• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian Data Kependudukan

Dalam dokumen sma11geo Geografi EniAnjayani (Halaman 92-95)

Pentingnya Mengetahui Komposisi Penduduk

C. Penyajian Data Kependudukan

Pernahkah kamu mengamati dan menyimak peta yang menyajikan informasi penduduk? Pelajaran Geografi tentang perpetaan sudah kamu dapatkan sejak di SMP. Bahkan, ketika di SD kamu sudah dikenalkannya. Pembahasan tentang kependudukan sudah kamu dapatkan juga. Dengan menggabungkan keduanya, sebenarnya kamu bisa membuat peta tentang kependudukan. Banyak informasi kependudukan yang dapat kamu petakan. Misalnya jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, penduduk kelompok umur produktif, migrasi penduduk, dan sebagainya.

Penyajian data atau informasi kependudukan dalam bentuk tabel mempunyai kelebihan dan kekurangan. Coba kamu sebutkan kelebihan dan kekurangannya!

Sumber:Dokumen Penulis

Gambar 4.5 Di desa tenaga penggarap lahan pertanian semakin berkurang.

Perhatikan lingkungan tempat tinggalmu. Cermati bagai- mana tingkat migrasi yang terjadi serta dampaknya. Menurutmu, upaya apa yang bisa dilakukan untuk mem- perkecil dampak negatifnya?

Banyak cara yang digunakan untuk menyajikan data ke- pendudukan. Tetapi, secara umum data kependudukan dapat disajikan dalam tiga bentuk yaitu tabel, grafik/diagram, dan peta.

1.

Tabel

Penyajian data dengan tabel merupakan cara yang paling mudah. Penyajian dengan tabel biasanya digunakan untuk kepentingan analisis perbandingan. Misalnya untuk membandingkan tingkat kepadatan penduduk suatu wilayah pada periode waktu tertentu. Nah, agar kamu lebih paham, cermatilah contoh berikut ini.

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Hasil Sensus

No. Tahun Sensus Jumlah Penduduk (Jiwa)

1 1930 60.700.000 2. 1961 97.000.000 3. 1970 119.208.229 4. 1980 147.490.298 5. 1990 179.378.946 6. 1995 *) 194.754.808 7. 2000 206.264.595

*) Survei Penduduk Antar-Sensus (Supas).

