• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran serta rekomendasi dari pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011.

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, urusan perumahan merupakan salah satu urusan yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. Dalam penyelenggaraannya, sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, selain urusan pemerintahan yang sepenuhnya atau tetap menjadi kewenangan Pemerintah, terdapat bagian urusan Pemerintah yang bersifat kongkuren (concurrent) atau urusan pemerintahan yang penanganannya, untuk bagian atau bidang tertentu, dapat dilaksanakan dan dikelola secara bersama antar tingkatan dan susunan pemerintahan. Dengan demikian di dalam setiap urusan yang bersifat kongkuren senantiasa ada bagian urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah, ada bagian urusan yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah Provinsi, dan ada bagian urusan yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Tugas dan wewenang Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang selanjutnya disingkat PKP, diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Sejalan dengan hal tersebut di atas, Kementerian melimpahkan sebagian urusan yang menjadi kewenangannya kepada Gubernur melalui Dekonsentrasi khusus untuk kegiatan sosialisasi kebijakan bidang PKP dan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan PKP.

Pembangunan PKP di daerah masih belum menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan di daerah. Hal ini dikarenakan pemahaman yang kurang akan pentingnya pembangunan perumahan oleh Pemerintah Daerah khususnya dalam hal penyediaan perumahan yang layak huni. Selain itu, adanya perbedaan persepsi di antara pemangku kepentingan bidang PKP menyebabkan pembangunan PKP di daerah selama ini masih kurang sinergis. Untuk mengatasi hal tersebut, selama ini Kementerian melaksanakan kegiatan sosialisasi kebijakan baik di pusat maupun di daerah. Untuk itu, agar kegiatan ini dapat dijalankan lebih efektif dan menjangkau lebih banyak pemangku kepentingan maka Kementerian melimpahkan sebagian kegiatan sosialisasi kebijakan kepada Pemerintah Provinsi.

Permasalahan lain dalam pembangunan PKP, yaitu kurangnya koordinasi di antara pemangku kepentingan penyelenggara PKP. Koordinasi di antara pemangku kepentingan tersebut merupakan faktor penting agar terwujud sinergitas dalam pelaksanaan siklus pembangunan PKP yang terdiri dari pendataan, perencanaan dan pengendalian. Akan tetapi, siklus tersebut tidak akan berjalan optimal apabila tidak disertai dengan penguatan kapasitas aparat Pemerintah Daerah. Melalui

Dekonsentrasi, Kementerian menyiapkan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas di Provinsi yang meliputi:

1. Pembentukan Pokja PKP Provinsi;

2. Manajemen pendataan PKP;

3. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan PKP provinsi; dan

4. Pelatihan monitoring dan evaluasi pembangunan PKP.

2.2. Tujuan, Sasaran, dan Keluaran

Tujuan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 adalah untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang PKP. Sasaran Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan dan menyamakan pemahaman aparat Pemerintah Daerah tentang kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang PKP; dan

2. Meningkatkan kemampuan aparat pemerintah daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan PKP.

Keluaran Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1. Terlaksananya kegiatan sosialisasi kebijakan bidang PKP; dan

2. Terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan PKP.

2.3. Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011, meliputi:

1. Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP;

2. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan PKP, meliputi:

a. Pembentukan Pokja PKP Provinsi; b. Manajemen pendataan PKP;

c. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan PKP provinsi; dan d. Pelatihan monitoring dan evaluasi pembangunan PKP.

2.4. Indikator Keluaran

Indikator keluaran dari kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1. Draf dokumen kelembagaan Pokja PKP Provinsi; 2. Profil PKP Provinsi; dan

6 La p or an P e la k sa na an D e ko n se n tr a si L in g k u p K e m e n p e ra T a h u n 2 01 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP

2 Lokakarya Analisis Isu dan Pemasalahan 3 Lokakarya Konsep Pokja PKP 4 Rangkaian Pertemuan Pokja PKP 5 Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi 6 Lokalatih Manajemen Pendataan dan Monev PKP 7 Rangkaian Pertemuan Penyusunan Profil PKP Provinsi 8 Lokalatih Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP

