• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

KAJIAN TEORI

A. SUPERVISI AKADEMIK

Konsep supervisi modern dirumuskan oleh Kimball Wiles20 sebagai berikut :“ Supervision is assistance in the devolepment of a better teaching

learning situation”. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar (goal, material, technique, method, teacher, student, an envirovment).Situasi belajar inilah yang seharusnya diperbaiki dan ditingkatkan melalui layanan kegiatan supervisi. Dengan demikian layanan supervisi tersebut mencakup seluruh aspek dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.

Menurut Boardman, supervisi adalah suatu usaha mentimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran.21 Sementara itu supervisi dilihat dari segi perubahan sosial yang berpengaruh terhadap peserta didik seperti yang dikemukakan Burton, bahwa supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan

20Mazguru, Pentingnya Supervisi Pendidikan Sebagai Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru. https:www//mazguru.wordpress.com. diunduh pada hari Kamis, 16 Maret 2017.

utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama. Menurut Peter F. Oliva, dalam bukunya Supervision for Today‟s Schools merumuskan bahwa:

“Supervision is defined a service provided to teachers for the purpose of

improving instruction. It is the student who is theultimate beneficiary of

beneficiary of instructional improvement”.22

Dari definisi tersebut, menambah penjelasan bahwa pengawasandigambarkan sebagai suatu jasa/layanan yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan kinerjanya dalam proses pembelajaran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah upaya memperbaiki, membenahi, membimbing pengajaran secara bertahap dan berkala melalui proses yang berkelanjutan.

1. Teori supervisi akademik

Supervisi akademik adalah supervisi yang menitikberatkan pengamatan pada masalah akademik, yaitu yang langsung berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar.23 Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.24 Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja

22

Peter F. Oliva, Supervision for Today`s Schools, New York: Longman, 1984, 23. 23 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi, Jakarta : Rineka Cipta, 2004, 5. 24 Lantip Diat Prasojo, Supervisi Pendidikan…. 84.

guru. Supervisi akademik juga melibatkan dua unsur penting (pengawas dan guru) dengan bidang tugas yang beda, tetapi memerlukan waktu yang sama agar supervisi akademik bisa terlaksana dengan efektif. Pengawas bertugas mengembangkan kemampuan profesional guru sebagai human resource, sehingga berfungsi sebagai gurunya guru.Sedangkan guru dalam kapasitasnya sebagai pendidik dan pemimpin belajar bertanggung jawab terhadap perwujudan human resource yang berkualitas tinggi bagi peserta didiknya sesuai tujuan pendidikan.Tantangan bagi para Supervisor adalah untuk memperluas kesempatan bagi para guru dengan memanfaatkan pendekatan yang terintegrasikan dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional.25

Supervisi akademik menurut Glickman sebagaimana dikutip Sudjana,26 supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Kemendiknas dalam Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, supervisi akademik merupakan upaya untuk membantu guru-guru dalam mengembangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan pembelajaran.27Supervisi akademik adalah supervisi yang menitikberatkan pengamatan pada masalah akademik, yaitu yang langsung

25

Sally J. Zepeda, Instructional Supervision, New York: Eye on Education, Library of congress cataloging in Publication data, 2003, 2-3.

26

Nana Sudjana, Supervisi Akademik Membina Profesionalisme Guru melalui Supervisi Klinis,

Jakarta: Binamita Publishing, 2011, 54. 27

Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala

berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar mengajar.28

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik adalah segala usaha yang dikerahkan untuk memperbaiki kemampuan guru dalam memberikan pembelajaran, mengelola pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik

a. Membantu guru mengembangkan kompetensinya. b. Mengembangkan kurikulum.

c. Mengembangkan kelompok kerja dan membimbing Penelitian Tindakan Kelas.29

3. Prinsip-Prinsip Supervisi Akademik

Prinsip- prinsip supervisi akademik diuraikan sebagai berikut . a. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.

b. Sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaa program supervisi yang matang dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

c. Kooperatif, artinya ada kerjasama yang baik antara supervisor dan guru dalam mengembangkan proses pembelajaran.

d. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.

28

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar …., 5.

