BAB VI POLA KARIR
Pasal 39 Penyesuaian Ijazah
(1) Penyesuaian ijazah pendidikan formal dimaksudkan untuk memenuhi
persyaratan jabatan, persiapan kaderisasi yang diselenggarakan atas dasar kesesuaian disiplin ilmu yang dimiliki karyawan dengan kebutuhan Perusahaan c.q. unit kerja yang bersangkutan.
(2) Karyawan yang akan melaksanakan penyesuaian ijazah, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Nilai Prestasi Individu tertinggi dengan nilai minimal “baik” di unit
kerja dan kelompok jabatannya;
b. Track record, antara lain meliputi: disiplin kehadiran, ada tidaknya
pelanggaran, perilaku dalam dinas.
(3) Penyesuaian ijazah dilakukan terhadap karyawan yang memiliki ijazah
pendidikan formal yang lebih tinggi dari ijazah yang diakui oleh Perusahaan, dengan ketentuan:
a. Untuk pemenuhan persyaratan jabatan:
1) Karyawan yang bersangkutan sudah menduduki jabatan yang
mensyaratkan pendidikan formal lebih tinggi dari ijazah yang diakui oleh Perusahaan;
2) Kualifikasi pendidikan/ijazah yang dimiliki, sesuai dengan
persyaratan jabatan/bidang pekerjaan yang dipangku oleh karyawan yang bersangkutan.
PKB AP II – SP II Page 29 of 79
2014-2015
b. Penyesuaian ijazah dilaksanakan sesuai dengan formasi lowong di
Perusahaan dengan mengacu pada Rencana Induk Pengembangan SDM.
c. Relevansi antara ijazah yang dimiliki karyawan dengan jabatan atau
bidang tugas yang akan dipangkunya sesuai dengan persyaratan jabatan yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi.
d. Dalam hal karyawan memiliki ijazah yang lebih tinggi akan tetapi
tidak sesuai dengan kebutuhan unit kerja yang bersangkutan, maka dimungkinkan untuk alih tugas ke unit kerja yang membutuhkan disiplin ilmu tersebut dengan terlebih dahulu mengikuti proses seleksi atau proses magang.
e. Dalam hal karyawan menjalankan pendidikan formal atas perintah
Perusahaan, maka pendidikan yang bersangkutan secara otomatis akan diakui oleh Perusahaan tanpa melalui proses penyesuaian ijazah.
f. Usia maksimal bagi karyawan yang menjalankan pendidikan formal
atas perintah Perusahaan adalah 45 tahun, kecuali untuk memenuhi persyaratan perolehan Surat Tanda Kecakapan Personil (STKP).
g. Dalam hal karyawan memiliki ijazah yang lebih tinggi dari yang
dipersyaratkan, maka yang diakui adalah yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
h. Untuk karyawan yang telah menduduki jabatan
manajerial/supervisi/pelaksana dan telah memiliki Ijazah S.1 namun belum diakui Ijazahnya, maka ijazah S.1 tersebut akan diakui oleh Perusahaan sepanjang sesuai dengan persyaratan jabatan yang dipangkunya yang akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Direksi.
(4) Tujuan diselenggarakannya Penyesuaian Ijazah adalah untuk memenuhi
persyaratan jabatan sesuai Rencana Induk Pengembangan Sumber Daya Manusia.
(5) Ketentuan mengenai tata cara dan syarat-syarat penyesuaian ijazah
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direksi.
Pasal 40 Mutasi
(1) Untuk kepentingan Perusahaan dan pengembangan karir karyawan,
Perusahaan berhak dan berwenang untuk melaksanakan mutasi karyawan.
PKB AP II - SP II 2014-2015 Page 29 of 79 PKB AP II – SP II Page 28 of 79 2014-2015 Pasal 38 Orientasi/Magang
(1) Orientasi/magang bertujuan untuk pengayaan wawasan dan/atau
rencana pengisian formasi.
(2) Karyawan atas inisiatif sendiri dapat mengajukan untuk melaksanakan
orientasi/magang dengan ketentuan:
a. Tidak menuntut mutasi setelah menyelesaikan magang;
b. Segala biaya yang timbul menjadi beban sendiri, kecuali SPJ selama
2 (dua) hari untuk orientasi/magang lintas kantor cabang non Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma dan Kantor Pusat.