9 Rangkaian Pertemuan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi 11 Konsinyasi Profil PKP dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi 12 Konsultasi Publik Profil PKP dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi

13 Pelaporan Teknis (Prosiding dan Laporan Pelaksanaan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9

14 Pelaporan Akuntabilitas dan Manajerial

Pelaksanaan Rapat Persiapan/Koordinasi (Akomodasi Halfday) Pelaksanaan Rangkaian Pertemuan (Akomodasi Fullday) Alokasi Waktu Kegiatan Inti

Pelaksanaan Kegiatan Inti (Akomodasi Fullboard) Libur Idul Fitri Alokasi Waktu Rangkaian Pertemuan

1 Penyampaian Prosiding Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP Penyampaian Prosiding Konsinyasi Profil PKP dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi 2 Penyampaian Prosiding Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan Penyampaian Prosiding Konsultasi Publik Profil PKP dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi 3 Penyampaian Prosiding Lokakarya Konsep Pokja PKP Penyampaian Laporan Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 dengan 3 lampiran, yaitu: 4 Penyampaian Prosiding Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi (i) Draf Dokumen Kelembagaan Pokja PKP provinsi

5 Penyampaian Prosiding Lokalatih Manajemen Pendataan dan Monev PKP (ii) Profil PKP Provinsi

6 Penyampaian Prosiding Lokalatih Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP (iii) Draf Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi 8

9

Agustus September Oktober Nopember

7

Tabel 2.1. Jadwal Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 di 33 Provinsi

No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli

2.5. Wak tu P elak san aan S ec ara k ese luruh an pe la ksana an D ekonse ntra si L in g k up Ke m enter ian P eruma ha n R ak y at Ta hun 2011 ada la h 9 (se mbi lan) bul an k alende r ter hit un g mul ai bul an Mar et 2011 sa mpai de n g an Nov ember 2011 .

2.6. Mekanisme Pelaksanaan

Pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 adalah SKPD Provinsi dan dibantu oleh Tim pelaksana, Tenaga Pendukung dan TAPP sebagai Fasilitator. Alur pelaksanaan Dekonsentrasi adalah sebagaimana bagan pada Gambar 2.1.

1. Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP

Penjelasan:

(i) Pelaksana : SKPD Provinsi

(ii) Peserta : - Tingkat provinsi: DPRD, Kanwil BPN, BPS, Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya

- Tingkat kabupaten/kota: Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya

- Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll

(iii) Materi : Panduan dan Bahan Tayang Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP

(iv) Narasumber : Kementerian Perumahan Rakyat (v) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari

(vi) Bentuk Pelaporan : Prosiding Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP

2. Pembentukan Pokja PKP Provinsi

Penjelasan:

a) Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan

(i) Pelaksana : SKPD Provinsi

(ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,

Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya

- Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/ Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang

- Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll

(iii) Materi : Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi

(iv) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu

(iv) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari

(v) Bentuk Pelaporan : Prosiding Lokakarya Analisis Isu dan Masalah

b)Lokakarya Konsep Pokja

(i) Pelaksana : SKPD Provinsi

(ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,

Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya

- Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/ Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang

- Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll

(iii) Materi : Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi

(iv) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu

(v) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari

(vi) Bentuk Pelaporan : Prosiding Lokakarya Konsep Pokja

c) Rangkaian Pertemuan Penyiapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi

(i) Pelaksana : SKPD Provinsi

(ii) Peserta : Hasil kesepakatan pada Lokakarya Konsep Pokja PKP

(iii) Materi : Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi

(iv) Narasumber : Fasilitator

(v) Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari, sebanyak 3 kali pertemuan (vi) Bentuk Pelaporan : - Risalah setiap pertemuan (3 Risalah)

- Draf Awal Dokumen Kelembagaan Pokja PKP Provinsi

d)Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi

(i) Pelaksana : SKPD Provinsi

(ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,

Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya

- Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/ Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang

- Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll

(iii) Materi : - Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi.