29

e. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpastisipasi.

f. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam mengembangkan pembelajaran.

g. Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan.

h. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusian yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor .30

4. Ruang lingkup Supervisi Akademik meliputi:31 a. Pelaksanaan kurikulum.

b. Persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran oleh guru.

c. Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya.

d. Peningkatan mutu pembelajaran melalui pengembangan sebagai berikut: 1) Model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada standar proses. 2) Peran serta peserta didik dalam proses pembelajaran secara aktif,

kreatif, demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas dan dialogis.

3) Peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki pola pikir serta kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual

30

Dood,W.A ( 1972). Primary School Inpection in New Countries. London: Oxford University press.in Person dalam Lantip Diat Prasojo Supervisi Pendidikan , Yogyakarta: Gava Media, 2011,87.

31

Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah, Dirjen PMPTK, 2010, 8- 9.https://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com diunduh pada hari Kamis, 7 Mei 2017 pukul 10.00 WIB.

yang kreatif dan inovatif, berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi.

4) Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh guru.

5) Bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar siswa mampu: a) Meningkat rasa ingin tahunya.

b) Mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan.

c) Memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber informasi.

d) Mengolah informasi menjadi pengetahuan.

e) Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah. f) Mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain.

g) Mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar.

5. Model yang dapat digunakan dalam melaksanakan kegiatan supervisi akademik, antara lain32.

a. Model supervisi tradisional, meliputi: 1.Observasi langsung

Supervisi model ini dapat dilakukan dengan observasi langsung kepada guru yang sedang mengajar melalui prosedur: praobservasi, observasi, dan post-observasi.

a) Pra-Observasi

Sebelum observasi kelas, supervisor seharusnya melakukan wawancara serta diskusi dengan guru yang akan diamati. Isi diskusi dan wawancara tersebut mencakup kurikulum, pendekatan, metode dan strategi, media pengajaran, evaluasi dan analisis.

b) Observasi

Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan dilaksanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian supervisor mengadakan observasi kelas. Observasi kelas meliputi pendahuluan (apersepsi), pengembangan, penerapan dan penutup. c) Post-Observasi

Setelah observasi kelas selesai, sebaiknya supervisor mengadakan wawancara dan diskusi tentang: kesan guru terhadap penampilannya,

32

identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi ketrampilan-ketrampilan mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasan- gagasan baru yang akan dilakukan.

2. Observasi tidak langsung

Observasi ini dilakukan melalui tes dadakan, diskusi kasus, dan metode angket.

Berdasarkan kajian prosedur supervisi akademik, maka dimensi supervisi akademik dapat dirinci dengan rincian pertemuan, perencanaan, observasi kelas, penilaian, pertemuan tindak lanjut dan pembimbingan.

B. Human Relation

1. Pengertian human relation

Secara harfiah istilah human relation diterjemahkan menjadi hubungan antar manusia atau ada yang mengalih bahasakannya menjadi hubungan antar manusia. Ciri hakiki human relations bukan human dalam pengertian wujud manusia (human being)melainkan dalam makna proses ruhaniah yang tertuju kepada kebahagiaan berdasarkan watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku dalam aspek kejiwaan yang terdapat pada diri manusia. Karena itu terjemahan yang mendekati makna human relation

adalah hubungan manusiawi atau hubungan insani.33

Human relation dalam arti luas adalah komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala

33

situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua belah pihak. Human relation

dalam arti sempit adalah komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi kerja (work situation) dan dalam organisasi kekaryaan (work organization) dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat kerjasama yang produktif dengan perasaan bahagia dan puas hati.34Human relation juga diartikan sebagai komunikasi interpersonal sebagaimana dikutip Deddy Mulyana dalam Suranto AW35 komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal. Hubungan kemanusian yang harmonis, tercipta atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu demi terpadunya kepentingan bersama.Tujuannya adalah menghasilkan integrasi yang cukup kukuh, mendorong kerja sama yang produktif dan kreatif untuk mencapai sasaran bersama.36Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa human relation

adalah hubungan baik antar pribadi yang didukung dengan komunikasi yang efektif dan suasana yang kondusif.Perbedaan tugas dan fungsi antara pengawas dan guru menjadi dasar dalam menetapkan hubungan human relation sebagai faktor penting dalam supervisi akademik. Hal ini disebabkan

34

Onong uchana efendy, Human Relation dan Public Relation… 50.

35

Suranto AW, Komunikasi Interpersonal, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011, 3.

