sekarang sangat strategis dan bergengsi dalam masyarakat. Berapakah kira- kira persentase (%) keinginan untuk meningkatkan status bapak/ibu dimasyarakat sebagai auditor/ pengawas yang profesional dan berintegritas tinggi ?
0 0 0 7 10.6 31 47 28 42.4
Sumber : Lampiran 5
Dari Tabel 5.1.3.6., dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk butir pertanyaan kesadaran akan audit yang berkualitas sebanyak 3 responden (4.5%) menyatakan 50%, 54 responden (81.8%) menyatakan 75% dan 9 responden (13.6%) menyatakan 100%.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75%. bahwa melaksanakan audit secara professional dan berkualitas sangat penting bagi negara dan masyarakat, begitu juga dalam mendapatkan ketenangan bathin atau kepuasan peribadi. Artinya, bahwa kesadaran akan audit yang berkualitas dari auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sangat diperlukan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
2. Untuk butir pertanyaan peningkatan karir sebanyak 2 responden (3%) menyatakan 25%, 28 responden (43.4%) menyatakan 50%, 31 responden (47%) menyatakan 75% dan 5 responden (7.6%) menyatakan 100%.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75%.
bahwa setelah melakukan berbagai peningkatan kinerja seperti
pelatihan/diklat/bimtek/ sosialisasi atau membuat artikel di surat kabar tentang pemeriksaan/pengawasan selama ini akan meningkatkan karir auditor/pengawas. Artinya, bahwa auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara harus melakukan berbagai peningkatan kerja untuk meningkatkan karirnya.
3. Untuk butir pertanyaan pengakuan atas profesi sebanyak 7 responden (10.6%) menyatakan 50%, 31 responden (47%) menyatakan 75% dan 28 responden (42.4%) menyatakan 100%.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan 75%. dan 100% bahwa profesi sebagai auditor/pengawas yang berintegritas tinggi sekarang sangat strategis dan bergengsi dalam masyarakat. Artinya, bahwa auditor/pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara harus menjaga integritas
dan profesionalisme yang tinggi ketika melakukan audit agar profesi sebagai auditor/ pengawas intern lebih bernilai di mata masyarakat.
5.3 Pengujian Asumsi Klasik 5.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan melihat rasio skewness dan rasio kurtosis. Rasio skewness dilihat dengan membagi nilai skewness dengan standar error skewness dan rasio kurtosis dengan membagi nilai kurtosis dengan standar error kurtosis. Apabila rasio skewness dan rasio kurtosis berada diantara -2 hingg +2, maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 5.3.1. Hasil Uji Rasio Skewness dan Rasio Kurtosis Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Unstandardized
Residual
66 -.583 .295 .957 .582
Valid N (listwise) 66
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS pada Tabel 5.3.1. terlihat bahwa rasio skewness = -0.583 / 0.295 = -1.976, sedang rasio kurtosis = 0.957 / 0.582 = 1.644. Nilai rasio skeweness dan rasio kurtosis berada diantara -2 hingga +2 , maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
5.3.2 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas terjadi apabila terdapat variabel independen saling berkorelasi satu dengan yang lainnya. Persamaan regresi yang baik terbebas dari multikolinieritas antara variabel independen. Multikolinearitas dapat diukur melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang ≤ 10 dan nilai Tolerance
Tabel 5.3.2. Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Keahlian .838 1.193 Independensi .534 1.873 Perencanaan Audit .312 3.205 Supervisi Audit .346 2.892
Dependent Variable: Kualitas Audit
Hasil pengolahan data pada Tabel 5.3.2. menunjukkan bahwa keempat variabel independen tidak mengalami masalah multikolinieritas karena nilai VIF seluruh variabel bebas yang lebih kecil dari 10 dan nilai Tolerance lebih besar dari 0.1.
5.3. 3 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah pada sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Model yang baik tidak mengalami heterokedastisitas. Dalam penelitian ini metode statistik yang digunakan adalah uji glejser.