- Draf Awal Kelembagaan Pokja PKP Provinsi

(iv) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu

(v) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari

(vi) Bentuk Pelaporan : - Prosiding Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi

- Draf Dokumen Kelembagaan Pokja PKP Provinsi

3. Manajemen Pendataan PKP – Pelatihan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan PKP

Penjelasan:

a) Lokalatih Manajemen Pendataan PKP dan Lokalatih Monitoring dan Evaluasi Pembangunan PKP

(i) Pelaksana : SKPD Provinsi

(ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,

Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya

- Seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota sebanyak 1 orang dari Tim Pendataan dan Monitoring Dekonsentrasi Tahun 2010 (diutamakan) atau dari Bappeda

- Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI,

Akademisi, dll

(iii) Materi : - Modul Manajemen Pendataan PKP

- Modul Monitoring dan Evaluasi

Pembangunan PKP

(iv) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu

(v) Waktu Pelaksanaan : 3 (tiga) hari

(vi) Bentuk Pelaporan : Prosiding Lokalatih Manajemen Pendataan PKP dan Monev Pembangunan PKP

b)Rangkaian Pertemuan Penyusunan Profil PKP

(i) Pelaksana : SKPD Provinsi

(ii) Peserta : Hasil kesepakatan pada Lokalatih Manajemen Pendataan

(iii) Narasumber : Fasilitator

(iv) Materi : Modul Manajemen Pendataan PKP

(v) Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari, sebanyak 3 kali pertemuan (vi) Bentuk Pelaporan : - Risalah setiap pertemuan (3 Risalah)

4. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP

Penjelasan:

a) Lokalatih Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi

(i) Pelaksana : SKPD Provinsi

(ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,

Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya

- Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/ Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang

- Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll

(iii) Materi : Modul Penyusunan Dokumen Perencanaan

Pembangunan PKP Provinsi

(iv) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu

(v) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari

(vi) Bentuk Pelaporan : Prosiding Lokalatih Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Daerah

b)Rangkaian Pertemuan Penyusunan Dokumen Perencanaan

Pembangunan PKP Provinsi

(i) Pelaksana : SKPD Provinsi

(ii) Peserta : Hasil kesepakatan pada lokalatih penyusunan dokumen

(iii) Materi : Modul Penyusunan Dokumen Perencanaan

Pembangunan PKP Provinsi (iv) Narasumber : Fasilitator

(v) Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari, sebanyak 3 kali pertemuan (vi) Bentuk Pelaporan : - Risalah pertemuan (3 Risalah)

- Draf Awal Dokumen Perencanaan

Pembangunan PKP Provinsi

c) Konsinyasi Profil PKP dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi

(i) Pelaksana : SKPD Provinsi

(ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,

Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya.

(iii) Materi : - Modul Penyusunan Dokumen

Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi.

- Draf Awal Profil PKP Provinsi

- Draf Awal Dokumen Perencanaan

(iv) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu

(v) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari

(vi) Bentuk Pelaporan : Prosiding Konsinyasi Profil dan Draf Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi

d)Konsultasi Publik Profil PKP dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi

(i) Pelaksana : SKPD Provinsi

(ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,

Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya

- Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/ Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang

- Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll

(iii) Materi : Modul Penyusunan Dokumen Perencanaan

Pembangunan PKP Provinsi

(iv) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu

(v) Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari

(vi) Bentuk Pelaporan : - Prosiding Konsultasi Publik Profil PKP dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi

- Draf Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi

- Profil PKP Provinsi

2.7. Pelaporan

Pelaporan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 dengan ketentuan sebagai berikut:

2.7.1. Bentuk Pelaporan

a. Laporan Pelaksanaan

Laporan Pelaksanaan sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan dekonsentrasi, risalah rapat/pertemuan, evaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan dekonsentrasi dan rekomendasi yang dianggap perlu. Laporan ini dilengkapi dengan:

1) Draf dokumen kelembagaan Pokja PKP Provinsi; 2) Profil PKP Provinsi; dan

b. Prosiding Kegiatan

Prosiding sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, penyelenggaraan kegiatan, rumusan hasil penyelenggaraan kegiatan, dan kesimpulan serta rekomendasi. Prosiding ini dilengkapi dengan sambutan-sambutan, daftar hadir peserta, bahan tayangan, notulensi dan dokumentasi. Prosiding yang harus disiapkan oleh SKPD Provinsi antara lain:

1) Prosiding Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP; 2) Prosiding Lokakarya Analisis Isu dan Masalah; 3) Prosiding Lokakarya Konsep Pokja;

4) Prosiding Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi;

5) Prosiding Lokalatih Manajemen Pendataan PKP dan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan PKP;

6) Prosiding Lokalatih Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP; 7) Prosiding Konsinyasi Profil dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP;

dan

8) Prosiding Konsultasi Publik Profil dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP.

