A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian "Hubungan Penguasaan
Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Penguasaan Mata Kuliah Strategi
Pembelajaran dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP", maka dapat
ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas tidak berhubungan dengan
bakat keguruan mahasiswa FKIP. Hal ini didukung dari hasil uji
hipotesis yang menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.930 yang
jauh di atas 0.05 yang berarti H01 diterima.
2. Penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran tidak berhubungan
dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. Hal ini didukung dari hasil
uji hipotesis yang menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.537 yang
jauh di atas 0.05 yang berarti H02 diterima.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada Peneliti Selanjutnya
Dalam meningkatkan pengetahuan tentang bakat keguruan
variabel-variabel bebas lainnya selain variabel Mata Kuliah
Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran.
2. Kepada FKIP
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, diharapkan FKIP lebih
memberikan kesempatan yang maksimal untuk mahasisiwa agar dapat
mengembangkan diri. Kesempatan untuk mengembangkan diri
diwujudkan dengan memperbaiki sistem pembelajaran pada berbagai
mata kuliah yang ditawarkan oleh FKIP. Berbagai mata kuliah dalam
bidang keguruan sebaiknya diprogramkan untuk banyak memberikan
latihan pedagogis untuk mahasiswa. Berbagai latihan tersebut berguna
untuk menumbuhkan bahkan mengembangkan bakat keguruan yang
dimiliki mahasiswa saat menempuh pendidikan di FKIP.
3. Kepada Dosen
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh dosen hendaknya dapat
mengembangkan bakat keguruan mahasiswa. Mengembangkan bakat
keguruan mahasiswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:
dosen mengajak mahasiswa untuk mengangkat kasus-kasus yang
terjadi disekolah terkait dengan materi ajar dan mendiskusikannya
dengan mahasiswa, meminta mahasiswa untuk mengamati guru pada
proses pembelajaran yang terjadi secara nyata di kelas, meminta
mahasiswa untuk melakukan praktik secara langsung di sekolah, dan
4. Kepada Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat lebih serius dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran diperkuliahan. Keseriusan mahasiswa akan
membuat mahasiswa memiliki kesempatan untuk belajar secara
kondusif. Mahasiswa yang serius dalam mengikuti kegiatan
diperkuliahan dapat ditunjukkan dari kehadiran mahasiswa yang tinggi
pada perkuliahan, kemauan mahasiswa membaca materi di luar jam
perkuliahan, kemauan mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan
oleh dosen, dan kemauan mahasiswa dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas dengan baik. Keseriusan mahasiswa akan
memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengembangkan diri
sehingga dapat mengembangkan bakat yang dimilki mahasiswa dalam
bidang keguruan.
C. Keterbatasan
1. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Peneliti tidak dapat menjamin kesungguhan responden dalam
mengerjakan kuesioner bakat keguruan ini, mengingat untuk
mengerjakan kuesioner ini membutuhkan waktu 90 menit.
2. Peneliti sudah mengusahakan untuk menyelenggarakan penelitian
sekondusif mungkin, meskipun begitu peneliti tidak dapat
untuk mengerjakan kuesioner ini membutuhkan pikiran dan tenaga
yang cukup besar.
3. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 aspek
yaitu Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi
Pembelajaran. Peneliti tidak menguji variabel bebas lain yang mungkin
mempunyai hubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP.
4. Penelitian ini bersifat studi kasus yaitu penelitian yang mendalami
suatu kasus pada satu unsur tertentu, sehingga hasil penelitian ini
hanya berlaku pada kasus itu sendiri dan tidak dapat digeneralisasikan
di luar kasus tersebut. Oleh sebab itu, hasil penelitian ini hanya berlaku
untuk mahasiswa FKIP angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu., dan Supriyono, Widodo. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali, M., dan Asrori, M. (2005). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. (1988). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
__________ (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Ekonomi. (2012). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Bulletin of the American Association of University Professors. (1919). The Teaching Profession. American Association of University Professors. Vol. 5, No. 6, p. 14-15. http://www.jstor.org/stable/40216927 [28 Desember 2016]
Clay, Katherine & Dietz, J. Jeffrey. (1977). Building a Human Resources File: A Model. The Clearing House. Vol. 50, No. 8, p. 337-340. http://www.jstor.org/stable/30196122 [28 Desember 2016]
Dahlan, Dedy. (2016). Memilih antara Bakat dengan Minat . [Online]. Tersedia:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/09/01/060700126/Memilih.a ntara.Bakat.dengan.Minat[30 Maret 2017]
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1993). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional, (2005). Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.
__________ (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati., dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, S., dan Zain, Aswan. (2006). Srategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S. (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usahan Nasional.
Geijsel & Sleegers. (2002). Transformational Leadership Effect on Teacher's Commitment and Effort toward School reform. Journal of education administration. Vol. 41, No. 3, h. 234.
Goleman, D. (1997). Emotional Inteligence: Mengapa EI Lebih Penting Daripada IQ. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hamalik, O. (2006). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
__________ (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hartono., dan Sunarto. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Joni, T., dan Entang, M. (1984). Pengelolaan Kelas. Jakarta: P2LPTK.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Martono, N. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Mulyasa, E. (2007). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Rosda.
Munandar, U. (2001). Bunga Rampai Psikolgi Perkembangan Pribadi dari Bayi sampai Lanjut Usia. Jakarta: Universitas Indonesia.
___________ (1985). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.
Jakarta: PT Gramedia.
___________ (2004). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nurhidayah, Sri. (2016). Negara dan Anak Berbakat Luar Biasa. [Online]. Tersedia: http://www.kompasiana.com/srinurhidayah/negara-dan-anak-
berbakat-luar-biasa_56aacd26ee9273f104d9a8a2[30 Maret 2017]
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
Poerbakawatja, S. ( 1989). Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Poerwadarminta, W. (1984 ). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ramdhani, N. (2012). Menjadi Guru Inspiratif. Jakarta: Titian Fondation.
Rohani, A. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
_________ (2013). Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana.
Sardiman. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sarjono, H., dan Julianita, W. (2011). SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.
Semiawan, C. (1985). Pendekatan Keterampilan Proses Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: Gramedia.
__________ (1997). Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: PT Grasindo.
Sidjabat, B. (1993). Mengajar Secara Profesional. Bandung: Yayasan Kalam Kudus.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Suaningrum. (2015). Antara Bakat dan Intelegensi?. [Online]. Tersedia:
http://www.kompasiana.com/suainingrum/antara-bakat-dan-
intelegensi_55004ebba33311d0755102fd[30 Maret 2017]
Sudirman, N., dkk. (1991). Ilmu pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
________ (2004). Statistika untuk Penelitian-Cetakan Keenam. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Suyono., dan Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Usman, M. U. (1996). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wasidi., dan Mardapi, Djemari. (2016). Pengembangan Instrumen Bakat Keguruan. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Vol. 20, No. 1, p 98-110.
Wasidi. (2015). Instrumen Bakat Keguruan. Disertasi Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.
Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wiyono, S. (2006). Managemen Potensi Diri. Jakarta: PT Grasindo.