36

hubungan human relationakan menjembatani perbedaan tugas dan fungsi antara pengawas dan guru dalam pelaksanaan supervisi akademik. Pengembangan profesional manusia adalah proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan, tergantung pada bagaimana bentuk hubungan kita dengan orang lain. Hal ini dikarenakan manusia tidak bisa menjadi manusia sepenuhnya tanpa hubungan,bahkan seseorang yang merasa puas dengan interaksinya dalam organisasi akan semakin menguatkan komitmenya pada organisasi tersebut.37Dengan demikian, layanan supervisi akademik yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan kinerja guru harus dilaksanakan dengan hubungan human relation yang harmonis agar tujuan supervisi akademik dapat tercapai.

2. Komunikasi dalam human relation

Komunikasi merupakan bagian terpenting dari human relation, komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi antar manusia (human communication). Komunikasi adalah penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain.38 Proses penyampaiannya dengan bahasa baik yang kongkrit maupun yang abstrak. Joseph Ade Vito (1976) mengatakan komunikasi adalah memberitahukan, menyebarkan informasi, berita pesan, pengetahuan, pikiran, nilai-nilai dengan maksud agar menggugah partisipasi, dengan harapan agar

37

G.L. Forward, The Effects of Communication, Religiosity, and Organizational Support on Student Commitment at a Church-Related University‟‟, Human Communication, Vol. 12, No. 1, ( 2009), 33-52.

38

hal-hal yang diberitahukan tersebut menjadi milik bersama, antara yang menyampaikan informasi (komunikator) dan orang yang menerima informasi komunikan).39 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu hubungan timbal balik dalam menyampaikan perasaan, pikiran, tujuan, pesan, ide kepada orang lain.

Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi.Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada al- Quran dan hadis (sunah Nabi). Sebagaimana dijelaskan dalam al-quran 1. Qaulan Ma’rufa (perkataan yang baik)

QS. al-Ahzab ayat 32

َنْعَضَْتَ لاَف َُّتُْيَقَّ تا ِنِإ ِءاَسِّنلا َنِم ٍدَحَأَك َُّتُْسَل ِِّبَِّنلا َءاَسِن اَي

اًفوُرْعَم لاْوَ ق َنْلُ قَو ٌضَرَم ِوِبْلَ ق ِفِ يِذَّلا َعَمْطَيَ ف ِلْوَقْلاِب

Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa.Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara

39

Ade Vito, Joseph. “ Communication: Concepts and Processes.‟‟dalam Lantip Diat Prasojo Supervisi pendidikan, Yogyakarta : Gava media, 2011, 57.

sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya] dan

ucapkanlah Qaulan Ma’rufa –perkataan yang baik.”40

2. Qaulan Karima (perkataan yang mulia) QS. Al-Isra’ ayat 23

َّنَغُلْ بَ ي اَّمِإ اًناَسْحِإ ِنْيَدِلاَوْلاِبَو ُهاَّيِإ لاِإ اوُدُبْعَ ت لاَأ َكُّبَر ىَضَقَو

َرَ بِكْلا َكَدْنِع

لاَو ٍّفُأ اَمَُلَ ْلُقَ ت لاَف اَُهُلاِك ْوَأ اَُهُُدَحَأ

اًيمِرَك لاْوَ ق اَمَُلَ ْلُقَو اَُهُْرَهْ نَ ت

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan

kepada keduanya perkataan “ah” dan jangan engkau membentak

keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perktaan yang baik”.41

40

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan, Surabaya: Duta Ilmu, 2002,

672.

41

3. Qaulan Layyinan (perkataan yang lembut) QS. Thaha ayat 43-44

ىَشَْيَ ْوَأ ُرَّكَذَتَ ي ُوَّلَعَل اًنِّ يَل لاْوَ ق ُوَل لاوُقَ ف

Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut”.42

4. Qaulan Baligha (tepat sasaran, komunikatif, to the point, mudah dimengerti)

QS. An Nisa ayat 63

ْمُهْظِعَو ْمُهْ نَع ْضِرْعَأَف ْمِِبِوُلُ ق ِفِ اَم ُوَّللا ُمَلْعَ ي َنيِذَّلا َكِئَلوُأ

اًغيِلَب لاْوَ ق ْمِهِسُفْ نَأ ِفِ ْمَُلَ ْلُقَو

Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka.karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha-perkataan yang berbekas pada jiwa mereka”.43

42

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan…480.