2.7.2. Jumlah Laporan

Laporan Pelaksanaan dan Prosiding kegiatan, beserta lampiran pendukung digandakan dengan rincian sebagai berikut:

- 2 eksemplar dan 10 keping Compact Disk (CD) disampaikan kepada Menteri Perumahan Rakyat u.p. Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat;

- 1 eksemplar dan 1 keping CD disampaikan kepada Gubernur;

- 1 eksemplar dan 1 keping CD disampaikan kepada Sekretaris Daerah Provinsi;

- 1 eksemplar dan 1 keping CD disampaikan kepada Kepala Bappeda Provinsi;

- 1 eksemplar dan 1 keping CD disampaikan kepada Kepala Dinas Provinsi yang membidangi PKP; dan

- 1 eksemplar dan 1 keping CD untuk SKPD Provinsi.

2.7.3. Waktu Penyampaian Laporan

a. Laporan Pelaksanaan Dekonsentrasi disampaikan oleh SKPD Provinsi kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian, dengan tembusan kepada Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi, Kepala Bappeda Provinsi, dan Kepala Dinas Provinsi yang membidangi PKP selambat-lambatnya pada minggu pertama bulan Desember 2011.

b. Prosiding kegiatan beserta Lampiran pendukung disampaikan oleh SKPD Provinsi kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian, dengan tembusan kepada Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi, Kepala Bappeda Provinsi, dan Kepala Dinas Provinsi yang membidangi PKP selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah kegiatan berakhir.

BAB III

PERSIAPAN KEGIATAN

3.1. Penetapan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Penetapan SKPD pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011, ditetapkan berdasarkan surat penetapan dari Gubernur dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1. Rincian Penetapan SKPD Pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011

No Provinsi SKPD Provinsi Tanggal Penetapan

1 Aceh Dinas Bina Marga dan Cipta Karya 17 September 2010 2 Sumatera Utara Dinas Penataan Ruang dan Permukiman 24 September 2010 3 Riau Dinas Pekerjaan Umum 30 September 2010 4 Kep. Riau Dinas Pekerjaan Umum 08 September 2010 5 Jambi Dinas Pekerjaan Umum 21 September 2010 6 Sumatera Barat Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan

Permukiman 27 September 2010 7 Sumatera Selatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 16 September 2010 8 Lampung Dinas Pengairan dan Permukiman 28 September 2010 9 Bengkulu Bappeda 07 September 2010 10 Kep. Bangka Belitung Sekretariat Daerah 20 September 2010 11 Banten Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman September 2010 12 Jabar Dinas Permukiman dan Perumahan November 2010 13 DKI Jakarta Dinas Perumahan dan Gedung 19 Nopember 2010 14 Jawa Tengah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang 17 September 2010 15 DI Yogyakarta Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan

Energi Sumber Daya Meneral 22 September 2010 16 Jawa Timur Bappeda 08 September 2010 17 Bali Dinas Pekerjaan Umum 14 September 2010 18 NTB Dinas Pekerjaan Umum 30 September 2010 19 NTT Dinas Pekerjaan Umum 02 Nopember 2010 20 Kalimantan Barat Dinas Pekerjaan Umum 20 September 2010 21 Kalimantan Tengah Dinas Pekerjaan Umum 25 September 2010 22 Kalimantan Selatan Dinas Pekerjaan Umum 1 Oktober 2010 23 Kalimantan Timur Dinas Pekerjaan Umum 22 Nopember 2010 24 Sulawesi Utara Sekretariat Daerah 22 September 2010 25 Gorontalo Bappeda 16 September 2010 26 Sulawesi Barat Bappeda September 2010 27 Sulawesi Selatan Dinas Tata Ruang dan Permukiman 4 Oktober 2010 28 Sulawesi Tengah Dinas Pekerjaan Umum 22 September 2010 29 Sulawesi Tenggara Dinas Pekerjaan Umum 24 September 2010 30 Maluku Dinas Pekerjaan Umum September 11 31 Maluku Utara Dinas Pekerjaan Umum 18 Februari 2011 32 Papua Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan 25 Oktober 2010 33 Papua Barat Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja dan