Tabel 5.3.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .189 .209 .905 .369 Keahlian .018 .018 .135 .992 .325 Independensi .075 .097 .131 .769 .445 Perencanaan Audit -.153 .119 -.289 -1.292 .201 Supervisi Audit .113 .109 .219 1.033 .306
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 5.3.3. dapat dilihat bahwa nilai sig. dari semua variabel independen diatas 0.05, sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak mengalami heterokedastisitas.
5.4 Uji Hipotesis 5.4.1 Uji Statistik F
Hasil pengujian statistik F (uji simultan) variabel keahlian, independensi, perencanaan audit, dan supervisi audit terhadap kualitas audit tercantum pada Tabel 5.4.1.
Tabel 5.4.1. Hasil Uji F ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 22.509 4 5.627 24.707 .000a
Residual 13.893 61 .228
Total 36.402 65
a. Predictors: (Constant), Keahlian, Independensi, Perencanaan Audit, Supervisi Audit
b. Dependent Variable: Kualitas Audit
Berdasarkan Tabel 5.4.1., menunjukkan nilai F hitung 24.707 lebih besar dari F tabel 2.52, atau nilai probabilitas kesalahan yang dapat ditorelir 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima atau hipotesis yang diajukan diterima. Sehingga variabel bebas hasil dari model regresi menunjukkan keahlian, independensi, perencanaan audit dan supervisi audit secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat kualitas audit.
5.4.2 Uji Statistik t
Hasil pengujian statistik t (uji parsial) pada variabel keahlian, independensi, perencanaan audit, supervisi audit terhadap kualitas audit tercantum pada Tabel 5.4.2.
Tabel 5.4.2. Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.209 .332 3.638 .001 Keahlian .010 .029 .030 .343 .733 Independensi .097 .155 .068 .628 .532 Perencanaan Audit .380 .189 .285 2.010 .049 Supervisi Audit .623 .174 .481 3.578 .001
a. Dependent Variable : Kualitas Audit
Berdasarkan Tabel 5.4.2, uji hipotesis yang telah dilakukan, terlihat model regresi penelitian adalah sebagai berikut :
Y = 1.209 + 0.010 X1 + 0.097 X2 + 0.380 X3 + 0.623 X4
Dari persamaan di atas menunjukkan bahwa koefisien dari semua variabel independen yaitu keahlian, independensi, perencanaan audit dan supervisi audit dengan supervisi audit adalah positif yaitu semakin tinggi/baik variabel keahlian, independensi, perencanaan audit dan supervisi audit maka semakin tinggi/baik kualitas hasil audit. Pada model regresi nilai konstanta sebesar 1.209 dapat diartikan jika variabel independen dalam model diasumsikan sama dengan nol, maka variabel kualitas audit sebesar 1.209 atau 120.9 %. Berdasarkan hasil analisis regresi di atas semua variabel independen positif tetapi tidak semua signifikan.
5.4.2.1. Pengaruh keahlian terhadap kualitas audit
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 5.4.2. menunjukkan bahwa variabel keahlian berpengaruh positif sebesar 0.010 atau sebesar 1% tetapi tidak signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan Standar Umum Audit APIP PER/05/M.PAN/03/2008 dan H1 atau hipotesis yang diajukan. Hasil analisis
menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel keahlian sebesar 0.343 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2.000, atau nilai signifikan variabel keahlian sebesar 0.733 lebih besar dari 0.05, jadi secara nyata tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat kualitas audit. Pengaruh positif variabel keahlian sebesar 0.010 atau 1% menunjukkan bahwa setiap kenaikan keahlian sebesar 25% akan meningkat kualitas audit sebesar 1%.
5.4.2.2. Pengaruh independensi terhadap kualitas audit
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 5.4.2. menunjukkan bahwa variabel independensi berpengaruh positif sebesar 0.097 atau sebesar 9.7% tetapi tidak signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan Standar Umum Audit APIP PER/05/M.PAN/03/2008 dan H1 atau hipotesis yang diajukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel independensi sebesar 0.628 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2.000, atau nilai signifikan variabel keahlian sebesar 0.532 lebih besar dari 0.05, jadi secara nyata tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat kualitas audit. Pengaruh positif variabel independensi sebesar 0.097 atau 9.7% menunjukkan bahwa setiap kenaikan independensi sebesar 25% akan meningkat kualitas audit sebesar 9.7%.