• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: ANALISIS STRUKTUR TOKOH, PENOKOHAN SERTA LATAR

2.2 Analisis Penokohan

2.2.2 Penokohan Juli

Juli bekerja sebagai seorang juru musik di sebuah diskotek selama tiga tahun dan sudah mempunyai banyak pengalaman di dunia malam. Hal ini ditunjukkan oleh pengarang dengan menggunakan metode analitik dalam kutipan di bawah ini.

(45) Sudah hampir tiga tahun ia malang melintang di dunia malam sebagai juru musik. (hlm 4)

(46) Aku yang lebih lama malang melintang di dunia malam. Aku lebih ngelotok daripada kamu. (hlm 51)

(47) Selama tiga tahun menggeluti dunia malam, Juli sudah terbiasa mendengar ragam kisah dibalik kehidupan pelacur, tuna wisma, bandar, preman, om-om senang, juga anak-anak di bawah umur yang kabur dari rumahnya. (hlm 62) Pengalamannya bekerja selama tiga tahun di diskotek membuat Juli mempunyai banyak prestasi dan banyak dikenal orang. Hal ini ditunjukkan oleh pengarang dengan menggunakan metode analitik dalam kutipan di bawah ini.

(48) Katanya, ia tak seperti Juli yang namanya sudah terkenal dan mendapat banyak prestasi. (hlm.67)

Secara fisik, Juli digambarkan sebagai seorang wanita yang mempunyai bentuk tubuh seperti laki-laki. Sikap Juli pun seperti laki-laki. Hal ini ditunjukkan oleh pengarang dengan menggunakan metode analitik dalam kutipan di bawah ini.

(49) Perawakan dan sikap Juli tak ubahnya seorang laki-laki. (hlm 4)

Selain mempunyai bentuk tubuh dan sikap seperti laki-laki, Juli mempunyai kharisma sehingga banyak perempuan maupun laki-laki tergila-gila padanya. Hal ini ditunjukkan oleh pengarang dengan menggunakan metode analitik dalam kutipan di bawah ini.

(50) Tapi Juli mempunyai kharisma. Banyak tamu perempuan tergila-gila padanya. Yang laki-laki pun tak jarang ingin menaklukkannya. (hlm.4) Juli sudah tidak perawan karena sejak remaja ia senang memasukkan benda-benda ke dalam vaginanya. Begitu juga ketika bersama dengan kekasihnya, seorang model, mereka sering bercinta dengan cara saling memasuki vagina satu sama lain dengan jari mereka. Hal ini ditunjukkan oleh pengarang dengan menggunakan metode analitik dalam kutipan di bawah ini.

(52) Semenjak remaja ia suka memasukkan benda-benda ke dalam vaginanya sambil membayangkan perempuan yang ia idamkan. Sekarang pun dengan kekasihnya yang seorang model mereka sering bercinta dengan cara saling memasuki vagina satu sama lain dengan jari mereka. (hlm 5)

(53) Tak jarang di depan mata saya mereka bercumbu. Seakan saya tak berada di tempat itu. (hlm 5)

Pertemuan Juli dengan Nayla membuat hubungan Juli dengan kekasihnya selalu diwarnai dengan seteru dan akhirnya hubungan mereka putus. Hal ini ditunjukkan oleh pengarang dengan menggunakan metode analitik dalam kutipan di bawah ini.

(54) Perempuan muda yang baru beranjak tiga belas tahun usianya. Perempuan yang mencuri hatinya pada saat pandangan pertama. Membuat kekasihnya cemburu. Dan hubungan mereka akhirnya tak henti diwarnai seteru. (hlm.63) Setelah putus dengan kekasihnya, Juli menjalin hubungan serius dengan Nayla selama kurang lebih dua tahun. Juli pun tidak ingin Nayla membagi cintanya dengan laki-laki maupun perempuan lain. Hal ini ditunjukkan oleh pengarang dengan menggunakan metode analitik dalam kutipan di bawah ini.

(55) Dua tahun lebih ini aku bersyukur bisa dekat sama kamu. (hlm.51)

(56) Bagi Juli, hubungan kami tidak sekedar main-main. Ia tak mau cinta dan tubuh saya dibagikan dengan laki-laki maupun perempuan lain. (hlm.99) Selama menjalin hubungan dengan Nayla, Juli sangat cemburu melihat Nayla dikerumuni tamu-tamu tak dikenal maupun teman-temannya di diskotek. Ia pun rela melakukan apa saja demi Nayla. hal ini ditunjukkan oleh pengarang dengan menggunakan metode analitik dalam kutipan di bawah ini.