(3) Persyaratan orientasi/magang akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan
Direksi.
Pasal 39 Penyesuaian Ijazah
(1) Penyesuaian ijazah pendidikan formal dimaksudkan untuk memenuhi
persyaratan jabatan, persiapan kaderisasi yang diselenggarakan atas dasar kesesuaian disiplin ilmu yang dimiliki karyawan dengan kebutuhan Perusahaan c.q. unit kerja yang bersangkutan.
(2) Karyawan yang akan melaksanakan penyesuaian ijazah, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Nilai Prestasi Individu tertinggi dengan nilai minimal “baik” di unit
kerja dan kelompok jabatannya;
b. Track record, antara lain meliputi: disiplin kehadiran, ada tidaknya
pelanggaran, perilaku dalam dinas.
(3) Penyesuaian ijazah dilakukan terhadap karyawan yang memiliki ijazah
pendidikan formal yang lebih tinggi dari ijazah yang diakui oleh Perusahaan, dengan ketentuan:
a. Untuk pemenuhan persyaratan jabatan:
1) Karyawan yang bersangkutan sudah menduduki jabatan yang
mensyaratkan pendidikan formal lebih tinggi dari ijazah yang diakui oleh Perusahaan;
2) Kualifikasi pendidikan/ijazah yang dimiliki, sesuai dengan
persyaratan jabatan/bidang pekerjaan yang dipangku oleh karyawan yang bersangkutan.
PKB AP II – SP II Page 29 of 79
2014-2015
b. Penyesuaian ijazah dilaksanakan sesuai dengan formasi lowong di
Perusahaan dengan mengacu pada Rencana Induk Pengembangan SDM.
c. Relevansi antara ijazah yang dimiliki karyawan dengan jabatan atau
bidang tugas yang akan dipangkunya sesuai dengan persyaratan jabatan yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi.
d. Dalam hal karyawan memiliki ijazah yang lebih tinggi akan tetapi
tidak sesuai dengan kebutuhan unit kerja yang bersangkutan, maka dimungkinkan untuk alih tugas ke unit kerja yang membutuhkan disiplin ilmu tersebut dengan terlebih dahulu mengikuti proses seleksi atau proses magang.
e. Dalam hal karyawan menjalankan pendidikan formal atas perintah
Perusahaan, maka pendidikan yang bersangkutan secara otomatis akan diakui oleh Perusahaan tanpa melalui proses penyesuaian ijazah.
f. Usia maksimal bagi karyawan yang menjalankan pendidikan formal
atas perintah Perusahaan adalah 45 tahun, kecuali untuk memenuhi persyaratan perolehan Surat Tanda Kecakapan Personil (STKP).
g. Dalam hal karyawan memiliki ijazah yang lebih tinggi dari yang
dipersyaratkan, maka yang diakui adalah yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
h. Untuk karyawan yang telah menduduki jabatan
manajerial/supervisi/pelaksana dan telah memiliki Ijazah S.1 namun belum diakui Ijazahnya, maka ijazah S.1 tersebut akan diakui oleh Perusahaan sepanjang sesuai dengan persyaratan jabatan yang dipangkunya yang akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Direksi.
(4) Tujuan diselenggarakannya Penyesuaian Ijazah adalah untuk memenuhi
persyaratan jabatan sesuai Rencana Induk Pengembangan Sumber Daya Manusia.
(5) Ketentuan mengenai tata cara dan syarat-syarat penyesuaian ijazah
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direksi.
Pasal 40 Mutasi
(1) Untuk kepentingan Perusahaan dan pengembangan karir karyawan,
Perusahaan berhak dan berwenang untuk melaksanakan mutasi karyawan.
