• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uraian Proses NPK Kebomas

Dalam dokumen Kp Petro Full (Halaman 52-56)

BAB IV URAIAN PROSES

IV.5. Uraian Proses NPK Kebomas

Proses Pembutan pupuk NPK Kebomas adalah proses yang sederhana hanya proses pencampuran tanpa pereaksian.(reaction). Secara umum proses pembuatan pupuk NPK Kebomas terdiri atas pemrosesan bahan padat dan bahan cair yang kemudian akan disatukan didalam sebuah alat yang disebut granulator.

Unit NPK Kebomas juga dilengkapi dengan proses penyerapan (scrubbing) yang tujuan utamanya adalah untuk mengurangi kadar unsur hara dan zat-zat yang berbahaya dari gas buang.

IV.5.1 Pengumpanan Bahan Baku

Transportasi bahan baku padat dari gudang penyimpanan ke pabrik dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara tradisonal dilakukan dengan bantuan system conveyor menggunakan belt dan elevator. Cara lain adalah system transportasi

pneumatic, akan tetapi cara ini hanya digunakan untuk jenis bahan baku tertentu.

Urea/ZA, DAP, KCl, Clay, Nutrient diumpankan ke dalam hopper 15-D-101/102/103/104/105/106 menggunakan payloader. Hopper yang diletakan diatas belt conveyor akan memindahkan bahan-bahan ke bucket elevator kecuali Urea/ZA dan DAP sebelum masuk ke bucket elevator di crusher terlebih dahulu. Selanjutnya dialirkan ke belt conveyor 15-M-109 yang kecepatannya diatur oleh pengontrol umpan pada bin yang juga dipasangi loading cell 15-M-103/104/105/106/107/108

untuk memberikan indikasi jumlah aliran material yang sebenarnya. Timbangan elektronik 15-M-103/104/105/106/107/108 dapat dioperasikan secara otomatis dari control room.

IV.5.2 Penyiapan Slurry dan Proses Granulasi

Variasi formulasi NPK membutuhkan sistem yang efisien untuk menghasilkan perolehan granulator yang besar..

Di dalam granulasi terjadi proses pencampuran dan penambahan bahan baku cair/gas seperti steam, air proses dan bahan lainnya apabila dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas unit granulasi.

. Granulasi ini merupakan proses utama dalam pembuatan NPK Kebomas. Pada proses granulasi terjadi reaksi fisis antara berbagai bahan baku dengan senyawa P2O5 yang berasal dari asam fosfat. Temperatur slurry berkisar antara 120-150oC sedangkan kadar air tercapai apabila terdapat asam fosfat konsentrasi tinggi.

IV.5.3 Granulator (15-M-112) Rotary Drum

Untuk membuat NPK Kebomas, semua bahan baku dan recycle diumpankan ke dalam granulator secara langsung. Recycle berasal dari produk yang berbentuk butiran halus, produk oversize dan produk undersize untuk menjaga keseimbangan air dan panas yang digunakan .

Terkadang air dapat ditambahkan secara langsung ke dalam granulator agar granul yang dihasilkan lagi seragam, akan tetapi hal ini tidak umum dilakukan. Urea yang digunakan akan sangat menyatu dengan granul akibat panas yang dihasilkan dalam pipe reactor.

Granulator dilengkapi dengan flexing rubber panels untuk menghindari penumpukan produk. Granulator juga dilengkapi dengan lump kicker agar tidak ada gumpalan yang tersisa di dalam drum yang dapat menggangu aliran padatan dan menjaga agar gumpalan tersebut tidak terbawa ke dalam dryer. Lump kicker akan mengeluarakan gumpalan ke dalam grizzly yang akan membuat gumpalan tersebut terpisah-pisah akibat aksi perputaran.