Tabel 4.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Indonesia Tahun, 1980, 1990, 1995, 2000, dan 2002 Penduduk No. Provinsi 1980 1990 1995 2000 2002 Jml Pdt Jml Pdt Jml Pdt Jml Pdt Jml Pdt 1. Nanggroe Aceh 2.611.271 47 3.416.156 62 3.847.583 69 3.930.905 76 4.022.140 73 Darussalam 2. Sumatra Utara 8.360.894 118 10.256.027 145 11.114.667 157 11.649.655 158 11.891.140 166 3. Sumatra Barat 3.406.816 68 4.000.207 80 4.323.170 87 4.248.931 99 4.289.640 99 4. Riau 2.168.535 23 3.303.976 35 3.900.534 41 4.957.627 52 5.285.460 52 5. Jambi 1.445.994 32 2.020.568 45 2.369.959 53 2.413.846 45 2.479.500 49 6. Sumatra Selatan 4.629.801 45 6.313.074 61 7.207.545 70 6.899.675 74 7.167.970 74 7. Bengkulu 768.064 36 1.179.122 56 1.409.117 66 1.567.432 79 1.640.590 82 8. Lampung 4.624.785 139 6.017.573 181 6.657.759 200 6.741.439 191 6.861.880 193 9. Kep. Bangka Belitung - - - 900.197 56 913.870 56 10. DKI Jakarta 6.503.449 11.023 8.259.266 12.495 9.112.652 13.786 8.389.443 12.635 8.379.070 12.664 11. Jawa Barat 27.453.525 593 35.384.352 765 39.206.787 848 35.729.537 1.033 36.914.860 1.047 12. Jawa Tengah 25.372.889 742 28.520.643 834 29.653.266 867 31.228.940 959 31.691.470 964 13. DI Yogyakarta 2.750.813 609 2.913.054 678 2.916.779 920 3.122.268 980 3.156.230 990 14. Jawa Timur 29.188.852 690 32.503.991 814 33.844.002 706 34.783.640 726 35.148.560 750 15. Banten - - - 8.098.780 936 8.529.800 930 16. Bali 2.469.930 444 2.777.811 500 2.895.649 521 3.151.162 559 3.217.150 571 17. Nusa Tenggara Barat 2.724.664 135 3.369.649 167 3.645.713 181 4.009.261 199 4.127.520 204 18. Nusa Tenggara Timur 2.737.166 57 3.268.644 68 3.577.472 75 3.952.279 83 3.924.870 82 19. Kalimantan Barat 2.486.068 17 3.229.153 22 3.635.730 25 4.034.198 27 4.167.290 28 20 Kalimantan Tengah 954.353 6 1.396.486 9 1.627.453 11 1.857.000 12 1.947.270 12 21. Kalimantan Selatan 2.064.649 55 2.597.572 69 2.893.477 77 2.985.240 69 3.054.130 78 22. Kalimantan Timur 1.218.016 6 1.876.663 9 2.314.183 11 2.455.120 11 2.561.090 12 23. Sulawesi Utara 2.115.384 111 2.478.119 130 2.649.093 139 2.012.098 132 2.044.070 133 24. Sulawesi Tengah 1.289.635 18 1.711.327 25 1.938.071 28 2.218.435 35 2.269.260 35 25. Sulawesi Selatan 6.062.212 83 6.981.646 96 7.558.368 104 8.059.627 129 8.244.890 132 26. Sulawesi Tenggara 942.302 34 1.349.619 49 1.586.917 57 1.821.284 48 1.915.190 50 27. Gorontalo - - - 835.044 68 855.060 68 28. Maluku 1.411.006 19 1.857.790 25 2.086.516 28 1.205.539 26 1.204.110 22 29. Maluku Utara - - - 785.059 25 784.970 25 30. Papua 1.173.875 3 1.648.708 4 1.942.627 5 2.220.934 6 2.218.360 5 INDONESIA 147.490.298 77 179.378.946 93 194.754.808 101 206.264.595 109 210.908.030 109 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2004.

Keterangan: Jml = Jumlah penduduk (jiwa). Pdt = Kepadatan penduduk (jiwa/km2).

Provinsi Irian Jaya Barat masih tercakup dalam wilayah provinsi Papua.

Berapakah jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil Supas tahun 2005?

2.

Grafik/Diagram

Penyajian data kependudukan akan lebih mudah dipahami jika ditampilkan dalam bentuk grafik atau diagram. Tentu kamu sudah tahu jenis-jenis grafik atau diagram bukan? Grafik atau diagram pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran.

a. Diagram Garis

Seperti namanya, diagram garis berbentuk garis. Biasanya digunakan untuk melihat perkembangan data penduduk. Diagram ini memuat data-data yang berkesinambungan atau kontinu seperti data jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus tahun 1930–2000 (lihat tabel 4.3) disajikan dalam bentuk diagram garis seperti gambar di bawah ini.

b. Diagram Batang

Diagram batang hampir sama dengan diagram garis dalam pembuatannya. Diagram batang digunakan untuk menyajikan kuantitas data penduduk sehingga panjang batang yang digambar sesuai jumlah atau nilai data penduduknya. Sebagai contoh, diagram batang jumlah penduduk menurut kelompok usia serta diagram batang berbentuk piramida seperti di bab sebelumnya.

c. Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran digunakan untuk menampilkan beberapa jenis data dan membandingkan kuantitasnya. Diagram lingkaran dibuat dalam bentuk lingkaran (360°) dan jenis data penduduk yang digambarkan disesuaikan dengan nilainya. Data penduduk yang

Perhatikan tabel 4.4, provinsi manakah yang paling padat penduduknya? Temukan penyebabnya mengapa daerah tersebut padat penduduknya!