PKB AP II - SP II 2014-2015
Page 30 of 79
PKB AP II – SP II Page 30 of 79
2014-2015
(2) Mutasi karyawan dapat berupa:
a. Promosi yaitu alih tugas karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain
yang lebih tinggi kelas jabatannya baik dalam satu lingkungan unit
kerja/cabang, maupun antar unit kerja/cabang atau afiliasi
Perusahaan atau anak Perusahaan;
b. Rotasi yaitu alih tugas karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain
yang mempunyai tanggung jawab dan beban tugas relatif sama/setara dan tidak berdampak pada perubahan kelas jabatan, baik dalam satu lingkungan unit kerja/cabang, maupun antar unit kerja/cabang atau afiliasi Perusahaan atau anak Perusahaan;
c. Demosi yaitu alih tugas karyawan dari suatu posisi tugas ke posisi
tugas lain yang mempunyai tanggung jawab dan beban tugas lebih rendah dan berdampak pada penurunan, kelas jabatan baik dalam satu lingkungan unit kerja/cabang, maupun antar unit kerja/cabang atau afiliasi Perusahaan atau anak Perusahaan.
(3) Dalam mengatur mutasi berupa promosi dan rotasi, Perusahaan
mempertimbangkan kepentingan karyawan.
(4) Dalam hal terjadi mutasi antar wilayah kerja bukan atas permintaan
sendiri, Perusahaan memberikan biaya pindah karyawan yang komponen biaya, besaran dan syarat-syaratnya akan dievaluasi dan diatur dalam Keputusan Direksi.
(5) Bagi karyawan yang dikenakan sanksi hukuman disiplin berat, maka
Biaya pindah hanya diberikan kepada yang bersangkutan, tidak termasuk keluarganya dan diberikan biaya akomodasi selama masa transisi untuk paling lama 6 (enam) bulan.
(6) Apabila karyawan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) telah selesai
menjalani sanksi hukuman disiplin, diatur sebagai berikut :
a. Apabila yang bersangkutan kembali ke tempat asal, diberikan biaya
pindah hanya untuk karyawan yang bersangkutan tanpa akomodasi selama masa transisi untuk paling lama selama 6 (enam) bulan;
b. Apabila yang bersangkutan tidak kembali ke tempat asal dan tetap
di tempat menjalani sanksi hukuman disiplin, maka keluarga yang bersangkutan berhak mendapatkan biaya pindah;
c. Apabila yang bersangkutan tidak kembali ke tempat asal dan
ditempatkan di Kantor Cabang lain, maka kepada yang bersangkutan dan keluarganya berhak mendapatkan biaya pindah serta akomodasi selama masa transisi untuk paling lama selama 6 (enam) bulan.
(7) Penempatan untuk karyawan yang berstatus suami istri diatur untuk
tidak dalam satu fungsi kerja.
PKB AP II – SP II Page 31 of 79
2014-2015
(8) Biaya pindah sekolah anak sebagaimana tersebut dalam ayat (4) adalah
penggantian atas biaya yang dikeluarkan dengan bukti pembayaran yang sah berdasar azas kewajaran.
(9) Yang dimaksud antar wilayah kerja sebagaimana tersebut dalam ayat (4)
tidak termasuk antar Kantor Pusat, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma.
(10) Ketentuan mengenai mutasi (rotasi, demosi, promosi) berikut biaya
pindah dimaksud pada ayat (4), (5) dan (6) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direksi dengan prinsip akuntabilitas.
Pasal 41 Promosi
(1) Setiap karyawan mendapat kesempatan yang sama untuk promosi.
(2) Promosi dilakukan dalam rangka:
a.Pengisian formasi;
b.Optimalisasi tugas unit kerja.
(3) Promosi dapat dilaksanakan melalui seleksi internal maupun seleksi
terbuka. Seleksi terbuka dilakukan apabila SDM internal tidak tersedia, yang dinyatakan oleh unit SDM Kantor Pusat setelah mendapatkan konfirmasi dari pimpinan unit yang bersangkutan.
(4) Persyaratan masa kerja minimal untuk mengikuti seleksi internal/terbuka
jabatan Supervisor/Junior Manager/setingkat untuk fungsi Mandatory dan Non Mandatory adalah selama 3 (tiga) tahun.
(5) Pengisian formasi jabatan setingkat Supervisor/Junior Manager/setingkat
dengan pola seleksi terbuka diikuti oleh karyawan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Berpendidikan S.1; atau
2) Memiliki pengalaman/kelas jabatan sesuai persyaratan pada fungsi
jabatan sasaran.