(57) Liat kamu selalu dikerumuni tamu-tamu tetap teman-teman kita aja aku cemburu, apalagi harus ditambah dengan orang-orang yang gak jelas juntrungannya itu? (hlm 50)

(58) Juli rela melakukan apa saja ketimbang harus terus menerus diliputi rasa cemburu membayangkan berpasang-pasang mata menikmati tubuh Nayla. (hlm 102)

(59) Juli semakin dihantui rasa penasaran. Ia begitu ingin tahu, seperti apa sikap Nayla ketika menerima bunga dan kartu nama itu. (hlm.102)

Walaupun Juli mempunyai sifat cemburu, tapi Juli ingin melindungi Nayla dan memperbaiki kehidupan Nayla. Hal ini ditunjukkan oleh pengarang dengan menggunakan metode analitik dalam kutipan di bawah ini.

(60) Mendadak Juli ingin melindungi Nayla. Mendadak Juli ingin memperbaiki kehidupan Nayla. (hlm 64)

(61) Tapi kebaikan dan ketulusannya membuat saya terharu…. Ia sudah membuat hidup saya lebih nyaman. Ia memberi saya rasa aman. (hlm 99) (62) Tanpa harus menari, Juli mampu memberi Nayla uang ekstra lima puluh

ribu tiap minggu. Juli rela memberi setiap sen penghasilannya selama bias selalu berdekatan dengan Nayla. (hlm.102)

Ketika kontrak kerja Juli habis, ia memutuskan untuk pulang, meninggalkan Nayla dan dunia malamnya. Ia ingin hidup tenang, menjadi seorang pengajar, dan hidup langgeng dengan kekasih yang dapat menerimanya. Hal ini ditunjukkan oleh pengarang dengan menggunakan metode analitik dalam kutipan di bawah ini. (63) Besok kontrak kerjaku habis dan gak diperpanjang. Aku harus pulang.

(hlm.51)

(64) Yangku, bukan maksudku mutusin kamu sepihak…. Tapi aku merasa gak ada jalan lain selain pisah. (hlm.51)

(65) Yang aku butuhkan sekarang adalah hidup tenang. Aku mau tinggalin dunia malam, aku cuma mau jadi pengajar. Hidup langgeng dengan kekasih yang bisa menerimaku. (hlm.52)

Di sisi lain, Juli tidak menyukai keadaan dalam dirinya sendiri yang lebih menyerupai laki-laki daripada tubuhnya yang sebenarnya seorang wanita. Tetapi di sisi lain Juli merasa tidak bisa membenci tubuh perempuan karena ia mencintai tubuh tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh pengarang dengan menggunakan metode analitik dalam kutipan di bawah ini.

(66) Kebencian Juli terhadap laki-laki makin menjadi-jadi. Ia benci dengan jiwa laki-laki yang mengalir di dalam tubuhnya yang perempuan. Tapi Juli tak

bisa membenci tubuh perempuannya karena ia mencintai tubuh perempuan. Juli benci dengan jiwa laki-laki yang mengalir di dalam tubuh laki-laki. (hlm 103)

(67) Juli tak ingin mengeluarkan air mata hanya untuk berkhianat dengan mendambakan tubuh yang begitu dibencinya itu menjadi miliknya. Tidak! Tubuh yang dimilikinya sekarang ini tak sepatutnya berganti dengan tubuh laki-laki yang menjijikkan! Tubuh dengan sebongkol biji dan sekerat daging lebih bukan sesuatu yang layak untuk diidamkan. Tanpa tubuh itu, Juli akan membuktikan. Bahwa ia juga seorang manusia yang tak layak diperlakukan bak binatang. (hlm 103)

Kelainan dalam perkembangan psikologinya, membuat Juli menjadi jauh dengan keluarganya sendiri. Hal ini di tunjukkan oleh pengarang dengan menggunakan metode analitik dalam kutipan di bawah ini.

(68) Tubuh-tubuh itu yang menjauhkan Juli dari keluarganya. Keluarga yang normal karena berjiwa sesuai dengan penampilan tubuh. (hlm 103)

Dokumen terkait