• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJELASAN UMUM

Dalam dokumen an Struktur Gedung Instalasi Rawat (Halaman 92-97)

SPESIFIKASI STRUKTUR

PASAL 1 PENJELASAN UMUM

1. Rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan struktur (Spesifikasi Struktur) ini, dibuat dengan maksud agar Konstruksi Struktur yang akan dikerjakan memenuhi kualitas/Persyaratan-persyaratan yang tertuang dalam gambar danspesifikasi struktur ini serta Berita Acara. 2. Pemborong berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan

struktur sesuai dengan spesifikasi struktur ini dan gambar-gambar struktur terlampir serta Berita Acara Rapat Penjelasan.

3. Walaupun ada Direksi/MK dengan tugas pengawasannya, Pemborong wajib mempunyai Bagian/ Team Quality Control tersendiri yang khusus mengawasi pekerja-pekerja dan produknya agar sesuai dengan Spesifikasi dan gambar Struktur serta Berita Acara Rapat Penjelasan. 4. Pemborong berkewajiban memeriksa kesesuaian gambar-gambar

struktur, Arsitektur, Mechanical dan Electrical beserta spesifikasinya masing-masing dan melaporkan kepada Direksi/MK apabila terdapat ketidaksesuaian.

PASAL 2 : PEKERJAAN PENDAHULUAN 1. Pekerjaan Stripping

Seluruh Tapak Bangunan ditambah 3 M dari sisi-sisi Tapak Bangunan harus dibersihkan dari humus dan Lumpur dengan cara stripping.

a. Stripping/Penebasan/Pembabatan tersebut harus dilakukan terhadap semua sampah-sampah, puing-puing, semak-semak belukar dan tanaman-tanaman kecuali apabila ada beberapa tanaman yang dipertahankan sesuai gambar dan atau petunjuk Direksi/MK.

b. Semua sisa tanaman seperti akar-akar harus dihilangkan sampai kedalaman minimum 50 cm dibawah permukaan tanah setelah Stripping.

2. Pengukuran Tapak Kembali

a. Pemborong diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.

b. Ketidakcocokkan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya, harus segera dilaporkan kepada Direksi/MK untuk dimintakan keputusannya.

c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya boleh dilakukan dengan alat-alat waterpas/theodolit yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.

d. Segala pekerjaan pengukuran tapak menjadi tanggungan Pemborong.

3. Tugu Patokan Dasar (Reference Bench Mark)

a. Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Direksi/MK. b. Tugu patokan dasar dibuat dari beton berpenampang

sekurang-kurangnya 20 x 20 cm, tertancap kuat kedalam tanah dengan bagian yang menonjol diatas muka tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya.

c. Tugu patokan dasar harus dibuat permanen,

d. Segala pekerjaan pembuatan/pemasangan tugu patokan dasar menjadi tanggungan Pemborong.

e. Pada waktu pematokan (penentuan) peil dan setiap sudut-sudut tapak (perpindahan) Pemborong wajib membuat Shop Drawing dahulu sesuai keadaan lapangan.

4. Papan Dasar Pelaksanaan (Bouwplank)

a. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patokan kayu semutu Meranti Merah dengan ukuran kaso (5/7 cm),yang tertancap dalam

tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau dirubah-rubah, berjarak maksimum 1,5 meter satu sama lain.

b. Papan dasar pelaksanaan/Bouwplank dibuat dengan kayu meranti, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpas).

c. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 100 cm dari sisi luar galian tanah pondasi atau sejauh jarak tertentu sehingga tidak terganggu oleh pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.

d. Pada papan dasar pelaksanaan harus dibuat tanda-tanda yang menyatakan semua asas bangunan dan peil ±0.00 atau peil reference lainnya dengan cat berwarna jelas dan tidak boleh hilang apabila terkena air/air hujan.peil ±0.00 adalah peil lantai dasar bangunan. e. Setelah selesai pemasangan papan pelaksanaan, Pemborong harus

melapor kepada Direksi/MK.

PASAL 3 : PEKERJAAN GALIAN PONDASI 1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.

b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi/ basement untuk pekerjaan sub struktur, seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk direksi/MK, termasuk didalamnya adalah pada pekerjaan resevoir, pit, saluran-saluran dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar yang memerlukan galian.

c. Juga termasuk pengamanan galian dan cara-cara pelaksanaannya (jika ada) terutama untuk galian yang membahayakan bangunan eksesting dan pekerja.

d. Pembangunan sisa galian yang disetujui Direksi/MK atas biaya pemborong.

a. Galian tanah untuk Resevoir, saluran air, pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan peil-peil yang tercantum dalam gambar. b. Apabila penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka

pemborong harus mengisi/mengurug kembali daerah tersebut dengan bahan pondasi yang sama untuk daerah yang bersangkutan.

c. Pengurugan/pengisian kembali bekas galian harus dilakukan selapis demi selapis, dan di tumbuk sampai padat sesuai dengan yang disyaratkan pada pasal 04 mengenai “Pekerjaan Urugan dan Pemadatan”.

d. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus digali keluar sedang lubang-lubang diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpas. Pemadatan dilakukan secara berlapis-lapis dengan tebal setiap lapisan 15 cm lepas, dengan cara pemadatan dan pengujian sesuai dengan spesifikasi struktur pada pasal 04.

e. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang memadai atau pompa lumpur yang diperlukan dapat bekerja terus menerus untuk menghindari tergenangnya air lumpur pada dasar galian.

PASAL 4 : PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN 1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.

2. Persyaratan Bahan

Bahan untuk urugan tersebut menggunakan material bekas galian atau dengan mendatangkan dari lokasi lain dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

b. Tanah harus tidak mengandung akar, kotoran seperti puing bekas bongkaran, bekas dinding bata, beton dan bahan organis lainnya.

c. Tidak mengandung batuan yang lebih besar dari 10 cm.

d. Terlabih dahulu diadakan test Kepadatan Maksimum pada kadar air. 3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max. tiap-tiap lapisan 20 cm tanah lepas dan dipadatkan sampai mencapai Kepadatan Maksimum pada kadar Air Optimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang direncanakan test kepadatan optimum harus mengikuti ASTM.D-1557-70.

b. Pada daerah yang basah/ada genangan air, Pemborong harus membuat saluran-saluran sementara untuk mengeringkan lokasi-lokasi tersebut misalnya dengan bantuan pompa air.

c. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan sebagainya.

d. Jika tidak ada persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi/MK maka pemadatan pada material urug dari atau Sandy Clay tidak boleh dengan dibasahi air. Pemadatan urugan dilakukan dengan memakai alat pemadat/compactor.

e. Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan, harus diurug kembali sehingga mencapai kerataan yang ditetapkan dengan bahan urugan yang dipadatkan, kecuali untuk daerah galian pondasi harus mengikuti pasal 03 mengenai “Pekerjaan Galian Pondasi”.

f. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan adalah ± 50 mm terhadap kerataan yang ditentukan.

g. Hasil test dilapangan harus tertulis dan diketahui oleh Direksi/MK. Semua hasil-hasil pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-patok referensi untuk mengetahui sampai dimana kedudukan permukaan tanaga tersebut.

h. Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai dengan kapadatan yang dibutuhkan dan diperiksa melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan berikutnya.

i. Setelah pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan ketempat tertentu yang disetujui secara tertulis oleh Direksi/MK atas biaya Pemborong.

PASAL 5 : PEKERJAAN URUGAN PASIR URUG / SIRTU PADAT

Dalam dokumen an Struktur Gedung Instalasi Rawat (Halaman 92-97)