Sumber: Dokumen Penulis

Gambar 4.6 Diagram garis pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus tahun 1930–2000.

Diagram garis, diagram ba- tang, dan diagram lingkaran dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Sebutkan masing-masing jenis dan temukan perbedaan- nya!

Sumber: Dokumen Penulis

Gambar 4.7 Grafik batang jumlah penduduk menurut kelompok usia.

Pertumbuhan Penduduk Jawa dan Luar Jawa Tahun 1930–1990

Sumber: Dokumen Penulis

Gambar 4.8 Diagram lingkaran jumlah penduduk Desa A menurut kelompok umur.

: Kelompok umur dewasa. : Kelompok umur anak-anak. : Kelompok umur tua. 50% 30% 20% 108° 180° 72° ditampilkan pada diagram lingkaran disajikan dalam persen (%). Misal, penduduk Desa A berjumlah 2.000 jiwa. Dari jumlah itu terdapat anak-anak 600 jiwa, dewasa 1.000 jiwa, serta tua 400 jiwa, maka persentasenya adalah 30%, 50%, dan 20%. Untuk meng- gambarkan persentase itu, kamu harus menghitung sudutnya terlebih dahulu. Kamu tinggal mengalikannya dengan 360° (sudut lingkaran). Contoh penghitungan: Anak-anak =

100

30

× 360° = 108° Dewasa =

100

50

× 360° = 180° Tua =

100

20

× 360° = 72°

Jumlah penduduk Desa A menurut kelompok umur ini disajikan pada diagram lingkaran seperti gambar di samping.

3.

Peta

Data atau informasi kependudukan yang ditampilkan dalam bentuk peta akan lebih menarik dan mudah dibaca karena menunjukkan lokasinya. Penyajian data atau informasi penduduk dalam bentuk peta menghasilkan peta penduduk. Beberapa bentuk simbol bisa digunakan untuk menggambarkan kondisi kepadatan penduduk. Simbol piktorial misalnya, atau dapat juga dengan arsiran bersifat kuantitaf serta gradasi warna. Pemilihan simbol yang tepat menjadi hal penting dalam penyajian data, tujuannya agar tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan. Berikut ini adalah contoh data atau informasi penduduk yang ditampilkan dalam bentuk peta.

Peta kepadatan penduduk Indonesia

50 _ 99 100 _ 499

500 _ 1.000 Lebih dari 1.000 orang. Kepadatan penduduk per km2

. P APUA NUGINI MALAYSIA AUSTRALIA S.Digul S.Kapuas S.Barito S.Musi U SAMUDRA INDONESIA

Laut Cina Selatan SAMUDRA PASIFIK

Laut Sulawesi L a u t J a w a Sel.Karimata Sel.Malaka Selat Makassar L a u t A r a f u r u L a u t F l o r e s Banda Aceh Medan Pekanbaru Padang Jambi Pangkalpinang Bengkulu Bandarlampung JAKARTA Bandung Semarang

Yogyakarta Surabaya Denpasar Mataram Kupang Pontianak Palangkaraya Banjarmasin Samarinda Makassar Kendari Palu Manado Ambon Jayapura Sofifi Serang Gorontalo Timika Manokwari Tanjungpinang Palembang L a u t B a n d a BRUNEI DARUSSALAM THAILAND FILIPINA Keterangan:

1. Provinsi Riau masih termasuk Provinsi Kepulauan Riau.

2. Provinsi Papua meliputi Provinsi Papua dan Irian Jaya Barat.

3. Provinsi Sulawesi Barat masih termasuk Provinsi Sulawesi Selatan.

MALAYSIA

Dalam dokumen sma11geo Geografi EniAnjayani (Halaman 92-95)