43

5. Qaulan Sadida (perkataan yang benar, jujur) QS. An Nisa ayat 9

ْمِهْيَلَع اوُفاَخ اًفاَعِض ًةَّيِّرُذ ْمِهِفْلَخ ْنِم اوُكَرَ ت ْوَل َنيِذَّلا َشْخَيْلَو

اًديِدَس لاْوَ ق اوُلوُقَ يْلَو َوَّللا اوُقَّ تَيْلَ ف

Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraannya)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka

berbicara dengan tutur kata yang benar (qaulan sadida)”.44

6. Qaulan Maysura (perkataan yang ringan) QS. Al-Isra‟ ayat 28

ْمَُلَ ْلُقَ ف اَىوُجْرَ ت َكِّبَر ْنِم ٍةَْحَْر َءاَغِتْبا ُمُهْ نَع َّنَضِرْعُ ت اَّمِإَو

اًروُسْيَم لاْوَ ق

44

Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhannya yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka Qaulan Maysura –ucapan yang mudah”.45

Dari penjelasan firman Allah SWT tersebut dapat dipahami bahwa berkomunikasilah dengan ucapan yang baik, pantas, lagi tegas dan berkatalah yang lemah lembut pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati maksudnya tidak mengeraskan suara, seperti membentak, meninggikan suara. Siapapun tidak suka bila berbicara dengan orang-orang yang kasar. Rasullulah selalu bertutur kata dengan lemah lembut, hingga setiap kata yang beliau ucapkan sangat menyentuh hati siapapun yang mendengarnya.

Komunikasi antara pengawas dan guru dikenal sebagai komunikasi antara atasan dan bawahan. Jenis komunikasi ini berfokus pada bagaimana seorang atasan berkomunikasi dengan bawahan untuk mempertahankan hubungan di antara mereka. Pelaksanaan supervisi akademik tidak terlepas dari proses komunikasi. Sebab hakikat supervisi akademik adalah menciptakan kondisi belajar peserta ke arah yang lebih baik. Kondisi belajar yang baik dapat diciptakan jika terdapat komunikasi antara pengawas dan guru. Oleh sebab itu keberhasilan supervisi sangat ditentukan oleh komunikasi antara pengawas dan guru. Hal ini disebabkan supervisi akademik yang efektif

45

adalah supervisi akademik yang digunakan untuk membagi-bagi informasi, memuji pelaksanaan pembelajaran yang baik, dan melihat guru yang memerlukan bantuan serta menentukan jenis-jenis bantuan apa yang diperlukan. 46 Hal ini dapat disimpulkan bahwa Supervisi human relation

adalah pengawas yang mampu berkomunikasi dan berhubungan dengan guru agar dapat mentranfer pengetahuan dan motivasi.

3. Faktor yang dapat menjadi indikator human relation.

Menurut Suranto AW47 terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi hubungan yang telah dibangun, yaitu:

1. Toleransi, merupakan kemauan dari masing-masing pihak untuk menghargai dan menghormati perasaan orang lain. Dengan sikap toleran, perbedaan kepentingan kedua belah pihak tidak berkembang menjadi kendala kebersamaan.

2. Kesempatan seimbang, rasa memperoleh keadilan dari interaksi yang dilakukan dalam sebuah hubungan.

3. Sikap menghargai orang lain, adanya pemahaman bahwa setiap orang memiliki martabat sehingga tidak boleh melecehkan orang lain, dan menyampaikan pendapat dengan cara-cara yang santun.

4. Sikap mendukung (sportif) memberikan persetujuan terhadap orang lain.

46

Syarif, H.M (2011) `` Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja guru`` Media Akademika, Volume.26, No. 1.

47

5. Sikap terbuka, sikap untuk membuka diri, mengatakan keadaan dirinya secara terbuka dan apa adanya. Keterbukaan dalam komunikasi akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurangan.

6. Kepercayaan, perasaan tidak ada bahaya dari orang lain dalam suatu hubungan.

7. Keakraban, pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang, kedekatan, dan kehangatan.

8. Kesejajaran, posisi yang sama bagi kedua pihak, tidak ada salah satu pihak yang mendominasi.

9. Suasana emosional, adalah keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung, ditunjukkan dengan ekspresi yang relavan.

