• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Metode Analisis

3. Uji Statistik (Uji Regresi)

Teknik regresi bertujuan untuk membantu peneliti yang membutuhkan alat untuk melakukan proyeksi (peramalan). Analisis regresi berganda (multiple regression) digunakan untuk membedakan dengan istilah multivariate multiple regression analysis (MMRA) yang merupakan analisis regresi dengan lebih dari satu variabel dependen (Gudono, 2016:139). Pada umumnya model regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut :

Y = a + b1.X1 + b2.X2+ …. + bn.Xn + e

Dalam penelitian ini menggunakan data panel sehingga regresi harus di estimate terlebih dahulu. Kemudian disesuaikan dengan pemilihan metode estimasi data panel.

a. Estimasi Model Data Panel

Pada dasarnya ada tiga teknik untuk meregresi data panel (Sriyana, 2014) yaitu pendekatan OLS biasa (Pooled Least Square) atau Common Effect, pendekatan efek tetap (fixed effect model), dan pendekatan efek acak (random effect model).

1) Pendekatan OLS (Pooled Least Square) atau Common Effect

Merupakan teknik yang paling sederhana dengan mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada menunjukkan kondisi yang sesungguhnya. Yaitu dengan menggabungkan (pooled) seluruh data time series dan cross section dan kemudian mengestimasi model dengan menggunakan metode ordinary least square (OLS). Hasil analisis regresi ini dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu.

Kelemahan asumsi ini adalah ketidaksesuaian model dengan keadaan yang sesungguhnya. Kondisi setiap objek saling berbeda, bahkan satu objek pada suatu waktu akan sangat berbeda pada kondisi objek tersebut pada waktu yang lain (Winarno, 2007: 9.14).

2) Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect Model)

Model ini dapat menunjukkan perbedaan konstan antar objek meskipun dengan koefisien regressor yang sama. Model ini juga memperhitungkan kemungkinan bahwa peneliti menghadapi masalah

omitted variables yang mungkin membawa perubahan pada intercept time series atau cross section. Model FEM dengan efek tetap maksudnya adalah bahwa satu objek, memiliki konstan yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu. Demikian pula dengan koefisien regresinya yang besarnya tetap dari waktu ke waktu (time invariant) (Winarno, 2007:9.14)

3) Pendekatan Efek Acak (Random Effect Model)

Pendekatan random effect digunakan untuk mengatasi kelamahan metode efek tetap yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel semu, metode efek random menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan objek.

Namun, terdapat satu syarat untuk menganalisis dengan menggunakan metode efek random, yaitu objek data silang harus lebih besar dari banyaknya koefisien (Winarno, 2007:9.15).

b. Pemilihan Model Estimasi dalam Data Panel

Menurut Sriyana, Jaka (2014) pemilihan teknik estimasi data panel terbagi menjadi tiga :

1) Uji Chow (F test)

Uji Chow ini menentukan model Common Effect atau Fixed Effect

yang paling tepat dalam mengestimasi data panel. Dimana hipotesisnya yaitu :

H0= diterima apabila nilai F ≥ 0.05 , menggunakan common effect

2) Uji Hausman

Uji Hausman memiliki fungsi untuk memilih apakah model fixed effect atau random effect yang paling tepat digunakan. Dimana hipotesisnya yaitu :

H0 = diterima apabila nilai probability ≥ 0.05, maka digunakan

random effect

Ha = ditolak apabila nilai probability ≤ 0.05, maka digunakan fixed effect

3) Uji Lagrange Multiplier Test

Uji Lagrange Multiplier Test untuk memilih apakah model random effect atau common effect yang paling tepat digunakan. Dimana hipotesisnya adalah :

H0 = diterima apabila nilai p cross section ≥ 0.05, maka digunakan

common effect

Ha = ditolak apabila nilai p cross section ≤ 0.05, maka digunakan

random effect.

c. Uji Hipotesis 1) Uji t (uji parsial)

Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Pengujian penelitian ini dilakukan dengan criteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a) Jika thitung < ttabel, dan probabilitas signifikan > 0.05, H0

diterima dan H1 ditolak.

b) Jika thitung > ttabel, dan probabilitas signifikan < 0,05, H0

ditolak dan H1 diterima. 2) Uji F (uji simultan)

Uji F bertujuan untuk menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,2013:98). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

a) Jika Fhitung < Ftabel, dan probabilitas signifikan > 0.05, H0

diterima dan H1 ditolak.

b) Jika Fhitung > Ftabel, dan probabilitas signifikan < 0.05, H0

ditolak dan H1 diterima. 3) Koefisien Determinasi (R2)

Uji ini pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variansi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi terdapat di 0 < R² < 1, dimana nilai R² yang kecil berarti menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Variabel independen dianggap memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen apabila nilai R² mendekati satu.

Sehingga jika R² = 0 maka diantara variabel independen dan variabel dependen tidak mempunyai hubungan, sedangkan jika R² = 1 maka diantara variabel independen dan variabel dependen terdapat suatu hubungan yang kuat (Ghozali, 2013:97).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi yaitu bisa (kesalahan) terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Oleh karena itu dianjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

4. Uji Path Analysis (Analisis Jalur)

Analisis jalur (Path Analysis) merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variable (model casual)

yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2013: 249). Menurut Sarwono (2007:1) path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).

a. Analisis Regresi Model Pertama

Persamaan dalam model ini terdiri dari dua tahap yaitu :

Y1 = b1X1 + b2X2 + b3X3 + e1 (1) Keterangan :

Y1 = Return On Asset

X1 = Non Performing Financing

X2 = Efficiency Operational (BOPO) X3 = Capital Adequacy Ratio

e = Residual

b. Analisis Regresi Model Kedua

Y2 = b1X1 + b2X2 + e2 (2)

Keterangan :

Y2 = Capital Adequacy Ratio

X1 = Non Performing Financing

X2 = Efficiency Operational (BOPO)

Variabel intervening dalam penelitian ini adalah CAR. Analisis jalur akan membantu dalam melihat besarnya koefisien secara langsung dan tidk langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan memperhatikan besarnya koefisien maka bisa dibandingkan besarnya pengaruh secara langsung dan tidak langsung. Berdasarkan nilai koefisien tersebut, akan diketahui variabel amna yang memberikan pengaruh terbesar dan pengaruh terkecil terhadap variabel terikat.

Dokumen terkait