Padatan keluar dari granulator dengan kandungan kadar air normal 2-3% dan diumpankan secara gravitasi ke dalam dryer untuk memperoleh kadar air yang diinginkan yaitu 1-1,5 %. Crute yang menghubungkan dryer dan granulator harus dipasang dengan kemiringan 70o agar tidak terjadi punumpukan produk pada dindingnya. Gas yang terbentuk dalam granulator disedot oleh granulator pre-scrubber untuk memperoleh kembali sisa amoniak dan debu yang ada.

IV.5.4 Pengeringan, Pemilihan dan penggilingan produk

Dryer berbentuk rotary drum, 15-M-114. Drayer ini akan mengeringkan padatan keluaran granulator hingga kadar airnya mencapai 1-1,5% menggunakan udara panas dengan arah co-current. Combustion Chamber 15-B-101 menggunakan bahan bakar gas alam dan bahan bakar diesel yang ditampung pada 15-TK-101 sebagai media pemanasan.

Terdapat 3 buah fan yang menyuplai udara ke dalam drayer. Combustion Fan 15-C-104 yang menyediakan udara dengan kuantitas stokiometri untuk pembakaran.. Setelah melalui Drayer dialirkan melalui Belt Conveyor 15-M-115 ke Cooler 15-M-115 untuk mendinginkan produk. Selanjutnya dialirkan ke Belt Conveyor 15-M-116 kemudian ke Bucket Elelvator 15-M-117 yang kemudian dimasukkan ke Vibrating Screen 15-F-101 A/B.

Screen feeder pertama 15-F-101 A/B berguna untuk mengoptimalkan distribusi produk yang akan melewati screen. Screen bertipe double deck digunakan karena memiliki efisiensi yang tinggi dan kemudahan dalam pemeliharaan dan pembersihannya,. Terdapat dua penyaring, satu beroperasi sedangkan yang lain sebagai cadangan, dilengkapi dengan motor vibrator dan self clening system. Material yang digunakan adalah baja AISI 316 L.

Produk dengan ukuran onsize yang berasal dari penyaring 15-F-101 B diumpankan langsung menuju.belt Conveyer 15-M-118-1/2. Produk oversize yang telah dipisahkan dijatuhkan secara gravitasi ke dalam Coater 15-M-119. Kemudian dialirkan ke bucket elevator 15-M-121 yang memiliki kecepatan motor yang berbeda-beda, dikontrol dari CCR. Kecepatan motor bergantung set point selanjutnya menuju bagian akhir pengolahan produk.

IV.5.5 Perlakuan Produk Akhir

Produk dengan ukuran onsize yang telah keluar dari belt conveyor 15-M-118-1/2 diumpankan ke dalam Bucket Conveyor 15-M-121 untuk dimasukkan ke Bagging Product 15-M-123 A/B.

Produk dengan offsize dimasukan ke Coater 09-M-117. Pelapisan diperlukan terutama pada formulasi yang menggunakan urea, karena sifat higrokopis bahan baku yang dapat mempercepat proses caking, terutama jika terdapat variasi temperature udara dan kadar air. Coating agent terbuat dari gabungan padatan dan minyak, spesifik sesuai keinginan. Minyak diumpankan ke dalam coater drum

manggunakan matering pump 15-P-102. Padatan diumpankan ke dalam coater melalui screw dosing feeder 15-P-103.

Untuk menambah sifat anticaking, salah satu coating agent ditambahkan senyawa teraminasi sehingga dapat memberikan daya tahan ekstra terhadap penyerapan air. Produk keluaran coater dimasukkan ke final belt conveyor 15-M-121 yang akan mengirim produk ke gudang penyimpanan akhir.

Final belt conveyor 15-M-121 dilengkapi dengan timbangan produk akhir. Di dalam final product belt conveyor terdapat tempat pengambilan sample otomatis. Sample diambil secara berkala dan digunakan untuk keperluan analisa. Hasil analisis dilaporkan ke CCR. Produk dengan temperature yang tepat, kadar air yang rendah, jumlah butiran halus yang minimum, dan dilapisi dengan baik terjamin tidak akan mengalami caking di dalam storage.

BAB V

Dalam dokumen Kp Petro Full (Halaman 52-56)