Berdasarkan kajian di atas, disimpulkan dimensi dari hubungan

human relation pengawas adalah kepercayaan, keakraban, ramah dan pujian. Keakraban diamati melalui dua indikator, yaitu sikap pengawas yang terbuka dan ramah.Terbuka adalah sikap pengawas yang bersedia menerima guru sebagai mitra kerja pada pelaksanaan supervisi akademik. Sedangkan ramah adalah sikap pengawas yang hangat dan bersahabat dalam memperlakukan guru sebagai mitra kerja pada pelaksanaan supervisi akademik. Keterampilan manusiawi memiliki tiga indikator, yaitu memotivasi guru, memahami guru, dan menghormati guru. Memotivasi guru terkait dengan kemampuan pengawas dalam memotivasi guru untuk bekerja sama dalam pelaksanaan

supervisi akademik. Memahami guru berhubungan dengan kemampuan pengawas untuk memahami guru dalam proses kerjasama pada pelaksanaan supervisi akademik. Sedangkan menghormati guru didefinisikan sebagai kemampuan pengawas untuk menghormati guru dalam proses kerjasama pada pelaksanaan supervisi akademik.

C. Evaluasi diri

Evaluasi diri adalah suatu proses dimana seseorang membuat penilaian mengenai kemampuan dan efektivitas kinerja dirinya untuk tujuan perbaikan diri Dalam kamus Oxford Advanced learner`s Dictionary of current English (As Hornby,186) Evaluasi adalah to find out, decide the amount or value yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah.Worthen dan Sanders (1973) dalam Anderson, (1971) evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu dalam mencari sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternatif stategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.48 Penilaian dapat dibataskan sebagai pertimbangan terhadap

kebenaran „‟performance „‟ atau penyelesaian atau status tertentu dari pada sesuatu dengan membandingkannya dengan kriteria yang dianggap diserable .49

48

Suharsimi Arikunto, Evaluasi program Pendidikan, Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara , 2004,1.

49

Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 1988, 90.

Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan50Kimball Willes mengatakan :

„‟ Evaluation is the process of making judgments that areo be used as a basis or planing.It consists of establishing goals, collecting evidence, concerning growth or lack of growt toward goals, making judgments abouts the evidence, and revising procedures and goals in light of the judgments. It is a procedure for improving the product, the process, and even the goals themselves. Evaluation is an important phase of group leadership.It is the procedure through which a supervisor can bring about group self- improfement‟‟ 51.

Evaluasi adalah suatu proses pembuatan pertimbangan dan pertimbangan itu dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat rencana. Pertimbangan- pertimbangan itu dapat berupa: meningkatkan tujuan, mengumpulkan bukti tentang pertumbuhan atau kemunduran dalam mencapai suatu tujuan, dan merevisi posedur dan tujuan berdasarkan pertimbangan yang jelas. Evaluasi merupakan prosedur untuk memperbaiki hasil, proses, bahkan tujuan itu sendiri.

Evaluasi merupakan suatu fase yang penting dalam memimpin

kelompok.Evaluasi juga merupakan prosedur yang baik bagi supervisor untuk mengembangkan kelompok yang dipimpinnya, sehingga anggota kelompok mampu memperbaiki diri sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan evaluasi diri adalah penggambaran proses kegiatan yang dilakukan, sebagai bahan penelaah dan pertimbangan pada tahap selanjutnya.

50

Suharsimi Arikunto dan Cepi safrudin Abdul jabar…..1.

51

Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran, maka evaluasi terhadap guru sebagai bagian penting dari pada situasi mengajar adalah penting.Salah satu tugas yang tersukar bagi guru-guru ialah melihat kemampuan diri sendiri dalam menyajikan bahan pembelajaran.Untuk mengukur kemampuan mengajarnya, disamping menilai murid-muridnya, juga penilaian terhadap diri

sendiri merupakan teknik yang dapat membantu guru dalam

pertumbuhannya.Melalui evaluasi diri dapat mengetahui kelebihan-kelebihan, juga kekurangan-kekurangan dan kelemahanya. Kemudian ia akan berusaha juga untuk memperbaiki kekurangannya. Dalam perspektif Islam, evaluasi diri merupakan bentuk muhasabah sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat al- Mujadilah ayat 6 dan al-Hasry ayat 18

1. Qs. al-Mujadilah ayat 6







Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, Padahal mereka telah melupakannya.dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu”.52

52

Dokumen terkait