• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: PENUTUP

4.2 Saran

Demikian penelitian yang berjudul Bentuk-bentuk Kompensasi Inferioritas Tokoh Nayla dalam novel Nayla karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini baru tahap awal, yaitu analisis struktur pembentuk novel yang terdiri dari tokoh, penokohan dan latar serta analisis secara psikologi sastra. Masih banyak permasalahan lain dalam novel tersebut yang dapat diangkat sebagai bahan penelitian. Peneliti mengharapkan agar peneliti selanjutnya dapat mengangkat permasalahan-permasalahan yang lain sebagai objek penelitian dalam novel Nayla karya Djenar Maesa Ayu.

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Djenar Maesa. 2005. Nayla. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Bandel, Katrin. 2006. Sastra, Perempuan, seks. Yogyakarta & Bandung: Jalasutra. Bandel, Katrin. 2005. “Potret Perempuan Pengarang Sebagai Selebritis (1)”.

Suara Merdeka. 20 November 2005.

_____________. 2005. “Potret Perempuan Pengarang Sebagai Selebritis (2)”. Suara Merdeka. 27 November 2005.

_____________. 2005. “Potret Perempuan Pengarang Sebagai Selebritis (3)”. Suara Merdeka. 4 Desember 2005.

_____________. 2005. “Potret Perempuan Pengarang Sebagai Selebritis (4)”. Suara Merdeka. 11Desember 2005.

_____________. 2006. “Nayla Potret Sang Pengarang Perempuan sebagai Selebritis”. Horison. XXXX/1/2006.

Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Hall, Calvin S dan Gardner Lindzey. 1993. Teori-teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: kanisius.

Mohd Saman, Sahlan. 1985. Kritikan: Situasi Mutakhir dan Arah Masa Depan. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia.

Naisaban, Ladislaus. 2004. Para Psikolog Terkemuka Dunia (Riwayat Hidup, pokok pikiran, dan karya). Jakarta: Grasindo.

Nurgiyantoro. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Semi, Atar. 1989. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sukada, Made. 1987. Pembinaan Kritik Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa .

LAMPIRAN

SINOPSIS NOVEL NAYLA

Nayla adalah seorang anak perempuan yang tidak mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari ayah maupun ibunya. Ayah dan ibu Nayla berpisah ketika Nayla masih berada dalam kandungan. Nayla kemudian diasuh oleh ibunya, sedangkan ayahnya menikah lagi dengan seorang perancang busana yang usianya jauh lebih muda.

Selama tinggal bersama ibunya, semua kebutuhan materi Nayla selalu terpenuhi tetapi Nayla tidak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian. Nayla sering mengalami kekerasan fisik dari ibu kandungnya. Nayla sering mendapat hukuman jika ia melakukan kesalahan kecil. Hukuman yang sering diterima Nayla adalah tusukan peniti ke dalam selangkangan maupun vaginanya karena masih sering ngompol sampai berusia sepuluh tahun. Selain hukuman berupa tusukan peniti, Nayla juga sering mendapat hukuman seperti sering dipukuli ketika ia menumpahkan sebutir nasi, dijemur diatas seng yang panas saat siang hari tanpa menggunakan alas kaki hanya karena ia menghilangkan tutup pensil, maupun dipaksa mengejan sampai berak, kemudian merekatkan tahi dengan plester di sekujur tubuh dan mulut Nayla ketika Nayla tidak mau makan sayur. Nayla juga sering dipukuli ibunya tanpa alasan yang jelas. Perlakuan kejam dari ibunya tersebut membuat Nayla tertekan dan membenci ibunya sendiri.

Selain selalu mendapat kekerasan fisik dari ibunya, Nayla juga pernah mengalami kekerasan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan oleh Om Indra, kekasih ibunya. Saat berusia sembilan tahun, kekasih ibunya tersebut sering memperlihatkan penisnya dihadapan Nayla. Ia juga sering meremas-remas

maupun menggesek-gesekkan penisnya di tengkuk Nayla sampai cairan putih keluar dari penis. Selain itu, Om Indra juga pernah memasukkan penisnya kedalam vagina Nayla dengan alasan agar Nayla berhenti mengompol.

Kekerasan fisik yang terus dialami dan juga kurangnya perhatian dan kasih sayang dari ibunya, akhirnya Nayla memutuskan untuk mencari ayahnya dan ingin tinggal bersamanya. Ketika tinggal bersama ayah dan ibu tirinyanya selama dua bulan, Nayla hanya sebentar merasakan kasih sayang dan kebahagiaan. Ayahnya meninggal karena sakit yang telah lama dideritanya.

Setelah kematian ayahnya, Nayla dituduh oleh ibu tirinya telah memakai narkoba. Nayla kemudian dimasukkan di sebuah rumah perawatan anak nakal dan narkoba. Nayla merasa sangat kecewa karena selalu ditolak di dalam keluarganya sendiri. Selama tinggal di rumah perawatan anak nakal dan narkoba Nayla tidak pernah dijenguk oleh keluarganya.

Kekerasan fisik yang selalu dilakukan oleh ibu kandung Nayla maupun penolakan ibu tiri Nayla membuat Nayla memutuskan untuk tidak kembali ke rumah ibu kandung maupun ibu tirinya. Setelah berhasil melarikan diri dari rumah perawatan anak nakal dan narkotika, Nayla berusaha hidup mandiri walaupun awalnya ia harus menjadi gelandangan, sering melakukan berbagai tindak kejahatan bersama teman-teman binaan dari rumah perawatan anak nakal dan narkoba yang telah keluar, dan sering keluar masuk kantor polisi.

Nayla kemudian bekerja sebagai juru lampu sekaligus penari latar di sebuah diskotek terkenal. Selama bekerja di diskotek, ia menjalin hubungan serius dengan dua orang. Seorang perempuan bernama Juli yang bekerja di diskotek itu sebagai juru musik dan Ben seorang laki-laki yang sering datang di diskotek

tempat Nayla bekerja sebagai pengunjung. Bersama Juli, Nayla merasa mendapat kasih sayang yang tidak pernah ia dapatkan saat tinggal bersama ibu kandungnya. Untuk memperoleh kepuasan seksual, Nayla menjalin hubungan dengan beberapa laki-laki sekaligus tanpa ikatan apapun.

Pergaulan bebas yang dilakukan Nayla selama bekerja di diskotek berhenti setelah ia menjadi penulis cerpen terkenal. Nayla merasa menemukan dunianya yang baru bersama teman-teman sastrawan yang selalu memberinya perhatian, dukungan dan penilaian terhadap cerpen-cerpen yang ditulis Nayla. Melalui cerpen yang ditulisnya Nayla secara tidak langsung menceritakan pengalaman hidupnya. Nayla pun akhirnya ditawari untuk menulis skenario film berdasarkan cerpen yang ditulisnya tersebut.

BIOGRAFI PENULIS

Maria Saraswati Setyaningrum, lahir di Rembang, 18 Maret 1983. Memulai studi di Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2001. Tugas akhir yang disusun penulis berjudul Bentuk-Bentuk Kompensasi Inferioritas Tokoh Nayla Dalam Novel “Nayla” Karya Djenar Maesa Ayu (Suatu Tunjauan Psikologi Sastra) mengantarkan penulis mendapatkan gelar Sarjana Sastra.

Jenjang pendidikan yang ditempuh oleh penulis, SD Santa Maria Rembang (1989-1995), SLTP OV. Slamet Riyadi Rembang (1995-1998), kemudian melanjutkan studi di SMU Fransiskus Xaverius Surakarta (1998-2001).

Dokumen terkait