(6) Persyaratan promosi dan seleksi internal tetap berpedoman pada
Keputusan Direksi tentang Pola Karir dan bagi peserta yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi dan belum diakui serta dinyatakan lulus seleksi, maka otomatis akan diakui ijazahnya.
(7) Pelaksanaan promosi dengan memperhatikan pola diklat sebagaimana
PKB AP II - SP II 2014-2015
Page 31 of 79
PKB AP II – SP II Page 30 of 79
2014-2015
(2) Mutasi karyawan dapat berupa:
a. Promosi yaitu alih tugas karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain
yang lebih tinggi kelas jabatannya baik dalam satu lingkungan unit
kerja/cabang, maupun antar unit kerja/cabang atau afiliasi
Perusahaan atau anak Perusahaan;
b. Rotasi yaitu alih tugas karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain
yang mempunyai tanggung jawab dan beban tugas relatif sama/setara dan tidak berdampak pada perubahan kelas jabatan, baik dalam satu lingkungan unit kerja/cabang, maupun antar unit kerja/cabang atau afiliasi Perusahaan atau anak Perusahaan;
c. Demosi yaitu alih tugas karyawan dari suatu posisi tugas ke posisi
tugas lain yang mempunyai tanggung jawab dan beban tugas lebih rendah dan berdampak pada penurunan, kelas jabatan baik dalam satu lingkungan unit kerja/cabang, maupun antar unit kerja/cabang atau afiliasi Perusahaan atau anak Perusahaan.
(3) Dalam mengatur mutasi berupa promosi dan rotasi, Perusahaan
mempertimbangkan kepentingan karyawan.
(4) Dalam hal terjadi mutasi antar wilayah kerja bukan atas permintaan
sendiri, Perusahaan memberikan biaya pindah karyawan yang komponen biaya, besaran dan syarat-syaratnya akan dievaluasi dan diatur dalam Keputusan Direksi.
(5) Bagi karyawan yang dikenakan sanksi hukuman disiplin berat, maka
Biaya pindah hanya diberikan kepada yang bersangkutan, tidak termasuk keluarganya dan diberikan biaya akomodasi selama masa transisi untuk paling lama 6 (enam) bulan.
(6) Apabila karyawan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) telah selesai
menjalani sanksi hukuman disiplin, diatur sebagai berikut :
a. Apabila yang bersangkutan kembali ke tempat asal, diberikan biaya
pindah hanya untuk karyawan yang bersangkutan tanpa akomodasi selama masa transisi untuk paling lama selama 6 (enam) bulan;
b. Apabila yang bersangkutan tidak kembali ke tempat asal dan tetap
di tempat menjalani sanksi hukuman disiplin, maka keluarga yang bersangkutan berhak mendapatkan biaya pindah;
c. Apabila yang bersangkutan tidak kembali ke tempat asal dan
ditempatkan di Kantor Cabang lain, maka kepada yang bersangkutan dan keluarganya berhak mendapatkan biaya pindah serta akomodasi selama masa transisi untuk paling lama selama 6 (enam) bulan.
(7) Penempatan untuk karyawan yang berstatus suami istri diatur untuk
tidak dalam satu fungsi kerja.
PKB AP II – SP II Page 31 of 79
2014-2015
(8) Biaya pindah sekolah anak sebagaimana tersebut dalam ayat (4) adalah
penggantian atas biaya yang dikeluarkan dengan bukti pembayaran yang sah berdasar azas kewajaran.
(9) Yang dimaksud antar wilayah kerja sebagaimana tersebut dalam ayat (4)
tidak termasuk antar Kantor Pusat, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma.
(10)Ketentuan mengenai mutasi (rotasi, demosi, promosi) berikut biaya
pindah dimaksud pada ayat (4), (5) dan (6) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direksi dengan prinsip akuntabilitas.
Pasal 41 Promosi
(1) Setiap karyawan mendapat kesempatan yang sama untuk promosi.
(2) Promosi dilakukan dalam rangka:
a.Pengisian formasi;
b.Optimalisasi tugas unit kerja.
