• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyerapan Gas (Gas Scrubbing)

Dalam dokumen Kp Petro Full (Halaman 49-52)

BAB IV URAIAN PROSES

IV.3 Uraian Proses dalam Alur Proses .1 Pengumpanan Bahan Baku

IV.3.6 Penyerapan Gas (Gas Scrubbing)

Pabrik dilengkapi dengan system scrubbing dan peralatan dedusting dengan tujuan membersihkan gas buang dan menangkap unsur hara untuk di daur ulang. Sistem scrubbing ini terdiri dari 4 tahap.

1. Pencucian Tahap Pertama

Pencucian tahap pertama menggunakan alat yang dinamakan

granulator pre scrubber 09-T-103, untuk mencuci gas yang mengalir dari

granulator 09-M-109. granulator pre scrubber terdiri dari ventury scrubber dengan beda tekan (ΔP) rendah dan cyclone tower. Alat ini dilengkapi sprayer pada pipa sebelum memasuki scrubber dengan tujuan untuk menjaga pipa tetap bersih, pencucian awal, dan membasahi gas untuk mencapai kondisi jenuh. Sisi dasar cyclone tower merupakan tangki penampung larutan disirkulasi menggunakan pompa 09-P-103 A/B

2. Pencucian Tahap kedua

Pencucian tahap kedua menggunakan 2 buah venturi scrubber yang memilki dimensi sama. Alat yang digunakan adalah:

 Dryer scrubber 09-T-101, untuk mencuci gas yang berasal dari dryer

cyclone 09-D-106 A/B/C/D dan kemudian dihisap oleh fan 09-C-107 yang

dipasang setelah scrubber.

 Granulator and dedusting scrubber 09-T-102, untuk mencuci gas yang berasal dari T-103 dan cyclone D-108, keduanya dihisap oleh fan 09-C-108. Larutan dari 09-T-102 dan 09-T-101 masuk tangki 09-TK-102 yang dilengkapi dengan agitator 09-M-122 dan pompa sirkulasi 09-P-102 A/B. 3. Tahap pencucian ketiga

Alat yang dipakai adalah gas scrubber 09-T-104 yang digunakan untuk mencuci gas yang berasal dari 2 sistem scrubber yang telah disebutkan di atas dan dari FBC cyclone 09-D-110 A/B/C/D. Scrubber ini mempunyai 2 tahap pencucian, pertama pada posisi saluran tegak tempat gas masuk dan kedua pada bagian mendatar. Sirkulasi larutan pencuci dilakukan dengan pompa 09-P-104 A/B yang sekaligus berguna untuk mentransfer sebagian larutan ke 09-TK-102. 4. Tahap pencucian keempat

Tahap pencucian keempat dilakukan untuk memenuhi ketentuan emisi gas buang. Tahap ini dilakukan menggunakan tower scrubber 09-T-105 yang

dilengkapi dengan pompa sirkulasi 09-P-105 yang dilengkapi dengan pompa sirkulasi 09-P-105. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah masuknya asam fosfat langsung ke granulator scrubber 09-T-103 bercampur dengan larutan dari

scrubber vessel 09-T-102 yang merupakan asam sangat encer.

P2O5 (sebagai asam fosfat) yang diumpankan ke tahap pencucian pertama ini akan bereaksi dengan amoniak yang lepas dari granulator dan reaktor. Sedikit asam sulfat dapat ditambahkan untuk mengontrol kelarutan garam amunium yang terbentuk. Reaksi antara asam sulfat dan amoniak berlangsung lebih dulu dibandingkan reaksi amoniak dengan asam fosfat.

Pada saat sebagian besar amoniak tertangkap di 09-T-103, asam encer lebih banyak digunakan untuk tahap pencucian kedua dengan tujuan menangkap debu (disamping sisa amoniak) sehingga emisi fluor sangat kecil. Tambahan air ke scrubber vessel 09-T-102 disuplai dari 09-T-104 dengan pompa 09-P-102, berupa air yang mengandung sedikit senyawa sulfat.

Gas yang keluar dari FBC akan dicuci di dalam tail gas scrubber 09-T-104 untuk mengurangi kandungan debu, bersamaan dengan gas dari tahap pencucian kedua, untuk mengurangi kadar fluor di dalamnya. Suplai larutan pencuci, diambil dari tail gas scrubber 09-T-104 untuk mengurangi kandungan debu, bersamaan dengan gas dari tahap pencucian kedua, untuk mengurangi kadar fluor di dalamnya suplai larutan pencuci, diambil dari tail gas scrubber 09-T-105 dengan pompa 09-T-104 A/B, sebagian larutan dari pompa ini masuk ke scrubber vessel 09-TK-102 untuk dipakai sebagai larutan pencuci di dalam

venture scrubber 09-T-101 dan 09-T-102.