3.2. Penetapan Pejabat Inti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Dalam pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011, Gubernur menetapkan Perangkat Pengelola Keuangan sesuai dengan SKPD yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun Perangkat Pengelola Keuangan yang ditetapkan oleh Gubernur terdiri dari:

1. Kuasa Pengguna Anggaran/Barang; 2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);

3. Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan Surat Perintah Membayar; dan 4. Bendahara Pengeluaran.

Tanggal penetapan pejabat inti SKPD dapat dilihat pada Tabel 3.2., sedangkan untuk daftar penetapan pejabat inti SKPD dapat dilihat pada Lampiran 5.

Tabel 3. 2. Tanggal Penetapan Pejabat Inti SKPD Provinsi Sesuai SK Gubernur

No Provinsi Tanggal SK

Penetapan Pejabat Inti

1 Aceh 15 Maret 2011 2 Sumatera Utara 7 Maret 2011 3 Riau 4 Maret 2011 4 Kepulauan Riau Maret 2011 5 Jambi 9 Februari 2011 6 Sumatera Barat 18 Februari 2011 7 Sumatera Selatan 21 Desember 2010 8 Lampung 26 April 2011 9 Bengkulu 3 Maret 2011 10 Kepulauan Bangka Belitung 21 Februari 2011 11 Banten 2 Maret 2011 12 Jabar 2 Maret 2011 13 DKI Jakarta 9 Februari 2011 14 Jawa Tengah 1 Maret 2011 15 DI Yogyakarta 2 Februari 2011 16 Jawa Timur 14 Maret 2011 17 Bali 3 Maret 2011 18 NTB 7 Maret 2011 19 NTT 12 Januari 2011 20 Kalimantan Barat 10 Maret 2011 21 Kalimantan Tengah 7 Maret 2011 22 Kalimantan Selatan 22 Maret 2011 23 Kalimantan Timur 21 Februari 2011 24 Sulawesi Utara 24 Januari 2011 25 Gorontalo 28 Februari 2011 26 Sulawesi Barat 1 Februari 2011 27 Sulawesi Selatan 15 Maret 2011 28 Sulawesi Tengah 20 Januari 2011 29 Sulawesi Tenggara 1 Januari 2011 30 Maluku 7 Januari 2011 31 Maluku Utara 1 Maret 2011 32 Papua 28 Februari 2011 33 Papua Barat 1 Desember 2010

3.3. Pencairan DIPA

DIPA merupakan rencana kerja anggaran untuk pelaksanaan program. Terkait dengan pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011, hingga Bulan April 2011 pencairan DIPA sendiri mengalami hambatan. Beberapa hal yang menjadi persoalan mengenai terhambatnya pencairan DIPA adalah terdapatnya perbedaan RKA-KL DIPA yang ditetapkan dengan RAB, kurangnya kapasitas dari SKPD Provinsi, masih terdapatnya beberapa provinsi yang masih harus menunggu proses di Ditjen Perbendaharaan, dan adanya perubahan sistem pencairan dana di KPKN Wilayah. Rincian mengenai permasalahan yang dihadapi oleh tiap provinsi dalam pencairan DIPA adalah sebagaimana ditunjukan pada Tabel 3.3.

Tabel 3. 3. Permasalahan dalam Pencairan DIPA Dekonsentrasi Tahun 2011

No. Provinsi Permasalahan

1 Aceh -

2 Sumatera Utara -

3 Sumatera Barat Terdapat perbedaan antara RKAKL dengan DIPA

4 Riau Proses pencairan DIPA terhambat karena pejabat yang menandatangani Surat Pengesahan DIPA di kanwil sedang cuti. 5 Kepulauan Riau -

6 Jambi -

7 Sumatera Selatan -

8 Kep. Bangka Belitung Revisi ADK DIPA belum diterima oleh KPPN, sehingga tidak dapat memasukan SPM.

9 Bengkulu -

10 Lampung SK Gubernur terkait penetapan pejabat inti SKPD baru diterbitkan pada tanggal

11 Banten RKAKL yang ada berbeda dengan RAB Tahun 2011. Pada RKAKL 2011 tidak terdapat honor untuk tenaga pendukung dan tim pelaksana.