(3) Promosi dapat dilaksanakan melalui seleksi internal maupun seleksi
terbuka. Seleksi terbuka dilakukan apabila SDM internal tidak tersedia, yang dinyatakan oleh unit SDM Kantor Pusat setelah mendapatkan konfirmasi dari pimpinan unit yang bersangkutan.
(4) Persyaratan masa kerja minimal untuk mengikuti seleksi internal/terbuka
jabatan Supervisor/Junior Manager/setingkat untuk fungsi Mandatory dan Non Mandatory adalah selama 3 (tiga) tahun.
(5) Pengisian formasi jabatan setingkat Supervisor/Junior Manager/setingkat
dengan pola seleksi terbuka diikuti oleh karyawan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Berpendidikan S.1; atau
2) Memiliki pengalaman/kelas jabatan sesuai persyaratan pada fungsi
jabatan sasaran.
(6) Persyaratan promosi dan seleksi internal tetap berpedoman pada
Keputusan Direksi tentang Pola Karir dan bagi peserta yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi dan belum diakui serta dinyatakan lulus seleksi, maka otomatis akan diakui ijazahnya.
(7) Pelaksanaan promosi dengan memperhatikan pola diklat sebagaimana
PKB AP II - SP II 2014-2015 Page 32 of 79 PKB AP II – SP II Page 32 of 79 2014-2015 Pasal 42 Rotasi
(1) Setiap karyawan mendapat kesempatan yang sama untuk rotasi.
(2) Rotasi dilakukan dalam rangka:
a. Pengisian formasi;
b. Penambahan pengetahuan dan ketrampilan;
c. Optimalisasi tugas unit kerja;
d. Pembinaan berkaitan dengan penilaian prestasi atau kompetensi
dan/atau disiplin;
e. Memenuhi kebutuhan Perusahaan atau atas permintaan karyawan
sendiri.
(3) Rotasi karyawan dapat berupa:
a. Rotasi non manajerial atau rotasi dari manajerial ke manajerial;
b. Rotasi dari manajerial ke non manajerial.
(4) Dalam hal terjadi restrukturisasi organisasi, dimungkinkan untuk
pelepasan jabatan karyawan.
(5) Rotasi untuk kelompok jabatan manajerial dilakukan setelah 6 (enam)
bulan dan paling lama 5 (lima) tahun kerja, kecuali kepentingan dinas menghendaki lain.
(6) Rotasi non manajerial dilakukan untuk kepentingan pengembangan karir
yang bersangkutan.
(7) Karyawan diperbolehkan mengajukan permohonan rotasi/alih tugas
sebanyak 1 (satu) kali sepanjang formasi jabatan tersedia, dan dapat mengajukan kembali sepanjang belum disetujui oleh Perusahaan.
Pasal 43 Demosi
(1) Demosi dilakukan karena:
a. Nilai prestasi/kompetensi karyawan rendah yang dibuktikan
dengan penilaian tertulis dari pimpinan unit kerja; atau
b. Pelanggaran terhadap disiplin tingkat berat sesuai rekomendasi
Kelompok Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Karyawan (KP2DK) atau Tim Pertimbangan Karyawan (TPK) atau Pemeriksaan Khusus (Riksus) yang telah mendapatkan persetujuan Direksi; atau
c. Rotasi atas permintaan sendiri karena tidak tersedia formasi
jabatan setara; atau
d. tidak tersedia formasi jabatan setara bagi karyawan yang telah
menjalankan cuti di luar tanggungan Perusahaan; atau
PKB AP II – SP II Page 33 of 79
2014-2015
(2) Untuk hal-hal tersebut pada ayat (1), kecuali untuk ketentuan
sebagaimana butir 1 huruf b dan c, demosi dilakukan maksimal 3 (tiga) tingkat dan paling lama untuk jangka waktu 2 tahun.
(3) Karyawan yang menjalani demosi dan selama masa hukuman berkinerja
baik serta tidak melakukan pelanggaran disiplin lain, maka setelah berakhirnya jangka waktu hukuman dapat ditempatkan kembali ke kelas jabatan semula.
(4) Dalam hal terjadi demosi, Perusahaan wajib memberitahukan alasan
dalam suatu Keputusan Direksi.
Pasal 44