Larutan dari tahap pencucian pertama 09-T-103 yang berupa asam agak pekat akan ditransfer ke dalam pipe reactor vessel 09-TK-101. Di dalam vessel tersebut larutan akan dicampur dengan asam fosfat pekat dari daily tank 09-TK-701 untuk memenuhi kekurangan asam fosfat pekat yang harus diumpankan ke unit dan tidak digunakan sebelumnya di scrubbing system. Untuk keperluan pengadukan maka TK-101 dilengkapi dengan agitator M-121. Dari 09-TK-101, hasil pencampuran asam sulfat tersebut diumpankan ke pipe reactor 09-R-101 A/B dengan pompa 09-P-101 A/B.

Jika Phonska yang akan diproduksi memiliki kadar P2O5 sangat rendah, asam fosfat tidak perlu digunakan untuk scrubbing system. Dalam hal ini, scrubber pertama dan kedua akan menggunakan larutan asam sulfat dengan alur

operasi seperti penjelasan sebelumnya. Meskipun penangkapan gas flour menjadi tidak efisie karena fosfat tidak digunakan.

Larutan asam sulfat yang ditambah dengan air setelah digunakan untuk menangkap amoniak dan debu langsung disemprotkan ke dalam pug mill dan

granulator. Pada kondisi tersebut reactor dan peralatan lain yang berhubungan

dengannya tidak dioperasikan. Tumpahan atau overflow yang berasal dari beberapa tangki atau bekas air untuk pembersihan ditampung di sump tank 09-TK-104 yang akan dikembalikan ke proses dengan pompa 09-P-106 (sump

pump).

Aliran larutan atau cairan yang masuk ke unit akan dikontrol dan diukur secara otomatis. Asam fosfat yang masuk ke pipe reactor diukur menggunakan magnetic pipe flow meter. Amoniak diukur yang berhubungan dengan level control.

Asam fosfat dan amoniak ke reactor dilengkapi dengan perlengkapan interlock dengan system steam flashing. Dozing pump 09-P-108 digunakan untuk menginjeksikan deformer ke scrubber dan tangki yang menggunakan asam fosfat.

Unit granulasi dilengkapi dengan dedusting system untuk mengurangi debu yang lepas. Alat tersebut dilengkapi system injeksi udara panas di tiap titik isapan, untuk mencegah kondensasi di dalam ducting yang dapat menyebabkan lengket dan penumpukan debu. Peralatan sistem injeksi udara panas terdiri atas

fan 09-C-101 dan filler 09-FIL-101 di sisi masukan serta heater 09-E-101.

IV.4 PRODUK

Produk utama yang dihasilkan dari unit Phonska adalah pupuk NPK grade 15-15-15, dengan spesifikasi sebagai berikut:

 Kandunagan N : 15 minimal  Kandungan P2O5 :15 minimal  Kandungan K2O : 15 minimal  Kandungan H2O : 15 minimal  Ukuran butiran : 2mm-4mm

Jumlah produk yang dihasilkan 300.000 ton/yahun atau 800 ton/hari. Kualitas produk pupuk Phonska telah memenuhi SNI no 02 2803-92, kualitasnya dijaga dengan pengemasan dua tingkat bahan (double packing) yaitu kemasan

primer berupa kemasan plastik, dan kemasan sekunder berupa karung plastik/ polyprpilene.

Produk ini dipasarkan ke dalam dan luar negeri. Di dalam negeri pupuk Phonska dipasarkan ke 5 daerah utama yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah/DIY, Jawa Barat / Banten, Sumatera, dan Kalimantan. Di luar negeri Pupuk Phonska dipasarkan terutama di Singapura, Thailand, Vietnam, serta beberapa Negara lainnya.

Harga pupuk Phonska di tingkat kios pengencer pada bulan januari 2004 di dalam negeri diberikan pada table di bawah ini.

Tabel IV.2. Harga Pupuk Phonska di Beberapa Daerah. Daerah Jawa Timur Jawa

Tengah/DIY Jawa Barat/Banten Sumatera Kalimantan Harga Rp/kg 1.587-1.750 1.560-1.750 1.555-2.000 1.700-2.750 2.100-2.500

Dalam dokumen Kp Petro Full (Halaman 49-52)