12 DKI Jakarta File yang dikirim tiak bisa terbaca di Kanwil Perbendaharaan. Perlu dilakukan entry ulang data RAB karena data tersebut masih harus disesuaikan dengan revisi terakhir dari RAB sesuai dengan format yang dimiliki oleh Kemenpera.

13 Jawa Barat -

14 Jawa Tengah Akun MAK honor tim pendukung tidak sesuai

15 DI Yogyakarta DIPA dari kanwil anggaran baru diterima pada tanggal 14 April 2011.

16 Jawa Timur -

17 Bali -

18 NTB Aplikasi ADK tidak bisa di-backup di KPPN Mataram, NTB

19 NTT -

20 Kalimantan Barat -

21 Kalimantan Tengah Terdapat perbedaan format aplikasi dari Kemenkeu dengan sistem yang dimiliki Kemenpera

22 Kalimantan Selatan - 23 Kalimantan Timur -

24 Sulawesi Selatan DIPA baru diterima pada tanggal 15 April 2011 25 Sulawesi Tenggara -

26 Sulawesi Barat Surat keterangan Ditjen Anggaran tentang pencabutan “bintang”

No. Provinsi Permasalahan

27 Sulawesi Tengah - 28 Sulawesi Utara -

29 Gorontalo RKAKL tidak sesuai dengan yang diperoleh pada saat Bimtek. RKAKL yang ada, seperti pada tahun 2010

30 Maluku -

31 Maluku Utara -

32 Papua DIPA yang diterima dari kanwil masih harus direvisi 33 Papua Barat -

3.4. Bimbingan Teknis

Bimbingan Teknis (Bimtek) Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyatukan visi dan pemahaman tentang pelaksanaan tahapan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 kepada SKPD 33 Provinsi selaku perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah.

Dalam pelaksanaannya, Bimtek Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 dilaksanakan selama 4 (empat) hari, terhitung dari tanggal 23 s.d 26 Maret 2011. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Ambhara, Jl. Iskandarsyah Raya No. 1, Blok M, Jakarta Selatan, dengan mengundang pejabat inti pengelola keuangan SKPD dari 33 Provinsi. Pejabat inti SKPD tersebut terdiri dari Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang/Kepala Satuan Kerja, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penguji Tagihan/Penandatanganan Surat Perintah membayar (SPM), Bendahara Pengeluaran serta Tim Pelaksana (unsur SKPD Provinsi).

Pada hari pertama, kegiatan ini dibuka oleh Staf Ahli Menteri Bidang Peran Serta Masyarakat dan Pemberdayaan, kemudian dilanjutkan dengan reviu pelaksanaan Dekonsentrasi lingkup Kemenpera Tahun 2010. Pada hari kedua, terdapat sesi diskusi dan tanya jawab antara para peserta dan narasumber tentang pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011. Pada hari ketiga, para peserta diberikan keterampilan dalam menggunakan aplikasi PP 39 Tahun 2006 dalam rangka penyusunan laporan manajerial untuk pelaksanaan Dekonsentrasi Tahun 2011. Pada hari terakhir acara terdapat sesi perkenalan antara SKPD Provinsi dengan Tenaga Ahli Perumahan dan Permukiman (TAPP) Provinsi. Perkenalan ini dimaksudkan agar terjalin keakraban dan sinergitas dalam pelaksanaan dekonsentrasi di provinsi. Keseluruhan proses pelaksanaan Bimbingan Teknis ini kemudian dituangkan dalam sebuah proceeding yang menggambarkan kegiatan yang dilaksanakan dari awal hingga akhir acara. Berikut adalah rincian mengenai Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011.

a. Latar Belakang

Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas pemerintah di bidang

Dalam dokumen Laporan Pelaksanaan Dekon sentrasi Lingku (Halaman 11-104)

Dokumen terkait